NAMA : NIRAWATI NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

ASMARA NINGSIH NIM

OLEH : NAMA : AWAL MARYANTO NIM

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

AZIZAH NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Nama : Zainudin NIM :

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. samping menjadi fokus kebijakan pemerintah juga karena meningkatnya

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia diatur dalam undang-undang termasuk pendidikan.

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi,2003), hlm Pasal 3 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

RAHMI Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran adalah dengan mengganti cara atau model pembelajaran yang selama

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari disetiap jenjang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. kepada metode pembelajaran dengan siswa dari tingkat kemampuan yang

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran, terlebih dahulu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm tentang Guru dan Dosen, UU Guru dan Dosen, (Bandung : Nuansa Indah, 2006), hlm. 2.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Kata Kunci: Hasil Belajar, Al-Kausar, Mencari Pasangan. Utiatullaili Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumsel

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses belajar mengajar

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI MALAIKAT DAN TUGASNYA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DI KELAS III MI WAL-ASHRI CENGAL KECAMATAN CENGAL KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Skripsi Diajukan Kepada Program Kualifikasi S1 Melaui DMS Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: NAMA : NIRAWATI NIM : 12 04 031 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2016

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sesungguhnya merupakan : Suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa, guru dalam hal ini menjalankan fungsinya ; 1) menerangkan dan memberikan informasi; 2) mendorong inisiatif, mengarahkan pelajaran, dan mengadministrasikannya; 3) menciptakan kelompokkelompok belajar; 4) menciptakan suasana belajar yang aman; 5) menjelaskan sikap, kepercayaan dan masalah; 6) mencari kesulitan belajar agar siswa dapat memecahkannya sendiri; 7) membuat bahan-bahan kurikulum; 8) mengevaluasi hasil belajar, mencatatnya, dan melaporkannya; 9) memperkaya kegiatan belajar; 10) mengelola kelas; 11) mempartisifasikan kegiatan sekolah ; 12) mempartisifasikan kegiatan diri di dalam kehidupan profesional. 1 Selain dari itu guru memerankan posisi yang sangat penting. Bila kualitas anak ditentukan oleh kualitas belajarnya, maka sangatlah beralasan bila guru mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menyiapkan masa depan anak didik dibandingkan dengan profesi lain. Tetapi selama ini dalam proses belajar mengajarpun masih terkesan posisi guru sebagi subyek dan murid sebagai obyek. Siswa hanya menerima atau mentransfer keilmuan belaka. Siswa dianggap sebagai orang yang tidak mempunyai pengetahuan apa-apa. Kemudian dimasuki dengan informasi supaya ia tahu. Padahal 1 Nanang Hanafiah, Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung, Refika Aditama, 2009), hlm. 110 1

2 belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa. Selama ini, banyak kita jumpai pengajar khususnya pengajar agama dalam mengembangkan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh siswa. Padahal sebenarnya pendidikan agama sangat penting sekali didalam membangun mental religiusitas siswa. Adapun untuk mengatasi kejenuhan-kejenuhan itu seorang pendidik perlu memotivasi anak didik untuk membuat model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak didik, sehingga anak didik bergairah, semangat dan mempunyai rasa senang dalam belajar dan pendidikpun bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Guru dituntut menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dan memiliki kemampuan mengembangkan srategi dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Kondisi lain terjadi dilapangan dimana selama ini sebagaimana pengalaman penulis proses pembelajaran Agama Islam di sekolah masih sebatas sebagai proses penyampaian pengetahuan tentang Agama Islam sementara proses internalisasi dan aplikasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa justru kurang mendapat perhatian. Selain itu pada kenyataannya tidak semua guru mempunyai ketrampilan dalam memilih model pembelajaran. Banyak faktor yang melatar belakanginya. Salah satunya adalah latar belakang pendidikan guru, kurangnya kesadaran guru

3 untuk meningkatkan kualitas pendidikan dimana hal tersebut juga mempengaruhi pada kualitas pengajaran dan kegiatan belajar siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinankemungkinan model belajar mengajar, maupun dalam arti efektif instruksional, tujuan belajarnya yang dirumuskan secara eksplisit dalam proses belajar mengajarnya, maupun dalam aspek pengiring misalnya kemampuan berfikir kritis dan kreatif. 2 Model merupakan salah satu unsur dalam proses pembelajaran yang tidak bisa dipisahkan. Model berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif untuk melaksanakan tugas guru secara profesional. Penggunaan media, metode, alat peraga dan pemilihan model pembelajaran sesungguhnya merupakan usaha guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, namun demikian diakui bahwa faktor internal berupa ; a) kecerdasan, b) bakat, c) minat, d) motivasi, e) rasa percaya diri f) stabilitas emosi, g) komitmen, dan h) kesehatan fisik, serta faktor eksternal berupa ; a) kompetensi guru, b) kualifikasi guru, c) sarana pendukung, d) kualitas teman sejawat, e) atmosfir belajar, f) kepemimpinan 2 Sulistina Widia Astutik, Penerapan Model Pengajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2008), hlm. 4

4 kelas 3, kesemuanya sangat berpotensi mempengaruhi hasil belajar siswa yang serta merta mempengaruhi prestasi belajar mereka. Pemikiran di atas sesungguhnya sedikit gambaran umum dari idealitas pembelajaran di kelas, namun demikian secara empiris yang penulis rasakan penggunaan model dan pendekatan yang efektif masih jauh dari yang di harapkan bahkan yang terjadi selama ini pembelajaran masih bersifat sangat monoton. Dilapangan harus diakui bahwa banyak guru yang kurang memperhatikan hal ini, yang penting guru menyampaikan pelajaran tanpa menghiraukan model pembelajaran apa yang tepat dan memberikan stimulasi belajar yang menyenangkan. Seperti apa yang penulis temukan dilapangan selama ini di sekolah tempat penulis mengajar yakni MI Wal-Ashri Cengal, dimana penggunaan model atau metode yang tidak tepat berdampak pada hasil belajar yang tidak sesuai dengan harapan. Kondisi semacam ini menjadi pengalaman tersendiri, dimana efek dari berputar-putarnya penggunaan metode belajar di kelas yang hanya terpaku pada satu metode seperti ceramah saja membuat permasalahan yang pelik yakni permasalahan hasil belajar dimana hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan harapan permasalahan ini khususnya terjadi di kelas III. 3 Ibid., hlm. 57

5 Berdasarkan hasil observasi di lapangan yakni MI Wal-Ashri Cengal dimana pelajaran Aqidah Akhlak selama ini disampaikan melalui ceramah, hafalan, dan pemberian tugas baik secara individu maupun kelompok. Berdasarkan fenomena inilah kemudian mendorong penulis untuk mengadakan perbaikan pengajaran sebuah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini di latar belakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak hal ini disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah penulis selama ini masih berjalan konvensional yakni pembelajaran yang menerapkan guru sebagai pemberi informasi dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan model Talking Stick. Dengan model Talking Stick ini siswa akan lebih paham, karena pembelajaran menjadi kongkrit dan realistis. model Talking Stick merupakan petunjuk atau peragaan suatu proses pembelajaran melalui tongkat bicara, berkenaan dengan materi pelajaran. Penggunaan model Talking Stick diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menganal malaikat dan tugasnya. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK. Selain untuk melatih

6 berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah penerapan model Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Wal-Ashri Cengal Kec. Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak materi nam-nama Malaikat dan tugasnya? C. Tujuan Penelitian Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak materi nam-nama Malaikat dan tugasnya pada siswa kelas III MI Wal-Ashri Cengal Kec. Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir setelah menerapkan model Talking Stick. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan berguna dan bermanfaat untuk : 1. Sekolah. Sebagai bentuk kontribusi kepada sekolah dalam memberikan alternatif model pembelajaran berbasis aktif dan cooperative leraning sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

7 2. Guru. Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru bidang studi Pendidikan Agama Islam yang ingin meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis pembelajaran aktif. 3. Siswa. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung dan dapat meningkatkan hasil belajar. 4. Praktisi Pendidikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan wacana dan informasi tambahan untuk mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran aktif serta metode-metode yang berbasis pembelajaran aktif lainya. E. Kajian Pustaka Skripsi saudari Anti Wijayati berjudul Pengaruh Metode Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2 Lubuk Linggau. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan penggunaan Metode Talking Stick nilai siswa rata-rata dikelas di atas 7. hal ini menunjukan bahwa metode belajar ini dapat meningkatkan prestas belajar siswa. Skripsi saudara Andi Idham berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Memahami Arti Surat Pendek dengan Menerapkan Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas III MI Al-Iman Tleter Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011 Simpulan dari penelitian ini adalah melalui Metode

8 Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Qur an Hadist materi tentang memahami arti surat pendek di MI Al-Iman Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Qur an Hadist. Adapun persamaan dan perbedaan penelitian di atas adalah bahwa penelitian di atas sama-sama menggunakan model Talking Stick sementara perbedaanya pada materi dan tingkatan hasil belajar. F. Metodologi Penelitian 1. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian. Lokasi penelitian ini adalah MI Wal-Ashri dusun Tulung Secangkung desa cengal kecamatan cengal kabuoaten OKI. b. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I kelas III tahun 2015 selama 2 Bulan yaitu pada bulan September dan Oktober: c. Materi Pelajaran. Mengenal malaikat dan tugasnya yang disajikan di Kelas III MI. d. Kelas dan Karakteristik Siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 20 orang siswa. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan diperoleh data tentang karakteristik siswa sebagai berikut : Waktu belajar siswa berkurang, karena banyaknya kegiatan di luar maupun di dalam

9 sekolah dan Perhatian orang tua siswa kurang, hal ini dibuktikan dengan masih adanya sebagian siswa yang tidak mengerjakan PR atau tugas yang diberikan guru. 2. Sumber Data a. Siswa yang diambil adalah aktivitas belajar dan hasil belajar, b. Guru yang diambil tentang penerapan model pembelajaran Talking Stick dan c. Teman sejawat (observer) yang diambil adalah semua tindakan guru, aktifitas siswa, 3. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik observasi, digunakan untuk mengetahui aktifitas belajar siswa dan aktifitas tindakan yang dilakukan dan b. Teknik Tes. Teknik tes digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. 4. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data. adalah teknik analisis deskriptif- kuantitatif. Media penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dengan melihat rata-rata hasil tes/ulangan pada siklus dengan menggunakan rumus :

10 1) Untuk menentukan nilai ahir di pakai rumus : N = A x 100 B Ket A = Skor yang di peroleh siswa B = Skor Maksimal N = Nilai Siswa 2) Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa digunakan rumus : M = Σ X X N Ket M x = Nilai rata-rata Σ X = Jumlah Total Nilai Siswa N = Jumlah Siswa di Kelas 5. Deskripsi Persiklus Dalam deskripsi per siklus ini akan diuraikan prosedur penelitian yang akan dilewati penulis yaitu akan melalui (direncanakan) tiga siklus, dan masing-masing siklus aktivitas yang dilakukan adalah: a. Perencanaan Sebelum pelaksanaan penelitian terlebih dahulu disiapkan materi atau bahan yang akan di ajarkan. 1) Menyiapkan bahan ajar. 2) Menyiapkan tongkat 3) Menyiapkan silabus dan RPP 4) Lembar observasi guru dan siswa b. Pelaksanaan Pada siklus dapat dilihat skenario tindakan sebagai berikut:

11 1) Kegiatan pendahuluan, siswa diajak berdo a, diteruskan guru menyampaikan kegiatan belajar mengajar yang akan dilewati bersama selama 3 jam pelajaran 2) Kegiatan inti. a. Guru menyiapkan sebuah tongkat b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran. c. Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya peserta didik dipersilahkan untuk meneutup bukunya. d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. e. Guru memberikan kesimpulan. f. Evaluasi g. penutup 3) Kegiatan penutup. Guru menyimpulkan pelajaran, mereview hasil belajar dan tindakan siswa dan pelajaran diakhiri dengan do a akhir belajar

12 c. Observasi Proses pengamatan/observasi dan pengumpulan data di lakukan oleh seorang teman sejawat dengan melakukan tugasnya mengamati pada aspek: 1) Aktifitas belajar siswa 2) Kesesuaian skenario pembelajaran dengan tindakan yang dilaksanakan guru peneliti utama d. Refleksi. Tahap ini yaitu refleksi siklus, guru bersama-sama teman sejawat berdiskusi untuk menganalisis data hasil evaluasi dan pemantauan selama proses tindakan untuk menemukan kelemahankelmahan dalam rangka merencanakan perbaikan kembali untuk diterapkan pada siklus selanjutnya. 6. Instrumen Penelitian Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Silabus dan RPP b. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a) Lembar observasi pengolahan pembelajaran, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru

13 K Sistematika Pembahasan Dalam penulisan Skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini akan disajikan secara berurutan: Bab pertama adalah Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Landasan teori, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Bab Kedua. Landasan Teori berisi tentang tinjauan umum mengenai pengertian model pembelajaran Talking Stick dan materi Malaikat Bab III. Metodologi Penelitian yang mencakup ; Setting Wilayah Penelitian, Subjek Penelitian, kondisi objektif sekolah, deskripsi penelitian. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari uraian mengenai data yang di peroleh melalui Tes Formatif Pra-Tindakan, kemhdian yang diperoleh melalui Perbaikan Siklus I dan Siklus II, serta Pembahasan terjadinya peningkatan dalam perbaikan melaui 2siklus. Bab V. Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

14 Daftar Pustaka Astutik, Sulistina Widia, 2008, Penerapan Model Pengajaran Terbalik untuk meningkatkan ahasil belajar siswa, Surabaya: IAIN Sunan Ampel, Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain, 1997, Model Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, E. Mulyasa, 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, Ismail SM, 2008, Model Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Semarang: Rasail, cet pertama, Mangunwijaya, Y.B. 1991, Menumbuhkan Sikap Religius Anak-anak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Ramayulis, 2006, Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Nusa media, Cet 4 Sabri, Ahmad, 2005, Model Belajar Mengajar dan Micro teaching, Jakarta: Ciputat Press, Sanjaya, Wina, 2005, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana,, 2008, Model Pembelajaran berorientasi standart proses pendidikan Jakarta: Kencana, cet ke-5 Shalahuddin, Mahfudz, dkk, 1987, Metodologi Pendidikan Agama, Surabaya; Bina Ilmu, Suryosubroto, B. 1997, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah,Jakarta: Rineka Cipta, Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat Publishing, Suwarno, Wiji, 2006, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: AR-RUZZ Media, Siberman, Mel, 2002ACTIVE LEARNING: 101 Model Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

15 Trianto, 2007, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Jakarta : Prestasi Pustaka, Usman, Moh. Uzer, 1995, Menjadi Guru Profesional,Bandung : Remaja Rosdakarya, Lilis Setiawati, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, Poerwadarminta, W.J.S. 1992, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka, Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, 2008, Model Pembelajaran Aktif, Yogyakarta; Pustaka Insan Madani & CTSD UIN Sunan Kalijaga,

16 OUTLINE HALAMAN JUDUl... NOTA PEMBIMBING... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ABSTRAK... i ii iii iv vi viii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Kajian Pustaka... 6 F. Landasan Teori... 8 G. Metodologi Penelitian... 15 H. Sistematika Pembahasan... 18 BAB. II HASIL BELAJAR, MODEL TALKING STICK MATERI MENGHAFAL MALAIKAT. A. Kajian Tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Pembelajaran.... 19 2. Ranah Hasil Belajar 21 3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. 25 4. Petunjuk Keberhasilan Pembelajaran... 33 5. Tingkat Keberhasilan Pembelajaran.... 34 6. Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran. 35 B. Tinjauan Model Pembelajaran 1. Model Pembelajaran Talking Stick... 27 2. Langkah Pembelajaran Talking Stick.. 39 3. Kelebihan dan Kekurangan Talking Stick. 40 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Historis dan Geografis Lokasi Penelitian... 43 B. Struktur Sekolah... 45 C. Keadaan Guru dan Siswa... 46 D. Sarana dan Prasarana... 47 E. Subjek Penelitian... 49 F. Sumber Data... 49 G. Teknik Analisis Data... 50 H. Indikator Kinerja... 50 I. Analisis Data... 50

17 J. Prosedur Penelitian... 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Awal atau Pra Siklus... 54 2. Deskripsi Siklus I... 61 3. Deskripsi Siklus II... 68 B. Pembahasan... 77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 80 B. Saran-Saran... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN