Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

Fransiskus Hamonangan-L2B Co-Housing Di Kota Semarang 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 komposisi penduduk

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MEDAN FLIGHT ACADEMY BAB 1 PENDAHULUAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SLB TUNAGRAHITA KOTA CILEGON BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

Dwi Gita Arianti Panti Rehabilitasi Narkoba di Samarinda BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

LP3A Tugas Akhir 135: Apartemen Tanjung Barat BAB 1 PENDAHULUAN

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1. Pusat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR BAB I PENDAHULUAN

T U G A S A K H I R 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

Gigih Juangdita

Komposisi Penduduk DKI Jakarta 2012

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia dengan ± 17.508 buah pulau, sekitar 5.8 juta km2 laut, dan 81.000 km pantai, memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar dan beragam. Peningkatan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu misi departemen Kelautan dan Perikanan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, mendorong pertumbuhan investasi dan bisnis perikanan, serta pengembangan pemasaran hasil laut dan ikan untuk pasar domestik dan internasional. Secara makro Propinsi Jawa Tengah memiliki potensi pengembangan usaha perikanan laut yang sangat besar. Di Laut Jawa, kaya akan jenis-jenis ikan pelagis kecil dan ikan demersal dengan potensinya sebesar 796,640,00 ton/tahun, sedang Samudera Indonesia kaya dengan potensi udang dan ikan-ikan pelagis besar seperti Tuna, Hiu, dan lain sebagainya dengan potensi sebesar 1.076.890,00 ton/tahun. (Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng) Berdasarkan posisi geografis, kota Semarang terletak antara 6 o 50 7 o 10 LS dan 109 o 50 110 o 35 BT. Pada sebelah utara secara administrative Semarang berbatasan dengan Laut Jawa, dengan keadaan demikian, maka kota semarang merupakan kota pesisir yang mempunyai wilayah pantai. Garis pantai yang membatasi kota Semarang yaitu sepanjang 13,67 km. (Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng). Potensi tersebut menempatkan Semarang sebagai kota yang dikaruniai sumber daya kelautan dan perikanan yang besar. Namun besarnya potensi tersebut belum dapat mensejahterakan kehidupan para masyarakat kecil yang menjadikan laut sebagai mata pencaharian utama seperti nelayan. Taraf hidup dan tingkat ekonomi nelayan masih tergolong sangat rendah. sekitar 90 persen kepala keluarga (KK) nelayan masih hidup dalam kemiskinan (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/04/06/19570143/sekitar.90.persen.nelayan. Hidup.Miskin. Diakses 6 Mei 2013 pukul 11:59). Pada tahun 2011 jumlah nelayan miskin mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari jumlah penduduk miskin Indonesia yang mencapai 31,02 juta orang. Jumlah 7,87 juta orang tersebar disekitar 10.600 Desa nelayan miskin yang tersebar di tanah air. Salah satu penyebabnya karena hasil tangkapan nelayan langsung dujual secara mentah tanpa adanya pengolahaan yang akhirnya dapat meningkatkan nilai tambah ke konsumen. Hal ini sesuai dengan hukum pasar yang berbunyi: jika barang banyak kebutuhan banyak maka harga rendah, jika barang sedikit kebutuhan banyak maka harga meningkat. 1

Seiring dengan munculnya kesadaran untuk menjadikan pembangunan berbasis sumber daya kelautan dan perikanan sebagai motor penggerak pembangunan nasional dan peningkatan taraf hidup masyarakat, sebagaimana terimplementasi dalam UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang salah satu misinya menyatakan: Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan misi tersebut adalah dengan menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar pembangunan Indonesia berorientasi kelautan dan perikanan; Meningkatkan kapasitas SDM yang berwawasan kelautan dan perikanan melaui pengembangan IPTEK; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan. Dikota semarang sebenarnya sudah terdapat banyak pengolahan dari hasil perikanan, namun sebagian besar berupa home industry. Rata-rata proses pengolahan dalam home industry ini masih menggunakan alat, pengetahuan, cara, dan teknologi yang masih seadanya serta kurang memperhatikan sanitasi dan kehigienisan, akibatnya produk yang dihasilkan memiliki harga jual rendah. Selain itu system pemasaranya juga masih kurang optimal karena hanya dipasarkan dalam lingkup daerah setempat saja. Home industry ini dalam proses pengolahannyapun kurang memeperhatikan efek negatif dari limbah yang dihasilkan terhadap lingkungan sekitar, sehingga mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan. Salah satu alternative solusi adalah dengan disentrakan, yaitu dengan memusatkan pengolahan-pengolahan tersebut dalam satu kawasan yang teroganisir dan terpadu dari manajemen, pengelolaan limbah hingga pemasaran, maka akan lebih efisien dan optimal dari segi produksi maupun penjualan. Selain itu dengan menambahkan teknologi yang ramah lingkungan serta memperhatikan sanitasi dan kehigienisan dalam proses pengolahan maka akan mampu meningkatkan hasil dan kualitas produksi, sehingga nilai jualpun meningkat. Dari uraian diatas maka kota Semarang membutuhkan sebuah wadah yang mampu mengakomodir semua kebutuhan diatas yaitu berupa sentra pengolahan hasil perikanan yang terpadu dan terintegrasi dalam managemen dan pengelolaannya, yang berbasis IPTEK serta ramah lingkungan. Sehingga diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu yang berbasis IPTEK dengan penekanan desain hi-tect yang ekologis (Eco-Tect Architecture). 2

1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan terpadu, dengan penekanan desain Ecologis Hightect Architecture. 1.2.2 Sasaran Terwujudnya suatu langkah perencanaan dan perancangan Sentra Pengolahan Perikanan Terpadu melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guide line aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan desain grafis yang dikerjakan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan untuk melanjutkan ke dalam proses Studio Grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir. 1.3.2 Objektif Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam perancangan Sentra Pengolahan Hail perikanan terpadu di Kota Semarang, selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4 Ruang Lingkup Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bangunan Pengolahan Hasil Petikanan ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama. 1.5 Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : 3

1.5.1 Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 1.5.2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan. 1.5.3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan Pengolahan Hasil Perikanan di suatu kota atau negara yang sudah ada. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Sentra pengolahan Hasil Perikanan Terpadu 1.6 Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Sentra Pengolahan Hasil perikanan Terpadu di Kota Semarang adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan dan sistematika bahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai literatur tentang tinjauan umum sentra pengolahan hasil perikanan terpadu, dan tinjauan arsitektur ecologis hightect, serta tinjauan teoritis mengenai standar standar perancangan ruang, serta tinjauan studi banding pengolahan hasil perikanan yang sudah ada. BAB III TINJAUAN KOTA SEMARANG Membahas tentang tinjauan kota Semarang berupa data data fisik dan nonfisik berupa, seperti letak geografi, luas wilayah, kondisi topografi, iklim, demografi, serta kebijakan tata ruang wilayah di Kota Semarang. Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai potensi perikanan dan kelautan di kota Semarang dan faktor faktor yang mendukung pembangunan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu di Kota Semarang. 4

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SENTRA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TERPADU Berisi tentang kajian/ analisa perencanaan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan aspek visual arsitektural. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SENTRA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Sentra pengolahan Hasil Perikanan Terpadu di Semarang dengan penekanan desain Eco-Tect Architectur BAB VI KESIMPULAN 1.7 Alur Bahasan Dan Alur Pikir AKTUALITA Indonesia dengan ± 17.508 buah pulau, sekitar 5.8 juta km2 laut, dan 81.000 km pantai, memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat besar dan beragam. Peningkatan peran sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu misi departemen Kelautan dan Perikanan melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, mendorong pertumbuhan investasi dan bisnis perikanan, serta pengembangan pemasaran hasil laut dan ikan untuk pasar domestik dan internasional. Berdasarkan posisi geografis, kota Semarang terletak antara 6 o 50 7 o 10 LS dan 109 o 50 110 o 35 BT. Pada sebelah utara secara administrative Semarang berbatasan dengan Laut Jawa, dengan keadaan demikian, maka kota semarang merupakan kota pesisir yang mempunyai wilayah pantai. Garis pantai yang membatasi kota Semarang yaitu sepanjang 13,67 km. (Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng). Potensi tersebut menempatkan Semarang sebagai kota yang dikaruniai sumber daya kelautan dan perikanan yang besar. URGENSI Besarnya potensi Sumber Daya Perikanan yang ada dikota Semarang belum dapat mensejahterakan kehidupan para masyarakat kecil yang menjadikan laut sebagai mata pencaharian utama seperti nelayan. Taraf hidup dan tingkat ekonomi nelayan masih tergolong sangat rendah. Hal ini terjadi karena hasil tangkapan nelayan langsung dujual secara mentah tanpa adanya pengolahaan yang akhirnya dapat meningkatkan nilai tambah ke konsumen. Sehingga diperlukan peningkatan kapasitas SDM yang berwawasan kelautan dan perikanan melaui pengembangan IPTEK, pembangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat nelayan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat nelayan ORIGINALITAS Merencanakan dan merancang Sentra Pengolahan Perikanan Terpadu berbasis IPTEK yang sangat memperhatikan mutu, kehigienisan dan keamanan produk. Sehingga diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Sentra Pengolahan Perikanan Terpadu yang berbasis IPTEK dengan penekanan desain hi-tect yang ekologis dan ramah lingkungan (Eco Hi-Tect Design). 5

Tujuan: Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan terpadu, dengan penekanan desain Ecologis Hightect Architecture. Sasaran Terwujudnya suatu langkah perencanaan dan perancangan Sentra Pengolahan Perikanan Terpadu melalui aspek-aspek panduan perancangan (design guide line aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan desain grafis yang dikerjakan. Ruang Lingkup Merencanakan dan merancang Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu di Semarang termasuk dalam kategori bangunan jamak. Studi Pustaka : Landasan Teori Standar perencanaan dan perancangan Studi Lapangan Tinjauan Kota Semarang Tinjauan Lokasi dan Tapak Studi Banding Pengolah-pengolah home industri, hasil perikanan. Seperti pembuatan ikan asap, pembuatan terasi, pengolahan ikan segar dan kupas udang Pasar ikan higienis semarang Fish market sydney F E E D B A C K Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding dan masukan dari pengolah yang merupakan calon konsumen Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu Gambar 1.1. Diagram Alur Pikir Sumber: Pemikiran penulis, 2013 6