Asuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah)

dokumen-dokumen yang mirip
Reva Meiliana Jurnal Magister Manajemen Vol 1 No 2, Juli 2015

) **+*&,'**- *** *.'/ %$!. 01&2*3+*&41&**5$ (+2 Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yan

Pedoman Umum Asuransi Syariah

Dan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, muncul lembaga keuangan syariah yang menjadi kompetitor dari

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

Tabarru' pada Asuransi Syari'ah

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 57/DSN-MUI/V/2007 Tentang LETTER OF CREDIT (L/C) DENGAN AKAD KAFALAH BIL UJRAH

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

BAB V ANALISIS A. TINJAUAN TERHADAP APLIKASI FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI TENTANG ASURANSI SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis akan menyajikan kesesuaian praktik akad asuransi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 58/DSN-MUI/V/2007 Tentang HAWALAH BIL UJRAH

Materi 5 Operasional Lembaga Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO: 76/DSN-MUI/ VI/2010. Tentang SBSN IJARAH ASSET TO BE LEASED

KEDUDUKAN HUKUM MLM. SHARIA COMPLIANCE By Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

...Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS.

Oleh Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS., Pakar Asuransi Syariah

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB III KERANGKA TEORI. mu ammin, sedangkan tertanggung disebut mu amman lahu atau musta min 19. bebas dari rasa takut. Sebagaimana firman Allah:

FATWA DEWAN SY ARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA NO: l06/dsn-muiixl2016 Tentang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kontemporer disebut al- uqud al-murakkabah (multiakad). Multiakad

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

Sekretariat : Gedung MUI Lt.3 Jl. Proklamasi No. 51 Menteng - Jakarta Telp. (021) Fax: (021)

b. Undang-undang RI. Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. Surat dari PT. Danareksa Investment Management, nomor S-09/01/DPS- DIM. d. Pendapat pe

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

uang perakmu ini. Dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia b

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

STIE DEWANTARA Hukum Bisnis Syariah

Exploring Islamic Products by Comparing Aqad between Indonesia and Malaysia. Muhamad Nadratuzzaman Hosen dan Amirah Ahmad. Jakarta, 19 Juli 2011

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

PEMBIAYAAN MULTI JASA

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

!9 5 :#; )*' < "6 = '> A0 #>

lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan yang lebih baik bagimu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

AKAD RAHN DAN AKAD-AKAD JASA KEUANGAN

Pembiayaan Multi Jasa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

Proposal Ke-11 Permintaan Opini Dewan Pengawas Syariah (DPS) Tentang Pengolahan Daging Qurban Menjadi Sosis atau Kornet

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB III KLAIM ASURANSI PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM SURABAYA

BAB II KONSEP UMUM TENTANG ASURANSI SYARIAH. Dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta min,

Obligasi Syariah Ijarah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Transkripsi:

Asuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah) yg memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yg sesuai dgn syariah, yaitu akad yag tak mengandung gharar (penipuan), perjudian, riba, penganiayaan/ kezaliman, suap, barang haram & maksiat. (Fatwa DSN No 21/DSN- MUI/IX/2001, hlm. 5; Al Ma ayir Al Syar iyah, AAOIFI, 2010, hlm. 376).

Dalil-dalil asuransi syariah antara lain dalil tolong menolong (QS Al Maidah : 2) & Dalil tabarru (hibah). Ada dalil hadis yg diklaim sebagai dasar asuransi syariah, yakni hadis tentang Kaum Asy ariyin. Dari Abu Musa Asy ari RA, ia berkata, Nabi SAW bersabda, Kaum Asy ariyin jika mereka kehabisan bekal dalam peperangan atau jika makanan keluarga mereka di Madinah menipis, mereka mengumpulkan apa yg mereka miliki dalam satu lembar kain kemudian mereka bagi rata di antara mereka dalam satu wadah, mereka itu bagian dariku dan aku pun bagian dari mereka (HR Muttafaq alaih). (Abdus Sattar Abu Ghuddah, Nizham At Ta`min At Takafuli min Khilal Al Waqf, hlm. 3).

Dalam asuransi syariah tanpa tabungan (non saving), seluruh premi yang dibayarkan peserta asuransi menjadi dana tabarru (hibah), yang dikelola oleh perusahaan asuransi berdasar akad wakalah bil ujrah. Peserta mendapat dana pertanggungan dari dana tabarru tersebut.

Sedang dalam asuransi syariah dgn tabungan (saving), premi yg dibayarkan dibagi dua; (1) dana untuk tabarru, & (2) dana untuk investasi. Dana tabarru dikelola perusahaan asuransi yg mendapat ujrah (fee) berdasar akad wakalah bil ujrah. Peserta mendapat dana pertanggungan dari dana tabarru tersebut. Dana investasi dikelola perusahaan asuransi dengan akad mudharabah / musyarakah.

Pertama, dalil hadis Asy ariyin yg digunakan tak tepat. Sebab dlm hadis tersebut, bahaya terjadi lebih dahulu, baru terjadi proses ta awun (tolong menolong). Sedang pada asuransi syariah, ta awun dilakukan lebih dahulu, padahal bahayanya belum terjadi sama sekali. Menurut Syaikh Atha` Abu Rasyta, menggunakan hadis Asy ariyin sebagai dasar asuransi syariah adalah istidlal yg keliru. (Ajwibatu As`ilah, 7/6/2010).

Kedua, akad hibah (tabarru ) dlm asuransi ayariah tak sesuai dgn pengertian hibah. Sebab hibah dlm pengertian syar i adalah memberikan kepemilikan tanpa kompensasi (tamliik bilaa iwadh). (Imam Syaukani, Nailul Authar, Bab Hibah, Beirut : Dar Ibn Hazm, 2000, hlm. 1169). Sementara dlm asuransi ayariah, peserta asuransi memberikan dana hibah, tapi mengharap mendapat kompensasi ( iwadh/ta widh), bukannya tak mengharap. Ini sama saja dgn menarik kembali hibah yg diberikan yg hukumnya haram, sesuai sabda Nabi SAW, Orang yg menarik kembali hibahnya, sama dengan anjing yg menjilat kembali muntahannya. (HR Bukhari & Muslim). (Yahya Abdurrahman, Asuransi dalam Tinjauan Syariah, hlm. 42).

Ketiga, tak sesuai dengan akad dhaman (pertanggungan) dlm fiqih Islam. Sebab pada asuransi syariah, hanya ada dua pihak, bukan tiga pihak sebagaimana dhaman. Dua pihak tersebut: Pertama, penanggung (dhamin), yaitu peserta asuransi; kedua, pihak yang mendapat tanggungan (madhmun lahu), yaitu juga para peserta asuransi. Jadi dalam asuransi syariah tak terdapat pihak ketiga, yaitu pihak tertanggung (madhmun anhu).

Keempat, terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (uqud murakkabah, multiakad), yaitu penggabungan akad hibah, akad ijarah, & akad mudharabah. Padahal multiakad telah dilarang dlm syariah. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas ud RA bahwa Nabi SAW melarang dua kesepakatan (akad) dlm satu kesepakatan (akad). (HR Ahmad, hadis sahih). (Taqiyuddin Nabhani, Al Syakhshiyah Al Islamiyah, 2/308).

Maka, asuransi syariah ini hukumnya haram, karena 4 (empat) alasan, sebagai berikut: Pertama, dalil hadis Asy ariyin yg digunakan tak tepat. Kedua, akad hibah (tabarru ) dlm asuransi ayariah tak sesuai dgn pengertian hibah. Ketiga, tak sesuai dgn akad dhaman (pertanggungan) dlm fiqih Islam. Keempat, terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (uqud murakkabah, multiakad), yaitu penggabungan akad hibah, akad ijarah, & akad mudharabah.

Referensi Lebih Dalam: KH. Shiddiq al-jawi, Tidak Syariahnya Asuransi Syariah, Makalah 2012. (konsultasi.wordpress.com) Yahya Abdurrahman, Asuransi dalam Tinjauan Syariat, cet. IV. Al-Azhar Press Bogor. 2012.