FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Program Studi Teknik Mesin S1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

PERENCANAAN BATANG MENAHAN TEGANGAN TEKAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP STRUKTUR KAYU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS DEFLEKSI BATANG LENTURMENGGUNAKAN TUMPUAN JEPIT DAN ROLPADA MATERIAL ALUMINIUM 6063 PROFIL U DENGAN BEBAN TERDISTRIBUSI

MODUL KULIAH. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan MEKANIKA TEKNIK III. Slamet Widodo, S.T., M.T.

III. TEGANGAN DALAM BALOK

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

4Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

BAB III PENGUJIAN, PENGAMBILAN DATA DAN

Tegangan Dalam Balok

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB III LANDASAN TEORI

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL

KATA PENGANTAR. telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada penulis, karena dengan seizin-

PUNTIRAN. A. pengertian

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II STUDI PUSTAKA

D3 TEKNIK SIPIL FTSP ITS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITSM BAHAN AJAR MEKANIKA REKAYASA 2

3- Deformasi Struktur


Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

PERILAKU BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN PELAT BAJA DALAM MEMIKUL LENTUR (Penelitian) NOMI NOVITA SITEPU

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Semoga Tidak Mengantuk!!!

Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu

BAB I PENDAHULUAN. secara nyata baik dalam tegangan maupun dalam kompresi sebelum terjadi

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

MATA KULIAH : Fisika KODE MATA KULIAH : TKF6202 SEMESTER : 1 PROGRAM STUDI : Pendidikan Teknik Elektronika DOSEN PENGAMPU : Pipit Utami, M.Pd.

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

MEKANIKA BAHAN (Analisis Struktur III)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

sipil. Kekuatan kayu sebagai bahan untuk struktur dipengaruhi oleh beberapa Kayu dapat menahan gaya tekan yang berbeda-beda sesuai dengan kelas

PENGARUH JUMLAH PLAT BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN SUPERPOSISI Andi Kurniawan 1),Toni Dwi Putra 2),Ahkmad Farid 3) ABSTRAK

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

MAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mekanika Bahan Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT

4. PERILAKU TEKUK BAMBU TALI Pendahuluan

Bab 6 Defleksi Elastik Balok

STRUKTUR BETON BERTULANG II

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

sehingga menjadi satu kesatuan stmktur yang memiliki sifat stabil terhadap maka komponen-komponennya akan menerima gaya aksial desak dan tarik, hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON

GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

penelitian ini perlu diketahui tegangan dan kelas kuat kayu teriebih dahulu sebelum

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

BAB I PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu yang paling fundamental dan mencakup semua sains,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) STATIKA STRUKTUR. Disusun Oleh : Rochmad Winarso, ST., MT.

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

BAB III...24 PERANCANGAN SISTEM Rancangan Alat Flow Chart... 34

KOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

1.2. Tujuan Penelitian 2

Program Studi Teknik Mesin S1

STUDI PERILAKU MEKANIK KEKUATAN BETON RINGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK

VII. KOLOM Definisi Kolom Rumus Euler untuk Kolom. P n. [Kolom]

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL ALUMINIUM DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

Besarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok

tegangan tekan disebelah atas dan tegangan tarik di bagian bawah, yang harus ditahan oleh balok.

Transkripsi:

No. SIL/TSP/SPR 218/38 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 1 dari 11 MATA KULIAH : MEKANIKA TEKNIK III KODE MATA KULIAH : SPR 218 SEMESTER : GANJIL PROGRAM STUDI : 1. PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (S1) 2. TEKNIK SIPIL ( D3 ) DOSEN PENGAMPU : TIM I. DISKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas tentang tegangan yang terjadi pada komponen konstruksi yang mendapat tegangan akibat pembebanan meliputi: tegangan normal, tegangan tekuk, tegangan lentur, momen inersia dan defleksi balok di atas dua tumpuan baik yang EI nya sama maupun yang berbeda II. KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN 1. Menjelaskan jenis tegangan pada komponen konstruksi sesuai dengan sifat bebannya 2. Menyebutkan hubungan tegangan dan regangan 3. Menyebutkan hubungan antara tegangan, regangan dan modulus elastisites bahan 4. Mengaplikasikan hukum Hooke dalam perhitungan tegangan dan regangan bahan 5. Menyebutkan batas berlakunya hukum Hooke dalam perhitungan tegangan bahan. 6. Memahami pengertian momen inersia penampang balok 7. Menghitung besarnya momen inersia dan momen tahanan pada berbagi bentuk baik penampang tunggal maupun penampang benda tersusun. 8. Memahami komponen konstruksi dan menghitung besarnya inersia sumbu putar. 9. Memahami fungsi besaran inersia inti penampang komponen konstruksi dan menghitung besarnya dari beberapa bentuk penampang. 10. Menjelaskan pengaruh tekuk dan menghitung besarnya tegangan pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan, baik dengan rumus Euler mapun Tetmayer. 11. Menjelaskan pengaruh gaya tekan murni dan menganalisisnya baik tarik maupun tekan pada komponen konstruksi yang terbebani. 12. Menyebutkan pandangan Bernouli tentang peristiwa lengkung pada balok yang mengalami 13. Menganalisis tegangan yang terjadi dan menghitung besarnya tegangan lentur pada balok yang mengalami lenturan. 14. Menganalisis terjadinya defleksi dan menghitung besarnya defleksi akibat momen lentur pada balok dengan metode beban kedua. TIM

No. SIL/TSP/SPR 218/38 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 2 dari 11 15. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pada balok lentur dan menghitung besarnya teganakibat 16. Menyebutkan rumus dasar perhitungan tegangan geser pada an geser pada balok dengan bebagai 17. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pons dan menghitung besarnya tegangan geser, pada komponen konstruksi akibat 18. Menjelaskan terjadinya tegangan kombinasi dan menghitung besarnya tegangan pada komponen konstruksi akibat III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI a. Aspek Kognitif 1. Menjelaskan jenis tegangan pada komponen konstruksi sesuai dengan sifat bebannya 2. Menyebutkan hubungan tegangan dan regangan 3. Menyebutkan hubungan antara tegangan, regangan dan modulus elastisites bahan 4. Menyebutkan batas berlakunya hukum Hooke dalam perhitungan tegangan bahan. 5. Memahami pengertian momen inersia penampang balok 6. Memahami komponen konstruksi yang mengalami inersia sumbu putar. 7. Memahami fungsi besaran inersia inti penampang komponen konstruksi dari beberapa bentuk penampang. 8. Menjelaskan pengaruh tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan, baik dengan rumus Euler mapun Tetmayer. 9. Menjelaskan pengaruh gaya tekan murni baik tarik maupun tekan pada komponen konstruksi yang terbebani. 10. Menyebutkan pandangan Bernouli tentang peristiwa lengkung pada balok yang mengalami 11. Menganalisis tegangan lentur yang terjadi pada balok yang mengalami lenturan. 12. Menganalisis terjadinya defleksi akibat momen lentur pada balok dengan metode beban kedua. 13. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pada balok lentur akibat 14. Menyebutkan rumus dasar perhitungan tegangan geser pada an geser pada balok dengan bebagai 15. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pons pada komponen konstruksi akibat 16. Menjelaskan terjadinya tegangan kombinasi pada komponen konstruksi akibat TIM

No. SIL/TSP/SPR 218/38 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 3 dari 11 b. Aspek Psikomotor. 1. Mengaplikasikan hukum Hooke dalam perhitungan tegangan dan regangan bahan 2. Menghitung besarnya momen inersia dan momen tahanan pada berbagi bentuk baik penampang tunggal maupun penampang benda tersusun. 3. Menghitung besarnya inersia sumbu putar pada komponen konstruksi akibat pembebanan 4. Menghitung besaran inersia inti penampang komponen konstruksi dari beberapa bentuk penampang. 5. Menghitung besarnya tegangan tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan, baik dengan rumus Euler maupun Tetmayer. 6. Menghitung besarnya tegangan lentur pada balok yang mengalami lenturan. 7. Menghitung besarnya defleksi akibat momen lentur pada balok dengan metode beban kedua. 8. M enghitung besarnya tegangan geser pada balok lentur akibat 9. Menghitung besarnya tegangan geser, pada komponen konstruksi akibat 10. Menghitung besarnya tegangan kombinasi pada komponen konstruksi akibat c. Aspek Affektif 1. Memiliki ketelitian dalam melakukan analisis dari berbagai tegangan yang timbul pada komponen konstruksi akibat 2. Memiliki ketelitian dalam melakukan perhitungan dari berbagai tegangan yang timbul pada komponen konstruksi akibat IV. SUMBER BACAAN 1. Streng of material, karangan S. Timosenko. 2. Mekanika Teknik II, karangan Heinz Frick. 3. Strength of materials, karangan Ferdinand L. Singer & Andrew Pytel 4. Strength of materials, karangan William A. Nash V. PENILAIAN a. Butir-butir penilaian terdiri dari: 1. Ujian Mid Semester (UMS) 2. Ujian Akhir Semester (UAS) b. Formula Penilaian: Nilai Akhir (NA) = (2 x UMS + 1 x UAS) : 3 c. Tabel Penguasaan kompetensi TIM

No. SIL/TSP/SPR 218/38 Revisi: 00 Tgl : 27 Mei 2010 Hal 4 dari 11 No. Nilai Skor 1 A 86-100 2 A- 81-85 3 B+ 76-80 4 B 71-75 5 B- 65-70 6 C+ 57-64 7 C 56 TIM

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 5 dari 11 Minggu ke- SKEMA KERJA Kompetensi Dasar Materi Dasar Strategi Perkuliahan Sumber/ Referensi 1 Menjelaskan jenis tegangan pada komponen konstruksi sesuai dengan sifat bebannya Menyebutkan hubungan tegangan dan regangan 2 1.Menyebutkan hubungan antara tegangan, regangan dan modulus elastisites bahan 2.Mengaplikasikan hukum Hooke dalam perhitungan tegangan dan regangan bahan 3.Menyebutkan batas berlakunya hukum Hooke dalam perhitungan tegangan bahan. 3 1. Memahami pengertian momen inersia penampang balok. Difinisi tentang tentang tegangan Jenis jenis tegangan akibat dari beban yang diderita oleh komponen konstruksi Hubungan antara tegangan dan regangan yang timbul 1. Pengertian tentang Hukum Hooke 2. Hubungan antara tegangan, regangan dan modulus elastisites bahan 3. Penerapan hukum Hooke dalam perhitungan tegangan dan regangan bahan 4. Batas - batas berlakunya hukum Hooke dalam perhitungan tegangan bahan. 1. Pengertian momen inersia penampang balok

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 6 dari 11 2..Menghitung besarnya momen inersia pada berbagi bentuk penampang tunggal. 3. Menghitung besarnya momen tahanan pada berbagi bentuk penampang tunggal 4 1. Menghitung momen inersia penampang benda tersusun 2. Menghitung besarnya momen tahanan pada penampang benda tersusun 5 1. Memahami komponen konstruksi yang mengalami sumbu putar 2. Menghitung momen inersia bentuk penampang yang mengalami sumbu putar 3. Menerapkan momen inersia penampang komponen konstruksi yang mengalami sumbu putar. 2. Analisis perhitungan momen inersia pada berbagi bentuk penampang tunggal 3. Analisis perhitungan besarnya momen tahanan pada berbagi bentuk penampang tunggal 1. Pengertian momen inersia penampang benda tersusun 2. Analisis perhitungan momen inersia pada bentuk penampang benda tersusun 3. Analisis perhitungan besarnya momen tahanan pada bentuk penampang benda tersusun 1. Ciri-ciri penampang komponen konstruksi yang mengalami sumbu putar saat pembebanan 2. Analisis perhitungan momen inersia bentuk penampang yang mengalami sumbu putar 3. Penggunaan perhitungan momen inersia penampang komponen konstruksi yang mengalami sumbu putar.

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 7 dari 11 6 1. Memahami fungsi besaran inersia inti penampang komponen konstruksi 2. Menghitung besar dan bentuk inersia dari beberapa bentuk penampang pada komponen bangunan. 7 1. Menjelaskan pengaruh tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan. 2. Menjelaskan batas-batas berlakunya Rumus Euler dalam menghitung besarnya tegangan tekuk 3. Menghitung besarnya tegangan tekuk dan membandingkan dengan tegangan tekuk ijin bahan yang digunakan komponen konstrusi 1.Fungsi besaran inti pada penampang balok tekan 2.Menghitung besaran inti pada penampang balok bentuk persegi empat 3.Menghitung besaran inti pada penampang balok bentuk bulat, bujursangkar dll. 4.Hubungan besaran inti dengan tegangan pada komponen konstruksi 1. Pengaruh tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan. 2. Batas-batas berlakunya Rumus Euler dalam menghitung besarnya tegangan tekuk 3. Perhitungan besarnya tegangan tekuk 4. Membandingkan dengan tegangan ijin bahan yang digunakan dalam komponen konstruksi 8 Ujian Mid Semester

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 8 dari 11 9 1. Menjelaskan pengaruh tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan tetapi tidak dapat diselesaikan dengan Euler. 2. Menjelaskan batas-batas berlakunya Rumus Tetmayer dalam menghitung besarnya tegangan tekuk 3. Menghitung besarnya tegangan tekuk dengan rumus Tetmayer dan membandingkan dengan tegangan tekuk ijin bahan yang digunakan komponen konstrusi 10 1. Menjelaskan pengaruh gaya tekan murni pada komponen konstruksi yang terbebani 2. Menjelaskan pengaruh gaya tarik murni pada komponen konstruksi yang terbebani 3. Menganalisis tegangan tekan hubungannya dengan elastisitas bahan yang digunakan. 1. Pengaruh tekuk pada komponen konstruksi yang menahan beban tekan. dan tidak bisa diselesaikan dengan Euler. 2. Batas-batas berlakunya Rumus Tetmayer dalam menghitung besarnya tegangan tekuk 3. Perhitungan besarnya tegangan tekuk pada komponen konstruksi yang menahan tekan. 4. Membandingkan dengan tegangan ijin bahan yang digunakan dalam komponen konstruksi 1. Pengaruh gaya tekan murni pada komponen konstruksi yang terbebani 2. Pengaruh gaya tarik murni pada komponen konstruksi yang terbebani 3. Analisis tegangan tekan hubungannya dengan elastisitas bahan yang digunakan. 4. Analisis tegangan tarik hubungannya dengan elastisitas bahan yang

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 9 dari 11 4. Menganalisis tegangan tarik hubungannya dengan elastisitas bahan yang digunakan. 11 1. Menyebutkan pandangan Bernouli tentang peristiwa lengkung pada balok yang mengalami 2. Menganalisis tegangan yang terjadi pada balok yang mengalami lenturan. 3. Menghitung besarnya tegangan lentur pada balok yang diakibatkan oleh 12 + 13 1. Menganalisis terjadinya defleksi akibat momen lentur pada balok. 2. Menganalisis bidang momen dianggap sebagai beban kedua untuk memperoleh persamaan perhitungan defleksi. 3. Menghitung besarnya defleksi pada balok dengan berbagai pembebanan dengan metode beban kedua. 14 1. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pada balok lentur akibat digunakan. 1. Pengertian tegangan lentur 2. Pandangan Bernouli tentang balok yang mengalami lentur akibat 3. Analisis tegangan lentur pada balok yang mengalami lentur 4. Perhitungan besarnya tegangan lentur pada balok yang diakibatkan oleh 1. Pengertian defleksi pada balok 2. Analisis terjadinya defleksi akibat momen lentur pada balok. 3. Analisis bidang momen dianggap sebagai beban kedua untuk memperoleh persamaan perhitungan defleksi. 4. Perhitungan besarnya defleksi pada balok dengan berbagai pembebanan dengan menggunakan metode beban kedua. 1. Pengertian tentang geser lentur 2. Uraian terjadinya tegangan geser pada

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 10 dari 11 2. Menyebutkan rumus dasar perhitungan tegangan geser pada balok. 3. Menghitung besarnya tegangan geser lentur pada balok dengan berbagai 15 1. Menjelaskan terjadinya tegangan geser pons pada komponen konstruksi akibat 2. Menyebutkan rumus dasar perhitungan tegangan geser pons pada komponen konstruksi. 3. Menghitung besarnya tegangan geser pons pada komponen konstruksi akibat balok lentur akibat 3. Analisis rumus dasar perhitungan tegangan geser pada balok. 4. Perhitungan besarnya tegangan geser lentur pada balok dengan berbagai 1. Contoh-contoh komponen konstruksi ysng mengalami tegangan geser lentur 2. Uraian terjadinya tegangan geser pons pada komponen konstruksi akibat 3. Analisis rumus dasar perhitungan tegangan geser pons pada komponen konstruksi. 4. Perhitungan besarnya tegangan geser pons pada komponen konstruksi akibat 16 1. Menjelaskan terjadinya tegangan kombinasi pada komponen konstruksi akibat 2. Menyebutkan rumus dasar perhitungan tegangan kombinasi pada komponen konstruksi. 1. Contoh-contoh komponen konstruksi yang mengalami tegangan kombinasi 2. Uraian tentang alternatif kombinasi jenis tegangan yang terjadinya pada komponen konstruksi akibat 3. Analisis rumus dasar perhitungan

No. SIL/TSP/TSP 210/38 Revisi: 00 Tgl : 01 April 2008 Hal 11 dari 11 3. Menghitung besarnya tegangan kombinasi pada komponen konstruksi akibat tegangan kombinasi pada komponen konstruksi. 4. Perhitungan besarnya tegangan kombinasi pada komponen konstruksi akibat