RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEAMANAN SERTA PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN SHELTER BTS MELALUI FASILITAS SMS

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PEMANTAU BATERAI PADA BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) MELALUI FASILITAS SMS PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh:

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEAMANAN SERTA PENGAMAN KUNCI KONTAK MOBIL MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI DAN FASILITAS SMS PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN SISTEM MONITORING POWER BTS (Base Transceiver Station) MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KECEPATAN KENDARAAN BERBASIS GPS DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA PENGIRIMAN DATA

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MONITORING SUHU RUANGAN VIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

SISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

PERANCANGAN SISTEM PENGISIAN PULSA LISTRIK BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMANTAU SHELTER BTS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN ALAT BANTU MOBILITAS BERSUARA DALAM RUANGAN BAGI TUNANETRA BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification)

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

BAB III PERANCANGAN ALAT

ALAT PENGECEKAN PERSEDIAAN MOBIL PADA PERUSAHAAN PERSEWAAN MOBIL MENGGUNAKAN RFID DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN ALAT

ALAT MONITORING POWER BTS MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA Kukuh Susilo Prasojo ( ) Dr. Ir. Rusgianto, MM.

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

PEMANFAATAN RFID SEBAGAI PEMERIKSA JUMLAH BAN DI GUDANG PENYIMPANAN BERBASISKAN ARDUINO DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA TRANSMISI DATA

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KEAMANAN RUANG BERBASIS SMS MENGGUNAKAN MODUL GSM DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya.

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

SISTEM KENDALI PERALATAN ELEKTRONIK MELALUI TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Transkripsi:

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEAMANAN SERTA PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN SHELTER BTS MELALUI FASILITAS SMS Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh: ALDO REDICKA ANGGRIAWAN NIM. 0910630003-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MALANG 2014

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA NAMA : ALDO REDICKA ANGGRIAWAN NIM : 0910630003-63 PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRONIKA JUDUL SKRIPSI : RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEAMANAN SERTA PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN SHELTER BTS MELALUI FASILITAS SMS TELAH DI-REVIEW DAN DISETUJUI ISINYA OLEH Pembimbing I Pembimbing II Ir. Nurussa adah, MT. NIP. 19680706 199203 2 001 Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc. NIP. 19590304 198903 1 001

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEAMANAN SERTA PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN SHELTER BTS MELALUI FASILITAS SMS Aldo Redicka Anggriawan, Ir. Nurussa adah, MT. dan Ir. Ponco Siwindarto M.Eng.Sc. 1 Base Transceiver Station merupakan salah satu perangkat yang sangat berguna dalam sistem jaringan telekomunikasi seluler dan umumnya diletakkan dalam suatu ruangan (shelter) yang lokasinya tidak jauh dari tower telekomunikasi seluler. Tidak adanya personel keamanan di lokasi shelter BTS dapat menyebabkan terjadinya pencurian. Selain itu, kondisi shelter BTS harus selalu memenuhi syarat untuk operasi BTS di antaranya suhu dan kelembabannya. Banyaknya jumlah shelter BTS yang tersebar dalam suatu wilayah jaringan serta jauhnya jarak shelter BTS satu dengan yang lain akan membuat kegiatan pemantauan secara langsung tidaklah efektif baik dari segi waktu dan tenaga. Dengan menggunakan fasilitas SMS dapat dirancang suatu sistem peringatan keamanan serta pemantau suhu dan kelembaban shelter BTS. Hasil pengujian seluruh sistem menunjukkan bahwa sistem telah dapat mengirimkan peringatan keamanan melalui pesan SMS kepada user jika terdeteksi adanya gerakan yang ditangkap oleh sensor pergerakan manusia. Selain itu, sistem juga dapat mengirimkan data pemantauan suhu dan kelembaban shelter BTS melalui pesan SMS kepada user dengan error rata-rata sebesar 2,10% untuk pembacaan suhu dan error ratarata sebesar 1,57% untuk pembacaan kelembaban. Kata kunci : Shelter BTS, Peringatan, Pemantauan, Keamanan, Suhu dan Kelembaban. I. PENDAHULUAN alah satu media informasi yang tidak terlepas dari Skebutuhan manusia saat ini adalah handphone. Saat ini, handphone sudah menyentuh seluruh lapisan masyarakat mulai dari masyarakat atas hingga bawah. Hal ini membuat bisnis di bidang penyediaan layanan seluler menjadi sangat menguntungkan bagi para investor. Para operator seluler mulai berlomba-lomba membangun shelter BTS (Base Transceiver Station) di daerah-daerah pedesaan di seluruh wilayah Indonesia demi memperluas jaringan seluler mereka. Shelter BTS adalah suatu ruang penyimpanan perangkat BTS yang berukuran sekitar 3x3 meter persegi dan dapat kita temui di sekitar area menara seluler. Base Transceiver Station (BTS) sendiri adalah perangkat komunikasi seluler yang berfungsi menerima dan mengirim sinyal radio dengan perangkat handphone dan meneruskan ke jaringan seluler yang lebih tinggi. Banyaknya jumlah shelter BTS di suatu wilayah jaringanmenimbulkan masalah yang berkaitan dengan hal pemantauan dan pengawasan BTS serta masalah keamanan. Dengan kondisi BTS yang selalu siaga, kondisi shelter BTS sebenarnya sangat perlu diperhatikan. Shelter sebagai bagian pendukung kinerja BTS harus berada pada kondisi optimal. Adapun perangkat pendukung seperti kipas, AC, Power Supply, AC/DC Converter perlu dipantau kerjanya. Kerusakan pada perangkat pendukung ini dapat memberikan dampak pada BTS yang lain. Masalah yang ada pada BTS adalah panas, tegangan turun hingga pencurian [4]. Kegiatan pemantauan shelter BTS bertujuan untuk memantau kinerja dan kondisi sistem. Ketika kegiatan pemantau ini dihadapkan pada berbagai permasalahan kompleks seperti keakuratan, kehandalan, kecepatan, serta nilai ekonomis tenaga manusia akan menjadi kurang efisien jika digunakan [4]. Tidak adanya personel keamanan di setiap shelter BTS juga dapat menjadi celah untuk orang tidak bertanggungjawab melakukan pencurian terhadap perangkat-perangkat yang terdapat di dalam shelter. Untuk mengatasi masalah yang ada terkait dengan pemantauan dan keamanan shelter BTS, maka diperlukan suatu sistem peringatan keamanan jarak jauh yang juga dilengkapi dengan sistem pemantauan suhu dan kelembaban shelter BTS sehingga dapat mencegah terjadinya kejahatan pencurian pada shelter BTS. Selain itu, dengan dilengkapinya sistem tersebut dengan fasilitas pemantauan suhu dan kelembaban udara di dalam shelter akan memudahkan para operator untuk dapat melakukan pengawasan dan pemantauan shelter BTS II. TINJAUAN PUSTAKA A. Shelter BTS BTS terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: Tower, Shelter, dan Feeder. Tower adalah sebuah tiang pemancar dari sebuah BTS. Fungsi tower adalah memancarkan dan menerima sinyal, baik dari MS (Mobile Station) maupun menuju ke BSC (Base Station Control). Feeder adalah kabel yang menghubungkan antara antena dengan shelter. Pada bagian tower biasanya terdapat sebuah bangunan yang biasanya berukuran 3x3 meter, inilah yang disebut shelter. Shelter BTS adalah suatu tempat penyimpanan perangkat-perangkat telekomunikasi. Shelter BTS berfungsi sebagai media penyimpanan perangkat yang akan terhubung ke sebuah sentral atau pusat perangkat [2]. Bentuk fisik shelter BTS ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar 1. Bentuk fisik shelter BTS Sumber: Mobilon Telecom, tanpa tahun: 6

2 B. Rangkaian Regulator DC Perangkat elektronika pada umumnya dicatu oleh suplai arus searah DC (Direct Current) yang stabil. Sumber daya listrik yang besar dan paling mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah sumber AC (Alternating Current) dari PLN. Maka diperlukan suatu konverter yang dapat melakukan konversi arus AC dari jala-jala PLN menjadi arus DC yang dapat langsung digunakan oleh perangkat elektronika [9]. Rangkaian regulator DC ditunjukkan dalam Gambar 2. TRANSFORMATOR AC MAINS PENYEARAH GELOMBANG PENUH D1 D2 CIN FILTER KAPASITOR IN 78XX GND OUT REGULATOR TEGANGAN Gambar 2. Rangkaian regulator DC Sumber: Utama, 2011: 7 COUT OUTPUT C. Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11 Sensor SHT11 mempunyai jangkauan pengukuran suhu mulai -40 C hingga 120 C dan pengukuran kelembaban mulai 0% RH hingga 100% RH. SHT11 memiliki akurasi pengukuran suhu ±0.5 C dan akurasi pengukuran kelembaban relatif ±3,5% RH [6]. Bentuk sensor SHT11 ditunjukkan dalam Gambar 3. Gambar 3. Bentuk sensor SHT11 Sumber: Sensirion, 2002: 1 D. Sensor Passive Infrared (PIR) Passive Infrared Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi gerakan manusia. Sensor ini hanya menerima radiasi panas dari manusia. Ketika manusia bergerak, sensor ini akan menerima perubahan radiasi yang dipancarkan oleh manusia. Sensor PIR akan mengeluarkan logika high jika mendeteksi keberadaan manusia dan akan mengeluarkan logika low jika tidak terdapat keberadaan manusia [11]. Bentuk fisik sensor Passive Infrared Receiver ditunjukkan dalam Gambar 4. melalui antarmuka serial serta yang dapat diprogram dengan menggunakan perintah-perintah AT Command [10]. Bentuk fisik Wavecom Fastrack M1306B ditunjukkan dalam Gambar 5. Gambar 5. Bentuk fisik sensor Wavecom Fastrack M1306B Sumber: Wavecom, 2006: 1 F. AT-Command untuk SMS AT-Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS. Komputer ataupun mikrokontroler dapat memberikan perintah AT-Command melalui hubungan kabel data serial ataupun bluetooth [8]. Beberapa contoh perintah yang sering digunakan dalam pemograman dengan menggunakan AT-Command ditunjukkan dalam Tabel 1. AT AT Command AT+CMGF AT+CSCS AT+CNMI AT+CMGL AT+CMGS AT+CMGR AT+CMGD ATE1 AT+CSQ Tabel 1. Perintah-perintah dalam AT-Command Keterangan Mengecek apakah handphone telah terhubung Untuk menetapkan format mode dari terminal Untuk menetapkan jenis encoding Untuk mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card Mengirim pesan SMS Membaca pesan SMS Menghapus pasan SMS Mengatur ECHO Mengecek kualitas sinyal Sumber: Adi Purnomo, 2007:1 G. Mikrokontroler ATMega8535 ATMega8535 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8- bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. ATMega8535 mempunyai 40 pin yang terdiri atas PORT A, PORT B, PORT C, PORT D (masing-masing berisi 8 pin), pin RESET, pin VCC, pin GND, pin AVCC, pin AGND, pin XTAL1, pin XTAL2, serta pin AREF [1]. Pin Layout Mikrokontroler ATMega8 ditunjukkan dalam Gambar 6. Gambar 4. Bentuk fisik sensor Passive Infrared Receiver Sumber: Yurianto, 2011: 41 E. Modem Wavecom Fastrack M1306B Modem Fastrack M1306B adalah modul komunikasi seluler GSM yang menggunakan prinsip Plug and Play sehingga tidak memerlukan instalisasi yang rumit untuk dapat menggunakannya. Wavecom Fastrack M1306B juga menyediakan komunikasi data dengan perangkat luar Gambar 6. Pin Layout ATMega8535 Sumber: Atmel, 2006: 2 H. Liquid Crystal Display (LCD)

3 Liquid Crystal Display (LCD) merupakan modul elektronika digunakan untuk menampilkan karakter angka, huruf, atau simbol-simbol lainnya sehingga dapat dilihat secara visual pada suatu panel. Bentuk fisik LCD modul ditunjukkan dalam Gambar 7. Gambar 10. Rangkaian sensor pergerakan manusia Gambar 7. Bentuk modul LCD 16x2 karakter Sumber: Steven, 2011 III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dimulai dengan membuat blok diagram sistem. Gambar 8 menunjukkan blok diagram sistem peringatan keamanan serta pemantau suhu dan kelembaban shelter BTS. C. Perancangan Rangkaian Sensor Suhu dan Kelembaban Rangkaian sensor suhu dan kelembaban digunakan untuk membaca suhu dan kelembaban udara dan kemudian akan diolah dengan menggunakan mikrokontroler. Rangkaian ini menggunakan sensor SHT11 dan sebuah resistor pull-up 10 kω pada pin SDA. Rangkaian sensor suhu dan kelembaban ditunjukkan dalam Gambar 11. Gambar 11. Rangkaian sensor suhu dan kelembaban Gambar 8. Blok Diagram Sistem Sistem yang akan dirancang terdiri atas beberapa perancanagan yang meliputi: A. Perancangan Rangkaian Sumber Tegangan DC 5V Rangkaian sumber tegangan DC 5 V digunakan sebagai sumber tegangan bagi sensor pergerakan manusia, sensor suhu dan kelembaban, mikrokontroler ATMega8535 dan LCD 16X2 karakter. Rangkaian sumber tegangan DC 5V ditunjukkan dalam Gambar 9. D. Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Rangkaian mikrokontroler ATMega8535 digunakan dalam perancangan ini untuk menerima sinyal dari sensor pergerakan manusia Passive Infrared Receiver (PIR) serta mengolah data suhu dan kelembaban udara dari sensor SHT11. Mikrokontroler juga berfungsi untuk mengirimkan perintah kirim ataupun terima SMS kepada modem GSM. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMega8535 ditunjukkan dalam Gambar 12. Gambar 9. Rangkaian sumber tegangan DC 5V B. Perancangan Rangkaian Sensor Pergerakan Manusia Rangkaian motion detector digunakan untuk mendeteksi adanya pergerakan manusia. Rangkaian motion detector pada perancangan ini menggunakan sebuah sensor Passive Infrared Receiver (PIR) yang dihubungkan ke PINB.2 mikrokontroler ATMega8535.. Skema perancangan rangkaian motion detector ditunjukkan dalam Gambar 10. Gambar 12. Rangkaian sistem minimum ATMega8535

4 E. Perancangan Rangkaian Penampil LCD Rangkaian penampil LCD digunakan sebagai media tampilan sistem yang dapat menampilkan karakter angka, huruf dan berbagai tanda baca. Rangkaian penampil LCD ditunjukkan dalam Gambar 13. Gambar 13. Rangkaian penampil LCD F. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan program keseluruhan merupakan perancangan program mulai dari proses pembacaan sensor pergerakan manusia dan sensor suhu dan kelembaban hingga pada proses koneksi antara mikorokontroler ATMega8535 dengan modem GSM agar dapat melakukan proses kirim dan terima SMS dengan handphone tujuan. Diagram alir perancang program keseluruhan ditunjukkan dalam Gambar 14. MULAI 2) Pengujian rangkaian pendeteksi pergerakan manusia. 3) Pengujian rangkaian sensor suhu dan kelembaban. 4) Pengujian tampilan LCD 16x2 karakter. 5) Pengujian kirim dan terima SMS menggunakan modem GSM. 6) Pengujian perintah kirim dan terima SMS oleh mikrokontroler kepada modem GSM. A. Pengujian Rangkaian Sumber Tegangan DC 5V Pengujian rangkaian sumber tegangan DC 5V dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian sumber tegangan DC 5V sudah dapat menghasilkan tegangan sebesar 5V yang digunakan untuk mencatu sistem keseluruhan. Hasil pengujian keluaran rangkaian sumber tegangan DC 5V ditunjukkan dalam Gambar 15 dan 16. Gambar 15. Hasil keluaran rangkaian pada saat keadaan tanpa beban Ya Ada Pesan SMS Masuk? Tidak Baca Sensor Suhu dan Kelembaban Baca : Isi Pesan SMS Gambar 16. Hasil keluaran rangkaian pada saat keadaan berbebeban Ya Suhu/Kelembaban Terlalu Tinggi? Sistem ON? Tidak Ya Program Interupsi Suhu dan Kelembaban Isi Pesan Sesuai dengan Password? Tidak Kirim Pesan Kesalahan Kode Akses Via SMS Ya Program Interupsi Kirim Data Suhu dan Kelembaban Berdasarkan hasil pengujian rangkaian sumber tegangan 5V dapat diketahui bahwa rangkaian sumber tegangan telah dapat menghasilkan tegangan sebesar 5,05V pada keadaan tanpa beban dan menghasilkan tegangan sebesar 5,00 V pada keadaan berbeban. B. Pengujian Rangkaian Sensor Pergerakan Manusia Pengujian rangkaian sensor pergerakan manusia dilakukan untuk mengetahui jarak optimal pembacaan sensor terhadap objek orang yang lewat. Hasil pengujian keluaran rangkaian sensor pergerakan manusia terhadap objek manusia yang lewat ditunjukkan dalam Tabel 2. Tidak SELESAI Gambar 14. Diagram alir program keseluruhan IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Pengujian ini meliputi beberapa pengujian, yaitu : 1) Pengujian rangkaian sumber tegangan DC 5V.

5 Tabel 2. Tabel hasil pengujian jarak jangkauan rangkaian sensor pergerakan manusia No. Jarak (cm) Percobaan I II III 1 50 2 100 3 150 4 200 5 250 6 300 7 350 8 400 9 450 10 500 - - - 11 550 - - - 12 600 - - - Berdasarkan hasil pengujian rangkaian sensor pergerakan manusia, dapat diketahui bahwa rangkaian akan mengeluarkan tegangan sebesar 4,86 V saat mendeteksi pergerakan manusia dan akan mengeluarkan tegangan sekitar 0,09 V saat tidak mendeteksi pergerakan manusia. Sedangkan berdasarkan tabel pengujian jarak jangkauan rangkaian sensor pergerakan manusia dapat diketahui bahwa jangkauan optimal rangkaian pendeteksi adalah 0 sampai 4,5 meter terhadap objek. C. Pengujian Sensor Suhu dan Kelembaban Sensor suhu dan kelembaban SHT11 diuji untuk mengetahui apakah sensor dapat membaca suhu dan kelembaban relatif udara dengan baik. Hasil pengujian pengukuran suhu dengan sensor SHT11ditunjukkan dalam Tabel 3. Tabel 3. Tabel hasil pengujian suhu dengan sensor SHT11 No. Data Suhu Data Suhu Selisih Thermometer SHT11 (ºC) Digital (ºC) (ºC) % 1 23,0 22,6 0,4 1,77 2 24,4 23,5 0,9 3,83 3 25,5 24,9 0,6 2,41 4 26,1 25,8 0,3 1,16 5 26,7 26,1 0,6 2,30 6 27,3 26,8 0,5 1,87 7 28,5 27,6 0,9 3,26 8 28,9 28,2 0,7 2,48 9 30,9 30,4 0,5 1,64 10 31,1 31,0 0,1 0,32 Kesalahan Rata-Rata 0,55 2,10 Berdasarkan tabel hasil pengujian suhu dengan sensor SHT11 dapat diketahui bahwa error rata-rata pengukuran adalah sebesar 0,55ºC atau sekitar 2,10%. Error maksimum pengukuran tercatat sebesar 3,83% dan kesalahan minimum pengukuran tercatat sebesar 0,32%. Hasil pengujian pengukuran suhu dengan sensor SHT11ditunjukkan dalam Tabel 4. Tabel 4. Tabel hasil pengujian kelembaban dengan sensor SHT11 Data Data Selisih No. Kelembaban SHT11 Kelembaban Hygrometer (%RH) % (%RH) Digital (%RH) 1 54 52 2,0 3,85 2 57 55 2,0 3,64 3 58 58 0,0 0,00 4 61 61 0,0 0,00 5 64 64 0,0 0,00 6 71 69 2,0 2,90 7 73 71 2,0 2,82 8 78 77 1,0 1,30 9 79 79 0,0 0,00 10 85 84 1,0 1,19 Kesalahan rata-rata 1,0 1,57 Berdasarkan tabel hasil pengujian kelembaban dengan sensor SHT11 dapat diketahui bahwa error rata-rata pengukuran adalah sebesar 1,0% RH atau sekitar 1,57%. Error maksimum pengukuran tercatat sebesar 3,85% dan kesalahan minimum pengukuran tercatat sebesar 0%. D. Pengujian LCD 16X2 Karakter Pengujian LCD 16X2 karakter bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara karakter-karakter yang dikirimkan oleh program di dalam mikrokontroler ATMega85353 ke LCD dengan karakter yang tertampil pada layar LCD 16X2 karakter. Hasil pengujian LCD 16X2 karakter ditunjukkan dalam Gambar 17. Gambar 17. Komposisi string yang dikrimkan pada LCD16X2 karakter Hasil pengujian LCD 16X2 karakter menunjukkan bahwa string yang tertampil pada tiap baris LCD 16X2 karakter memiliki komposisi karakter yang identik dengan string yang dikirimkan oleh mikrokontroler ATMega8535, sehingga dapat disimpulkan bahwa LCD 16X2 karakter dapat berfungsi dengan baik. E. Pengujian Kirim dan Terima SMS Menggunakan Modem GSM Pengujian kirim dan terima SMS menggunakan modem GSM (General Service for Mobile) dilakukan untuk mengetahui apakah modem GSM dapat mengirim dan menerima SMS dengan baik. Hasil pengujian kirim SMS menggunakan modem GSM ditunjukkan dalam Gambar 18 dan 19. Pesan yang akan dikirim ke handphone Gambar 18. Tampilan pengujian kirim SMS pada software Hyperterminal di PC Gambar 19. Tampilan SMS yang diterima handphone Berdasarkan hasil pengujian kirim SMS menggunakan modem GSM dapat diketahui bahwa modem GSM sukses mengirimkan SMS kepada handphone dengan isi pesan SMS yang yang saling berkesesuaian antara pesan yang

6 dikirim oleh modem GSM dengan pesan yang diterima oleh perangkat handphone. Sedangkan hasil pengujian terima SMS menggunakan modem GSM ditunjukkan dalam Gambar 20 dan 21. Berdasarkan hasil pengujian perintah kirim SMS oleh mikrokontroler kepada modem GSM dapat diketahui bahwa modem GSM sukses melakukan perintah kirim SMS yang diberikan oleh mikrokontroler dengan isi pesan SMS yang saling berkesesuaian antara pesan yang dikirim dengan pesan yang diterima. Sedangkan hasil pengujian perintah terima SMS oleh mikrokontroler kepada modem GSM ditunjukkan dalam Gambar 24 dan 25. Gambar 20. Tampilan SMS yang dikirimkan oleh handphone kepada modem GSM Gambar 24. Tampilan SMS yang dikirimkan oleh handphone kepada modem GSM untuk diteruskan ke mikrokontroler Pesan yang diterima oleh PC dari handphone Gambar 21. Tampilan pengujian terima SMS pada software Hyperterminal di PC Hasil pengujian terima SMS menggunakan modem GSM menunjukkan bahwa modem GSM sukses menerima SMS dari perangkat handphone dengan isi pesan SMS yang yang saling berkesesuaian antara pesan yang diterima oleh modem GSM dengan pesan yang dikirim oleh perangkat handphone. F. Pengujian Perintah Kirim dan Terima SMS Oleh Mikrokontroler Kepada Modem GSM Pengujian perintah kirim dan terima oleh mikrokontroler SMS kepada modem GSM dilakukan untuk mengetahui apakah modem GSM sudah dapat menerima dan melakukan perintah yang diberikan oleh mikrokontroler. Hasil pengujian perintah kirim SMS oleh mikrokontroler kepada modem GSM ditunjukkan dalam Gambar 22 dan 23. Gambar 25. Tampilan pesan SMS yang diterima mikrokontroler Hasil pengujian perintah terima SMS oleh mikrokontroler kepada modem GSM dapat diketahui bahwa modem GSM sukses melakukan perintah terima SMS yang diberikan oleh mikrokontroler dengan isi pesan SMS yang saling berkesesuaian antara pesan yang dikirim dengan pesan yang diterima oleh perangkat handphone. G. Pengujian Keseluruhan Pengujian keseluruhan yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahap pengujian yaitu pengujian permintaan data suhu dan kelembaban, pengujian sistem peringatan keamanan, dan pengujian sistem peringatan suhu dan kelembaban. Hasil pengujian permintaan data suhu dan kelembaban jika sistem diberi pesan SMS dengan kode akses SEND DATA ditunjukkan dalam Gambar 26 dan 27. Gambar 22. Isi pesan SMS yang akan dikirimkan oleh mikrokontroler kepada modem GSM untuk diteruskan ke perangkat handphone Gambar 26. Pesan SMS yang dikirim oleh user kepada sistem Gambar 23. Tampilan SMS yang diterima handphone Gambar 27. Data pemantauan yang dikirim oleh sistem kepada handphone user via SMS jika kode akses benar

7 Hasil pengujian permintaan data suhu dan kelembaban jika sistem diberi pesan SMS dengan isi pesan yang tidak sesuai dengan kode akses (karakter AMBIL DATA ) ditunjukkan dalam Gambar 28 dan 29. Gambar 28. Pesan SMS yang dikirim oleh user kepada sistem Gambar 29. Pesan kesalahan kode akses yang dikirim oleh sistem kepada handphone user via SMS jika kode akses salah Hasil pengujian sistem peringatan keamanan ditunjukkan dalam Gambar 30. Gambar 30. Pesan SMS peringatan keamanan yang dikirim oleh sistem kepada user Hasil pengujian sistem peringatan suhu dan kelembaban ditunjukkan dalam Gambar 31 dan 32. Gambar 31. Pesan SMS peringatan suhu yang dikirim oleh sistem kepada user Gambar 32. Pesan SMS peringatan kelembaban yang dikirim oleh sistem kepada user Berdasarkan keberhasilan pengujian permintaan data suhu dan kelembaban, pengujian sistem peringatan keamanan, dan pengujian sistem peringatan suhu dan kelembaban, dapat disimpulkan bahwa sistem telah dapat melakukan pengiriman SMS peringatan keamanan, peringatan suhu, dan peringatan keamanan. Selain itu sistem telah dapat menerima SMS dari user, membaca, mengolah, dan membandingkan isi pesan SMS yang diterima serta dapat mengirimkan respon pesan SMS balasan pemantauan suhu dan kelembaban kepada user jika kode akses yang dikirimkan oleh user sesuai dengan kode akses yang telah terprogram pada sistem. Pada pembacaan suhu dan kelembaban alat yang dirancang terdapat kesalahan (error) rata-rata sebesar 2,10% untuk pembacaan suhu dan kesalahan (error) ratarata sebesar 1,57% untuk pembacaan kelembaban. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian tiap bagian dan keseluruhan sistem yang telah dilaksanakan didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Sistem dapat melakukan peringatan keamanan kepada user jika mendeteksi adanya pergerakan manusia melalui fasilitas SMS. Selain itu user juga dapat memanfaatkan layanan informasi pemantauan suhu dan kelembaban shelter BTS dengan cara mengirimkan pesan SMS sesuai format permintaan data yang telah ditentukan kepada sistem. 2) Antar muka antara mikrokontroler dengan modem GSM dapat dirancang menggunakan sistem komunikasi serial. Baudrate yang digunakan antara kedua devais tersebut adalah sebesar 115200 bps. 3) Mikrokontroler ATMega8535 dapat melakukan program perangkat lunak yang telah dirancang untuk mengolah data dari sensor pergerakan manusia yang telah dirancang dengan jarak jangkauan maksimal sebesar 4,5 meter antara sensor dengan objek manusia yang lewat. Selain itu, mikrokontroler juga dapat menjalankan program perangkat lunak untuk mengolah data suhu dan kelembaban yang telah terbaca oleh sensor suhu dan kelembaban dengan kesalahan (error) rata-rata sebesar 2,10% untuk pembacaan suhu dan kesalahan (error) rata-rata sebesar 1,57% untuk pembacaan kelembaban. 4) Mikrokontroler ATMega8535 dapat melakukan program perangkat lunak yang telah dirancang untuk dapat memberikan perintah kepada modem GSM untuk mengirim dan menerima SMS sekaligus membaca isi pesan SMS yang telah diterima oleh modem GSM. B. Saran Saran dalam pengimplementasian maupun peningkatan unjuk kerja sistem ini dapat diuraikan sebagai berikut:. 1) Sistem ini dapat diimplementasikan untuk objek-objek lain yang memiliki kesamaan karakteristik kondisi dengan shelter BTS dengan mengubah parameterparameter yang dibutuhkan pada sistem yang ingin dirancang selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA [1] Atmel. 2006. ATMega8535 Datasheet. San Jose: Atmel Corporation. [2] Ginting, Depema. 2013. Sistem Pemantauan Shelter BTS Berbasis Mikrokontroler dan Website. Tugas

8 Akhir Teknik Elektro Universitas Komputer Indonesia [3] Mobilon Telecom. Tanpa tahun. Telecom Shelters & Cooling Systems. Turkey: Mobilon Telekomünikasyon Sanayi ve Ticaret A.S. [4] Nugroho, Tunggul Arief. 2010. Remote Monitoring Berbasis GPRS (Studi Kasus: Monitoring Shelter BTS). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010): Yogyakarta. [5] Purnomo, Adi. 2007. AT Command. http://javaku.wordpress.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2013. [6] Sensirion. 2002. SHT1x Relative Humidity & Temperature Sensor System. Zurich: Sensirion. [7] Steven. 2011. Perancangan Simulator Lift Gedung 6 Lantai Menggunakan Mikrokontroller ATMega8535. [8] Tim Prasimax. Tanpa tahun. AT-Command Untuk SMS. http://www.mikron123.com/index.php/aplikasi- SMS/AT-Command-Untuk-SMS.html. Diakses tanggal 20 November 2013. [9] Utama, Judis Priastono. 2011. Dual Supply RTU (Remote Telemetry Unit) Pada Sistem Pemantau Banjir Terpusat Menggunakan SMS Sebagai Media Transmisi Data. Skripsi Teknik Elektro Universitas Brawijaya. [10] Wavecom. 2006. Fastrack M1306B User Guide. San Diego: Wavecom Inc. [11] Yurianto, Ade. 2011. Perancangan Sistem Otomasi dan Data Logger Terintegrasi Untuk BTS Pada Remote Area. Skripsi Teknik Elektro Universitas Indonesia. Aldo Redicka Anggriawan, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Desember 2013, Rancang Bangun Sistem Peringatan Keamanan serta Pemantau Suhu dan Kelembaban Shelter BTS Melalui Fasilitas SMS, Dosen Pembimbing: Ir. Nurussa adah, MT. dan Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc.