III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODELOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

III. METODOLOGI PENELITIAN. mencakup telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode tindak

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

III. METODE PEMBELAJARAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

METODOLOGI PENELITIAN. tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas (Classroom Action Research)

III. METODE PENELITIAN. (classroom action research) yang mampu menawarkan cara baru untuk

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat spesifik melalui putaran-putaran spiral orientasi, rencana, diteruskan dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

III. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Class Room Action research). Jenis penelitian ini mampu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

III. METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

PENINGKATAN KETERAMPILAN JURUS TANGAN KOSONGMODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN. (Jurnal) OLEH HENDRA LESMANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Dedi Asmajaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Bola Voly)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

METODE PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

olahraga permainan kasti merupakan gerak dasar bagi cabang lainnya, karena hampir semua

Dedi Asmajaya

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kondisi awal hasil belajar passing bawah bola voli siswa putra kelas V

PENERAPAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS BOLAVOLI MENGGUNAKAN GAYA MENGAJAR INKLUSI PADA SISWA KELAS X DI SMK GRAFIKA PGRI- PAKIS IGIT AGUS SARA & MASHUD

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. : Bola Volley (Passing Atas dan Smash)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 8 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang yang

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

FORMAT RPP. Kompetensi Dasar : Melakukan teknik menyundul bola dengan baik. Siswa dapat Melakukan teknik menyundul bola dengan baik A.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KARET PADA SISWA KELAS VI SDN 20 SEKURA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GULING BELAKANG SENAM LANTAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BIDANG MIRING. Thoif

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

Transkripsi:

27 III. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman yang peneliti tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau di lapangan dikarenakan ada 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat di terangkan, 1) Penelitian menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu yang menarik minat dan penting bagi peneliti, 2) Tindakan menujuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam penelitian pembentuk merangkaikan siklus kegiatan siswa, dan, 3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi ruang kelas dalam penelitian, yang lebih sepesifik seperti yang lama dikenal dalam bidang pendidikan dalam pengajaran yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa sekelas yang sama dari guru yang sama pula. Pada penelitian tindakan ini berciri sebagai berikut: a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual.

28 b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik. c. Dilakukan melalui putaran-putaran yang berspiral. Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan (Observasi) dan tahap refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini: Gambar 3 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 2008:105) Keterangan gambar di atas : Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

29 Tindakan Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat oleh suatu tindakan. Refleksi Adalah merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Perbaikan rencana Adalah memperbaiki suatu tindakan yang sudah dilaksanakan apabila tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai rencana. Guru Penjaskes yang mengajar kelas X2 pun menyadari bahwa adanya masalah yang sama pada gerak dasar servis atas bolavoli pada siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011 Pada saat melakukan observasi pendahuluan, peneliti juga memperoleh data mengenai keterangan hasil belajar gerak dasar servis atas bolavoli pada siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011. Selain dari pada itu sebelumnya peniliti pernah mengajar sebagai guru PPL semester genap kelas X2 SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2010/2011 tersebut dengan materi servis atas. Oleh karena itu, peneliti berkolaborasi dengan guru

30 yang mengajar kelas X2 untuk meneliti dan mencari solusi pada masalah tersebut. 2. Rencana Penelitian Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sampai tiga siklus kemudian diantara setiap siklusnya penelitian merencanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya. Satu siklus menggunakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk para siswa melakukan tindakan pada masing-masing siklus, kemudian pada pertemuan kedua digunakan untuk menilai tindakan yang dilakukan pada pertemuan pertama. 3. Subyek Penelitian Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 40 siswa, dengan jumlah siswa putra 14 orang dan putri 26 orang. 4. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bola voli yang dimodifikasi menggunakan bola plastik yang digantung, bola karet, dan servis atas secara berpasangan (Variabel X).

31 b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gerak dasar Servis Atas (Variabel Y). 5. Definisi Konseptual dan Operasional a. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah suatu gambaran tentang fenomena yang akan diteliti berdasarkan teori yang telah ada. Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah: 1. Upaya Meningkatkan Kalimat upaya meningkatkan terdiri dari dua suku kata, yaitu kata upaya dan kata meningkatkan. Di dalam KBBI (1990:995:950) makna dari kata upaya adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu dan makna dari kata meningkatkan adalah makna menaikkan hasil. Dari penjelasan makna di dalam KBBI dapat disimpulkan bahwa kalimat upaya meningkatkan memiliki makna, suatu usaha atau cara yang dilakukan seseorang untuk menaikkan atau meningkatkan suatu hasil. 2. Gerak Dasar Gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Rusli (1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1) lokomotor, 2) gerak non lokomotor, 3) manipulatif.

32 3. Bola Voli Modifikasi Menurut Lutan (1998) modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk, isi, fungsi, cara penggunaan, dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya. b. Definisi Operasional Menurut Koentjarangningrat (1991:23) definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dapat diuji, dan dapat ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Upaya Meningkatkan Yang di maksud upaya meningkatkan dalam penelitian ini adalah usaha-usaha yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar servis atas bola voli. Adapun usaha yang dilakukan peneliti dalam meningkatkan gerak dasar servis atas adalah memodifikasi bola voli dengan cara menggunakan bola plastik yang di gantung dengan tinggi 170 cm,sebanyak delapan buah bola yang digantung sepanjang lebar lapangan dengan memanfaatkan tiang net, dan bola karet sebagai pengganti bola voli sebanyak dua puluh buah bola pada saat pembelajaran gerak dasar servis atas bola voli dan melakukan servis atas bola voli secara berpasangan.

33 2. Gerak Dasar Servis Atas Yang dimaksud gerak dasar dalam penelitian ini adalah kemampuan tubuh dalam melakukan tahapan-tahapan gerakan servis atas dengan baik. Adapun tahapan gerak servis atas terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan, dan gerak lanjutan. Tahap persiapan yaitu, salah satu kaki melangkah kedepan, kaki yang berada di depan adalah kaki dari tangan yang tidak memukul, berat badan terbagi seimbang pada kedua kaki, kedua lutut membentuk sudut tumpul, tangan kiri menyangga bola, tangan kanan memegang bola bagian atas, posisi tangan diluruskan ke depan sejajar bahu. Pelaksanaan yaitu Posisi kaki kanan berada di belakang, saat bola dilambungkan ke atas kaki yang ditekuk diluruskan dengan pinggang, kaki tidak berdiri dengan telapak kaki (menjinjit), dan tangan kiri yang menyangga bola melambungkan bola di atas kepala. Tarik tangan ke belakang atas dekat telinga diikuti lentingan tubuh ke belakang agar jangkauan tangan lebih jauh, kira-kira tinggi bola di atas dahi segera bola dipukul, pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka. Serta gerak lanjutan yaitu Setelah memukul bola, diikuti dengan melangkahkan kaki kanan, pemindahan berat badan dijatuhkan ke depan, tetap menjaga keseimbangan, dan jatuhkan tangan sebagai lanjutan. 3. Modifikasi BolaVoli Yang di maksud modifikasi bolavoli dalam penelitian ini adalah merubah keadaan bola voli dengan cara mengganti bolavoli dengan

34 bola yang terbuat dari plastik yang di gantung dengan tinggi 170 cm,sebanyak delapan buah bola yang digantung sepanjang lebar lapangan dengan memanfaatkan tiang net, dan bola karet sebagai pengganti bolavoli sebanyak dua puluh buah bola. Tujuan utama dari memodifikasi bolavoli adalah untuk mempermudah siswa dalam peroses pembelajaran gerak dasar servis atas sehingga siswa dapat belajar secara optimal. 6. Tempat dan Waktu a. Tempat penelitian Di lapangan Bolavoli SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan. b. Pelaksanaan penelitian Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian enam minggu dan terdapat tiga siklus Satu siklus menggunakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk para siswa melakukan tindakan pada masing-masing siklus, kemudian pada pertemuan kedua digunakan untuk menilai tindakan yang dilakukan pada pertemuan pertama. 7. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (Penelitian Kaji Tindak) disetiap siklusnya, Menurut Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997;58) dijelaskan Alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakana valid bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah / persoalan yang dihadapi

35 Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik. Instrument penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya (Surisman, 2010). Pada penelitian ini, instrument yang digunakan adalah lembar penilaian yang berupa indikator-indikator dari penilaian keterampilan gerak dasar servis atas bola voli, bentuk indikatornya adalah: 1) Tahap persiapan 2) Tahap gerak pelaksanaan 3) gerak lanjutan, (H. Sarono, 2005). Instrument penilaian gerak dasar servis atas bolavoli terlampir di lampiran. 8. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul melalui tindakan disetiap siklus, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, prosentasi dan normative. Untuk melihat hasil tindakan dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: 1) Rerata mutlak, 2) Rerata kelas, dan 3) ketuntasan belajar. Rumus yang digunakan sebagai berikut: P = N f x 100% (Subagio, 107 dalam Surisman, 1997) Keterangan: P = Prosentasi Keberhasilan f = jumlah gerakan yang dilakukan benar N = Jumlah siswa yang mengikuti ujian/tes.

36 9. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menujukan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu penyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu ( Griffin & Nix, 1991 ). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal adalah : a. Tingkat Kompleksitas Kesulitan atau kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik. b. Kemampuan Sumber Daya Pendukung Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. c. Tingkat Kemampuan (Intake) Rata-Rata Peserta Didik Penetapan intake di kelas X dapat di dasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional / Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk.

37 Standar penilaian ketuntasan pembelajaran penjaskes di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah 70. Sebagai bahan acuan, telah terlampir KKM SMA Negeri 1 Natar pada lampiran. 10. Proses Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Servis Atas waktu yang digunakan dalam pembelajaran adalah 90 menit 1. Siklus Pertama Melakukan Gerak dasar servis atas bola voli dengan menggunakan bola plastik yang digantung setinggi 170 cm. a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan peralatan ( pluit sebanyak 1 buah untuk memberi abaaba, bola plastik yang digantung sepanjang lebar lapangan dengan memanfaatkan tiang net sebanyak delapan buah,dengan ketinggian 170 cm), dan skenario pembelajaran berupa perangkat pembelajaran (RPP),data terlampir. 2. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera digunakan untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan, baik siswa, peraga, maupun petugas observasi. 3. Menyiapkan instrument indikator indikator gerak dasar servis atas diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan gerak lanjutan berupa format penilaian sebanyak 40 untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan ( data terlampir ).

38 4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes bermain bola voli. 1. Membariskan siswa menjadi empat ber-sab 2. Berdoa 3. Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran 4. Pemanasan secara umum 5. Mempraktikan gerak dasar servis atas dengan memukul bola yang digantung. b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa dibariskan menjadi delapan banjar kesamping, dan siswa yang lain menyesuaikan di belakangnya. Masing-masing anak menghadap kepada satu bola yang telah digantung sebanyak 8 buah bola. 2. Setelah memperhatikan gerakan servis atas bola voli dengan cara memukul-mukul bola plastik yang digantung. Siswa melakukan gerak dasar servis atas dengan cara yang sama, yaitu memukul bola plastik yang digantung, gerakan servis atas bola voli diberikan sebanyak 30 kali pengulangan. Setiap anak memiliki waktu kurang lebih 12 menit untuk melakukan pengulangan. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan, kemudian memperbaiki

39 gerakan yang salah dengan berpedoman melihat gerakan servis atas yang benar. c. Observasi waktu yang digunakan adalah 20 menit 1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai maka dapat diketahui presentase keberhasilan sehingga dapat disimpulkan. 2. Jumlah testor ada 4 orang. Hal ini diharapkan untuk menjaga objektifitas penilaian dalam pengambilan nilai. d. Refleksi 1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua. 2. Siklus Kedua Memodifikasi bola voli dengan bola karet sebanyak 20 buah bola a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan peralatan ( pluit dan stopwatch sebanyak satu buah, bola voli yang dimodifikasi dengan bola karet sebanyak dua puluh buah, net sebanyak satu buah ), dan skenario pembelajaran berupa perangkat pembelajaran (RPP) data terlampir. 2. Menyiapakan alat dokumentasi berupa kamera digunakan untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan, baik siswa, peraga, maupun petugas observasi.

40 3. Menyiapkan instrument indikator indikator keterampilan gerak dasar servis atas diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan gerak lanjutan, berupa format penilaian sebanyak 40 untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan ( data terlampir ). 4. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Penjaskes bermain bola voli. 1. Membariskan siswa menjadi empat ber-sab 2. Berdoa 3. Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran 4. Pemanasan secara umum 5. Mempraktekan gerak servis atas dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan gerak lanjutan dengan menggunakan bola karet. b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa dibariskan menjadi dua kelompok, setiap kelompok dibariskan menjadi 2 berbanjar didaerah servis. 2. Setelah memperhatikan gerakan servis atas bola voli kemudian siswa memperagakan gerak dasar servis atas di lapangan bola voli tersebut sesuai gerakan yang sudah diberikan. 3. Jika waktu yang digunakan adalah 60 menit,dan satu bola harus digunakan oleh dua orang siswa, maka masing-masing anak memiliki waktu kotor 30 menit untuk melakukan pengulangan servis. Setiap servis satu anak akan membutuhkan waktu kurang

41 lebih satu menit, maka setiap anak akan melakukan pengulangan sebanyak 30 kali. Siswa yang telah melakukan servis pindah ke baris belakang. 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi kesalahan gerakan yang dilakukan, kemudian memperbaiki gerakan yang salah dengan berpedoman melihat gerakan servis atas yang benar. c. Observasi Waktu yang digunakan adalah 20 menit 1. Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai atau dievaluasi. 2. Jumlah testor ada 4 orang. Hal ini diharapkan untuk menjaga objektifitas penilaian dalam pengambilan nilai. d. Refleksi 1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan didiskusikan. 2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga. 3. Siklus Ketiga Servis atas secara berpasangan a. Rencana Waktu yang digunakan adalah 10 menit 1. Menyiapkan peralatan berupa bolavoli 20 buah( pluit dan stopwatch sebanyak satu buah) dan skenario pembelajaran berupa perangkat pembelajaran (RPP), data terlampir.

42 2. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera untuk mengambil gambar yang berhubungan saat penelitian dilaksanakan baik siswa, peraga, dan petugas observasi. 3. Menyiapkan instrument indikator indikator keterampilan gerak dasar servis atas diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan gerak lanjutan, berupa format penilaian sebanyak 40, untuk mengevaluasi dan mengobservasi tindakan ( data terlampir ). b. Tindakan Waktu yang digunakan adalah 60 menit 1. Siswa dipasangkan dengan menyesuaikan tinggi badan dan jenis kelamin. Siswa putra dibagi menjadi 7 pasang, dan siswa putri di dagi menjadi 13 pasang. 2. Bola dipegang oleh siswa yang akan melakukan servis, setelah bola dilempar ke atas kemudian dipukul ke arah pasangannya. Kemudian dilakukan secara bergantian. 3. Servis berpasangan akan menggunakan 2 jarak yang berbeda, jarak pertama adalah 5 meter dan jarak yang kedua dengan jarak 10 meter. Pada setiap jarak, jika waktu yang dibutuhkan satu siswa melakukan servis adalah 1 menit maka kurang lebih satu siswa melakukan 15 kali pengulangan pada setiap jaraknya. c. Observasi waktu yang digunakan adalah 20 menit 1.Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi dan berikan waktu pengulangan kemudian dinilai atau dievaluasi.

43 2. Jumlah testor ada 4 orang. Hal ini diharapkan untuk menjaga objektifitas penilaian dalam pengambilan nilai. d. Refleksi 1. Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes permainan bola voli servis atas didiskusikan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa.