Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Di susun oleh : ARFIAN EKA NUGRAHA J

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA PASKA OPERASI FRAKTUR OLECRANON DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi sehat jasmani, rohani, dan sosial. Tidak hanya bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI CLOSE FRAKTUR RAMUS PUBIS DEXTRA DAN SINISTRA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST OPERASI FRACTURE COLLES DISERTAI DISLOKASI ULNA DEXTRA DI RST Dr.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. paling umum. Sebagian besar cedera pada tangan merupakan cedera

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, berpengaruh

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS DEXTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTION MOORE PROTHESIS DI RS ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat progresif, dimana keilmuan khususnya dibidang kesehatan akan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF CLOSE FRAKTUR CLAVICULA DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. DR. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

PENATALAKSANAAN INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA GIPS FRAKTUR RADIUS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hidup dalam masyarakat.pembangunan kesehatan, yaitu: menggerakkan. memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : AJENG PUSPITASARI PUTRI J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR FEMUR 1/3 PROXIMAL DEXTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS PASKA OPERASI FRAKTUR TIBIA-FIBULA 1/3 DISTAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan nasional bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain

BAB I PENDAHULUAN. patah tulang adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves C.J,

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pembangunan di bidang industri yang sangat maju yang

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari penyakit, cacat, bahkan kelemahan maka dalam sistem kesehatan. menyeluruh, dan dapat terjangkau masyarakat luas.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREWS

BAB I PENDAHULUAN. subyektif, setiap orang memiliki arti sehat masing-masing. Berdasarkan

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYUDIA SEKAR PUTRI J

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMORIS SINISTRA DENGAN PEMASANGAN AUSTIN MOORE PROTHESE DI RS. ORTHOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR SUBTROCHANTOR FEMUR SINISTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST OPERASI FRAKTUR INTERTROCHANTER FEMUR DEXTRA DI RSO.PROF.DR.R.

PENATALAKSANAAN PADA POST OPERASI FRAKTUR COLLUM FEMUR SINISTRA

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang (Helmi,2012). Klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR COLUMN FEMUR DEXTRA DI RUMAH SAKIT ORTOPEDHI Dr. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. karena musibah yang diberikan oleh-nya hendaknya tidak mudah berputus asa,

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU UNILATERAL

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRACTURE CAPUT HUMERI DISERTAI DISLOKASI SHOULDER DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRACTURE SUPRACONDILER HUMERI SINISTRA DENGAN MODALITAS INFRA MERAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra diri merupakan sebuah keadaan dalam pikiran tentang diri. Anda, kehilangan citra dirinya dan merasa buruk tentang diri mereka

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pusat rehabilitasi di Surakarta menuntut pengetahuan lebih

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF FRAKTUR OLECRANON SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RS. PROF.DR.SOEHARSO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR INTERTROCHANTOR FEMUR SINISTRA DI RS ORTOPEDI PROF. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ISCHIALGIA DEKSTRA DI RSAL DR RAMELAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PENATALAKSANAAN SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA POST ORIF PEMASANGAN PLATE AND SCREW PADA FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR TIBIA 1/3 DISTAL DEKSTRA DI RSUD SALATIGA NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH. PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

Kata kunci : Fraktur olekranon dekstra, infra merah, terapi latihan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI PERTROKANTER FEMUR DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gerak: nyeri cukup berat, sedangkan pada terapi ke-6 didapatkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk salah satunya di bidang kesehatan. Pembangunan di bidang

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION FRAKTUR RADIUS ULNA 1/3 DISTAL SINISTRA DI RST SOEJONO MAGELANG

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI CAPSULITIS ADHESIVA DEXTRA DENGAN MODALITAS SHORT WAVE DIATHERMI DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD SRAGEN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR KOMPRESI VERTEBRA THORAKAL XII LUMBAL 1 dengan FRANKLE A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan manusia. Banyak anak-anak dibawah umur yang

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST OPERASI MALUNION FRAKTUR PATELLA SINISTRA DI RSO Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR TIBIA PLATEAU DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses penurunan tensil strength dan stiffnes jaringan kolagen yang menyebabkan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST FRAKTUR 1/3 DISTAL FIBULA SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSUD SUKOHARJO.

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF FRAKTUR TIBIA 1/3 MEDIAL DAN FIBULA 1/3 PROKSIMAL DEKSTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI BANGSAL BOUGENVILLE RUMAH SAKIT ORTHOPEDI. Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J 100 050 058 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini pembangunan di bidang kesehatan lebih mengutamakan pada upaya pelayanan kesehatan secara preventif dan promotif, tanpa meninggalkan segi kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 1999). Fisioterapi sebagai salah satu cabang ilmu kesehatan, ikut berperan serta dalam upaya peningkatan kesehatan dengan memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin. Pelayanan fisioterapi adalah pelayanan yang dilakukan terhadap individu dan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan, memperbaiki gerak dan fungsi dimana intervensi profesi yang dilakukan oleh fisioterapi lebih mengarah pada upaya pelayanan yang mencakup upaya-upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai pelaksana, pengelola, pendidik/ pengamat (Heri Priatna, 2001). A. Latar Belakang Masalah Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Sjamsuhidajat, 2004). Salah satu penyebab fraktur adalah adanya tekanan atau hantaman yang sangat keras dan diterima langsung oleh tulang. Tekanan tersebut disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebih, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran atau penarikan. Jika kulit diatasnya masih utuh disebut fraktur tertutup, sedangkan jika salah satu dari rongga tubuh tertembus disebut fraktur terbuka (Apley, 1995). 1

2 Terdapat beberapa jenis-jenis fraktur, antara lain: (a) Fraktur transversal adalah dimana sumbu panjang tulang tegak lurus dengan bidang fraktur biasanya disebabkan karena kecepatan rendah, cidera lipat. (b) Fraktur oblik, dimana sumbu panjang tulang dan bidang fraktur membentuk sudut. (c) Fraktir spiral, biasanya ditimbulkan oleh suatu tenaga putar yang menyebabkan tulang patah disepanjang garis robek. (d) Fraktur komunitiva, dimana fraktur terdapat lebih dari dua fragmen fraktur. (e) Fraktur green stik, yaitu suatu fraktur tak sempurna yang ditimbulkan oleh tenaga angulasi. (Garison, 2001). Data yang diperoleh dari RSO Dr. Soeharso Surakarta menunjukkan bahwa jumlah penderita fraktur pada tahun 2004 ada 889 orang dengan penderita fraktur tibia sejumlah 54 orang (0,06 %) (RSO Dr. Soeharso Surakarta tahun 2004). Pada kondisi post operasi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra biasanya terjadi beberapa hal: a. Adanya nyeri dan odema, untuk terapi latihannya dengan pemberian static contraction. b. Adanya keterbatasan Lingkup Gerak Sendi, terapi latihanya dengan pemberian gerak passive dan hold relax. c. Adanya penuruna kekuatan otot, terapi latihanya berupa latihan gerak active. d. Adanya penurunan kemampuan kapasitas fisik dan fungsional seperti berjalan, terapi latihan yang diberikan adalah latihan transfer dan ambulasi. Pada permasalahan tersebut peranan fisioterapi sangat penting untuk mengatasi gangguan fungsi dan gerak serta mencegah komplikasi yang mungkin

3 terjadi. Peranan fisioterapi yang diberikan pada kasus pasca operasi fraktur tibia1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dextra adalah dengan terapi latihan. Terapi latihan yang diberikan pada pasien dengan kondisi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dengan pemasangan plate and screw dengan menggunakan: (1) Latihan gerak aktif untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kekuatan otot. (2) Static kontraksi untuk mengurangi odema. (3) latihan pasif untuk meningkatkan lingkup gerak sendi (Kisner, 1996). Dalam kasus fraktur tibia ini terapis memberikan modalitas berupa Terapi Latihan. Terapi latihan merupakan salah satu usaha pengobatan dalam fisioterapi yang dalam pelaksanaanya menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh yang terbagi dalam dua gerakan, yaitu: 1) Active Movement yang terbagi dalam beberapa gerakan: (a) Assisted active movement (b) Free active movement (c) Resisted active movement. 2) Passive Movement yang terbagi dalam beberapa gerakan: (a) Relaxed passive movement (b) Forced passive movement. ( Priatna, 1985). Dari berbagai keterangan diatas penulis mengambil kasus fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra untuk diangkat menjadi judul karya tulis ilmiah sebagai salah satu tugas di kampus. Karena kondisi ini banyak sekali terjadi, ditambah semakin padatnya arus lalu lintas yang mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan dan mengakibatkan frktur, salah satunya yaitu fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra.

4 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu: 1. Apakah ada pengaruh terapi latihan dengan statik kontraksi dalam mengurangi nyeri dan odema pada kondisi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra? 2. Apakah ada pengaruh terapi latihan dengan forced passive movement dapat meningkatkan LGS pada kondisi post operasi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra? 3. Apakah ada pengaruh terapi latihan dengan gerak aktif dapat meningkatkan kekuatan otot pada kondisi post operasi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra? 4. Apakah ada pengaruh terapi latihan dengan transfer ambulasi dapat meningkatkan aktivitas fungsional berjalan pada kondisi post operasi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proksimal dekstra? C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan perumusan masalah tersebut di atas. Penulisan ini bertujuan: 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan terapi latihan dalam menyelesaikan problematik gerak dan fungsi pada kondisi post operasi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw.

5 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan terapi latihan dengan gerak aktif dalam meningkatkan kekuatan otot pada kondisi post operasi fraktur fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw. b. Untuk mengetahui pengaruh penatalaksanaan terapi latihan dengan static contraction dan elevasi tungkai dalam mengurangi nyeri dan odema pada kondisi post operasi fraktur fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw. c. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan dengan gerak passive dan hold relax dalam memelihara luas gerak sendi pada kondisi post operasi fraktur fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw. d. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan ambulasi dalam meningkatkan kemampuan fungsional berjalan pada kondisi post operasi fraktur fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw. D. Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Bagi Fisioterapi Memberikan sumbangan informasi atau masukan dan meningkatkan tingkat profesionalisme bagi fisioterapi tentang pelaksanaan fisioterapi pada pasien dengan kondisi fraktur tibia 1/3

6 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra dengan pemasangan plate and screw pada umumnya. 2. Bagi Institusi Rumah Sakit Memberikan masukan pada tim kesehatan Rumah Sakit dalam memberikan penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra. 3. Bagi Pendidikan Ahli Madya Fisioterapi Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya fisioterapi tentang penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra. 4. Bagi diri sendiri Memberikan pengetahuan dan memperkaya pengalaman bagi penulis dalam memberikan dan menyusun penatalaksanaan fisioterapi pada kondisi fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra serta sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan akhir di pendidikan Ahli Madya Fisioteapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 5. Bagi masyarakat umum Sebagai tambahan ilmu tentang gejala klinis yang terjadi pada penderita fraktur tibia 1/3 medial dan fibula 1/3 proximal dekstra, sehingga diharapkan mereka mampu menjaga keadaan tubuhnya agar tetap terpelihara kesehatannya, mampu mengatasinya, dan memeriksa diri ke rumah sakit