Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

komunikasi antar penggunanya ini dapat dicapai apabila formulir didesain dengan baik sesuai pertimbangan yang ada (Huffman, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui penyelenggaraan rekam medis yang baik pada setiap unit

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... INTISARI... vii. ABSTRACT...

I. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284 tahun 2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyatakan bahwa buku KIA merupakan satu-satunya alat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan upaya. penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan khususnya bidang pendidikan seperti sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana. teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung-jawab

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang menaungi tenaga medis. profesional dan terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen,

DAFTAR ISI Halaman Judul.i. Halaman Pengesahan.. ii. Pernyataan.iii. Abstrak iv. Abstract...v. Kata Pengantar..vi. Daftar Isi viii. Daftar Gambar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perspektif Keperawatan Maternitas. Nety Rustikayanti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG NOMOR : TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 gambar Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun Sumber: Buku Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 AKI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan, Konsultasi Dokter, dan Produk Kecantikan. atau melakukan perawatan terapi(treatment) pasien diharuskan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan bidang Sistem Informasi yang semakin pesat

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dan dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Selain akan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. antara delapan tujuan yang dituangkan dalam Millennium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sekarang ini teknologi informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut PERMENKES No.269 /MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, diagnosa, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan dokumen yang wajib dibuat oleh setiap pihak yang memberikan pelayanan baik itu klinik, puskesmas maupun rumah sakit. Melalui rekam medis ini akan terlihat apa saja pelayanan yang sudah diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Dengan adanya rekam medis juga maka pemberian pelayanan yang berkelanjutan akan mudah karena pemberi pelayanan bisa melihat kembali riwayat pelayanan yang telah diberikan. Pemberi pelayanan kesehatan adalah orang-orang yang menghadapi pasien secara langsung dalam rangka memberikan pengobatan maupun tindakan yang bertujuan untuk mengobati pasien. Pemberi pelayanan kesehatan antara lain dokter, perawat, bidan, maupun profesi lain yang berhubungan langsung terhadap pasien. Para pemberi layanan ini dalam praktiknya dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah (Rumah Sakit dan Puskesmas) atau pada klinik swasta baik yang dikelola secara mandiri maupun dibawah naungan sebuah yayasan. Perlunya pengumpulan data yang akurat dalam rangka pengambilan keputusan untuk kedepannya maka pelaksaan rekam medis perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga data yang didapatkan dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu alasan pelaksanaan rekam medis mulai berubah dari manual ke elektronik. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan. Dengan menggunakan rekam medis elektronik maka petugas pelayanan hanya perlu mengakses sistem tersebut sehingga informasi pasien pada pelayanan sebelumnya akan muncul.

Menurut Utomo (2007) angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, hal ini dikarenakan sistem pelayanan obstetri emerjensi yang masih lemah, belum mampu menjangkau tepat waktu semua kasus komplikasi maternal (kehamilan, persalinan dam nifas). Selain angka kematian ibu yang tinggi menurut Utomo (2007) angka kematian anak juga cukup tinggi, namun sudah mengalami penurunan. Penyebab tertinggi dari kematian anak yaitu di dominasi oleh penyakit infeksi, termasuk diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan kondisi lain terkait dengan gangguan gizi. Menurukan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu merupakan dua tujuan dalam Millenium Development Goals (MDGs). Menurut WHO, MDGs adalah sebuah deklarasi komitmen negara-negara di dunia untuk memberantas kemiskinan, kelapara,buta huruf, penurunan lingkungan dan diskriminasi terhadap wanita. MDGs memiliki 8 tujuan yaitu: memberantas kemiskinan dan kelaparan; mencapai pendidikan dasar secara universal; kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; menurunkan kematian anak; meningkatkan kesehatan ibu; memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain; kelestarian lingkungan; mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan. Menurut PMK No 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis dijelaskan pada manajemen pelayan rekam medis dan informasi kesehatan adalah menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun secara elektronik sehingga dapat menghasilkan informasi kesehatan sesuai dengan kebutuhannya serta menjaga rekaman. Selain itu dijelaskan pula pada PMK No 55 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis bahwa bentuk pelayanan yang dapat dilakukan oleh seorang perekam medis yaitu: pelayanan rekam medis berbasis kertas (paper based document), pelayanan rekam medis manual dan registrasi komputerisasi, pelayanan manajemen rekam medis dan informasi kesehatan serta pelayanan sistem informasi kesehatan terpadu. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Januari 2016 pelaksanaan rekam medis pada BPM Rahayu masih dilakukan secara manual, pelaksanaan rekam medis dilakukan dengan menulis nama

dan nomor rekam medis pada buku register lalu untuk penyimpanan berkasnya dilakukan dengan menaruh formulir pada lemari khusus untuk formulir pelayanan. Karena belum adanya sistem elektronisasi dan sistem penyimpanan yang masih sederhana menyebabkan pelayanan menjadi cukup lama jika ada pasien lama yang kembali datang maka petugas harus membuka kembali buku register yang mengecek namanya satu persatu, tidak jarang terdapat duplikasi nama pasien namun berbeda nomor rekam medis dikarenakan kurang telitinya petugas dalam mencari nomor rekam medis pasien. Berdasarkan latar belakang tersebut, perancang perlu membuat perancangan sistem informasi pada klinik bidan diharapkan dengan adanya sistem informasi ini dapat mempermudah serta mempercepat pelayanan yang diberikan. Selain itu dengan adanya sistem informasi ini diharapkan pengumpulan data untuk keperluan laporan dapat lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhannya serta keberlanjutan perawatan dapat terjamin karena meminimalisir terjadinya duplikasi data rekam medis pasien. B. Rumusan ide perancangan Berdasarkan latar belakang diatas maka perancang mendapatkan ide untuk melakukan perancangan desain tampilan antarmuka sistem informasi pada Bidan Praktik Mandiri Rahayu. C. Keaslian Perancangan 1. Probo, Marisa K (2013) berjudul perancangan basis data dan antarmuka pengguna untuk sistem informasi rekam medis pada klinik dokter gigi swasta. Tujuan perancangan ini yaitu merancang basis data dan antarmuka pengguna yang tepat untuk klinik dokter gigi, sehingga memudahkan pembentukan sistem informasi yang sesuai untuk kegiatan pengelolaan data pasein dari pendaftaran, pengisian kode diagnosa, hingga pembuatan laporan internal dengan tetap menjaga kerahasiaan isi rekam medis pasien. Persamaan yaitu samasama merancang antarmuka dan database untuk klinik. Perbedaannya yaitu objek penelitianny, jika Probo (2013) merancang

untuk klinik dokter gigi sedangkan pada penelitian ini merancang untuk klinik bidan swasta. 2. Romadlona, Nohan A (2013) berjudul desain tampilan antarmuka sistem informasi di RSGM Prof. Soedomo Yogyakarta. Tujuan perancangan ini adalah membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi RSGM Prof. Soedomo yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di rumah sakit untuk memaksimalkan sistem agar tercipta pelayanan yang cepat dan tepat. Persamaan yaitu sama-sama merancang desain antarmuka suatu sistem informasi. Perbedaannya yaitu pada perancangan Romadlona (2013) fokus kepada perancangan desain antarmuka sedangkan pada perancangan ini fokusnya kepada perancangan antarmuka dan basis datanya. 3. Putri, Gita F. G. A (2014) berjudul perancangan sistem informasi rekam medis berbasis elektronik rumah sakit khusus paru respira Yogyakarta. Tujuan perancangan ini menghasilkan desain sistem informasi rekam medis berbasis elektonik di rumah sakit khusus paru respira yogyakarta. Persamaan perancangan Putri (2014) dengan perancangan ini yaitu sama-sama merancang tentang sistem informasi rekam medis secara elektronil. Perbedaan perancangan putri (2014) dengan perancangan ini yaitu perancangan putri (2014) D. Batasan perancangan Batasan perancangan ini yaitu sebatas membahas tentang perancangan antarmuka (user interface) dan basis data yang digunakan dalam perancangan sistem informasi klinik bidan. Perancangan kali ini tidak sampai melakukan uji normalisasi terhadap basis data yang dibuat. Dimana klinik bidan ini merupakan klinik swasta yang tidak tergabung dengan rumah sakit manapun. Namun klinik ini tetap membuat laporan setiap bulannya yang mana laporan tersebut dikirimkan ke puskesmas terdekat. Untuk format laporannya sudah ditetapkan oleh puskesmas. Pengguna dalam rancangan ini diutamakan adalah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak pada Bidan Praktik Mandiri.

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran). E. Tujuan Perancangan a. Tujuan Umum Menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis berbasis elektronik pada Bidan Praktik Mandiri. b. Tujuan Khusus untuk mempermudah petugas untuk input data dalam pemberian pelayanan sehingga pengumpulan data lebih cepat dan efektif. a. Mengetahui bagaimana kebutuhan pengguna terkait sistem informasi rekam medis berbasis elektronik. b. Membuat prototipe dengan membuat desain sistem, rancangan basis data dan desain antarmuka sesuai dengan kebutuhan pengguna c. Mengetahui tanggapan dari pengguna terhadap rancangan yang dibuat. F. Manfaat Perancangan 1. Manfaat Praktis: a. Bagi klinik: 1) Mempermudah petugas dalam input data dalam pemberian pelayanan 2) Mempernudah klinik dalam mendapatkan data untuk pelaporan b. Bagi peneliti 1) Mengembangkan pelaksanaan rekam medis secara elektronik 2) Menambah wawasan dan pengalaman dalam pembuatan sistem informasi 2. Manfaat teoritis a. Institusi pendidikan menjadi acuan pembelajaran untuk mengembangkan sistem informasi di bidang rekam medis b. Perancang lain

Menjadi referensi bagi perancang lain yang akan melakukan perancangan dan pengembangan perancangan sistem informasi yang serupa.