BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
SUDARYANTI NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia Indonesia. diri dan berhasil dalam kehidupan di masa mendatang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari manfaat dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, juga bagi

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. melengkapi perubahan keadaan di dalam kehidupan di dunia yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Maylani, 2013

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI NUR JANAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa untuk menghadapi tantangan hidup dimasa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. secara kelompok maupun secara individual. Hal ini dimaksudkan agar prestasi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

EKPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

I. PENDAHULUAN. kualitas dan martabat kehidupan manusia Indonesia sehingga dapat mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ialah dengan pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka. menghasilkan perubahan yang positif dalam diri anak.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang berkembang semakin cepat. Masalah pendidikan di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan yang pesat sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 serta otonomi pendidikan sebagai implikasi dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Keadaan tersebut menuntut para guru maupun siswa untuk terus belajar. Dengan belajar diharapkan dapat memenuhi tuntutan keluarga, masyarakat dan negara dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Untuk mendapatkan keberhasilan dalam belajar diperlukan suatu penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional. Penyempurnaan pendidikan nasional tersebut disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman yang sedang berlangsung. Sebagai usaha penyelenggaraan pendidikan nasional, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang di dalamnya memberikan pengaturan atas penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia.

Adapun lembaga yang tepat untuk mengembangkan Sistem Pendidikan Nasional secara formal adalah sekolah terutama jenjang pendidikan dasar. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Salah satu komponen untuk mencapai tujuan tersebut adalah pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar. Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dalam jumlahnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak sehingga dituntut kemampuan yang besrsifat abstrak, begitu perlu kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa Selama ini metode pembelajaran pendidikan yang dilakukan oleh para pendidik di Indonesia pada umumnya adalah menerapkan metode pembelajaran tradisional. Yaitu para guru masih sangat dominan, aktif, dan memonopoli semua kegiatan proses belajar mengajar. Sementara itu siswa didik hanya pasif mendengar, mencongak dan yang terakhir adalah mencatat apa yang diucapakan guru. Untuk mewujudkan hal tersebut di SDN 1 Rajabasa selalu berusaha meningkatkan mutu hasil belajar siswanya melalui penyempurnaan pelaksanaan proses pembelajaran, dengan memberikan tugas setiap selesai menerangkan guru memeberikan tugas tambahan atau juga disebut pekerjaan rumah.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Matematika disebutkan bahwa untuk menghadapi tantangan IPTEK, dituntut sumber daya yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika. Hal ini sangat dimungkinkan karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Pentingnya belajar matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Misalnya banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmetika (studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi benda). Perkembangan dalam navigasi, transportasi, dan perdagangan, termasuk kemajuan teknologi sekarang ini membutuhkan diagram dan peta serta melibatkan proses pengukuran yang dilakukan secara tak langsung. Banyak persoalan ataupun informasi disampaikan orang dengan bahasa matematika, misalnya menyajikan persoalan atau masalah ke dalam model matematika yang dapat berupa diagram, persamaan matematika, grafik, ataupun tabel. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat.

Realitasnya, siswa kurang tertarik terhadap pengajaran Matematika. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian selaku Guru Kelas,. Mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang selalu nilai terendah dalam evaluasi hasil belajar. oleh karena itu peneliti akan berusaha mencari solusi apa yang tebaik agar dapat meningkatkan hasil akhir siswa dengan baik. karena peneliti yakin daya tangkap siswa di Indonesia ini sangat baik, hanya saja siswa malas karena dengan metode pembelajaran yang tidak membuat siswa aktif. Sehingga siswa tidak dapat melakukan sesuatu yang baru menurut mereka layak mereka terima oleh karena itu peneliti akan mencoba metode ini. Metode dengan pemberian tugas ulangan harian secara bertahap, karena apabila suatu kebiasaan sudah diterapkan terus menerus secara terstruktur pasti akan bisa dalam mengerjakan soal soal matematika, seperti kata pepatah bisa karena biasa. Sejalan dengan pemikiran itu, Ahmad Kursyid (terj), mengatakan bahwa membentuk kepribadian seseorang adalah harus melalui proses latihan moral, mental, dan fisik dengan cara terus menerus dikembangkan untuk generasi mendatang. Dengan adanya perkembangan arti pendidikan yang mengarah kepada pengertian yang lebih lengkap, maka seorang murid akan lebih banyak memahami ilmu pengetahuan dan kehidupan kemasyarakatan maupun lainnya. Karena itulah, sebenarnya metode itu adalah himpunan berbagai pengalaman pendidikan yang meliputi masalah ilmu pengetahuan, kemasyarakatan, olah raga dan sebagainya, yang harus dikerjakan murid, tidak saja dalam sekolah akan tetapi diluar sekolah.

Penulis menyimpulkan pendidikan ialah proses individual baik disekolah maupun luar sekolah harus berkesinambungan atau terus menerus agar terbiasa dalam arti supaya dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin agar menjadi manusia yang bertanggung jawab atas dirinya, keluarga dan masyarakat. Tujuan akhir mata pelajaran Matematika di SD adalah terbentuknya peserta didik yang memahami dan bersemangat belajar matematika sehingga peserta didik mempunyai keahlian dalam menyelesaikan permasalahan yang ada disekitar kita. Dengan matematika, semua menjadi mudah dan menyenangkan Dengan demikian sudah seharusnya proses pembelajaran Matematika ditangani lebih serius. Konsekuensinya, guru sebagai pendidik perlu mempersiapkan metode pembelajaran yang terprogram dan inovatif agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar dan menghasilkan keluaran yang bermutu, sehingga apa yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) mata pelajaran Matematika bisa tercapai. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selaku Guru Kelas di SD Negeri 1 Rajabasa diketahui bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diharapkan oleh kurikulum KTSP secara menyeluruh, dikatakan tuntas belajar 75% siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) den gan nilai sebesar 65.

Keadaan perolehan hasil belajar matematika siswa kelas III (Tiga) semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 1 Nilai Matematika Siswa kelas III No. Predikat Angka Jumlah Persentase 1. Baik Sekali 86 100 2 5 % 2. Baik 71 85 10 25 % 3. Cukup 56 70 19 47,5 % 4. Kurang 41 55 8 20 % 5. Sangat Kurang 0 40 1 2,5 % JUMLAH 40 100 % Dari tabel dilihat bahwa 70 % siswa yang memiliki hasil belajar Matematika yang belum mencapai KKM. Ini di sebabkan berbagai faktor diantaranya siswa tersebut kurang dilibatkan dan kurang memahami matematika dalam proses belajar matematika dan mungkin berasal dari guru adalah pembelajaran yang bersifat konvensional atau kemasa bodoan sehingga metode yang dipakai adalah metode ceramah tanpa penjelasan secara lisan maupun tulisan. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Prestasi Belajar Matematika siswa kelas III SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung semester Ganjil 2010-2011, 70 % kurang baik. 2. Kurangnya penerapan teknik-teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika siswa kelas III SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. 3. Siswa masih malas mengulang mata pelajaran matematika dirumah sehingga mengakibatkan turunnya prestasi siswa tersebut. 4. Belum diterapkannya pemberian tugas ulangan harian secara berkesinambungan di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. 5. Mengoptimalkan Pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung. C. Pemecahan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka pemecahan masalah adalah dengan lebih Mengoptimalkan Pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2010-2011. Sehingga guru dapat melihat dan memahami sub pokok bahasan yang tidak dimengerti oleh siswa. Dan akan diulang materi yang belum dimengerti oleh siswa tersebut, oleh karena itulah penting sekali dalam pemberian tugas, agar guru dapat memonitoring siswa yang belajar dirumah dan yang tidak belajar dirumah. Dengan kata lain guru sebagai fasilisator dan motivator untuk siswa agar dapat belajar dengan baik.

Penelitian ini direncanakan menggunakan penelitian tindakan kelas, yang secara keseluruhan diawali dengan rencana tindakan, implementasi tindakan dan monitoring, evaluasi tindakan, dan refleksi D. Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah. Maka penelitian yang perlu dicermati adalah bagaimanakah cara mengoptimalkan Pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung? E. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian yang diharapkan adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui Pembelajaran tugas ulangan harian siswa kelas III di SDN 1 Rajabasa Bandar Lampung semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2010-2011. F. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Sekolah Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN 1 Rajabasa Bandar Lampung dapat lebih meningkatkan pemberdayaan agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pembelajaran lain. b. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dikelasnya dan informasi tentang alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran matematika. c. Bagi Siswa Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya serta dapat menjadi alternatif perbaikan kualitas pelajaran matematika. d. Bagi Lingkungan (Kehidupan Sehari-hari) Menerapkan mata pelajaran matematika yang mereka peroleh di sekolah, sehingga matematika membantu menyelesaikan masalah yang ada disekitar kita. Misalnya banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmetika (studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran dan posisi benda). Aritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika. Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam rumus atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam aljabar. Begitu pentingnya matematika sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. G. Kerangka Fikir

Sebelum menetapkan hipotesis penulis membuat kerangka Fikir terlebih dahulu, langkah-langkah tertentu yang diorentasikan pada cara mengoptimalkan pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2010-2011. Dengan kata lain pemberian tugas ulangan harian dapat meningkatkan nilai siswa. H. Hipotesis Hipotesi merupakan konsep pemikiran, teori, dugaan sementara dan harus di uji kebenarannya berdasarkan hasil penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Mengoptimalkan Pembelajaran dengan tugas ulangan harian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas III di SD N 1 Rajabasa Bandar Lampung semester 1 (ganjil) tahun ajaran 2010-2011.