METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan identifikasi masalah dan menjawab masalah secara ilmiah.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENULISAN. Design penelitian ini adalah penelitian dengan sifat data deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENULISAN

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi 31 Desember 2013

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III METODE PENULISAN. Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlokasi di PT. BPR Eka Bumi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 2 /PBI/2011 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

2017, No f. bahwa sehubungan dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan jasa keuangan disektor perbankan dari Bank

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 32 TAHUN 2005 SERI : D PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG

I. PERUBAHAN BEBERAPA KETENTUAN A. Ketentuan dalam angka I diubah sehingga keseluruhan angka I berbunyi sebagai berikut:

- 2 - Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Nega

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/9/PBI/2008 TENTANG

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan asas kehati-hatian, mampu meredam hingga sekecil-kecilnya

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

PERATURAN KSEI NOMOR IX TENTANG KOMITE KERJA KSEI DAN KOMITE ANGGARAN KSEI

III. METODOLOGI PENULISAN. Bumi Artha Bandar Lampung yang terletak di Jalan Ahmad Yani No 70, Penulis

BAB I QUALITY ASSURANCE SATUAN KERJA AUDIT INTERN PADA PT.BANK ABC

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

2 Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon pemilik dan calon pengelola perbankan syariah melalui pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

DEWAN KOMISARIS PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI Jl.Raya Puputan No. 198, Niti Mandala, Denpasar Telp. (0361)

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 September 2014 (UNAUDITED), 31 Desember 2013 (AUDITED) DAN 30 September 2013 (UNAUDITED)

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 29 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG BENTUK HUKUM BANK PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. modal dasar pada saat itu berjumlah Rp ,- (dua ratus lima

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Rokan Hilir

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

II. PT. BANK GANESHA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/13/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/3/PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN TAHUN 2014

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG. LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 30 September 2014 (UNAUDITED)

Dicabut dengan PBI No. 2/23/PBI/2000 tanggal 6 November 2000 PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/1/PBI/2000 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

STRUKTUR KANTOR PUSAT

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III METODE PENULISAN. adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 19 /PBI/2009 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM

SURAT PERNYATAAN. Nama :... No. Kartu Identitas :... Tempat/ Tanggal Lahir :... Alamat :...

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bank Pembangunan Daerah Riau adalah Bank milik Pemerintah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 15 /PBI/2014 TENTANG KEGIATAN USAHA PENUKARAN VALUTA ASING BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran 1. No. : Lamp : Kepada Gubernur Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2 JAKARTA Up. Direktorat Perbankan Syariah

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

Transkripsi:

23 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Analisis Desktiprtif Kualitatif Penelitian deskriptif kualitatif yaitu memotret dan menggambarkan serta menjelaskan secara kualitatif dari objek penelitian yang dilakukan sehingga dapat menjelaskan identifikasi masalah dan menjawab masalah secara ilmiah. 3.2 Objek Penelitian Objek dalam penyusunan Laporan Akhir ini adalah PT Bank Lampung yang berpusat di Jln. Wolter Monginsidi No. 182 Teluk Betung Bandar Lampung. 3.3 Metode Pengumpulan Data Dalam proses penulisan laporan akhir ini untuk memperoleh data yang diperlukan adalah menggunakan metode sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan berhubungan dengan masalah yang dibahas maupun yang diteliti dengan membaca dan mempelajari serta mengutip langsung dari sumber-sumber yang berhubungan dengan penulisan ini.

24 2. Observasi (Pengamatan) Metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung ke perusahaan PT Bank Lampung, terutama pada bidang yang berkaitan dengan hal yang diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. 3. Interview (Wawancara) Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan staff karyawan PT Bank Lampung. 4. Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan cara melihat arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir ini yang ada pada lokasi PKL/Magang yaitu PT Bank Lampung. 3.4 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke PT Bank Lampung dari hasil PKL (Praktik Kerja Lapangan) pada tanggal 4 Februari 2014 sampai dengan 3 April 2014 dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan. 3.5 Sumber Data a. Data Sekunder Data ini diperoleh dari kepustakaan, pengamatan, hasil praktik kerja lapangan dan kegiatan yang dilakukan di PT Bank Lampung dan berkaitan dengan KUR.

25 3.6 Gambaran Umum Perusahaan 3.6.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT Bank Lampung Bank Lampung didirikan oleh Pemerintah Daerah Lampung dan didirikan di Bandar Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No.10A/1964 tanggal 1 Agustus 1964 dan memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : DES 57/7/31-150 tanggal 25 Juli 1965 dan memperoleh persetujuan izin usaha dari Menteri Bank Sentral Republik Indonesia Nomor : Kep.66/UBS/1965 tanggal 13 Agustus 1965. Bank Lampung mulai beroperasional pada tanggal 31 Januari 1966. Pada awal berdirinya Bank Lampung berbentuk Perusahaan Daerah atau PD dan sejak Tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 2 Tahun 1999 tanggal 31 Maret 1999 Bank Lampung berubah Status Bentuk Badan hukumnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor : 584.27-344 tanggal 21 April 1999. Bank Lampung dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-provinsi Lampung. Sejalan dengan perkembangan kegiatan perekonomian dan perbankan, Bank Lampung guna meningkatkan permodalan bank, daya saing, perluasan produk dan usaha bank serta dalam rangka memberi kesempatan pada masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam pemilikan saham, dengan tetap memperhatikan fungsinya sebagai Bank Umum dan pemegang Kas Daerah.

26 Dengan demikian diharapkan keberadaan warga masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan Bank Lampung yang merupakan Bank Daerah semaksimal mungkin baik untuk transaksi penyimpanan dana maupun pembiayaan atau kredit guna mendukung usahanya ataupun keperluan lainnya, untuk bersama-sama membangun Lampung. 3.6.2 Lokasi Perusahaan PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung berlokasi di Jalan. Wolter Monginsidi No. 182, Telukbetung, Bandar Lampung, nomor telepon (0721) 482032, 486123, 486836, 487175, faximili (0721) 482703, 483219, 485530, 489209, situs/website www.banklampung.co.id, dan e-mail bpdl@banklampung.co.id. 3.7 Visi dan Misi Bank Lampung 3.7.1 Visi Bank Lampung - Menjadi Bank yang terkemuka dan terpercaya - Sebagai Bank yang dicintai dan dimiliki Masyarakat 3.7.2 Misi Bank Lampung a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Jasa Perbankan. b. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi. c. Memiliki struktur permodalan yang kuat. d. Pengembangan infrastruktur informasi teknologi. e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan Corporate Image di Masyarakat.

27 f. Melakukan kerjasama strategis antar Bank dan Lembaga lainnya. 3.7.3 Butir-butir Prilaku a. Bekerja sebagai wujud iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Mengutamakan kinerja dan mutu hasil kerja yang tinggi. c. Menciptakan mutu hubungan dan kerjasama antar pegawai. d. Kepuasan nasabah sebagai fokus utama dan acuan dalam bekerja. e. Mengutamakan kemajuan Bank melalui peningkatan profesionalisme. f. Meningkatkan sikap kewirausahaan dan berfikir, bertindak dan bekerja selaku wirausahawan. g. Setiap pegawai wajib menjaga dan meningkatkan citra Bank. h. Setiap pegawai dituntut selalu peduli dan tanggap atas masalahmasalah yang ada. i. Mengutamakan kerja keras, ketekunan, kedisiplinan, dan kejujuran. 3.8 Struktur Organisasi Bank Lampung Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan skema atau bagan mengenai sistem organisasi dari suatu badan usaha atau organisasi lainnya. Seiring bertambah pesatnya persaingan di bidang Perbankan, maka PT Bank Lampung selalu berusaha untuk menyempurnakan sistem organisasi dan tata cara kerja PT Bank Lampung. Dalam struktur organisasi dan susunan yang ada, RUPS merupakan jabatan tertinggi di dalam organisasi pada PT Bank Lampung. kemudian ada dewan komisaris dan dilanjutkan dengan dewan direksi yang kemudian membawahi dari 11 (sebelas) divisi yang ada pada PT Bank Lampung. Kesebelas divisi tersebut

28 masing-masing terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing divisi. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri dari seluruh kepala daerah Gubernur, Walikota dan Bupati Provinsi Lampung. Susunan organisasi yang ada pada Bank Lampung mengalami pergantian Direksi dan Komisarisnya pada Januari 2014, adapun susunannya adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Purwantari Budiman Dewan Direksi Direktur Utama : Mangkoe Sasmito Direktur Operasional : Mustopa Endi Saputra Hasibuan Direktur Kepatuhan : Yuzar Herrysontama Direktur Pemasaran : M. Syachroni

29 Gambar 2. Struktur Organisasi PT Bank Lampung Sumber : Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung)

30 3.9 Uraian Tugas dari Bagian Organisasi Berikut ini merupakan uraian tentang tugas dari beberapa bagian struktur organisasi PT Bank Lampung. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS merupakan jabatan tertinggi dalam menentukan kebijakan pada PT Bank Lampung yang wewenangnya berada pada Dewan Komisaris yang bertugas melakukan pengawasan. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas untuk menentukan garis kebijakan bank dan menjalankan pengawasan umum dan khusus terhadap aktifitas bank. Dewan Direksi Direksi bertugas sebagai pemimpin harian bank, menjalankan aktifitas bank dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Badan Pengawasan. Divisi Kredit a. Mengembangkan dan mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur Perkreditan, administrasi kredit dan penyelamatan atau penyelesaian kredit. b. Memproses permohonan kredit. c. Memproses pemberian kredit.

31 d. Melakukan pengendalian kredit bermasalah serta melakukan penyelamatan dan penyelesaian kredit. e. Bersama Divisi Kepatuhan mewakili Direksi dalam penyelesaian permasalahan hukum perkreditan. f. elaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan peraturan BI serta undangundang lainnya yang berlaku. g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan Divisi Treasury a. Melaksanakan dan mengelola sistem dan prosedur penghimpunan dana dan jasa serta penempatan dana. b. Merencanakan dan mengelola pengembangan sistem dan prosedur manajemen dana. c. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan Divisi Perencanaan dan Pengembangan a. Merencanakan dan mengelola perencanaan strategis. b. Merencanakan dan mengelola organisasi dan tata kerja. c. Merencanakan dan mengelola pengembangan produk dan jasa bank. d. Merencanakan dan mengelola pengembangan jaringan usaha. e. Merencanakan dan mengelola pembinaan cabang.

32 f. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI serta perundang-undangan yang berlaku. g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan Divisi Kepatuhan a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bank telah memenuhi seluruh peraturan BI dan perundang-undangan lainnya yang berlaku. b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. c. Memantau dan menjaga kepatuhan bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh bank kepada BI atau Pemerintah. d. Mencegah Direksi bank untuk tidak menempuh kebijakan atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku. e. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum a. Merencanakan dan mengelola perencanaa, sistem dan prosedur pemberdayaan SDM, pelatihan, dan pengembangan pegawai. b. Merencanakan dan mengelola penghasilan, kesejahteraan, dan jaminan sosial pegawai.

33 c. Merencanakan dan mengelola Administrasi Kepegawaian dan Pembinaan Pegawai. d. Merencanakan dan mengelola pelaksanaan bidang logistik, kerumahtanggaan, kesekretariatan, dan bidang umum. e. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta undang-undang lainnya yang berlaku. f. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan Divisi Pengendalian Keuangan a. Merencanakan dan mengelola pelaksanaan sistem dan perosedur akuntansi serta pengendalian keuangan Bank. b. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan