PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 14 Tahun : 2013

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK JEPARA ARTHA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 4 30 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK DAERAH PATI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK MAGELANG

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

- 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT TANGGO RAJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2011 NOMOR : 15

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 33 TAHUN 2003 SERI : E. 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 2 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN BULUNGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT ARTHA SUKMA SEJAHTERA KABUPATEN SUKAMARA

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 09 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK KARANGANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 09 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PURWOREJO

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 6 Tahun 2007 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT JEMBRANA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK JOGJA KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

PEDOMAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) DI KABUPATEN MAJALENGKA

S A L I N A N NOMOR 5/E, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BUPATI SUMEDANG TENTANG DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT MILIK PEMERINTAH DAERAH

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, Menimbang : a. bahwa sehubungan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/18/PBI/2006, dan Nomor 8/26/PBI/2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah, maka keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 19 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu, perlu disesuaikan dengan ketentuan Bank Indonesia; b. bahwa untuk itu perlu menetapkan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah - daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950); 2. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembara Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790) ;

2 4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3587); 5. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ) ; 6. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493); 7. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 9. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2006 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat dan Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 19 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 33 Tahun 2003 Seri : E.6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2005 (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2005) ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU dan BUPATI INDRAMAYU

3 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) KABUPATEN INDRAMAYU. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 19 Tahun 2003 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 33 Tahun 2003) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2005 (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 2 Tahun 2005) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : (1) Modal Dasar setiap PD BPR ditetapkan sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua milyar rupiah). 2. Ketentuan Pasal 6 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah ini, sampai dengan terpenuhinya modal dasar dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disesuaikan dengan kemampuan Keuangan Daerah setelah diaudit oleh Akutan Publik. 3. Ketentuan Pasal 11 ayat (1) dan Ayat (2) diubah dan ditambah 5 (lima) ayat yaitu ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) dan ayat (7), sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 11 (1) Untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas harus menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas dengan memenuhi persyaratan : a. Integritas; b. Kompetensi; c. Reputasi keuangan. (2) Anggota Dewan Pengawas diutamakan bertempat tinggal di wilayah kerja PD. BPR. (3) Anggota Dewan Pengawas wajib memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum diangkat dan menduduki jabatannya.

4 (4) Persyaratan integritas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi : a. Memiliki ahlak dan moral yang baik; b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan; c. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional PD. BPR yang sehat; dan d. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL.). (5) Persyaratan Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi : a. Memiliki pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; dan b. Memiliki pengalaman di bidang perbankan. (6) Persyaratan reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c meliputi : a. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet; dan b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum dicalonkan. (7) Dewan Pengawas diangkat oleh Bupati dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati. 4. Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 20 (1) Dewan Pengawas harus memberikan laporan secara berkala kepada Bupati dan Bank Indonesia setempat mengenai pelaksanaan tugasnya sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan, tembusannya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. (2) Dewan Pengawas wajib mempresentasikan hasil pengawasan apabila diminta Bank Indonesia. 5. Ketentuan Pasal 22 ayat (2) ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf b, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 22 (2) Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan oleh Bupati karena : a. Permintaan sendiri ; b. Alih tugas/jabatan/reorganisasi ; c. Melakukan tindakan yang merugikan PD BPR ; d. Melakukan tindakan atau sikap yang bertentangan dengan kepentingan Daerah atau Negara ;

5 e. Tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar ; f. Sesuatu hal yang mengakibatkan dia tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. 6. Ketentuan Pasal 24 ditambah 1 (satu) ayat yaitu ayat (5), sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 24 (1) Selambat-lambatnya 1(satu) bulan sejak pemberhentian sementara, Bupati sudah melaksanakan rapat yang dihadiri oleh Anggota Dewan Pengawas untuk menetapkan apakah yang bersangkutan diberhentikan atau direhabilitasi. (2) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud ayat (1) Bupati belum melaksanakan rapat, maka surat pemberhentian sementara batal demi hukum dan yang bersangkutan melaksanakan tugas kembali sebagaimana mestinya. (3) Apabila dalam rapat yang diadakan oleh Bupati sebagaimana dimaksud ayat (1) Anggota Dewan Pengawas tidak hadir tanpa alasan yang sah, maka yang bersangkutan dianggap menerima keputusan yang ditetapkan dalam rapat. (4) Keputusan rapat sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati. (5) Apabila perbuatan yang dilakukan oleh anggota Dewan Pengawas merupakan tindak pidana, yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat 7. Ketentuan Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) diubah dan ditambah 5 (lima) ayat yakni ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) dan ayat (7), sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 26 (1) Untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi harus menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas dengan memenuhi persyaratan : a. Integritas; b. Kompetensi; c. Reputasi keuangan. (2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) juga harus memenuhi persyaratan khusus. (3) Anggota Direksi wajib memperoleh persetujuan dari bank Indonesia sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. (4) Persyaratan Integritas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi :

6 a. Memiliki ahlak dan moral yang baik; b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan; c. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional PD. BPR yang sehat;dan d. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL). (5) Persyaratan kompetensi sebagaimana dimaksud Dalam ayat (1) huruf b, meliputi: a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dibuktikan dengan sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi; b. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan /atau bidang keuangan; dan c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan PD. BPR yang sehat. (6) Persyaratan reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c meliputi : a. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet ; dan b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan perusahaan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum dicalonkan. (7) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) antara lain: a. Daftar Penilaian Prestasi Kerja (DPPK) terakhir dengan nilai ratarata baik atau keterangan dari instansi calon yang meliputi loyalitas, disiplin, tanggung jawab, kejujuran dan kepemimpinan ; b. Memiliki latar belakang pendidikan paling rendah setingkat D-3 atau Sarjana Muda atau transkrip nilai telah menyelesaikan 110 SKS dalam pendidikan S-1; c. Memiliki pengalaman kerja di bidang perbankan paling sedikit 2 (dua) tahun; d. Usia paling tinggi 56 tahun; e. Menyediakan waktu yang penuh untuk melaksanakan tugasnya. 8. Ketentuan Pasal 32 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (5), sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 32 (1) Apabila sampai berakhirnya masa jabatan direksi, pengangkatan Direksi baru masih dalam proses penyelesaian, Bupati dapat menunjuk / mengangkat Anggota Direksi yang lama atau Pegawai PD BPR sebagai Pejabat sementara anggota Direksi. (2) Pengangkatan pejabat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (3) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku sampai dengan adanya pelantikan Anggota Direksi yang baru paling lama 1 (satu) tahun.

7 (4) Anggota Direksi yang diangkat sebagai pejabat sementara, tidak dilakukan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan. (5) Pejabat sementara diberikan penghasilan sesuai kemampuan PD. BPR setelah memperoleh persetujuan Dewan Pengawas 9. Ketentuan Pasal 39 ayat (2) ditambah 2 (dua) huruf yakni huruf b dan huruf f, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 39 (2) Anggota Direksi dapat diberhentikan oleh Bupati karena : a. Permintaan sendiri. b. Reorganisasi c. Melakukan tindakan yang merugikan PD BPR. d. Melakukan tindakan atau bersikap bertentangan dengan kepentingan Daerah atau Negara. e. Sesuatu hal yang mengakibatkan Ia tidak dapat melaksanakan tugasnya secara wajar. f. Tidak memenuhi syarat sebagai anggota Direksi sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan. 10. Ketentuan Pasal 56 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 56 (1) Anggota Direksi karena Jabatannya diberikan gaji yang meliputi : a. Gaji pokok yang besarnya : 1. Direktur Utama: menerima gaji pokok maksimal 2 1/2 (dua setengah) kali gaji pokok tertinggi pada daftar skala gaji pokok pegawai. 2. Direktur: Menerima gaji pokok 80 % dari gaji pokok yang diterima oleh Direktur Utama. b. Tunjangan Istri / Suami, anak dan Tunjangan Kemahalan sesuai ketentuan yang berlaku bagi pegawai. c. Tunjangan jabatan yang besarnya paling banyak 1 (satu) kali gaji pokok dan disesuaikan dengan kemampuan PD. BPR (2) Anggota Direksi mendapat fasilitas : a. Perawatan kesehatan yang layak termasuk istri dan anak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan kemampuan PD BPR. b. Rumah dinas lengkap dengan perabotan yang standar atau pengganti sewa rumah sesuai dengan kemampuan PD BPR. c. Kendaraan dinas sesuai dengan kemampuan PD BPR. d. Setiap bulan kepada Direktur Utama dapat diberikan dana penunjang operasional yang besarnya paling banyak 1 (satu) kali gaji sebulan dan disesuaikan dengan kemampuan PD. BPR ;

8 e. Dana representasi yang besarnya paling banyak 75 % (Tujuh puluh lima per seratus) dari jumlah gaji pokok direksi 1 (satu) tahun lalu yang penggunaanya diatur oleh direksi secara efesien dan efektif untuk pengembangan bank yang disesuaikan dengan kemampuan PD. BPR ; (3) Anggota Direksi memperoleh jasa produksi sesuai dengan peraturan yang berlaku masing-masing PD BPR. (4) Pelaksanaan pemberian penghasilan dan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) harus didasarkan atas ketentuan bahwa dasar pemberian honorarium untuk Dewan Pengawas dan gaji Direksi, gaji pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak boleh melebihi jumlah 30 % dari total pendapatan atau 40 % dari total biaya berdasarkan realisasi Tahun Anggaran yang lalu. (5) Pelaksanaan pemberian penghasilan dan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) harus didasarkan atas ketentuan bahwa dasar pemberian honorarium untuk Dewan Pengawas dan gaji Direksi, gaji pegawai dan biaya tenaga kerja lainnya tidak boleh melebihi jumlah 40 % dari total pendapatan atau 50 % dari total biaya berdasarkan realisasi Tahun Anggaran yang lalu bago PD. BPR yang memiliki total asset di atas 4 (empat milyar rupiah). 11. Ketentuan Pasal 57 ayat (1) ditambah 3 (tiga) huruf yakni huruf c, huruf d dan huruf e, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 57 (1) Anggota Direksi memperoleh hak cuti yang pelaksanaannya diatur sebagai berikut : a. Cuti tahunan diberikan selama 12 (dua belas) hari kerja ; b. Cuti besar / cuti panjang diberikan selama 2 (dua) bulan untuk setiap akhir masa jabatan Direksi ; c. Cuti Kawin ; d. Cuti Sakit ; e. Cuti karena alasan penting atau cuti menunaikan ibadah haji ; dan f. Apabila karena alasan dinas cuti besar tidak dapat dijalankan kepada Direksi yang tidak dapat melaksanakan cuti besar dimaksud diberikan penggantian dalam bentuk uang sebesar 2 (dua) kali penghasilan bulan terakhir. 12. Ketentuan Pasal 79 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 79 (1) Setiap pegawai berhak atas gaji pokok, tunjangan-tunjangan dan penghasilan lainnya yang sah sesuai dengan pangkat, jenis pekerjaan dan tanggung jawabnya.

9 (2) Besarnya penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh kurang dari ketentuan upah minimum kabupaten/kota setempat. (3) Pemberian hak pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan dan skala usaha PD. BPR 13. Ketentuan Pasal 91 ayat (2) ditambah 1 (satu) huruf yaitu huruf i, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 91 (2) Jenis hukuman yang dikenakan kepada pegawai sebagai berikut ; a. Teguran lisan b. Teguran tertulis. c. Penundaan kenaikan gaji berkala d. Penundaan kenaikan pangkat. e. Penurunan pangkat f. Pembebasan jabatan. g. Pemberhentian sementara. h. Pemberhentian tidak dengan hormat. i. Pemberhentian dengan hormat 14. Ketentuan Pasal 102 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 102 (1) Direksi wajib menyusun rencana strategis PD. BPR jangka panjang yang dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. (2) Rancangan rencana jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat ; a. Nilai dan harapan pemangku kepentingan (stakeholder); b. Visi dan misi; c. Analisa kondisi Internal dan eksternal; d. Sasaran dan inisiatif strategi; e. Program 5 (lima) tahunan; dan f. Proyeksi Keuangan (3) Rancangan rencana jangka panjang yang telah ditandatangani bersama Dewan Pengawas disampaikan kepada Bupati /RUPS untuk mendapat pengesahan. (4) Direksi PD. BPR wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan PD. BPR yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir. (5) Rencana kerja dan anggaran tahunan PD. BPR sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini paling sedikit memuat; a. Rencana rinci program kerja dan anggaran tahunan; dan b. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan Bupati/RUPS.

10 (6) Rancangan rencana kerja dan anggaran tahunan PD. BPR yang telah ditandatangani bersama Dewan Pengawas disampaikan kepada Bupati /RUPS untuk mendapatkan pengesahan. (7) Apabila sampai dengan permulaan tahun buku, Bupati/RUPS tidak memberikan pengesahan, rencana kerja tahunan dan anggaran PD. BPR dinyatakan berlaku (8) Perubahan rencana kerja dan anggaran tahunan PD. BPR dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapat pengesahan Bupati /RUPS. (9) Rencana Kerja dan anggaran tahunan PD. BPR yang telah mendapat pengesahan Bupati/RUPS disampaikan kepada Pimpinan Bank Indonesia setempat. (10) Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan PD. BPR sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi kewenangan Direksi. 15. Ketentuan Pasal 104 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 104 (1) Laba bersih PD. BPR setelah dikurangi pajak yang telah disahkan oleh Bupati /RUPS ditetapkan sebagai berikut : a. Untuk PD. BPR yang modalnya dimiliki oleh 1 (satu) pemilik : 1. Bagian laba untuk Pemerintah Daerah 50% 2. Cadangan Umum 15% 3. Cadangan Tujuan 15% 4. Dana Kesejahteraan 10% 5. Jasa Produksi 10% b. Untuk PD. BPR yang modalnya dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) pemilik pembagian laba bersihnya diatur dengan Peraturan Daerah Propinsi. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu. Ditetapkan di Indramayu pada tanggal 20 Juni 2007 BUPATI INDRAMAYU, IRIANTO MAHFUDZ SIDIK SYAFIUDDIN

11 Disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu dengan keputusan : Nomor : 188.342/8/Kep/DPRD/2007 Tanggal : 11 Juni 2007 Diundangkan di Indramayu pada tanggal 2 Juli 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU E. MASNATA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : TAHUN SERI :