HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PELAKSAAN PENGAWASAN MELEKAT DI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI SMA NEGERI 2 PAINAN. Afni Rahmadanti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PEGAWAI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (BAAK) DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KONTRIBUSI PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior)

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMSA) KECAMATAN ROKAN IV KOTO

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP N KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

P E N D A H U L U A N

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 GAYA PENANGANAN KONFLIK PADA CREDIT UNION KELING KUMANG KANTOR SENTRAL DI SINTANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

HUBUNGAN PENEMPATAN PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PENEMPATAN DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN TUGAS GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SIJUNJUNG

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH. Andre Tane Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

CIHESCA DORA CIBERDA LERIANA NPM:

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH DI SDN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

VANIA FEBRI UTAMI NIM

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR KOTA LUBUKLINGGAU

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SAWAHLUNTO ARTIKEL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SAWAHLUNTO

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS) DI SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Transkripsi:

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Mella Aldionita D Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about the Conflict Relationship with Employee Performance. The population is 65 employee and the sample is 56 people that taken by simple random sampling research. The instrument of this research is question with Likert scale models that had tested for validity and reliability. Data analyzed using mean score and performance level. The result of this research are the Conflict Relationship with Employee Performance in office Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Key word : Conflict and Employee Performance PENDAHULUAN Suatu organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Peranan seorang pemimpin penting untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan termasuk organisasi pemerintahan di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, terutama berkaitan dengan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan kepadanya. Kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas yang membentuk sebuah pekerjaan pegawai. Kinerja merefleksikan seberapa baik pegawai untuk memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Akan tetapi sering disalahtafsirkan sebagai upaya yang mencerminkan energi yang dikeluarkan, dimana kinerja diukur dari segi hasil. Kesalahan yang paling serius yang dilakukan pada saat memutuskan apa yang akan dievaluasi adalah dengan menganggap bahwa kinerja itu menerangkan bahwa semua individu adalah pelaksana baik, pelaksana buruk, atau diantara keduanya. Dari lingkungan kerja menunjuk pada hal yang berada di sekeliling dan mencakup pegawai di kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan perusahaan/organisasi tersebut, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan. Organisasi juga perlu melakukan peningkatan kinerja karyawannya dengan cara melakukan pemekaran pekerjaan dan pemerkayaan pekerjaan. Pemekaran pekerjaan merupakan pemberian tugas kepada pegawai dengan tingkat kesulitan Halaman 413 831

dan resiko yang tinggi dan tidak banyak tugas yang dibebankan kepada pegawai tersebut. Semua itu disesuaikan dengan tingkat kemampuan suatu pegawai. Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Faktor kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi sering kali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya ketika terjadi suatu organisasi, maka terdapat banyak kemungkinan timbulnya konflik. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, Jika konflik tersebut dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Karena itu, keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi. Konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan lain sebagainya. Terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat individu atau kelompok menunjukkan sikap bermusuhan dengan individu atau kelompok lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktivitas organisasi. (1) Sesama pegawai masih ada persaingan dalam melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan. (2) Sesama pegawai tidak bisa memanfaatkan waktu yang diberikan dalam kegiatan menyelesaikan tugas dalam tim. (3) Pegawai tidak saling terbuka dengan masalah yang mereka temukan dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Kinerja Pegawai Menurut Cormick dan Tiffin dikutip Sutrisno (2011:172) mengemukakan kinerja adalah kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas. Menurut Akdon (2011:166) kinerja adalah hasil kerja suatu organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan strategik, kepuasan pelanggan dan kontribusi terhadap lingkungan strategik. Prawirosentono dalam Sutrisno (2011:170), juga mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika. Mahsun (2006:25), kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi dalam sebuah organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu, maupun kelompok. Kriteria Halaman 414 831

keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Menurut Timpe (2003:32) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah: (1) lingkungan kerja, (2) motivasi kerja, (3) gaya kepemimpinan, (4) prilaku, (5) sikap, dan (6) hubungan dengan rekan kerja. Seorang pimpinan perlu mempunyai ukuran kinerja para pegawainya, jangan sampai menunggu timbulnya suatu masalah. Di samping itu, informasi tentang kinerja pegawai diperlukan pula, bila suatu saat seorang pimpinan ingin mengubah sistem yang ada. Banyak yang terjebak untuk menilai seseorang yang berkinerja buruk, padahal sistem yang digunakan salah. Oleh karena itu, setiap orang sebagai pelaku yang melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan fungsinya harus dinilai kinerjanya. Untuk mengetahui kinerja pegawai diperlukan kegiatan-kegiatan khusus. Konflik Hubungan antar individu dalam lingkungan kerja dan dampak positif atau negatif yang ditimbulkan merupakan sumber motivasi dan kepuasan kerja yang sangat mempengaruhi kinerja organisasi, oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Istilah konflik akan membawa suatu kesan dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal tertentu terdapat suatu pertikaian, pertentangan antara beberapa orang atau kelompok orang-orang, tidak adanya kerja sama, perjuangan satu pihak melawan pihak lainnya, atau suatu proses yang berlawanan (opposition process). Menurut Hasibuan (2012:199), konflik adalah persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan. Konflik akan menimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika tidak dapat diselesaikan. Fahmi dalam buku Manajemen Pengambilan Keputusan (2011:195), konflik adalah sebuah persepsi yang berbeda dalam melihat suatu situasi dan kondisi yang selanjutnya teraplikasi dalam bentuk aksi-aksi sehingga telah menimbulkan pertentangan dengan pihak-pihak tertentu. Penyebab mengapa konflik bisa terjadi: menurut Gibson dalam Pangewa (2004:185) mengemukakan beberapa penyebab konflik yaitu: 1) saling ketergantungan, 2) perbedaan dalam tujuan, 3) perbedaan dalam persepsi, dan 4) perbedaan tujuan dan prioritas. Menurut Gitosudarmo dan Sudita dalam Pangewa (2004:185) juga mengemukakan penyebab timbul konflik yaitu: 1) saling ketergantungan, 2) perbedaab tujuan dan prioritas, 3) faktor birokrasi, 4) kriteria penilaian prestasi yang tidak tepat, 5) persaingan atas sumber daya yang langka dan 6) kepribadian individu. Selanjutnya proses penanganan konflik yang bisa dilakukan: Thomas dalam Mulyasa (2012:267) mengembangkan lima kecenderungan proses alamiah dalam penanganan konflik, yaitu (1) penghindaran diri, (2) kompetisi, (3) penyesuaian diri, (4) kompromi, dan (5) kolaborasi. Menurut Kreps dalam Usman (2010:468) mengidentifikasikan empat strategi untuk penanganan Halaman 415 831

konflik, yaitu: (1) menghindar (avoidance), (2) eskalasi, (3) reduksi, (4) pemeliharaan (maintenance). Selanjutnya menurut Gitosudarmo dalam Pangewa (2004:218) kegiatan yang dapat dilakukan dengan cara : (1) penghindaran, (2) intervensi kekuasaan, (3) penggembosan, (4) resolusi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yaitu ingin melihat dan menggambarkan tentang hubungan penanganan konflik dengan kinerja pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Biro Bina Sosial pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 65 orang, Mengingat jumlah populasi pegawa Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 65 orang, maka penulis akan mengambil sampel berdasarkan tabel Krejcie. Oleh karena itu populasi berjumlah 65, maka sampel yang ditarik berdasarkan tabel Krejcie berjumlah 56 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Instumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah angket yang disusun berdasarkan skala Likert, dengan pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS) 5, Setuju (S) 4, Kurang Setuju (KS) 3, Tidak Setuju (TS) 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) 1 untuk konflik. Selalu (SL) 5, Sering (SR) 4, Kadang-kadang (KD) 3, Jarang (JR) 2 dan Tidak pernah (TP) 1 untuk angket kinerja pegawai. Penyusunan instrumen dengan Iangkah-Iangkah sebagai berkut: (a) Pembuatan kisi-kisi instrumen berdasarkan variabel dan indikator, (b) penyusunan butir-butir pernyataan dari setiap indikator penelitian, (c) mengkonsultasikan butiran pernyataan tersebut dengan pembimbing, (d) melakukan uji coba instrumen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang berarti antara Konflik dengan Kinerja Pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan analisis korelasi pada skor Penanganan Konflik dan skor Kinerja Pegawai dengan menggunakan rumus korelasi. Tabel 9. Pengujian Koefisien Korelasi dan Keberartian Korelasi Variabel X dan Y dengan Tabel Uji r dan Tabel Uji t Koefisien Korelasi r Tabel Keberartian Korelasi t Tabel ( r ) α = 0,05 ( t ) α = 0,05 0,36 0,26 3,04 1,671 Halaman 416 831

Hasil perhitungan pada tabel 9 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara penanganan konflik dengan kinerja pegawai adalah signifikan yaitu r hitung = 0,36 > r tabel = 0,26 pada taraf kepercayaan 95%. Untuk melihat keberartian hubungan maka dilakukan uji t dengan perolehan data t hitung = 3,04 > t tabel = 1,671 pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima dalam taraf kepercayaan 95%. Artinya hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara penanganan konflik dengan kinerja pegawai dapat diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara penanganan konflik dengan kinerja pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, ditemukan terdapatnya hubungan yang berarti antara Penanganan Konflik dengan Kinerja Pegawai pada taraf signifikan 95% dengan koefisien korelasi 0,36 dan keberartian korelasi 3,04 dengan menggunakan uji t. Penanganan konflik : Berdasarkan data yang diperoleh dari responden dan dengan membandingkan skor rata rata dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui bahwa penilaian secara kuantitatif mengenai penanganan konflik Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori tinggi ( 80% dari skor ideal ). Hal ini berarti penanganan konflik perlu untuk ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik lagi. Kinerja Pegawai : Berdasarkan data yang diperoleh dari responden dan dengan membandingkan skor rata rata ( mean ) dengan skor maksimal dikali 100% dapat diketahui bahwa penilaian secara kuantitatif mengenai kinerja pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori baik ( 90% dari skor ideal ). Hal ini berarti kinerja pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat perlu untuk ditingkatkan lagi menjadi lebih baik lagi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara penanganan konflik dengan kinerja pegawai adalah signifikan yaitu r hitung = 0,36 > r tabel = 0,26 pada taraf kepercayaan 95%, t hitung = 3,04 > t tabel = 1,671 pada taraf kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesis yang diuji dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%. Hipotesis tersebut berbunyi adanya hubungan yang signifikan antara penanganan konflik dengan kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menentukan Kinerja Pegawai tersebut adalah Penanganan Konflik yang baik. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian dan pengujian hipotesis tentang Hubungan Penanganan Konflik dengan Kinerja Pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Halaman 417 831

Penanganan Konflik Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat sudah baik ( 80% dari skor ideal ), Kinerja Pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat sudah tinggi ( 90% dari skor ideal ), terdapat hubungan yang berarti antara Penanganan Konflik dengan Kinerja Pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat dimana besarnya koefisien korelasi r hitung = 0,36 > r tabel = 0,26 dan keberartian koefisien korelasi t hasil = 3,04 > t tabel = 1,671 pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran saran sebagai berikut : Pegawai Biro Bina Sosial, berdasarkan hasil penelitian Kinerja Pegawai Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat berada pada kategori tinggi. Untuk itu diharapkan kepada seluruh pegawai untuk terus meningkatkan kinerjanya agar menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai bahan masukan bagi pegawai untuk melakukan/melaksanakan pekerjaannya dengan lebih baik Pimpinan Biro Bina Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kinerja pegawai berada pada kategori tinggi. Untuk itu diharapkan kepada pimpinan agar lebih membina pegawai di dalam melaksanakan tugasnya agar kinerja pegawai tersebut dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. Bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, semoga skiripsi ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya dan bisa dijadikan sebagai bahan panduan dalam meneliti kedua variabel yang sama untuk penelitian lanjutan yang relevan dengan tempat dan indikator yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Sutrisno, Edy. 2011. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Akdon. 2011. Strategic Manajement For Educational Manajement. Bandung:Alfabeta. Mahsum, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Timpe, A Dave. 2001. Seni Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Alex Media Komputindo Gramedia. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan. Bandung: Alfabeta. Pangewa, Maharuddin. 2004. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Departemen Pendidikan Indonesia. Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT.Bumi Aksara Usman, Husaini. 2010. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 418 831