BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 63

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGORGANISASIAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 45 TAHUN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33.A TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 5. Undang-Undang... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 1

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 193); 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 49 tahun 2016 tentang pedoman teknis pengorganisasian dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016 nomor 1502); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24); 11. Peraturan Bupati Belitung Nomor 30 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 30); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG. BAB I... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 10. Seksi adalah Seksi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Operasional yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. 13. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 3

Pasal 2 Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang dipimpin oleh kepala dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat terdiri atas: 1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas: 1. Seksi Surveilans dan Imunisasi; 2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan 3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan jiwa. d. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas: 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; 2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan 3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga. e. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri atas: 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer, Kesehatan Tradisional dan Akreditasi; 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan 3. Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. f. Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri atas: 1. Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman; 2. Seksi Alat Kesehatan, Data dan Informasi; dan 3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan. g. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 4... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 4

Pasal 4 Struktur organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 5 Dinas Kesehatan mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan rujukan UKP tingkat daerah; b. pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Rujukan UKM tingkat daerah; c. penerbitan izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat daerah; d. penerbitan Izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan; e. perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan daerah; f. penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal; g. penerbitan izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT); h. penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan Peralatan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga; i. penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga; j. pengawasan post market produk makanan-minuman industri rumah tangga; dan k. pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat kabupaten. Bagian... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 5

Bagian Kedua Dinas Pasal 6 Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. Pasal 7 Dinas Kesehatan dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya kesehatan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya kesehatan; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 8 Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas Kesehatan. Pasal 9 Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, mempunyai fungsi: a. pelaksanaan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 6

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran serta pelaporan; b. pelaksanaan koordinasi penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang kesehatan; c. pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset; d. pengelolaan umum dan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga, dan urusan Aparatur Sipil Negara; c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 10 Sekretariat terdiri atas: a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 11 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan. Pasal 12 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan kegiatan di bidang kesehatan; c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran serta perubahan anggaran di bidang kesehatan; d. penyiapan bahan penyusunan rancangan produk hukum daerah di bidang kesehatan e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang kesehatan; f. penyiapan bahan penyusunan pelaporan kinerja di bidang kesehatan; g. penyusunan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 7

g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya. h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 13 Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan, verifikasi keuangan dan aset. Pasal 14 Sub Bagian Keuangan dan Aset dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan, dan verifikasi keuangan serta aset; b. penyiapan bahan penyusunan evaluasi, laporan dan pendokumentasian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan; c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 15 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, dan urusan rumah tangga. Pasal 16 Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan; b. penyiapan bahan penyusunan evaluasi, laporan dan pendokumentasian terhadap pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian dan umum; c. pemberian... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 8

c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pasal 17 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Pasal 18 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, menyelenggarakan fungsi; a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA); c. pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilens dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; g. pemberian... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 9

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 19 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas: a. Seksi Surveilans dan Imunisasi; b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Pasal 20 Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi. Pasal 21 Seksi Surveilans dan Imunisasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, pengorganisasian dan penyelenggaraan kegiatan surveilans epidemiologi, deteksi dini dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit, pelayanan kesehatan haji dan imunisasi; b. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis, pengawasan, monitoring surveilans epidemiologi dan imunisasi; c. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; c. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 22 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Pasal 23... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 10

Pasal 23 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pengendalian vektor penyakit. b. penyiapan bahan pengawasan dan monitoring kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta pengendalian vektor penyakit; c. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; d. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 24 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Pasal 25 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan koordinasi dan menyelenggarakan kegiatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular; b. penyiapan bahan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan koordinasi dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan masalah kesehatan jiwa dan NAPZA; c. penyiapan bahan pengawasan dan pemantauan kegiatan upaya pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA; d. penyiapan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 11

d. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; e. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Kesehatan Masyarakat Pasal 26 Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Pasal 27 Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, menyelenggarakan fungsi; a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; c. pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; e. penguatan kapasitas masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat kabupaten; f. pembinaan pengelolaan pelayanan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; g. pemantauan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 12

g. pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga. f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 28 Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas: a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan kerja dan Olahraga. Pasal 29 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat. Pasal 30 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, penyiapan, pelaksanaan, membina, memantau dan mengevaluasi serta pelaporan kegiatan upaya kesehatan keluarga meliputi kesehatan ibu dan anak, balita, anak pra sekolah, usia sekolah, remaja, reproduksi, usia lanjut dan Keluarga Berencana; b. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, membina, memantau dan mengevaluasi serta pelaporan kegiatan peningkatan gizi masyarakat, penanggulangan masalah gizi, kewaspadaan dini masalah gizi, serta pengawasan mutu pangan; c. penyiapan bahan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan upaya kesehatan keluarga dan gizi; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; e. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; f. pemberian... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 13

f. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 31 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat. Pasal 32 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan upaya promosi kesehatan seperti penyebarluasan informasi kesehatan, penyuluhan, peningkatan dan pemeliharan kesehatan, pameran, pawai pembangunan dan lain lain; b. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan upaya peningkatan kesehatan berbasis masyarakat; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; d. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 33 Seksi kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Pasal... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 14

Pasal 34 Seksi kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan upaya penyehatan lingkungan meliputi upaya penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan udara, tanah dan kawasan, pengamanan limbah dan radiasi; b. penyiapan bahan pengawasan kualitas air minum pada depot air minum isi ulang, sumber air minum masyarakat dan air minum di sarana pengelolaan air minum milik swasta maupun pemerintah; c. penyiapan bahan penerbitan laik higiene Depot air minum isi ulang; d. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pemantauan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan upaya kesehatan kerja; e. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, pemantauan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan upaya kesehatan olah raga; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; g. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 35 Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan. Pasal 36... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 15

Pasal 36 Bidang Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, menyelenggarakan fungsi: a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan; c. pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan tradisional, akreditasi dan pelayanan kesehatan rujukan dan fasilitas pelayanan kesehatan; e. pemantauan dan evaluasi serta pelaporan di bidang tugasnya; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; g. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 37 Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri atas: a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional, dan Akreditasi; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan c. Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pasal 38 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional, dan Akreditasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan tradisional dan akreditasi. Pasal 39... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 16

Pasal 39 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional, dan Akreditasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan pelayanan kesehatan primer dan penyelenggaraan pelayanan P3K; c. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional; penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes/polindes, praktek dokter/dokter gigi, RS kelas D Pratama dan klinik pratama/setara; d. penyiapan bahan penerbitan izin fasilitas kesehatan tingkat pertama; e. penyiapan bahan penerbitan izin pelayanan kesehatan tradisional; f. pemantauan dan evaluasi serta pelaporan di bidang tugasnya; g. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; h. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 40 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan di bidang pelayanan kesehatan rujukan. Pasal 41... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 17

Pasal 41 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan dan pemantauan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan baik milik swasta maupun pemerintah; c. penyiapan bahan penerbitan izin dan klasifikasi Rumah Sakit kelas C dan kelas D dan klinik utama/setara; d. penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama antara fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah dengan fasilitas kesehatan rujukan; e. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, pemantauan kegiatan pelayanan Jaminan Kesehatan; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 42 Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan terkait dengan fasilitas pelayanan kesehatan. Pasal 43 Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, penyelenggaan, pelaksanaan koordinasi, supervisi, bimbingan teknis kegiatan upaya peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana puskesmas, puskesmas pembantu, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), laboratorium kesehatan dan gudang farmasi; c. penyiapan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 18

c. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; d. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Keenam Bidang Sumber Daya Kesehatan Pasal 44 Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, makanan, minuman, alat kesehatan, data dan informasi, serta sumber daya manusia kesehatan. Pasal 45 Bidang Sumber Daya Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, menyelenggarakan fungsi; a. pelaksanaan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; c. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan; d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya; e. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 46 Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri atas: a. Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman; b. Seksi... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 19

b. Seksi Alat Kesehatan, Data dan Informasi; dan c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Pasal 47 Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kefarmasian, makanan dan minuman. Pasal 48 Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 47, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, pengadaan, supervisi dan pemantauan kegiatan kefarmasian dan perbekalan kesehatan dinas kesehatan. c. penyiapan bahan penerbitan/pencabutan sertifikat laik sehat, rekomendasi/penerbitan izin/pencabutan izin apotek dan toko obat serta UMOT dan tindak lanjut hasil pengawasannya; d. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan industri rumah tangga, pasar/tempat jual beli dan keamanan pangan di sekolah; e. penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha pangan siap saji, uji sampel, izin iklan dan tindak lanjut hasil pengawasan; f. penyiapan bahan persiapan kebutuhan untuk penerbitan/ pencabutan sertifikat produksi makanan dan minuman industri rumah tangga; g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 49... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 20

Pasal 49 Seksi Alat Kesehatan, Data dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang alat kesehatan, data dan informasi. Pasal 50 Seksi Alat Kesehatan, Data dan Informasi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, pengadaan, supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan alat kesehatan untuk Puskesmas dan jaringannya, laboratorium kesehatan dan gudang farmasi; c. penyiapan bahan penerbitan/pencabutan sertifikat alat kesehatan kelas 1 dan PKRT kelas 1; d. penyiapan bahan rekomendasi/ penerbitan izin/pencabutan izin toko alat kesehatan dan optikal serta tindak lanjut hasil pengawasannya; e. penyiapan bahan pengembangan sistem informasi komunikasi kesehatan; f. penyiapan bahan koordinasi pengembangan sistem informasi kesehatan antar jajaran kesehatan dan Local Areal Network (LAN) dan internet di jajaran Dinas Kesehatan;. g. penyiapan bahan penghimpunan dan pelaporan data capaian indikator program; h. penyiapan bahan penyusunan profil kesehatan kabupaten; i. penyiapan bahan penyusunan laporan program kesehatan tahunan; j. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; k. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait m. pelaksanaan... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 21

m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 51 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi daan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan. Pasal 52 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya; b. penyiapan bahan perencanaan, pengumpulan bahan, analisa dan menyusun kebutuhan sumber daya manusia kesehatan; c. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dalam upaya peningkatan mutu, kompetensi, dan pendidikan sumber daya manusia kesehatan; d. penyiapan bahan pelaksanaan analisa kompetensi dan kebutuhan pelatihan sumber daya manusia kesehatan baik formal maupun informal; e. penyiapan bahan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan SDMK sesuai kewenangan dan kebutuhan; f. penyiapan bahan penerbitan/rekomendasi penerbitan surat izin praktek tenaga kesehatan; g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya; i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasal 53 (1) Pada Organisasi Dinas Kehatan dapat dibentuk UPT sesuai kebutuhan. (2) Struktur... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 22

(2) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja UPT sebagaimana di maksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 54 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 55 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan Dinas Kehatan. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 56 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dari unit organisasi, dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah kabupaten serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 57... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 23

Pasal 57 Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kehatan wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 58 (1) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kehatan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. (2) Setiap pimpinan di lingkungan Dinas Kehatan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 59 (1) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. (2) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 60 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi di bantu kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 61... C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 24

Pasal 61 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Belitung Nomor 38 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 26), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 62 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 BUPATI BELITUNG, ttd. SAHANI SALEH Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 27 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, ttd. KARYADI SAHMINAN BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2016 NOMOR 45 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 25

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. IMAM FADLLI, SH NIP. 197109152001121002 BUPATI BELITUNG, ttd. SAHANI SALEH C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 26

C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\SALINAN PERBUP TUPOKSI OK\45-PERBUP TUPOKSI DINKES.doc 27