PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PEMAKAMAN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERIJINAN KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR: 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 20 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 13 TAHUN 2004 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 39 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BURU

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BURU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN LENANGGUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR INFORMASI KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran Pelaksanaan Penyuluhan dan Peningkatan Kemampuan Aparat Penyuluhan, perlu adanya suatu Lembaga Penyuluhan yang berada dalam satu kesatuan manajemen; b. bahwa Tenaga Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan yang selama ini berada bawah pembinaan masingmasing Dinas kurang diberdayakan secara optimal; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b maka, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sumbawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 1

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 ); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembara Negara Nomor 4437 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262 ); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH KABUPATEN SUMBAWA Dan BUPATI SUMBAWA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR INFORMASI KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah kabupaten Sumbawa. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Sumbawa. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa. 5. Pertanian adalah kegiatan petani, nelayan dalam mengelola sumberdaya alam agar dapat bermanfaat, berperoduksi dan menguntungkan, yang meliputi Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan Kelautan, Kehutanan dan Perkebunan. 2

6. Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian yang selanjutnya di singkat KIKPPP adalah Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sumbawa. 7. Balai Penyuluhan Pertanian yang selanjutnya disingkat BPP adalah Unit Pelaksana Teknis dari Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa wilayah kecamatan. 8. Informasi Ketahanan Pangan adalah data atau keterangan yang dapat memberikan informasi tentang terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya aman, merata dan terjamin. 9. Penyuluh Pertanian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas melakukan Kegiatan Penyuluhan Pertanian secara penuh oleh Pejabat yang berwenang pada Satuan Organisasi Lingkup Pertanian. 10. Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku Agribisnis melalui kegiatan pendidikan non pormal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik sehingga pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai. 11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. 12. Eselon adalah tingkat jabatan struktural. B A B II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Sumbawa dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP); (2) Balai Penyuluhan Pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. BPP Kecamatan Tarano, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Tarano dan Kecamatan Empang; b. BPP Kecamatan Plampang, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Plampang Kecamatan Labangka dan Kecamatan Maronge c. BPP Kecamatan Lape, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Lape, Kecamatan Lopok dan Kecamatan Ropang; 3

d. BPP Kecamatan Lunyuk, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Lunyuk dan Kecamatan Orong Telu; e. BPP Kecamatan Moyo Hulu, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Moyo Hulu dan Kecamatan Lenangguar; f. BPP Kecamatan Moyo Hilir, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Moyo Utara g. BPP Kecamtan Sumbawa, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Batu Lanteh, Kecamatan Untir Iwis dan Kecamatan Labuhan Badas h. BPP Kecamatan Utan, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Utan dan Kecamatan Rhee i. BPP Kecamatan Alas, yang wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Alas, Kecamatan Alas Barat dan Kecamatan Buir BAB III KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian merupakan unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Ketahanan Pangan dan Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 (1) Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian mempunyai Tugas membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di bidang Ketahan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian mempunyai fungsi : a. Penyusunan program penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; b. Pengembangan system dan mekanisme kerja penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian yang produktif, efektif dan efisien; c. Pengembangan kelembagaan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian yang produktif dan tangguh; 4

d. Pengembangan program penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian dengan ketentuan lokalita; e. Pengembangan kemampuan petani yang rasional, efisien dan mandiri; f. Pengembangan kelembagaan petani menjadi organisasi sosial ekonomi yang tangguh; g. Pemberian pelayanan teknis pelaksanaan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; h. Penyediaan, penyebaran dan pelayanan informasi pertanian; i. Pembinaan dan pengelolaan unit pelaksana teknis penyuluhan pertanian; j. Pelaksanaan pelatihan bagi penyuluh, petani dan melayan; k. Pengelolaan sentra komunikasi pembangunan pertanian; l. Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani / nelayan; m. Pelaksanaan bimbingan penggunaan sarana usaha petani nelayan; n. Pengkajian penerapan teknologi pertanian; o. Pelayanan urusan tata usaha; p. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian tingkat kecamatan; q. Pengolahan data dan pelaporan kegiatan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian r. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang ditugaskan Bupati. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Organisasi KIKPPP terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan, Penyuluhan dan Agribisnis; d. Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi; e. Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan; f. Kelompok Jabatan Funsional; g. Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ). 5

(2) Bagan Susunan Organisasi KIKPPP ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (3) KIKPPP dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya berkoodinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Dinas Perikanan dan Kelautan. Bagian Pertama Sub Bagian Tata Usaha Pasal 6 (1) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian.mempunyai; (2) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. Pasal 7 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 6 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai Fungsi : a. penyusunan rencana kerja; b. pelayanan umum untuk menunjang kelancaran kegiatan yang dilaksanakan oleh seksi-seksi; c. pengolahan urusan umum, keuangan, perlengkapan serta kepegawaian; d. penyelenggaraan surat menyurat, tata usaha, hubungan kemasyarakatan dan kearsipan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; f. pengkoordinasian perencanaan, penyusunan anggaran rutin pembangunan dan bantuan luar negeri serta pengelolaan, analisa dan pembukuan administrasi perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi; g. pengurusan rumah tangga dan protokol program informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas. 6

Bagian Kedua Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan Penyuluhan Dan Agribisnis Pasal 8 Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan, Penyuluhan dan Agribisnis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. Pasal 9 Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan, Penyuluhan dan Agribisnis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis Bidang Perencanaan Penyuluhan dan Pengembangan Agribisnis. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas pokok sesuai dengan pasal 9, Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan, Penyuluhan dan Agribisnis mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kerja; b. Pelaksanaan bimbingan penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja penyuluh; c. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; d. Pengembangan sistem menajemen penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian partisipatif; e. penyusunan peraturan perundangan yang berpihak kepada petani; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas. Bagian Ketiga Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi Pasal 11 Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. 7

Pasal 12 Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang Perencanaan Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi Pertanian. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 12 Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan, Penyediaan dan Penyebaran Informasi mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana kerja; b. pelaksanaan system dan mekanisme penyelenggaraan penyuluhan ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; c. pelaksanaan pelatihan bagi penyuluh dan petani/nelayan; d. pengembagan karier penyuluh; e. pengaturan administrasi dan penetapan angka kredit penyuluh; f. pelaksanaan pengembangan pusat penyuluhan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas. Bagian Keempat Seksi Pengolahan Data Dan Pelaporan Pasal 14 Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. Pasal 15 Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis di bidang pengolahan data dan pelaporan. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud 15, Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan mempunyai fungsi : 8

a. penyusunan rencana kerja; b. pelaksanaan pengolahan data, evaluasi analisa dan pelaporan informasi ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian ; c. pelaksanaan pendataan keluarga dalam rangka penyediaan data makro informasi ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian untuk keperluan pembangunan; d. pelaksanaan pelaporan dan pengolahan statistik di bidang informasi ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; e. pengolahan data teknologi informasi serta melakukan pelayanan telematika dan dokumentasi informasi ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas; Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanaan sebagian tugas Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sesuai dengan keahlian / ketrampilan dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian sebagaimana yang dimaksud ayat (1) pasal ini mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan kegiatan persiapan pelaksanaan penyuluhan pertanian; b. penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan penyuluhan pertanian; c. penyelenggaraan kegiatan laporan pelaksanaan penyuluhan pertanian; d. penyelenggaraan kegiatan evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian; e. penyelenggaraan kegiatan pengembangan profesi; f. penyelenggaran kegiatan pengembangan penyuluhan pertanian. (3) Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan funsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlihan dan ketrampilannya. (4) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati. (5) Bupati dapat membentuk jabatan fungsional sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (6) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. 9

Bagian Keenam Balai Penyuluhan Pertanian Pasal 18 (1) Balai Penyuluhan Pertanian adalah Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa kecamatan; (2) Balai Penyuluhan Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertaniandan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat. BAB IV ESELONERING Pasal 19 (1) Kepala Kantor adalah jabatan Eselon IIIa; (2) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala BPP adalah Eselon IVa; BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 20 Para pejabat di lingkungan Kantor Informasi Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI TATA KERJA Pasal 21 (1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi dan Kepala BPP serta Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip-prinsip Koordinasi, Integrasi dan Singkronisasi baik dalam lingkungan Kantor maupun Instansi lain. 10

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Daerah ini, mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa. Ditetapkan di Sumbawa Besar Pada tanggal 14 November 2005 BUPATI SUMBAWA, JAMALUDDIN MALIK Diundangkan di Sumbawa Besar Pada tanggal 14 November 2005 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA CHAIRUDDIN KARIM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2005 NOMOR 28 11

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR INFORMASI KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA A. PENJELASAN UMUM Dalam upaya untuk meningkatkan produksifitas tanaman pangan dan peningkatan mutu intensifikasi hasil pertanian di Kabupaten Sumbwa, maka dorongan kepada petani untuk lebih ditingkatkan dengan penerapan rekayasa ekonomi, sosial dan teknologi yang efisien dan spesifik lokasi serta didukung oleh penggunaan alat dan mesin pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Untuk lebih mengoptimalkan mutu dan hasil pertanian perlu adanya pendekatan yaitu : 1. Pemberdayaan petani 2. Kelompok tani 3. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Tani 4. Peningkatan stake holder. Untuk menunjang kegiatan tersebut, diperlukan adanya tenaga atau aparat Penyuluh yang mempunyai kemampuan memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya petani, supaya para petanai dan masyarakat mempunyai sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan masyarakat/petani di daerah yang lain. Selama ini pembinaan pada masing-masing instansi kepada para penyuluh pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan kurang diberdayakan secara optimal. Oleh karena itu dengan hal tersebut diatas maka perlu adanya suatu Lembaga Penyuluhan yang berada dalam satu kesatuan manajemen guna mendapatkan hasil yang efektif dan efisien dan dapat memudahkan kontrol atau pembinaan terhadap penyuluh. B. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 1

Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 476 2

LAMPIRAN VII BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR INFORMASI KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA KEPALA KANTOR Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Perencanaan Pengembangan Pangan, Penyuluhan & Agribisnis Seksi Kelembagaan Petani/Nelayan & Penyediaan & Penyebaran Informasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) S u m b a w a B e s a r, 1 4 N o p e m b e r 2 0 0 5 3

B u p a t i S u m b a w a t t d J A M A L U D D I N M A L I K 4