TEKNIK INKUIRI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/ MI secara eksplisit dinyatakan. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 2 KALITINGGAR PURBALINGGA

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan siswa dalam membaca, merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bermanfaat untuk mencapai keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra.

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari harinya.

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk penyesuaian dan mengimbangi tuntutan

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya program standar pembelajaran disusun berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju

I. PENDAHULUAN. komunikasi, baik komunikasi secara lisan, maupun komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Transkripsi:

TEKNIK INKUIRI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMP PLUS DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI Ali Manshur Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Banyuwangi Abstrak Kegiatan membaca pemahaman yang berbentuk sebuah penelitian tindakan kelas merupakan salah satu langkah usaha perbaikan untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa. Hal ini dilaksanakan karena pengetahuan siswa tentang membaca pemahaman dinilai masih kurang. Kurangnya kemampuan siswa disebabkan banyak faktor salah satunya teknik yang digunakan belum sesuai yang diharapkan dengan kenyataan. Maka digunakanlah teknik inkuiri dengan harapan siswa mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman sesuai tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan teknik inkuiri ini tujuan utamanya siswa mampu menemukan gagasan utama dan kalimat utama dalam paragraf. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan yakni pertengahan bulan Mei hingga pertengahan bulan Juni. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Plus Darussalam yang seluruhnya berjumlah 34 siswa dan berjenis kelamin perempuan. Analisis data yang digunakan berdasarkan pada masing-masing tahapan penelitian yang telah dilksnakan. Proses penelitian tindakan kelas membaca pemahaman dengan teknik inkuiri berlangsung sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan yaitu siswa mampu menemukan gagasan utama dan kalimat utama. Hasil yang dari proses penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan diketahui bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman teknik mengalami peningkatan mulai pelaksanaan siklus 1 hingga siklus 2. Hal ini bisa dilihat dari prosentasi hasil kemampuan siswa dalam membaca pemahaman menemukan gagasan utama dan kalimat utama. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan teknik inkuiri mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam menemukan gagasan utama dan kalimat utama. Kata Kunci: Peningkatan, Kemampuan, Membaca, Teknik Inkuiri A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu diantara empat jenis keterampilan yang diajarkan dalam materi bahasa Indonesia. Sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan 82

83 bahwa ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut (a) mendengarkan (b) berbicara (c) membaca (d) menulis. Membaca adalah salah satu empat aspek atau keterampilan bahasa. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7) Secara umum pembelajaran membaca yang dilakukan disekolah harus diarahkan agar mencapai beberapa tujuan utama pembelajaran. Minimalnya ada tiga tujuan utama pembelajaran membaca di sekolah. Ketiga tujan utama tersebut adalah (1) memungkinkan siswa agar mampu menikmati kegiatan membaca, (2) mampu membaca dalam hati dengan kecepatan baca yang fleksibel (3) serta memperoleh tingkat pemahaman yang cukup atas isi bacaan (Abidin, 2012:5). Berdasarkan tujuan pertama dan kedua, pembelajaran membaca haruslah ditekankan pada upaya mendukung mendukung siswa agar ia mampu menikmati kegiatan baca yang dilakukannya. Hal ini sangat penting mengingat mengingat kenikmatan membaca adalah dasar bagi kegiatan membaca. Tarigan (1979:13) menyebutkan salah satu aspek yang ada dalam pembelajaran keterampilan membaca adalah materi membaca pemahaman. Sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran disebutkan memahami wacana tulis melalui membaca intensif dan membaca memindai sedangkan kompetensi dasarnya yakni mampu menemukan gagasan utama dalam teks. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti memfokuskan peneltian pada pencarian dan penemuan gagasan utama dan kalimat utama dalam paragraf melalui membaca pemahaman dengan teknik inkuiri. Alasan peneliti menggunakan teknik inkuiri dalam materi menemukan gagasan utama adalah setelah dilakukan tindakan awal diketahui banyak permasalahan muncul yang menyebabkan siswa sulit mencapai prestasi atau nilai yang diharapkan dalam pembelajaran tersebut. Diantara permasalahan yang timbul adalah (1) pembelajaran yang digunakan masih konvensional (2) metode pembelajaran yang digunakan kurang menarik (3) masih ada pemahaman kegiatan pembelajaran

84 membaca hanya sepintas membaca saja tanpa dikaji lebih dalam lagi (4) waktu yang digunakan terlalu sedikit sehingga materi yang akan disampaikan kurang maksimal (5) minat baca siswa masih rendah. Dengan munculnya beberapa permasalahan diatas maka peneliti dan guru bidang studi berkolaborasi untuk berupaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan teknik inkuiri dalam usaha menemukan gagasan utama dan kalimat utama dalam paragraf. B. Tujuan Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik inkuiri. Tujuan penelitian ini dibagi pada dua fokus sesuai dengan rumusan masalah, yaitu proses selama dilaksanakan penelitian tindakan kelas dan hasil setelah dilaksanakan proses penelitian tindakan kelas. Perlunya rumusan tujuan diwujudkan dalam penelitian ini adalah untuk menyesuiakan dengan rumusan masalah yang terdapat dalam latar belakang dalam penelitian ini. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung. Dalam pelaksaan penelitian tindakan kelas proses dilakukan sesuai prosedur penelitian. Tujuan dalam penelitian tindakan kelas merupakan salah satu inti pada proses pembelajaran. Apapun proses yang diaksanakan tanpa adanya tujuan yang jelas maka proses pelaksanaan penelitian akan berjalan tidak sesuai rencana yang berakibat tidak tercapainya tujuan penelitian. Maka perlunya tujuan ditetapkan sejak awal agar fokus penelitian lebih terarah dan terencana. C. Manfaat Manfaat yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas ini (1) bagi guru bahasa Indonesia SMP Plus Darussalam, dapat digunakan sebagai salah satu rancangan dalam praktik dan membantu guru dalam menentukan teknik pembelajaran yang sesuai dengan materi serta pelaksanaan tugas pengajaran sehari-hari (2) bagi siswa, kegiatan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik inkuiri dapat menambah wawasan pengetahuan dan keilmuan dan menjadi salah satu pengalaman dalam proses mengajar ditengah berkembangnya proses

85 pembelajaran (3) bagi lembaga, sebagai bukti fisik proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu sekolah. D. Metode Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Creswel (1988: 15) menjabarkan, bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi. Peneliti membangun sebuah gambaran yang kompleks dan holistik, menganalisis kata-kata melaporkan pandangan atau informan, dan keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah/wajar (Wiraatmadja, 2005: 8). Metode kualitatif digunakan dikarenakan metode kualitatif sesuai dengan kondisi atau kriteria penelitian. Gambaran kecil metode penelitian kualitatif adalah menjelaskan diskripsi proses dan hasil selama dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah teknik inkuiri yakni rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang yang dipertanyakan. Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu. Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Adapun teknik yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik inkuiri yakni dengan menerapkan pendekatan siklus. Siklus merupakan rangkaian riset aksi-riset-saksi dalam sebuah pelaksanaan PTK. Siklus terdiri atas (1)

86 perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi dan perencanaan kembali. Tahap perencanaan dalam peneltian membaca pemhaman dengan teknik inkuiri terdiri atas kegiatan menyiapkan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam metode penelitian tindakan kelas membaca pemahaman teknik inkuiri serta pengubahan rencana pada siklus II. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan inti dalam penerapan teknik inkuiri dalam kegiatan membaca pemahaman menemukan gagasan utama dalam paragraf. Tahap pengamatan merupakan tahapan untuk mengetahui kejadian selama proses pelaksanaan tindakan pemeblajaran dengan teknik inkuiri. Kegiatan pengamatan selain dilakukan oleh peneliti juga dilakukan oleh teman sejawat. Tahap refleksi merupakan tahap untuk menegvaluasi hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan peneliti. E. Hasil Salah satu tujuan dalam penelitian tindakan kelas membaca pemahaman teknik inkuiri siswa kelas VII D SMP Plus Darussalam selain mendiskripsikan proses penelitian juga mendiskripsiskan hasil yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan penelitian. Hasil dari sebuah penelitian dianggap sangat urgen dibanding hal yang lain meskipun tidak menafikan unsur pembantu lainnya yang ikut membantu terlaksananya sebuah penelitian. Dari hasil yang diperoleh sebuah kegiatan penelitian yang diungkap dalam rumusan masalah dapat diketahui dengan jelas hasil kemampuan masing-masing siswa secara keseluruhan baik ketika diberi tugas individu atau kelompok. Sesuai dengan hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian, diketahui bahwa penelitian tindakan kelas dengan judul peningkatan kemampuan membaca pemahaman teknik inkuiri telah mengalami peningkatan dari tahap identifikasi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan yang dimaksud adalah sebagai berikut. Identifikasi awal yang dilaksanakan sebagai langkah awal untuk mengetahui kemampuan siswa secara keseluruhan. Hasil identifikasi awal menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan kriteria KKM masih sangat kurang. Nilai yang diperoleh dari identifikasi awal menunjukkan

87 siswa yang nilainya diatas KKM hanya 4 siswa atau 11% dari jumlah siswa yang ada. Sesuai dengan hasil yang diperoleh peneliti, maka perlu adanya suatu tindakan untuk melakukan perbaikan pembelajaran terhadap siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Perbaikan yang dilakukan dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik inkuiri terdiri atas siklus I dan siklus II. Hasil yang diperoleh selama proses penelitian membaca pemahaman dengan teknik inkuiri pada siklus I menunjukkan hasil yang belum maksimal atau belum sesuai dengan harapan yang diinginkan peneliti. Dari hasil tindakan siklus I dapat diketahui bahwa 22 siswa atau 64% dinyatakan tuntas dalam pembelajaran membaca pemahaman teknik inkuiri. Sedangkan 12 siswa atau 36% dinyatakan belum tuntas. Rincian data hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: (1) siswa yang mendapat nilai 93 berjumlah 4 siswa, (2) siswa yang memperoleh nilai 86 berjumlah 2 siswa, (3) siswa yang memperoleh 83berjumlah 4 siswa, (4) siswa yang mendapat nilai 80 berjumlah 9 siswa, (4) siswa yang memperoleh nilai 73 berjumlah 3 siswa, (5) siswa yang mendapat nilai 67 berjumlah 3 siswa, (6) siswa yang mendapat nilai 60 berjumlah 4 siswa, (7) siswa yang mendapat nilai 53 berjumlah 4 siswa, (8) siswa yang mendapat nilai 40 berjumlah 1 siswa. Dari uraian diatas dapat diketahui dengan jelas bahwa nilai yang diperoleh siswa dalam kegiatan membaca pemahaman siklus I masih kurang meskipun sudah ada peningkatan 53% dari pelaksanaan kegiatan prasiklus yakni 11% atau 4 siswa. Banyak hal yang menjadi sebab masih rendahnya nilai siswa dari yang diharapkan oleh peneliti dan guru. Mulai semangat anak yang agak menurun, fasilitas yang kurang memadai, materi yang terlalu sulit dan masih awam meskipun metode sudah sesuai yang diharapkan. Masih banyak siswa yag bingung dalam memahami materi yang dipelajari siswa. Setelah hasil pelaksanaan siklus I diketahui maka guru dan peneliti melakukan tindakan perbaikan terhadap tindakan siklus I. Rincian data hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: (1) siswa yang mendapat nilai 100 berjumlah 2 siswa, (2) siswa yang memperoleh nilai 93 berjumlah 5 siswa, (3) siswa yang memperoleh 86 berjumlah 15 siswa, (4) siswa

88 yang mendapat nilai 80 berjumlah 8 siswa, (4) siswa yang memperoleh nilai 73 berjumlah 4 siswa. Dari hasil tindakan dapat diketahui bahwa 34 siswa atau 100% dinyatakan tuntas dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hal ini bisa dilihat dari hasil nilai pelasksanaan siklus II dimana seluruh siswa mendapat nilai diatas KKM yakni 70 meskipun ada beberapa nilai yang selisihnya sangat sedikit dengan nilai KKM. Dengan hasil ini maka dapat dinyatakan dalam pelaksanaan siklus II kegiatan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VII dinyatakan berhasil dan tuntas. F. Pembahasan Dari hasil penelitian tindakan kelas peningkatan membaca pemahaman teknik inkuiri telah ditemukan beberapa relevansi antara kegiatan penelitian dengan beberapa faktor: 1. Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Tingkat Satuan Pendidikan Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat diketahui bahwa materi pembelajaran membaca pemahaman menemukan gagasan utama ada dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Hal ini dijelaskan dalam salah satu kompetensi dasar membaca kelas VII SMP. Kompetensi dasar yang dimaksud berbunyi memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan memindai. Sedangkan indikator hasil belajarnya yaitu siswa mampu menemukan gagasan utama dalam teks. 2. Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia Membaca pemahaman merupakan salah satu bentuk pembelajaran bahasa. Dengan pembelajaran bahasa diharapkan siswa dapat mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan,dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajianatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa membaca pemahaman dengan teknik inkuiri sangat relevan dengan keterangan diatas. Proses pembelajaran inkuiri sangat menekankan pelaku pembelajaran adalah siswa sedang guru hanya sebatas

89 fasilitator. Adapun tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah tingkat pertama agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis. b) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. c) memahami bahasa indonesia dan menggunakanannyadenagn tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. d) menggunakan bahasa indonesia unuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial. e) menikmati memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan penegtahuan dan kemampuan berbahasa. f) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual. Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Sesuai dengan tujuan diatas maka relevansi pembelajaran membaca pemahaman dengan kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia terletak pada kegiatan belajar yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 3. Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam pembelajaran membaca pemahaman metode atau teknik yang digunakan adalah teknik inkuiri. Teknik inkuiri merupakan pembelajaran yang melibatkan secara keseluruhan kemampuan siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan digunakannya teknik inkuiri kemampuan membaca pemahaman siswa dapat ditingkatkan. Hal ini menunjukkan bahwa teknik inkuiri merupakan salah satu metode atau teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa. 4. Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Guru/Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dalam pembelajaran membaca membaca pemahaman teknik inkuiri guru berperan sebagai fasilitator sedang ssiwa sebagai subjek yang berperan utama

90 dalam penelitian tersebut. Guru sebagai fasilitator mengarahkan dan membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara melaksanakan beberapa halhal berikut:(1) menyiapkan rencana pembelajaran, (2) mengobservasi proses membaca pemahaman, (3) mencatat dan mengecek seluruh hasil membaca pemahaman siswa, (4) mempelajari hasil refleksi siswa. 5. Relevansi Antara Temuan Penelitian Dengan Media/Sarana Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Media atau sarana pembelajaran merupakan salah satu alat bantu yang memiliki peran vital terhadap proses belajar mengajar di lingkup pendidikan. Fungsi media selain sebagai salah satu alat bantu juga merupakan sebagai sarana untuk menghidupkan daya pemikiran siswa sehingga siswa akan mampu mengeluarkan sendiri kemampuan yang dimilikinya dengan efektif dan efisien. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa media atau sarana pembelajaran membaca pemahaman teknik inkuiri, yaitu (1) contoh teks/wacana bahasa Indonesia (2) buku teks bahasa indonesia, (3) lembar kegiatan siswa (4) layar LCD dan proyektor. Tujuan penggunaan media tersebut adalah untuk mempermudah siswa mendapatkan dan menemukan berbagai informasi tertulis maupun praktis tentang membaca pemahaman. Dari temuan diatas dibahas seputar hasil penelitian yang telah dilaksanakan diluar konteks hasil evaluasi penilaian tiap-tiap siswa yang sifatnya lebih global dari sekedar penelitian peningkatan hasil belajar siswa. Banyak faktor yang dikupas dalam temuan dalam pembahasan seputar pelaksanaan penelitian tindakan kelas peningkatan membaca pemahaman dengan teknik inkuiri. G. Simpulan Simpulan merupakan keterangan singkat rangkuman hasil dari sebuah penelitian yang telah dilaksanakan selama proses penelitian berlangsun. Simpulan yang ditulis peneliti disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan. Mengacu pada bagian awal bahwa tujuan penelitian ini terdiri dari dua permasalahan yakni deskripsi proses penelitian peningkatan membaca pemahaman dengan teknik inkuiri dan deskrispsi hasil

91 penelitian peningkatan membaca pemahaman dengan teknik inkuiri maka simpulan penelitian ini juga terdiri dari dua jenis simpulan. Pertama, selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas proses penelitian berlangsung sesuai dengan rencana yang diharapkan. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus dengan pembagian waktu masing-masing siklus waktu 3 jam. Penelitian tindakan kelas membaca pemahaman teknik inkuiri baik siklus I maupun siklus II berlangsung sesuai dengan tahap inkuiri yang meliputi merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menemukan data, analisis data dan menarik kesimpulan. Sebuah penelitian akan mendapat kepercayaan sesama para pengkaji dan peneliti apabila mengikuti semua langkah dalam penelitian sesuai prosedur (Wiriaatmadja, 2005: 157). Pelaksanaan langkah-langkah teknik inkuiri merupakan bentuk nyata proses pembelajaran yang dilakukan peneliti dan guru sebagai upaya meningkatkan siswa dalam usaha pemahaman atas materi yang diajarkan yakni materi menemukan gagasan utama dan kalimat utama dalam sebuah paragraf. Kedua, dalam penelitian tiindakan kelas ini adalah laporan hasil pelaksanaan penelitian yang berupa evaluasi atau tes hasil pembelajaran membaca pemahaman teknik inkuiri siswa kelas VII D dalam usaha menemukan gagasan utama dan kalimat dalam sebuah paragraf. Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, diketahui hasil tes siklus I menunjukkan perbaikan dari hasil yang diperoleh setelah sebelumnya dilakukan identifikasi awal. Dari hasil identifikasi awal jumlah siswa yang lulus KKM hanya berjumlah 4 siswa atau 11%, setelah dilaksanakan tindakan perbaikan siklus I siswa yang memperoleh nilai diatas KKM berjumlah 22 siswa atau 64%. Siklus I ini mengalami peningkatan sekitar 53%. Perbaikan dilanjutkan pada siklus II dikarenakan masih ada kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Hasil tindakan pembelajaran siklus II juga menunjukkan peningkatan prestasi dari siklus I yakni seluruh siswa memperoleh nilai diatas KKM yang berarti siswa kelas VII D telah mengalami penigkatan dalam proses pembelajaran. Dengan hasil yang diperoleh selama tindakan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa teknik inkuiri yang digunakan dalam pembelajarann telah berhasil.

92 H. Saran Saran merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti terhadap pihakpihak tertentu. Dalam penelitian tindakan kelas ini saran ditujukan kepada: (1) guru, mampu menempatkan siswa sebagai fokus utama subek pembelajaran dan berusaha memberi kebebasan kepada siswa untuk berimajinasi atau berkreasi sesuai pemikiran serta membimbing dan mengarahkan siswa dalam setiap proses pembelajaran (2) siswa, lebih mudah memahami hakekat pembelajaran membaca pemahaman dan menemukan alternatif dalam model pembelajaran membaca pemahaman (3) bagi peneliti yang lain diharapkan mendalami analisis komponen pembelajaran dan memperluas jangakauan latar dan subjek. yang berkaitan dengan penelitian yang agar penelitian yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan peneliti selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. Daftar Pustaka Abidin, Y.2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidiakn Karakter. Bandung: Refika Aditama. Depdiknas, (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Tingkat Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: PT. Binatama Raya. Tarigan, H.G. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G.2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Rosda.