BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

1. PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN. Foto dan Alamat Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

Rencana strategis BAB II GAMBARAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Wawancara Keterangan : K : Kami S : Pak Siswoko

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR: 45 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI KUNINGAN,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT RANCANGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 43 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

2018, No Nomor 277); 2. Peraturan Badan Siber dan Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Siber dan Sandi Negar

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

1. NAMA JABATAN : Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 034 TAHUN 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas membantu Bupati

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Sosialisasi Peraturan Gubernur DIY No. 2 Tahun 2018 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Analisis 3.1.1 DITJEN APTIKA KEMKOMINFO DITJEN APTIKA KEMKOMINFO adalah sebuah bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia yang merupakan unsur pelaksana tugas dan fungsi di bidang Aplikasi Telematika. Tugasnya mengurus bidang komunikasi dan informatika yang lebih luas cakupannya dan membawahkan direktorat-direktorat dikepalai oleh direktur jenderal.ditjen APTIKA KEMKOMINFO berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia. Tugas : - Menyediakan kebijakan dan regulasi bidang aplikasi dan pendayagunaan informatika. - Menyediakan acuan pembinaan dan pengembangan aplikasi informatika meliputi masterplan, blueprint, dan peta jalan (roadmap) bidang TIK. 60

61 - Menyelenggarakan fasilitasi dan proses edukasi yang meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi secara sehat, aman, handal, dan terpercaya. - Menyelenggarakan proses penegakan hukum di bidang informasi dan transaksi elektronik. - Mewujudkan penyelenggaraan dan pengelolaan e-government secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. - Mewujudkan layanan e-business yang aman, mudah, murah, handal, dan terpercaya di masyarakat baik lingkup domestik maupun internasional. - Menyelenggarakan fasilitasi dan pembinaan dalam proses transformasi menuju masyarakat informasi termasuk transformasi masyarakat UMKM menuju e-umkm. - Menyelenggarakan pembinaan masyarakat informasi untuk masyarakat wilayah dan masyarakat khusus. - Menyelenggarakan fasilitasi dan pembinaan industri aplikasi informatika nasional.

62 3.1.2 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi DITJEN APTIKA KEMKOMINFO 3.1.2.1 Direktorat e-government Tugas : Direktorat e-government mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang e-government. Fungsi : 1. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi,

63 implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang tata kelola e-government. 2. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang teknologi dan infrastruktur e-government. 3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang interoperabilitas dan interkonektivitas e-government. 4. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang aplikasi layanan e-government. 5. Pelaksanaan program tata kelola e-government, teknologi dan infrastruktur, interoperabilitas dan interkonektivitas, dan aplikasi layanan e-government antar lembaga pemerintah, dunia usaha dan masyarakat; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.

64 3.1.2.2 Direktorat e-business Tugas : Direktorat e-business mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di Bidang e-business. Fungsi : 1. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang tata kelola e-business. 2. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang teknologi dan infrastruktur e-business. 3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi, implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang interoperabilitas dan interkonektivitas e-business. 4. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, prosedur, kriteria, dan bimbingan teknis, sosialisasi,

65 implementasi, evaluasi dan pelaporan di bidang aplikasi layanan e-business. 5. Pelaksanaan program tata kelola e-business, teknologi dan infrastruktur, interoperabilitas dan interkonektivitas, dan aplikasi layanan e-business antar lembaga pemerintah, dunia usaha dan masyarakat; dan 6. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat. 3.1.2.3 Direktorat Keamanan Informasi Tugas dan Fungsi (Permen- MenKominfo No. 17/Oktober-2010) :Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keamanan informasi. Bidang-bidang tugas (yang masing-masing dipimpin oleh Ka. Subdit): - Tata Kelola Keamanan Informasi. - Teknologi Keamanan Informasi. - Monitoring, Evaluasi, &Tanggap Darurat Keamanan Informasi. - Penyidikan dan Penindakan. - Budaya Keamanan Informasi.

66 Visi Terwujudnya pemanfaatan informasi yang sehat, tertib,aman, dan berbudaya. Misi Memelihara keamanan dan ketertiban dunia siber dalam rangka mewujudkan masyarakat informasi yang sejahtera. Tujuan 1. Menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan informasi melalui kerjasama antar lembaga baik dalam maupun luar negeri. 2. Membangun kemampuan teknis di bidang teknologi keamanan informasi. 3. Menyelenggarakan penanganan insiden keamanan informasi nasional. 4. Menyelenggarakan penegakan hukum bidang ITE. 5. Membangun budaya keamanan di dunia cyber. 3.1.2.4 Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Pemberdayaan Informatika mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dan pemberian

67 bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pemberdayaan informatika. 3.1.2.5 Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dan pemberian bimbingan teknis, dan evaluasi di bidang pemberdayaan industri informatika. 3.1.3 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Kedudukan : Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika di pimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Tugas : Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang aplikasi informatika. Fungsi : - Perumusan kebijakan di bidang aplikasi informatika.

68 - Pelaksanaan kebijakan di bidang aplikasi informatika. - Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang aplikasi informatika. - Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang aplikasi informatika. - Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. 3.1.4 Sekretariat Ditjen Sekretariat Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika menyelenggrakan fungsi: - Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan kebijakan,rencana dan program, evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan bantuan teknik luar negeri di bidang e-goverment, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika - Penelaahan, koordinasi, dan penyiapan perumusan kebijakan dalam rangka hubungan luar negeri dan kerjasama internasional; - Penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum,

69 analisis dan evaluasi peraturan perundang-undangan di bidang aplikasi telematika; - Pelaksanaan urusan kepegawaian, organisasi, tata laksana, tata usaha, keuangan, rumah tangga, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga. 3.1.5 Sistem yang Sedang Berjalan 3.1.5.1 Proses Administrasi a. Prosedur kenaikan pangkat - Pegawai menyerahkan syarat-syarat yang diperlukan untuk kenaikan pangkat kepada bagian SDM. - Bagian SDM menerima syarat-syarat kenaikan pangkat,kemudian membuat laporan kepada pimpinan. - Pimpinan menerima laporan kenaikan pangkat dari bagian SDM, kemudian memberikan konfirmasi diterima/tidaknya kenaikan pangkat dari pegawai yang bersangkutan.

Gambar 3.2 Diagram Alir Kenaikan Pangkat 70

71 b. Prosedur kenaikan jabatan - Pegawai menyerahkan syarat-syarat yang diperlukan untuk kenaikan jabatan kepada bagian SDM. - Bagian SDM menerima syarat-syarat kenaikan jabatan, kemudian membuat laporan kepada pimpinan. - Pimpinan menerima laporan kenaikan jabatan, kemudian memberikan konfirmasi diterima/tidaknya kenaikan jabatan dari pegawai yang bersangkutan.

Gambar 3.3 Diagram Alir Kenaikan Jabatan 72

73 c. Prosedur kenaikan gaji berkala Kenaikan gaji terjadi secara bertahap, dengan didasarkan pada kenaikan pangkat maupun kenaikan jabatan : - Jika pangkat naik, maka gaji pegawai naik. - Jika jabatan naik, maka gaji pegawai juga naik. Sedangkan langkah-langkahnya sebagai berikut : - Pegawai menyerahkan syarat-syarat kenaikan gaji kepada bagian SDM. - Bagian SDM menerima syarat-syarat kenaikan gaji, kemudian membuat laporan kepada pimpinan. - Pimpinan menerima laporan kenaikan gaji, kemudian menginformasikan kenaikan gaji kepada pegawai yang bersangkutan.

Gambar 3.4 Diagram Alir Kenaikan Gaji 74

75 d. Prosedur peminjaman dan pengembalian barang inventaris 1. Proses peminjaman barang inventaris - Pegawai mengajukan permintaan kepada bagian inventaris untuk meminjam barang inventaris. - Bagian inventaris mengambil barang inventaris sesuai dengan permintaan pegawai bersangkutan, kemudian melakukan pencatatan data peminjaman barang. 2. Proses pengembalian barang inventaris - Pegawai menyerahkan barang pinjaman kepada bagian inventaris. - Bagian inventaris mengecek kondisi barang, kemudian memberikan konfirmasi kepada pegawai yang bersangkutan.

Gambar 3.5 Diagram Alir Peminjaman Barang Inventaris 76

77 Gambar 3.6 Diagram Alir Pengembalian Barang Inventaris

78 e. Prosedur pencarian data pegawai - Pegawai mengajukan permintaan kepada bagian file untuk mengambil data. - Bagian file mengambil data sesuai dengan permintaan pegawai yang bersangkutan. - Data-data yang boleh diambil adalah data-data yang bersifat umum saja.

Gambar 3.7 Diagram Alir Pencarian Data 79

80 f.prosedur persiapan pensiun - Pegawai menyerahkan syarat-syarat untuk pensiun kepada bagian SDM. - Bagian SDM menerima syarat-syarat pensiun, kemudian memberikan laporan kepada pimpinan. - Pimpinan menerima laporan pensiun dari bagian SDM, kemudian memberikan konfirmasi pensiun kepada pegawai yang bersangkutan.

Gambar 3.8 Diagram Alir Persiapan Pensiun 81

82 3.1.5.2 Diagram Konteks Gambar 3.9 Diagram Konteks

83 3.1.5.3 Diagram Nol Gambar 3.10 Diagram Nol

84 3.1.5.4 Kebutuhan Informasi Berikut ini adalah kebutuhan informasi yang diperlukan untuk dapat melengkapi sistem kepegawaian yang kami buat : - Informasi pegawai Tabel 3.1 Kebutuhan informasi yang dibutuhkan mengenai pegawai Informasi Deskripsi Keterangan perorangan Berisi informasi mengenai keterangan umum, keterangan alamat rumah, dan keterangan badan. Pendidikan Berisi informasi mengenai tingkat pendidikan, kursus, dan diklat jenjang. Riwayat pekerjaan Berisi informasi mengenai riwayat kepangkatan dan pengalaman jabatan. Tanda jasa/penghargaan Berisi informasi mengenai tanda jasa/penghargaan yang diterima pegawai. Keterangan keluarga Berisi informasi mengenai pasangan (suami/istri) dan anak

85 dari pegawai. Keterangan organisasi Berisi informasi mengenai organisasi yang diikuti oleh pegawai. - Informasi barang inventaris Tabel 3.2 Kebutuhan informasi yang dibutuhkan mengenai barang inventaris Informasi Deskripsi NIP ID barang Nama barang Status barang Nomor Identifikasi Pegawai. ID dari barang inventaris. Nama dari barang inventaris. Status peminjaman dari barang inventaris. Nama peminjam Nama pegawai yang meminjam barang inventaris. 3.1.6 Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan yang dihadapi oleh DITJEN APTIKA KEMKOMINFOadalah : Penyimpanan data-data pegawai secara manual dimana data-data tersebut diketik manual kemudian dicetak dan disimpan dalam

86 bentuk berkas, sehingga jika seseorang ingin mencari informasi mengenai pegawai maka pencarian bisa membutuhkan waktu yang lama. Selain penyimpanan data-data pegawai secara manual, proses administrasi yang terjadi di dalam DITJEN APTIKA KEMKOMINFO juga dilakukan secara manual. Pegawai hanya bisa mengakses data di kantor saja. Peminjaman barang inventaris kantor dimana tidak adanya pencatatan data peminjaman secara lengkap sehingga akan menimbulkan kebingungan saat akan mencari barang yang dipinjam tersebut akibat dari kurang lengkapnya pencatatan data saat barang dipinjam. Pertukaran informasi masih dilakukan secara manual. 3.1.7 Usulan Pemecahan Masalah Solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan persoalan di atas adalah: Membuat sebuah database yang bisa digunakan untuk menampung data-data dari pegawai DITJEN APTIKA KEMKOMINFO. Database tersebut berisi informasi penting dari pegawai yaitu data diri, riwayat pendidikan, jabatan dan golongan, dan juga data keluarga berupa data istri dan anak jika ada.

87 Database yang dibuat dihubungkan dengan web sehingga para pegawai bisa mengakses data dimanapun dan kapanpun. Membuat database yang menyimpan catatan peminjaman dan pengembalian barang inventaris. Pada sistem ini dibuat juga forum diskusi yang dapat memudahkan pimpinan untuk membuat pengumuman atau pemberitahuan mengenai informasi terbaru dari DITJEN APTIKA.