Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur

dokumen-dokumen yang mirip
REVIEW PERPRES 54/2008

Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional

LATAR BELAKANG PESERTA JADWAL DAN LOKASI PELAKSANAAN. Lampiran Surat Nomor : Tanggal :

Click to edit Master title style

Pengembangan Pantura Jakar ta

KATA PENGANTAR. Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Saefullah NIP

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

PERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP

Atasi Laju Penurunan Permukaan Tanah DKI Jakarta, Kementerian PUPR Siapkan Langkah Quick Wins Komprehensif

Progres Pembangunan Tanggul Pantai Jakarta Tahap 2 Sudah 56,14 Persen

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

PENINGKATAN KUALITAS PENATAAN RUANG JABODETABEKPUNJUR DAN SEKITARNYA

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

BAHAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG SEBAGAI MATRA SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH DAN ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

BAB 2 LATAR BELAKANG dan PERUMUSAN PERMASALAHAN

STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN

2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (

Bahan Paparan MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPN

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Kedeputian Bidang koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENANGGULANGAN BANJIR ROB PANTAI UTARA DKI JAKARTA (PEMBANGUNAN TANGGUL LAUT TAHAP A)

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

PAPARAN MENTERI PERHUBUNGAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) IBUKOTA KECAMATAN TALANG KELAPA DAN SEKITARNYA

Studi Rencana Induk Transportasi Terpadu Jabodetabek (Tahap II) Laporan Akhir: Ringkasan Laporan

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Implikasi dan Implementasi UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Provinsi Jawa Timur

GUBERNUR PROVIN,SI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2485 TAHUN 2015 TENTANG

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

: Ir. Mirna Amin. MT (Asisten Deputi Pengembangan Kawasan Skala Besar)

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Ringkasan Eksekutif Program PTPIN

Jakarta Bay research by SOMO, Both ENDS, and TNI. Presentation by Maarten Bakker, freelance researcher at SOMO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG KAWASAN JAKARTA, BOGOR, DEPOK,TANGERANG, BEKASI, PUNCAK, CIANJUR

Peran Data dan Informasi Geospasial Dalam Pengelolaan Pesisir dan DAS

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

Paparan Menteri Perhubungan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan - 1 -

2017, No Republik Indonesia Nomor 5229); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lntas dan Angkutan Jalan (Lembaran N

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

KATA PENGANTAR. Kami berharap klipping ini bermanfaat untuk monitoring media BPIW.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DISUSUN OLEH KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS

MENGENCANGKAN SABUK HIJAU JAKARTA: BELAJAR DARI SEOUL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 09/PRT/M/2010 Tentang PEDOMAN PENGAMANAN PANTAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

SISTEM PENATAAN RUANG KAWASAN REKLAMASI PANTAI UTARA DKI JAKARTA

III. GAMBARAN UMUM. 3.1 Cikarang dalam RTRW Kabupten Bekasi (Perda No 12 Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten Bekasi Tahun )

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

2015, No RITJ yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran N

HASIL PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA 2016 DAN RENCANA AKSI KEBIJAKAN SATU PETA 2017

Kebijakan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

EXECUTIVE SUMMARY RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TERPADU WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS 10 YOGYAKARTA-SOLO-SEMARANG

KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PENATAAN RUANG KAWASAN JABODETABEKPUNJUR. oleh: Sekretaris Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabek

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA-BALI TAHUN 2011

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2015 TENTANG PENGAMANAN PANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BINTAN TAHUN

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENATA WILAYAH PESISIR, PULAU KECIL, DAN TANAH REKLAMASI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Review Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Jabodetabekpunjur Disampaikan dalam FGD Reklamasi Wilayah Perairan sebagai Alternatif Kebutuhan Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Sinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 12 Februari 2014

1. Urgensi Pengembangan Pantai dan Reklamasi 2. Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Perpres 54/2008 3. Pengembangan Pantai Utara dalam RTRWP DKI JAKARTA 4. Pengembangan Terpadu Pesisi Ibukota Negara 5. Penilaian Kesenjangan dan tumpang tindih antara Perpres 54/2008 dan NCICD 6. Pengembangan Pantai Dalam Review Perpres 54/2008

1. Urgensi Pengembangan Pantai dan Reklamasi Pertumbuhan Penduduk Tingkat Investasi yang tinggi Kurangnya Ruang Kurangnya Infrastruktur Kemacetan Lalu Lintas Kebutuhan Air Baku Kurangnya RTH Laju Land Subsidence yang Tinggi Alih Fungsi Lahan Tidak Sesuai Peruntukan Ruang Masa Depan Ibukota Terancam

Pertumbuhan Penduduk Tingkat Investasi yang tinggi Kurangnya Ruang & Infrastruktur Kebutuhan Jalan di DKI Jakarta Kemacetan Lalu Lintas Laju Land Subsidence yang Tinggi 9% Kebutuhan Air Bersih 12% 8% 2% 69% Kebutuh an Jalan (Km), Alih Fungsi Lahan Tidak Sesuai 12000 Peruntukan Ruang Kesedia an Jalan (Km), 7208 KEPENDUDUKAN Tahun 2010 (jiwa) 3 PROVINSI JABODETABEKPUNJUR 63,254,054.00 JABODETABEKPUNJUR 28,144,420.00 NON JABODETABEKPUNJUR 8,226,768.00 BANTEN 10,644,030.00 JABAR 43,021,826.00 DKI JAKARTA 9,588,198.00 Pertumbuhan penduduk di Jabodetabekpunjur yang sangat tinggi sehingga infrastruktur yang ada tidak sanggup melayani secara maksimal sumber: BPS Indonesia DKI Jakarta Banten Masa s Depan Ibukota Terancam Jabodetabekpunjur Jawa Barat Grafik perbandingan PDRB 2010 antara Indonesia dan Jabodetabekpunjur menunjukkan bahwa porsi perekonomian terkonsentrasi di Kawasan ini. sumber: BPS Sumber: pu.go.id Perubahan Guna Lahan di Jabodetabekpunjur selama 40 thn terakhir Sumber: Rustiadi dkk, 2003 Jakarta : 51,53% Bogor : 5,24% Tangerang : 22,01% Bekasi : 21,32%

Pertumbuhan Laju Penduduk Land Subsidence yang Tinggi Tingkat Investasi yang tinggi Alih Fungsi Lahan Tidak Kurangnya Sesuai Ruang Peruntukan Ruang Kurangnya Infrastruktur Kurangnya RTH 1. Pengambilan air tanah sebagai penyebab utama 2. 80% Jakarta Utara berada dibawah muka air laut dan sungai tidak bisa mengalir bebas: Kemungkinan banjir lebih sering Perlu pompa berkapasitas besar untuk mengeringkan kota 3. Jangka panjang kota berada 3-5 meter dibawah level air laut 4. Jakarta Utara penurunan tanah 7,5 cm/tahun 5. Survei 2013 Kebanyakan tanggul laut berada dibawah level desain dan dalam beberapa tahun overtopping (julangan) akan kerap terjadi pada saat pasang sumber: Audit Kawasan Jabodetabekpunjur Ketidaksesuaian antara Rencana Pola Ruang Perpres dengan Pemanfaatan

Kemacetan Lalu Lintas Kebutuhan Air Baku Kurangnya RTH Pergerakan Total di Jabodetabekpunjur 59 Juta Total Kebutuhan Air Baku di DKI Jakarta 2010 : 28.985 liter/detik 9,9 KSN Titik Kemacetan Jabodetabek 20,4 8,1 2,5 2,7 Tangerang + Tangerang Selatan Kota + Kab. Bekasi 771 titik 0,1 2,5 11,3 DKI Jakarta Kota + Kab. Bogor Waktu tempuh dari Kota Inti ke Kota Sekitar 2 jam 11.185 lt/dtk 2.800 lt/dtk Total Kapasitas Produksi Defisit Air 15.000 lt/dtk Air PDAM Tirta Kerja Raharja, Tangerang Grafik kebutuhan air baku di DKI Jakarta mencapai 28.985 liter/detik dan defisit 38.6% atau 11.185 liter/detik. Depok, 46.7 DKI Jakarta, 9.3 Bogor, 10 Tangeran g, 5.8 Bekasi, 7 Beberapa Kawasan Perkotaan di Jabodetabekpunjur memiliki RTH kurang dari 30%. Sumber: Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, 2010 Sumber: Litbang Kompas

2. Pengembangan Pantai Utara Jakarta dalam Perpres 54/2008 Reklamasi pantai dapat dikembangkan pada Zona Penyangga P2-P5 Mengakomodir pengembangan pantai hingga 8 m Zona Penjelasan KZB Jarak titik surut Zona P1 zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona N1 pantai (dijaga) Kedalaman laut Zona P2 zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona N1 pantai yang mempunyai potensi untuk reklamasi 40 % 200 m 8 m Zona P3 zona perairan pantai yang berhadapan dengan ZonaB1 pantai 300 m 8 m Zona P4 zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona B2 pantai. 200 m 8 m Zona P5 zona perairan pantai yang berhadapan dengan Zona B6 dan/atau B7 45 % 200 m 8 m Di rawa dilarang menyelenggarakan reklamasi dan/atau pemanfaatan ruang lainnya tanpa disertai rekayasa teknis untuk mempertahankan fungsi rawa sebagai sumber air dan daerah retensi air. P5 P2 P5 P3 P1 P4

3. Pengembangan Pantai Utara dalam RTRWP DKI JAKARTA Pengembangan 17 Pulau Reklamasi di Pantai Utara Jakarta

4. Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dalam Perpres 54/2008 Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development /NCICD) diperlukan tidak hanya untuk mengatasi masalah banjir dan rob, namun juga untuk menyelesaikan masalah: Kebutuhan ruang, kemacetan dan kebutuhan air baku Dibutuhkan perubahan paradigma JSDS Jakarta Coastal Defence Strategy NCICD Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (National Capital Integrated Coastal Development /NCICD)

4. Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dalam Perpres 54/2008

Master Plan NCICD

5. Penilaian Kesenjangan dan tumpang tindih antara Perpres 54/2008 dan NCICD Pola Ruang Jabodetabekpunjur Pengendalian Banjir 2030 Rencana transportasi 12

Perpres 54/2008 Penilaian Kesenjangan antara Perpres 54/2008 dan NCICD spatial Kesenjangan Perpres 54/2008 tidak menyebutkan: - NCICD - reklamasi lebih dari 8 m - perluasan Tanjung Priok (deep-pelabuhan) - JCDS tidak menyebutkan konservasi kawasan mangrove technical - Perpres 54/2008 tidak mempertimbangkan menggunakan air di lepas pantai laguna sebagai sumber alternatif air baku - JORR (1 dan 2) akan menambah beban lalu lintas tambahan ke jalan tol Jakarta Utara sudah padat - NCICD meramalkan bahwa pertahanan laut dapat digunakan untuk jalan tol baru dan kereta api - Tingkat keamanan dari sistem pengendalian banjir tidak disebutkan dalam Perpres 54/2008 - Perpres 54/2008 membutuhkan konservasi bakau sedangkan sistem pertahanan laut NCICD akan menurunkan salinitas air, yang dapat mempengaruhi bakau yang ada 13

6. Pengembangan Pantai Dalam Review Perpres 54/2008 Dalam revisi rencana tata ruang, backbone yang berupa rencana struktur ruang dan pola ruang harus dipertahankan karena menyangkut kepastian hukum dan untuk menjaga wibawa dari rencana tata ruang Isu-isu strategis yang belum diakomodir dalam Perpres 54/2008 tentang RTR Kawasan Jabodetabekpunjur akan diakomodir dalam revisi Perpres RTR tersebut Isu terkait Pengembangan Pantai Utara Jakarta perlu untuk diakomodir dalam review Perpres 54/2008 tentang Penataaan Ruang Jabodetabekpunjur Dengan demikian pengembangan NCICD juga perlu diakomodir dalam RTRWP DKI Jakarta, RTRWP Jawa Barat, RTRWP Banten RTRW Kota Bekasi dan RTRW Kabupaten Tangerang

6. Pengembangan Pantai Dalam Review Perpres 54/2008 1. Tujuan dan Kebijakan Perpres 54/2008 disesuaikan dengan hasil kajian lanjutan, dengan mempertimbangkan isu strategis yang berkembang antara lain: Rencana pengembangan transportasi berdasarkan pemenhub 54/2013 tentang Rencana Umum Jaringan Angkutan Massal Kawasan Perkotaan Jabodetabek Rencana reklamasi berdasarkan RTRW Provinsi DKI Jakarta Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara NCICD Efek dari Pengembangan wilayah di sekitar jembatan selat sunda, aerocity kertajati, aerocity karawang, dan pelabuhan cilamaya. Penguasaan lahan skala besar Kerentanan Bencana Penguatan fungsi kelembagaan BKSP 2. Pengaturan pengendalian pemanfaatan ruang (zoning regulation, perizinan, insentif dan disinsentif, sanksi) pada kawasan pesisir pantai dan reklamasi.