BAB I PENDAHULUAN. terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dalam dunia pendidikan sangat banyak mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat menghasilkan generasi generasi bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. setiap proses pengajaran. Apabila ingin meningkatkan hasil belajar, tentunya tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) kita mempunyai keunggulan dan mampu bersaing di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Harapan Stabat masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUHAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu siswa supaya bisa belajar secara baik. yang baik dan merupakan unsur yang penting di dalam keseluruhan sistem

BAB I PENDAHULUAN. (RPP), pengelolaan kelas maupun hasil belajar siswa di kelas. Hal ini lah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Maju atau mundurnya suatu bangsa dilihat dari tinggi atau rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, beberapa di. ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya dalam pencerdasan peserta didik. Peningkatan kualitas pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala tersebut disebabkan kurangnya kreatifitas guru-guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kong, dan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

meningkatkan prestasi belajar siswa disetiap jenjang pendidikan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif adalah model

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sarana utama dalam pembentukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar sehingga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mutu pendidikannya masih rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal demikian dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas merupakan segala kegiatan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil belajar, guru dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB 1. pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia global. Namun

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan dirinya dengan pengetahuan, keterampilan dan keahlian guru.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan bangsa. Dalam rangka peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari kualitas proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk dunia pendidikan. Oleh karena itu, praktek-praktek

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi informasi pada sekarang ini begitu cepat mempengaruhi tatanan sosial kemasyarakatan.teknologi informasi saat ini dan yang akan datang merupakan tantangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan. Oleh karena itu dibutuhkan usaha nyata dari berbagai pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Masalah pendidikan yang kita alami sampai saat ini adalah masalah mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional yang masih dihadapi dan mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui pendidikan yang baik dan terencana dengan tepat. Di abad ke-21 yang merupakan abad teknologi dan informasi berkembang dengan pesat, menjadikan siswa untuk memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, sikap kritis serta kesiapan untuk bersaing secara kompetisi dalam berbagai aspek kehidupan. Ada berbagai unsur yang perlu diperbaharui untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Salah satu unsurnya adalah dalam proses belajar mengajar. Upaya yang dilakukan dalam proses/pembaharuan tersebut yakni tanggung jawab guru dalam menyampaikan materi sehingga dapat dipahami oleh peserta didik secara jelas dan benar. Agar tercapai tujuan pengajaran tersebut, 1

2 salah satu hal yang diperhatikan adalah memilih media pembelajaran. Apabila media pembelajaran yang digunakan guru lebih bervariasi dan menuju kearah perkembangan teknologi, maka akan membuat siswa akan merasa lebih baik yang tentu saja akan dapat meningkatkan kreatifitas siswa itu sendiri dan pada akhirnya prestasi siswa akan meningkat. Pada kenyataan guru di SMK Swasta Nur Azizi masih menggunakan metode konvensional dalam kegiatan belajar mengajar. Metode konvensional adalah metode pembelajaran yang bersifat satu arah, dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru lebih aktif dan lebih banyak dalam memberikan informasi-informasi tentang materi pembelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif, malas, bosan, dan tidak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran didalam kelas. Sehingga siswa tidak dapat maksimal menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam kelas sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Meskipun penggunaan internet sudah memadai di sekolah SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa, dalam pembelajaran akuntansi internet memiliki peran penting yaitu sebagai peningkatan motivasi, sebagai media tukar menukar informasi dan sebagai sember belajar yang efektif, namun belum memberikan dampak positif yang besar terhadap hasil belajar siswa di SMK Swasta Nur Azizi. Hasil belajar Akuntansi kelas X AK di sekolah SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa masih rendah ini dibuktikan oleh nilai yang diperoleh siswa, jika dilihat dari hasil nilai ulangan harian, maka dapat disimpulkan bahwa dari kedua kelas X

3 AK masih banyak siswa yang belum mencapai nilai standar kelulusan yaitu 75. Rendahnya nilai belajar siswa dapat dilihat dari persentase hasil pencapaian nilai rata rata nilai ulangan harian pertama dan kedua. Dikelas X AK1 persentase nilai siswa yang memenuhi KKM adalah sebanyak 43% dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 57%, sedangkan pada kelas X AK2 persentase nilai siswa yang memenuhi KKM adalah sebanyak 46,81% dan yang tidak mencapai KKM sebanyak 53,19%. Dari total jumlah persentase diatas dapat dikatakan masih banyak siswa yang gagal dalam mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kelas X AK 1 X AK 2 Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa T.P 2015/2016 Jumlah Siswa Tes KKM Nilai Frekuensi Persentase diatas KKM Persentase dibawah KKM 85-100 5 UH 1 75 89,9 15 40% 60% 50 75 <75 30 85-100 7 UH 2 75 89,9 16 46% 54% <75 27 Rata rata 43% 57% 85-100 6 UH 1 75 89,9 15 44,68% 55,32% 47 75 <75 26 85-100 5 UH 2 75 89,9 18 48,94%% 51,06% <75 24 Rata rata 46,81% 53,19% (Sumber : Daftar Nilai Kelas X AK1 dan X AK2 SMK Nur Azizi Tanjung Morawa)

4 Dengan kondisi seperti ini maka perlu adanya suatu pembaharuan dalam proses belajar mengajar akuntansi agar siswa memiliki partisipasi yang tinggi untuk belajar sehingga seluruh siswa dapat memahami pelajaran akuntansi dengan cara yang lebih mudah, cepat, bermakna, efektif dan menyenangkan. Untuk mengatasi masalah diatas, perlu dikembangkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat, antusias, dan prestasi belajar siswa. Pada sekolah yang sekarang sudah berkembang, kebanyakan telah menyediakan akses internet atau wi-fi yang dapat dipakai oleh guru maupun siswa. Guru dapat menggunakan internet dalam memberikan materi pelajaran yang berlangsung didalam kelas. Siswa juga sering diberi tugas mengerjakan makalah atau latihan yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan menggunakan akses internet, melalui cara ini secara tidak langsung maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Internet memberikan banyak sekali keunggulan dan kemudahan, teknologi jaringan internet telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi. Internet membuat dunia seolah tanpa batas, tanpa beranjak dari depan layar komputer seseorang sudah dapat memperoleh informasi, membaca buku dan mengobrol dengan banyak orang. Kelebihan inilah yang ingin diberikan kepada siswa didalam kegiatan belajarnya. Internet penting sebagai media yang dapat membantu para siswa dalam pengerjaan tugas, menambah wawasan ilmu pengetahuan, mengetahui informasi terbaru yang berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi serta melihat dunia luar yang dapat diakses melalui jaringan internet. Usaha untuk melibatkan peran aktif

5 siswa membutuhkan peran dan kemampuan guru dalam memimpin para siswa agar termotivasi untuk lebih banyak mengakses media internet untuk hal pendidikan yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Selama kegiatan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) yang dilakukan oleh penulis pada bulan September sampai dengan November 2015 sekaligus observasi kembali yang dilakukan pada bulan Februari 2016 di SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa jurusan akuntansi Kelas X AK, sekolah tersebut sudah menyediakan fasilitas internet seperti wi-fi yang dapat diakses diarea sekolah. Sekolah tersebut telah memanfaatkan media internet meskipun belum maksimal, hal ini dikarenakan masih kurangnya perhatian oleh guru dalam mempergunakan fasilitas wi-fi didalam sekolah serta minimnya siswa yang memiliki laptop. Selain itu disekitar lokasi sekolah telah banyak berdiri warung internet (warnet), Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini mencari tambahan referensi dan mencari jawaban dari tugas/pekerjaan rumah. Pemberian tugas menggunakan media internet ini dimaksudkan guru sebagai pemanfaatan wi-fi sekolah serta warnet-warnet yang ada disekitar lingkungan SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa dan juga langkah untuk menimbulkan dan meningkatkan kreatifitas siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar para siswa. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Nugroho (2012) media pembelajaran internet dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam penggunaannya sangat mudah, berdasarkan penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilakukan

6 pembelajaran dengan pemberian tugas artikel internet. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Siklus I presentase kentuntasan belajar siswa adalah 65,63 %, pada siklus II 78,12 % dan pada siklus III menjadi 93,75%. Dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pemberian tugas dari internet dapat meningkatkan kreatifan dan prestasi belajar siswa. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran Internet Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X AK SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2015/2016 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengapa hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa kurang maksimal? 2. Mengapa guru selalu menerapkan metode pembelajaran konvensional dalam mengajar pelajaran akuntansi di SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa? 3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa?

7 4. Apakah ada pengaruh media pembelajaran Internet terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK di SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2015/2016? 5. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan media pembelajaran internet lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan metode konvensional? 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah yang dapat diidentifikasi, agar ruang lingkup yang diteliti menjadi lebih spesifik sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan efektif. Maka, penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada : 1. Penerapan media internet yang dimaksud penulis adalah penggunaan internet yang digunakan siswa sebagai sumber belajar untuk mendukung pelajaran. 2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa pada kelas X AK SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2015/2016. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran internet terhadap hasil belajar akuntansi siswa dibandingkan hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa dikelas X AK dismk Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa.?

8 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan media pembelajaran internet lebih tinggi secara signifikan dibanding hasil belajar yang dajarkan dengan metode pembelajaran konvensional pada siswa Kelas XI AK di SMK Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2015/2016. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yaitu sebagai berikut: 1. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis sebagai bekal apabila nanti terjun sebagai pendidik serta uji kemampuan terhadap bekal teori yang diterima di bangku kuliah. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk sekolah, terutama bagi guru, khususnya bidang studi akuntansi untuk dapat menggunakan Media Pembelajaran Berbasis internet sehingga membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru, yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap hasil belajar siswa yang semakin meningkat. 3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademik Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis

1