PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR : 15 TAHUN 2005 T E N T A N G LAMBANG DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

LAMBANG DAERAH KOTA BALIKPAPAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

BAB II DESKRIPSI BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SETDA PROVINSI BANTEN

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG LARANGAN PERBUATAN TUNA SUSILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOM0R 25 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

RAMBU LALU LINTAS JALAN

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA

2016, No Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Logo dan Atribut Unit Deteksi K9 Badan Nakotika Nasional; Mengingat : 1. Undang-Unda

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG PERLENGKAPAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

PERATURAN DAERAH PROVlNSl KALIMANTAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG KELAS JALAN DAN PENGAMANAN PERLENGKAPAN JALAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR : 12 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA PERJALANAN WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBERIAN NAMA JALAN / GANG DALAM KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG TANDA NOMOR PERUMAHAN DAN BANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 16 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN USAHA HOTEL DENGAN TANDA BUNGA MELATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Transkripsi:

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); Menimbang a. PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, maka untuk melengkapi atribut suatu Pemerintahan dipandang perlu adanya Lambang Daerah ; Menetapkan Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SINGKAWANG MEMUTUSKAN PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SINGKAWANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 b. c. Mengingat bahwa Lambang Daerah yang mengandung arti dan makna merupakan simbol resmi Daerah, maka untuk penggunaan, kedudukan, dan penempatannya perlu diatur dengan Peraturan Daerah ; bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 3848) ; Undang-undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4119); Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kota Singkawang. Daerah adalah Kota Singkawang. Kepala Daerah adalah Walikota Singkawang. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota Singkawang. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Singkawang yang terdiri dari Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah otonom lain sebagai badan Eksekutif Daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Singkawang. Gedung Pemerintah adalah gedung-gedung yang dibangun oleh Pemerintah yang digunakan untuk menunjang Penyelenggaraan Pemerintahan meliputi Kantor, Rumah Dinas, Mess, Asrama dan lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Barang-barang Daerah adalah barang-barang yang dibuat dan atau digunakan untuk kepentingan Pemerintah Daerah. 1 2

BAB II BENTUK, WARNA, MAKNA DAN UKURAN Pasal 2 Gunung, melambangkan Keteguhan dan Kekokohan. Laut, melambangkan Wawasan dan Pandangan yang luas. Tugu, melambangkan tonggak bersejarah Perjuangan Kota Singkawang. Lambang Daerah terdiri atas 10 (sepuluh) bagian, yaitu 9. 10. Bintang ; Padi dan Kapas ; Rantai dan Roda Gigi ; Gunung ; Laut ; Tugu ; Pita Bertuliskan Kota Singkawang ; Angka 2001 ; Buku ; Bersatu Untuk Maju. Pasal 3 Bentuk keseluruhan Lambang Daerah, bersudut 5 (lima) yang mengandung arti dan makna berazaskan Falsafah Negara Pancasila, dengan warna dasar Hijau Muda yang melambangkan Kesuburan. Pasal 4 Lambang Daerah menggunakan 5 (lima) warna merah, putih, hijau, biru, dan kuning, yang mempunyai arti Warna Merah, melambangkan keberanian. Warna Putih, melambangkan kesucian. Warna Hijau, melambangkan kesuburan. Warna Biru, melambangkan ketentraman, ketenangan dan kedamaian. Warna Kuning, melambangkan keluhuran dan keagungan. Makna Lambang Daerah Pasal 5 Bintang, melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 9. Pita Bertuliskan Kota Singkawang, melambangkan Identitas Kota Singkwang. Jumlah Padi dan Kapas serta Angka 2001, melambangkan peresmian Pembentukan Kota Singkawang tanggal 17 Oktober 2001, yang dijadikan hari jadi Kota Singkawang. Buku, melambangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Peraturan Perundangundangan. 10. Tulisan Bersatu Untuk Maju, melambangkan Motto Kota Singkawang. Pasal 6 Tulisan KOTA SINGKAWANG menunjukkan bahwa Pemerintahan Kota Singkawang adalah salah satu Daerah Otonom dalam Propinsi Kalimantan Barat. Pasal 7 Ukuran Lambang Daerah, sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Daerah ini. BAB III PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH Pasal 8 (1) Lambang Daerah digunakan di dalam dan di luar Gedung Pemerintah Daerah, Kendaraan Dinas, pada upacara resmi dalam bentuk Bendera lambang dengan ukuran yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Penggunaan Lambang Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. Padi dan Kapas, melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang merupakan tujuan seluruh masyarakat Kota Singkawang. Rantai dan Roda Gigi, melambangkan Persatuan dan Kesatuan dalam roda Pembangunan. Pasal 9 Pemasangan atau penempatan Lambang Daerah harus lebih rendah dari pada Lambang Negara, Gambar Presiden dan Wakil Presiden. 3 4

Lambang Daerah dapat digunakan pada Pasal 10 Barang-barang Daerah yang ada di Gedung-gedung Pemerintah Daerah ; Pakaian resmi Pemerintah Daerah dan Pakaian lainnya yang digunakan untuk kepentingan Pemerintah Daerah. Pasal 11 (1) Lambang Daerah digunakan / ditempatkan pada Gapura-gapura dan bangunan lain yang pantas ; (2) Lambang Daerah dapat digunakan sebagai lencana oleh Pejabat Daerah untuk keperluan dinas di dalam maupun di luar Daerah ; (3) Lambang Daerah dapat digunakan pada Warga masyarakat apabila berada di luar Daerah yang ditunjuk sebagai utusan Daerah / duta Daerah. Pasal 12 (1) Pada Lambang Daerah tidak diperbolehkan menambah / merubah huruf, kalimat, angka, gambar dan warna serta tanda-tanda lainnya, selain yang telah ditentukan dalam Peraturan Daerah ini ; (2) Dilarang menggunakan Lambang Daerah di luar ketentuan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 13 Selain oleh Pejabat Penyidik Polisi Republik Indonesia yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindakan pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud Pasal 13 Peraturan Daerah ini, diatur dalam Peraturan Daerah tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil. BAB V KETENTUAN PIDANA Pasal 15 (1) Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan dalam Pasal 12 Peraturan Daerah ini, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling banyak Rp. 000.000,00 (Lima Juta Rupiah). (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, adalah pelanggaran. (3) Lambang Daerah dapat tidak diperkenenkan untuk diubah baik mengenai bentuk dan makna yang telah ditentukan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. (2) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Singkawang. Diundangkan di Pada tanggal Singkawang 17 Oktober 2002 PLT. SEKRETARIS DAERAH KOTA SINGKAWANG TTD Drs. AL-HUDA A. SYUKUR Ditetapkan di Pada tanggal PENJABAT WALIKOTA SINGKAWANG TTD AWANG ISHAK LEMBARAN DAERAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2002 NOMOR 20 SERI D Singkawang 14 Oktober 2002 5 6

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SINGKAWANG I. PENJELASAN UMUM Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang, maka dipandang perlu adanya Lambang Daerah yang mengandung arti dan makna sebagai simbol resmi Daerah sekaligus merupakan atribut suatu Pemerintahan, sehingga dalam kedudukan, penempatan, dan penggunaannya, perlu diatur dengan Peraturan Daerah. Lambang Daerah Kota Singkawang tersebut merupakan pencerminan Visi dan Misi Pembentukan Kota ini, yang mengandung cita-cita moral dan hukum serta wujud masa depan kedepan dari jati diri yang luhur seluruh masyarakat Kota Singkawang. Secara kronologis cikal bakal terciptanya Lambang Daerah ini telah melalui proses yang panjang dengan tahapan PERTAMA Pelaksanaan Sayembara Lambang Daerah yang diadakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Singkawang bersama-sama Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kota Singkawang yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Walikota Singkawang Nomor 29 Tahun 200 Sayembara tersebut terbuka untuk umum dengan jumlah total peserta yang mengikuti sebanyak 39 orang, terdiri dari berbagai strata golongan maupun lapisan / elemen masyarakat Kota Singkawang. Dari Penilaian Panitia / Tim Juri Sayembara Lambang Daerah diperoleh 5 (lima) Nominasi, masing-masing atas nama Bara Pragola, Tusiran, Robi Sanjaya, Arif Sunandar dan Suparmin. KEDUA Pengkajian dan penyempurnaan yang dilakukan oleh Tim Eksekutif Lambang Daerah berdasarkan Keputusan Walikota Singkawang Nomor 102 Tahun 200 Pengkajian dan penyempurnaan secara kritis dan mendalam oleh Tim eksekutif didasarkan tolak ukur beberapa penilaian yang mencakup aspek Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Hankam dan Agama serta nilai-nilai Seni, Historis, Estetika dan lain-lain. Dari hasil penelitian tersebut, Tim Eksekutif menyepakati perlunya melakukan modifikasi Desain Gambar Lambang Daerah demi penyempurnaan bentuk, isi dan makna Lambang Daerah, sehingga menghasilkan Gambar Lambang Daerah yang representatif untuk dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Lambang Daerah. KETIGA Pembahasan dan perumusan Gambar Lambang Daerah dan Raperda tentang Lambang Daerah oleh Tim Eksekutif bersama-sama Pansus Lambang Daerah DPRD dalam rapat Paripurna DPRD yang diadakan dari tanggal 25 September 2002 sampai dengan 14 Oktober 2002, telah menghasilkan kesepakatan yang final tentang Lambang Daerah Kota Singkawang yang ditetapkan menjadi Peraturan Daerah. Gambar Lambang Daerah yang sudah final tersebut merupakan gabungan (kombinasi) dari unsur-unsur gambar Lambang Daerah dari Lima Nominasi. Gambar Lambang Daerah yang sudah disetujui oleh DPRD Kota Singkawang merupakan hasil karya seluruh masyarakat Kota Singkawang, untuk itu demi menjaga agar penggunaan Lambang Daerah dimaksud tidak disalahgunakan dan supaya adanya ketertiban dalam penggunaannya, perlu diatur dalam Peraturan Daerah ini. I. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Ke 5 (lima) warna yang dimuat dalam Pasal 4 merupakan warna yang mendominasi Lambang Daerah Kota Singkawang, namun masih ada warna lain seperti warna hitam pada garisan Bingkai dan tangkai kapas. Pasal 5 Makna Lambang Daerah yang dimuat dalam Pasal 5 merupakan satu kesatuan yang utuh dan memvisualisasikan Visi dan Misi serta ciri khas / karakteristik maupun historis dan identitas Kota Singkawang. - Visi dan Misi tercermin dalam makna gambar Bintang, Padi dan Kapas, Rantai dan Roda Gigi, Buku, dan Tulisan Bersatu Untuk Maju yang merupakan motto untuk dijadikan motivasi membangun semangat kebersamaan dalam mencapai cita-cita. 7 8

Pasal 6 Cukup Jelas Pasal 7 - Ciri khas / karakteristik, historis dan identitas Kota Singkawang tercermin dalam makna Gunung, Laut, Tugu, Pita bertuliskan Kota Singkawang, Jumlah Padi dan Kapas serta angka 2001 (17 Oktober 2001) yang merupakan hari jadi Kota Singkawang, akan ditetapkan dengan Keputusan Walikota Singkawang. - Gunung dan Laut merupakan topografi khas Kota Singkawang ( sesuai asal nama Singkawang dari kata SAN - KHEU - JONG yang berarti Daratan / gunung yang terletak didekat laut yang kaya akan hasil laut, pertanian yang subur dan panorama alam yang indah sebagai daerah Pariwisata. - Bentuk Gunung yang terdiri dari tiga puncak diartikan bahwa terbentuknya Kota Singkawang berasal dari dua Kabupaten Induk yakni Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang. - Tugu Bersejarah yang menceritakan Perjuangan masyarakat Singkawang melawan penjajah sampai pada puncaknya yaitu penyerahan wilayah Kota Singkawang dari penjajah kepada masyarakat Singkawang yang divisualisasikan dalam bentuk Tugu. 9. 10. 1 1 1 1 1 1 1 1 19. 20. 2 2 Tinggi Logo Lebar Logo Tinggi padi kapas Lebar padi kapas Diameter / rentang padi kapas Lebar rantai-roda Diameter / rentang rantai-roda Tinggi rantai-roda Tinggi tugu Tinggi gunung Tinggi laut Lebar pondasi tugu Lebar dasar gunung Tinggi buku Lebar buku Lebar pita Tinggi pita Lebar tulisan Tinggi tulisan Tinggi bintang Lebar bintang Diameter lingkar dalam KETERANGAN UKURAN GAMBAR LOGO ( Dalam Cm ) 8,6 6,0 4,8 0,8 5,4 0,3 3,5 3,7 2,4 1,1 1,4 1,7 2,6 0,5 1,9 4,2 0,5 2,2 0,2 0,8 0,8 2,8 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Point 1 Point 2 Pakaian Resmi Pemerintah Daerah adalah Pakaian Dinas yang digunakan oleh Pegawai Perangkat Daerah dalam melaksanakan tugas kedinasan, sedangkan Pakaian Lainnya yang digunakan untuk kepentingan Pemerintah Daerah adalah Pakaian selain pakaian dinas yang digunakan pada acara resmi atau kegiatan tertentu. 9 10

Pasal 11 Ayat (1) Yang dimaksud dengan Bangunan Lain yang pantas adalah Bangunan yang menurut fungsi dan kegunaannya berkaitan dengan kepentingan-kepentingan Pemerintah Daerah, antara lain Stand Pameran, Mercu Suar, Batu Prasasti, Rumah Adat. Ayat (2) Ayat (3) Lambang Daerah yang digunakan oleh warga masyarakat sebagai Utusan / Duta Daerah adalah masyarakat yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk mengikuti kegiatan tertentu sebagai Wakil Daerah, kegiatan tertentu tersebut misalnya Pameran, Festival Kesenian. Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 ------------------------------------------------------- 11