NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

22 Desember 2006 Telp. (022) , Faks. (022) s/d 21 Desember 2010 Lingkup Akreditasi

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LINGKUP AKREDITASI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/331/KPTS/013/2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/330/KPTS/013/2012 TENTANG

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2013

-2- dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah atas Laboratorium

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG :

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/231/KPTS/013/2005 TENTANG

Air mineral SNI 3553:2015

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ;

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

Lampiran F - Kumpulan Data

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 21/ KPTS/013/2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 51/MENLH/10/1995 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI

III. METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

ANALISIS BOD dan COD DI SUNGAI SROYO SEBAGAI DAMPAK INDUSTRI DI KECAMATAN JATEN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/310/KPTS/013/2012 TENTANG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB II RUMUS KIMIA DAN TATANAMA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Air mineral alami SNI 6242:2015

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11/PMK.OS/2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

I. Tujuan Setelah praktikum, mahasiswa dapat : 1. Menentukan waktu pengendapan optimum dalam bak sedimentasi 2. Menentukan efisiensi pengendapan

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH PADA LABORATORIUM LINGKUNGAN KOTA JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta lokasi pengamatan dan pengambilan sampel di Waduk Cirata

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI JASA PELAYANAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP DAN KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

MATERI DAN METODE. Materi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

SL-MU-AU-SUAO1 (termometer) Kebisingan. 3as Analvzer/SL-MU-AU-G401 Nitrosen Monoksida (NO) 3as Analvzer/SL-MU-AU-GAO 1

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian

SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT NOMOR : /Sk/624/BKPMD/82 TENTANG

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PONTIANAK

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

DATA KUALITAS AIR HASIL PEMANTAUAN TAHUN Tabel. 1. Data Hasil Analisis Laboratorium Pemantauan Kualitas Air Sungai Kabupaten Paniai

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

SNI Lingkup AMDK dalam Permenperin No 78 Th I Nyoman Supriyatna Pusat Perumusan Standar

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

LAMPIRAN I PROSEDUR ANALISA TSS

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

Universitas Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

LAMPIRAN I. No Jenis Parameter Satuan 1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan

TARIF PNBP / PEMERIKSAAN SAMPEL BARISTAND INDUSTRI BANJARBARU

Jenis pengujian atau sifat-sifat yang diukur

POTENSI HIDROLOGI DANAU DAN LAHAN GAMBUT SEBAGAI SUMBERDAYA AIR (STUDI KASUS: DANAU AIR HITAM, PEDAMARAN, OKI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 16 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN LABORATORIUM KEBUMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2003; 1

b. bahwa untuk mengoptimalkan pelayanan laboratorium kebumian kepada masyarakat, dengan penambahan jenis dan parameter pengujian serta tarif retribusi perlu dilakukan peninjauan kembali Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2003; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu mengadakan perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian, yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 2

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377); 8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4

10. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4020); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 5

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 1 Seri A); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Pertambangan (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 3 Seri D); 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 6 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4); 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 8 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 8); 6

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 13 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 15); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT dan GUBERNUR JAWA BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN LABORATORIUM KEBUMIAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 6 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4) diubah sebagai berikut: 1. Diantara butir 10 dan butir 11 Pasal 1 disisipkan 2 (dua) butir, yakni butir 10a dan 10b sehingga berbunyi sebagai berikut : 7

10a. Retribusi Pengujian adalah pungutan atas jasa pelayanan pengujian di Laboratorium Kebumian. 10b. Retribusi Sertifikasi Produk adalah pungutan atas jasa pelayanan sertifikasi produk di Laboratorium Kebumian. 2. Setelah butir 23 Pasal 1 ditambahkan 5 (lima) butir, yakni butir 23a, 23b, 23c, 23d dan 23e yang berbunyi sebagai berikut : 23a. Pengujian adalah suatu kegiatan teknis yang terdiri dari penetapan, penentuan satu/lebih karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, proses/jasa, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 23b. Air Limbah adalah produk samping dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. 23c. Sertifikasi Produk adalah Sertifikasi Produk Pertambangan dan Energi. 23d. Sertifikasi Produk Pertambangan dan Energi adalah penilaian kesesuaian kualitas produk pertambangan dan energi terhadap standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sebagai jaminan produk bagi konsumen. 8

23e. Sertifikat Produk Pertambangan dan Energi adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh Laboratorium Kebumian untuk menyatakan bahwa barang, jasa, proses, sistem, atau personil telah memenuhi standar yang dipersyaratkan. 3. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 (1) Sesuai dengan kewenangannya, Dinas dapat melakukan pengujian kualitas serta sertifikasi produk untuk komoditas air, bahan galian tambang dan energi meliputi bahan baku, limbah dan produk pertambangan dan energi. (2) Hasil dari pengujian dan sertifikasi produk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dalam laporan hasil pengujian dan sertifikat produk pertambangan dan energi. 4. Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 3 (1) Jenis pelayanan meliputi pelayanan pengujian sifat fisika dan kimia serta sertifikasi produk pertambangan dan energi. 9

(2) Dinas dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1), memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium pada Balai. 5. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 Dalam melaksanakan pengujian dan sertifikasi produk sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1), digunakan standarisasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 5 (1) Hasil pengujian Laboratorium dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pengujian, yang ditandatangani oleh Kepala Balai. (2) Hasil sertifikasi produk dituangkan dalam bentuk Sertifikat Produk Pertambangan dan Energi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas. 7. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 10

Pasal 6 (1) Dalam keadaan tertentu, Kepala Balai dapat bekerjasama dengan Pengelola Laboratorium lain yang sejenis dan terakreditasi dalam melakukan pengujian. (2) Dalam hal kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan pembayaran jasa pengujian kepada laboratorium lain, Kepala Balai membatalkan SKRD atas sampel yang akan dan/atau sedang diuji. (3) Tata cara pembatalan SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. 8. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 8 (1) Cara mengukur besaran retribusi pengujian, didasarkan pada jenis, parameter dan jumlah sampel pengujian. (2) Cara mengukur besaran retribusi sertifikasi produk, didasarkan pada jenis produk. 9. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 11

Pasal 9 (1) Prinsip penetapan struktur dan besaran tarif retribusi pengujian, didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, dengan memperhatikan komponen : a. biaya bahan baku pengujian; b. biaya pemeliharaan peralatan; c. biaya jasa pengujian. (2) Prinsip penetapan struktur dan besaran tarif retribusi sertifikasi produk, didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, dengan memperhatikan komponen : a. biaya pengujian di laboratorium; b. biaya jasa tenaga ahli; c. biaya sertifikat. 10. Diantara Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 9a sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 9a Pengujian yang dilakukan untuk kepentingan penelitian Dinas, tidak dikenakan retribusi. 11. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 12

Pasal 10 Ketentuan mengenai struktur dan besaran tarif retribusi yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 6 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4) diubah sebagaimana struktur dan besaran tarif retribusi yang tercantum dalam Lampiran, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 12. Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 12 (1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Hasil pemungutan retribusi disetorkan ke Kas Daerah Provinsi Jawa Barat. (3) Pengaturan lebih lanjut tentang tata cara pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 13

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 4 Nopember 2009 GUBERNUR JAWA BARAT, ttd Diundangkan di Bandung pada tanggal 4 Nopember 2009 AHMAD HERYAWAN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, ttd LEX LAKSAMANA LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI E 14

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR I6 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN LABORATORIUM KEBUMIAN I. UMUM Jenis dan karekteristik bahan galian tambang maupun air sangat tergantung pada sifat fisika dan kimia dari masing-masing bahan termaksud. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi bahkan menentukan kualitas dan pemanfaatannya maupun dalam perencanaan penambangan dan pengolahannya, sehingga untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai jenis dan karakteristik bahan galian tambang dan air, dibutuhkan pengujian terhadap sampel bahan secara teliti dan representatif melalui pengujian yang dilaksanakan oleh Laboratorium Kebumian. Melalui pengujian dan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Laboratorium Kebumian yang berada pada Dinas, diharapkan dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan maksud dan tujuan pengujian tersebut. Pengujian dan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Laboratorium Kebumian adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial, karena pada dasarnya jasa tersebut dapat pula disediakan oleh swasta. 15

Pelayanan pengujian di Laboratorium Kebumian, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian. Dalam rangka peningkatan pengujian dan sertifikasi produk di Laboratorium Kebumian, diperlukan penambahan jenis dan parameter pengujian, sehingga perlu diadakan Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Laboratorium Kebumian. II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Cukup jelas. Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 16

Angka 5 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 4 Parameter pengujian sifat fisika dan kimia tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Cukup jelas. Angka 6 Standar pengujian dan sertifikasi produk yang menjadi acuan adalah standar Nasional maupun Internasional (SNI, ASTM, Standard Methods). Angka 7 Pasal 5 Ayat (1) Ayat (2) Pasal 6 Yang dimaksud laporan adalah laporan hasil pengujian bentuk Yang dimaksud sertifikasi adalah bentuk sertifikat produk. 17

Angka 8 Ayat (1) Yang dimaksud dalam keadaan tertentu apabila peralatan laboratorium dalam keadaan rusak atau sedang dikalibrasi yang memerlukan waktu. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Pasal 8 Ayat (1) Jenis pengujian meliputi : 1. Pengujian air baku, dilakukan untuk mendapatkan informasi sifat fisik dan komposisi kimia air baku. 2. Pengujian air limbah, dilakukan untuk mendapatkan informasi sifat fisik dan komposisi kimia air llimbah. 3. Pengujian sifat kimia bahan galian, dilakukan untuk mendapatkan informasi komposisi kimia bahan galian. 18

Angka 9 4. Pengujian sifat fisik bahan galian, dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik, tekstur, struktur, perkiraan genesis, jenis mineral, mekanik tanah maupun batuan, hubungan antara mineral dan bentuk kristal/butir. Jenis parameter pengujian tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 5. Pengujian batubara, dilakukan untuk mendapatkan informasi komposisi proksimat, ultimat, nilai kalor, dan sifat fisik batubara. 6. Sertifikasi produk, dilakukan untuk mengukur kesesuaian produk terhadap standar produk yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 9 Ayat (1) a. Biaya bahan baku pengujian adalah biaya untuk pengadaan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses pengujian. 19

Angka 10 Angka 11 Angka 12 b. Biaya pemeliharaan peralatan, terdiri dari biaya penyusutan alat dan kalibrasi. c. Biaya jasa pengujian, terdiri dari biaya jasa personil, kesehatan personil dan pendapatan daerah. Ayat (2) Pasal 9a Cukup jelas. Sampel yang masuk dan diperuntukkan bagi kepentingan penelitian Dinas dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, tidak dikenakan retribusi. Pasal 10 Cukup jelas. 20

Pasal II Pasal 12 Cukup jelas. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 51 21

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR :17 TAHUN 2008 TANGGAL : 4 NOVEMBER 2008 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN LABORATORIUM KEBUMIAN STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI A. PENGUJIAN AIR BAKU NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 TDS : Jumlah Zat Padat 6.000,- Terlarut 2 TSS : Jumlah Zat Padat 10,000,- Tersuspensi 3 PH : Derajat Keasaman 8.000,- 4 Warna 10.000,- 5 Temperatur 6.000,- 6 DO : Oksigen Terlarut 8.000,- 7 BOD : Kebutuhan Oksigen Biologis 13.000,-- 22

8 COD : Kebutuhan Oksigen 37.000,- Kimiawi 9 PO4-P : Fosfat 11.000,- 10 NO3-N : Nitrat sebagai N 12.000,- 11 NO2-N : Nitrit sebagai N 11.000,- 12 NH3-N : Amoniak sebagai N 10.000,- 13 SO4 : Sulfat 8.000,- 14 CN : Sianida 70.000,-- 15 Cl : Klorida 11.000,- 16 F : Fluorida 7.000,- 17 Klorin Bebas 80.000,-- 18 Cr (VI) : Kromat (VI) 14.000,- 19 Belerang sebagai H2S 47.000,- 20 Minyak dan Lemak 75.000,- 21 Deterjen sebagai MBAS 69.000,- 22 Senyawa Fenol sebagai 80.000,- Fenol 23 KMnO4 : Nilai Permanganat 11.000,- 24 Kesadahan 10.000,- 23

25 Fe : Besi 11.000,- 26 Pb : Timah Hitam 11.000,- 27 Mn : Mangan 11.000,- 28 Zn : Seng 11.000,- 29 Ba : Barium 11.000,- 30 Co : Kobalt 17.000,- 31 Cd : Cadmium 17.000,- 32 Cu : Tembaga 17.000,- 33 As : Arsen 20.000,- 34 Se : Selenium 20.000,- 1 2 3 35 Hg : Air Raksa 22.000,- 36 B : Boron 40.000,- 37 Total Coliform 30.000,- 38 Fecal Coliform 30.000,- 39 Aldrin/Dieldrin 96.000,- 40 Chlordane 96.000,- 24

41 Heptachlor dan Heptachlor 96.000,- Epoxide 42 Lindane 96.000,- 43 Methoxychlor 96.000,- 44 Endrin 96.000,- 45 Toxaphan 96.000,- 46 DDT 96.000,- 47 BHC 96.000,- B. PENGUJIAN AIR LIMBAH NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 TDS : Jumlah Zat Padat 6.000,- Terlarut 2 TSS : Jumlah Zat Padat 10.000,- Tersuspensi 3 PH : Derajat Keasaman 8.000,- 4 BOD : Kebutuhan Oksigen 13.000,- Biologis 5 COD : Kebutuhan Oksigen 37.000,- Kimiawi 6 NO3-N : Nitrat sebagai N 12.000,- 7 NO2-N : Nitrit sebagai N 11.000,- 25

8 NH3-N : Amoniak sebagai N 10.000,- 9 F : Fluorida 7.000,- 10 Klorin Bebas 80.000,- 11 CN : Sianida 45.000,- 12 Cr (VI) : Kromat (VI) 14.000,- 13 Belerang sebagai H2S 47.000,- 14 Minyak dan Lemak 75.000,- 15 Deterjen sebagai MBAS 69.000,- 16 Senyawa Fenol sebagai 80.000,- Fenol 17 Fe : Besi 11.000,- 18 Pb : Timah Hitam 11.000,- 19 Mn : Mangan 11.000,- 20 Zn : Seng 11.000,- 21 Ba : Barium 11.000,- 22 Ni : Nikel 11.000,- 23 Cr Total : Krom Total 11.000,- 24 Co : Kobalt 17.000,- 25 Cd : Cadmium 17.000,- 26 Cu : Tembaga 17.000,- 27 As : Arsen 20.000,- 28 Se : Selenium 20.000,- 29 Hg : Air Raksa 22.000,- 30 B : Boron 40.000,- 26

C. PENGUJIAN KIMIA BAHAN GALIAN NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 Preparasi 19.000,- 2 Pelarutan 25.000.- 3 SiO2 : Silika 22.000,- 4 TiO2 : Oksida Titanium 15.000,- 5 Al2O3 : Oksida Alumina 28.000,- 6 BaO : Barium Oksida 24.000,- 7 FeO : Oksida Besi (II) 22.000,- 8 Fe2O3 : Oksida Besi (III) 27.000,- 9 Fe Total : Besi Total 22.000,- 10 K2O : Oksida Kalium 27.000,- 11 Na2O : Oksida Natrium 27.000,- 12 CaO : Oksida Kalsium 27.000,- 13 MgO : Oksida Magnesium 27.000,- 14 MnO : Oksida Mangan (II) 27.000,- 15 MnO2 : Mangan Oksida 13.000,- (IV) 16 Mn total : Mangan Total 13.000,- 17 SO3 : Oksida Sulfur (III) 24.000,- 18 S Total : Sulfur Total 22.000,- 19 P2O5 CAS 16.000,- 20 P2O5 : Fosfat 16.000,- 21 ZrO2 : Oksida Zirkon 52.000,- 22 V : Vanadium 28.000,- 23 Ni : Nikel 27.000,- 27

24 Co : Kobalt 27.000,- 25 Sn : Timah Putih 30.000,- 26 Au : Emas 40.000,- 27 Ag : Perak 40.000,- 28 Cu : Tembaga 21.000,- 29 Zn : Seng 21.000,- 30 Cd : Cadmium 21.000,- 31 Pb : Timah Hitam 21.000,- 32 LOI : Hilang Pijar 13.000,- 33 H2O : Kadar Air 12.000,- 34 KTK : Kapasitas Tukar 35.000,- Kation D. PENGUJIAN FISIK BAHAN GALIAN 1. PENGUJIAN PETROGRAFI MINERAL NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 Preparasi 19.000,- 2 Pelarutan 25.000,- 3 Analisis Sayatan Tipis 250.000,- 4 Analisis Sayatan Poles 260.000,- 1 2 3 5 Kadar Air 32.000,- 6 Berat Jenis 37.000,- 7 Bobot Isi 37.000,- 8 Kuat Tekan Uniaxial 170.000,- 28

9 Shear Box 250.000,- 10 Kuat Geser Triaxial 215.000,- 2. PENGUJIAN MEKANIKA TANAH NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 Kadar Air 32.000,- 2 Berat Jenis 32.000,- 3 Bobot Isi 24.000,- 4 Analisa Ayak 34.000,- 5 Hidrometer 66.000,- 6 Batas Cair 32.000,- 7 Batas Plastis 32.000,- 8 Kuat Tekan 60.000,- 9 Kuat Geser 105.000,- 10 Triaxial CU 300.000,- 11 Triaxial UU 150.000,- 3. PENGUJIAN BATU BARA NO PARAMETER UJI BESARNYA TARIF (Rp) 1 2 3 1 Preparasi 2 Pelarutan 30.000,- 3 Analisis Proksimat : 25.000,- 29

4 a. Air lembab 50.000,- b. Kadar Abu 20.000,- c. Zat Terbang 25.000,- d. Karbon Padat 25.000,- e. Oksigen 75.000,- f. Karbon dioksida 75.000,- 5 Nilai Kalor : 50.000,- Bentuk Sulfur a. Sulfat Sulfur 125.000,- b. Pirit Sulfur 50.000,- c. Organik Sulfur 75.000,- 6 Klor 75.000,- 7 Posfor 50.000,- 8 Pengujian fisik : a. Sifat Kegerusan 75.000,- b. Indeks Muai Bebas 25.000,- c. Berat Jenis 25.000,- d. Tipe Kokas 50.000,- e. Porositas 25.000,- f. Bulk Density 25.000,- g. ph 10.000,- 30

E. SERTIFIKASI PRODUK ZEOLIT NO PARAMETER UJI Pengujian Kualitas Produk Zeolit: a. Sampel Produk Random dari Pabrik 5 sampel @ Rp. 328.000,- b. Sampel Produk Random dari Pasar 5 sampel @ Rp. 328.000,- BESARNYA TARIF (Rp) 1.640.000,- 1.640.000,- F. Pengujian kualitas air baku untuk kepentingan NPA Rp. 180.000,-/sampel GUBERNUR JAWA BARAT, Ttd AHMAD HERYAWAN 31

32