BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno hadi dalam (Narbuko dan Ahmadi, 2008) yang mengatakan. menguji suatu kebenaran pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. juga teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

III. METODE PENELITIAN. (Dassroom Action Researah), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sebuah kelas secara bersama (Suharsimi Arikunto, 2009:3). Penelitian ini

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (Januari s/d Maret 2013). Waktu. semester II tahun pelajaran 2012/2013.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto (2008) ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

28 Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Siklus I Siklus 1 Refleksi I Pengamatan dan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Siklus II Pelaksanaan Tindakan II Siklus 2 Refleksi II Pengamatan dan Pengumpulan Data II Apabila Permasalahan belum terselesaikan Dilanjutkan ke siklus berikutnya. Gambar 3.1 Siklus pada kegiatan PTK Suhardjono, dkk. (2008) Dari uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai model penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis peneliti dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV pada mata pelajaran IPS. B. Setting Penelitian 1. Lokasi

29 Lokasi penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di SDN 1 Kertosari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2011 sampai dengan Juni 2011. 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Kertosari. C. Prosedur Tindakan 1. Perencanaan tindakan pada penelitian sebagai berikut: a. Merencanakan tindakan I 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK 2) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP), membuat skenario pembelajaran, format observasi, format evaluasi, dan menyiapkan sarana dan prasarana. b. Pelaksanaan tindakan I 1) Mengikuti sesuai rencana tindakan. 2) Menerapkan tindakan I. c. Pengamatan/observasi dan pengumpulan data 1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada format observasi. 2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada format evaluasi d. Refleksi 1) Menilai dan membahas hasil evaluasi dan observasi tindakan yang telah dilakukan

30 2) Menentukan kelebihan dan kekurangan dari tindakan I 3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya 2. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Pada siklus pertama kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti: a. Perencanaan: 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK 2) Menetapkan kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya 3) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan langkah langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4) Membuat format observasi, format analisis dan refleksi, dan menyiapkan sarana dan prasarana. 5) Mempersiapkan perangkat tes formatif hasil tindakan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian singkat. 6) Menentukan standar kompetensi yang akan diterapkan. b. Tindakan: Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut:

31 1) Kegiatan awal Tugas guru adalah menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, materi yang akan dibahas, apersepsi dan memotivasi siswa dengan menampilkan alat peraga dan memberikan pertanyaan pertanyaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan. Memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan dibagi di dalam beberapa kelompok. Guru menjelaskan dengan terperinci kegiatan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam kelompok sesuai dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. 2) Kegiatan Inti a) Guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5 6 orang yang memiliki kemampuan yang heterogen. b) Guru memberikan tugas kepada masing masing anggota kelompok asal dan meminta setiap anggota dari kelompok asal mempelajari submateri pelajaran yang akan menjadi keahliannya, kemudian masing masing mengerjakan tugas secara individual. c) Guru menugaskan masing anggota kelompok yang mendapat submateri yang sama untuk bergabung dalam kelompok ahli sejenis. Dan melakukan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sub materi yang dipelajari.

32 d) Guru meminta siswa untuk kembali kepada kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kepada anggota kelompok asal. e) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dari masing masing kelompok dan mengarahkan siswa untuk membahas dan mengadakan tanya jawab f) Dengan dipandu guru, diskusi kelas membicarakan konsep konsep penting yang menjadi bahan perdebatan dalam diskusi kelompok ahli. Guru berusaha memperbaiki salah konsep pada siswa. g) Guru mengadakan kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang diperoleh masing masing anggota kelompok asal dijumlahkan untuk memperoleh jumlah nilai kelompok. h) Kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diberikan penghargaan berupa pujian. 3) Kegiatan penutup a) Melakukan tes akhir tindakan, berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran. b) Menarik kesimpulan, dan menutup pelajaran. c. Pengamatan dan pengumpulan data: 1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi.

33 2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi. d. Refleksi: 1) Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan I berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. 2) Mengetahui dengan jelas kelebihan kelebihan dan kekurangan kekurangan dari tindakan I 3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya. 3. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2 Pada siklus kedua kegiatan ini dilakukan dengan diawali pembuatan perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti: a. Perencanaan: 1) Menentukan jadwal kegiatan PTK 2) teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta 3) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) dan skenario pembelajaran dengan langkah langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4) Membuat format observasi, format analisis dan refleksi, dan menyiapkan sarana dan prasarana. 5) Mempersiapkan perangkat tes formatif hasil tindakan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian singkat.

34 6) Menentukan standar kompetensi yang akan diterapkan. b. Tindakan: Menerapkan tindakan dengan mengacu pada perencanaan tindakan yang telah ditetapkan dengan tahap tahap pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan awal Tugas guru adalah menyampaikan indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, materi yang akan dibahas, apersepsi dan memotivasi siswa dengan menampilkan alat peraga dan memberikan pertanyaan pertanyaan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang akan disajikan. Memberitahukan kepada siswa bahwa mereka akan dibagi di dalam beberapa kelompok. Guru menjelaskan dengan terperinci kegiatan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa dalam kelompok sesuai dengan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. 2) Kegiatan Inti a) Guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 5 6 orang yang memiliki kemampuan yang heterogen. b) Guru memberikan tugas kepada masing masing anggota kelompok asal dan meminta setiap anggota dari kelompok asal mempelajari submateri pelajaran yang

35 akan menjadi keahliannya, kemudian masing masing mengerjakan tugas secara individual. c) Guru menugaskan masing anggota kelompok yang mendapat submateri yang sama untuk bergabung dalam kelompok ahli sejenis. Dan melakukan diskusi untuk memecahkan masalah dalam sub materi yang dipelajari. d) Guru meminta siswa untuk kembali kepada kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kepada anggota kelompok asal. e) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dari masing masing kelompok dan mengarahkan siswa untuk membahas dan mengadakan tanya jawab f) Dengan dipandu guru, diskusi kelas membicarakan konsep konsep penting yang menjadi bahan perdebatan dalam diskusi kelompok ahli. Guru berusaha memperbaiki salah konsep pada siswa. g) Guru mengadakan kuis dikerjakan secara individu. Nilai yang diperoleh masing masing anggota kelompok asal dijumlahkan untuk memperoleh jumlah nilai kelompok. h) Kepada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi diberikan penghargaan berupa pujian. 3) Kegiatan penutup

a) Melakukan tes akhir tindakan, berupa tes formatif untuk 36 mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi pembelajaran. b) Menarik kesimpulan, dan menutup pelajaran. c. Pengamatan dan pengumpulan data: 1) Melakukan pengamatan dan mengisi hasil pengamatan pada lembar observasi. 2) Melakukan penilaian hasil tindakan pada lembar analisis dan refleksi. d. Refleksi: 1) Menganalisis, menilai dan membahas seluruh pelaksanaan tindakan 2 berdasarkan hasil analisis dan refleksi serta observasi tindakan yang telah dilakukan. 2) Mengetahui dengan jelas kelebihan kelebihan dan kekurangan kekurangan dari tindakan 2 3) Membuat rencana perbaikan untuk tindakan atau siklus selanjutnya. D. Alat Pengumpul Data 1. Observasi Observasi adalah kegiatan pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2008). Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi (terlampir) yang dilakukan oleh observer yaitu teman

37 sejawat. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan setiap siklus. 2. Tes Formatif. Tes ini digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dan uraian. E. Teknik Analisis Data Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa aktivitas siswa setiap siklus I dan I yang diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar pada setiap akhir siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif diuraikan sebagai berikut: 1. Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa setiap siklus dan diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa pada lembar observasi dan hasil belajar siswa yang dicapai dalam setiap siklus (Khotimah, 2009). 2. Analisis data kuantitatif Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai nilai yang diperoleh dari hasil

38 aktivitas belajar setiap siswa per siklus dan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut: a. Aktivitas belajar Menentukan tingkat aktivitas siswa di setiap siklus menggunakan rumus yang dikemukakan Solihatin dan Raharjo (2008). Keterangan: NAS = Nilai Aktivitas Siswa = Jumlah skala nilai yang didapat siswa = Nilai skala tertinggi Menentukan persentase siswa yang aktif dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: % SA = persentase siswa aktif r = banyaknya siswa = banyaknya siswa yang aktif b. Penilaian hasil belajar (rata rata) Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif diambil dari rata rata nilai tes yang diperoleh setiap akhir siklus (Khotimah, 2009)

39 Keterangan: = Nilai rata-rata = Jumlah semua nilai siswa = Jumlah siswa Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut: H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di setiap siklus. I. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan merupakan uraian tentang petunjuk-petunjuk yang diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan melakukan tindakan antara lain: 1. Ada peningkatan aktivitas belajar IPS pada setiap siklus. 2. Peningkatan hasil belajar minimal 75% siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60 (60 nilai KKM) pada setiap siklus.