Pengaruh Heat Treatment dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

Pengaruh Lama Pemanasan, Pendinginan secara Cepat, dan Tempering 600 o C terhadap Sifat Ketangguhan pada Baja Pegas Daun AISI No.

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Analisa Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja S45C ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA S45C PADA PROSES QUENCH-TEMPER DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

ANALISA KEKERASA DAN STRUKTUR MIKRO TERHADAP VARIASI TEMPERATUR TEMPERING PADA BAJA AISI 4140

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

PENGARUH HEAT TREATMENT DENGAN VARIASI MEDIA QUENCHING OLI DAN SOLAR TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN BAJA PEGAS DAUN AISI 6135.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

PENGARUH MEDIA PENDINGIN MINYAK PELUMAS SAE 40 PADA PROSES QUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP KETANGGUHAN BAJA KARBON RENDAH

Pengaruh Variasi Media Quenching Air, Oli, dan Angin Kompresor Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Baja AISI 1045

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS

Pengaruh Temperatur Pemanasan dan Holding Time pada Proses Tempering terhadap Sifat Mekanik dan Laju Korosi Baja Pegas SUP 9A

PENGARUH TEMPERATUR DAN HOLDING TIME DENGAN PENDINGIN YAMACOOLANT TERHADAP BAJA ASSAB 760

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

PERLAKUAN PANAS MATERIAL AISI 4340 UNTUK MENGHASILKAN DUAL PHASE STEEL FERRIT- BAINIT

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PROSES SELF TEMPERING DAN VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA AISI 4140

PENGARUH HEAT TREATMENT DENGAN VARIASI MEDIA QUENCHING AIR DAN OLI TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN BAJA PEGAS DAUN AISI 6135.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

MENGETAHUI NILAI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO DARI BAHAN BAJA PEGAS DAUN AKIBAT PERLAKUAN PANAS DENGAN TEMPERATURE DAN PENDINGIN YANG BERVARIASI

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA JIS S45C

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

PENGARUH PERBEDAAN KONDISI TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN DARI BAJA AISI 4140

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

PEMBUATAN STRUKTUR DUAL PHASE BAJA AISI 3120H DARI BESI LATERIT

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

ANALISIS KEKERASAN PERLAKUAN PANAS BAJA PEGAS DENGAN PENDINGINAN SISTEM PANCARAN PADA TEKANAN 20, 40 DAN 60 PSi. Abstract

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

PEMILIHAN PARAMETER PERLAKUAN PANAS UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAJA PEGAS 55 Si 7 YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENAMBAT REL KERETA API

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

POLITEKNOSAINS VOL. XI NO. 1 Maret 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

PROSES THERMAL LOGAM

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

METALURGI FISIK. Heat Treatment. 10/24/2010 Anrinal - ITP 1

PENGARUH VISKOSITAS OLI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PROSES QUENCHING BAJA ST 60

II. TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

PROSES PENGERASAN (HARDENNING)

PENGARUH KEKUATAN PENGELASAN PADA BAJA KARBON AKIBAT QUENCHING

PENGARUH HEAT TREATMENT DENGAN VARIASI MEDIA QUENCHING AIR GARAM DAN OLI TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN BAJA PEGAS DAUN AISI 6135

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr3Mo3Ni

PENGARUH SUHU TEMPER TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN, DAN KETAHANAN AUS BAJA KARBON HQ 709. Surahman, Budi Harjanto, & Suharno

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR HARDENING TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C DENGAN MEDIA PENDINGIN AIR

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BESI COR NODULAR (FCD 60)

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SKD 11 MOD TERHADAP SKD 11. Rianti Dewi Sulamet Ariobimo

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

PENGARUH MEDIA KAPUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK POROS S45C

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

PENINGKATAN KEKERASAN SHAFT PADA GEAR PUMP LOKAL DENGAN PROSES HEAT TREATMENT

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS BAJA SKD-11 YANG DIGUNAKAN PADA KOMPONEN STUD PIN WINDER

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS BAJA ASSAB 705 M YANG DIGUNAKAN PADA KOMPONEN STUD PIN WINDER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

Transkripsi:

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 4 No.02, Juli Tahun 2016 Pengaruh Heat Treatment dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135 Indah Retno Astrini 1, Pulung Karo karo 1, dan Yayat Iman Supriyatna 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Unila, 2 Balai Penelitian Teknologi Mineral-LIPI Jl. Sumantri Brojonegoro 1, Bandar Lampung 35144. Email : indahretno301@gmail.com Diterima (27 Mei 2016), direvisi (10 Juni 2016) Abstract.This research was conducted to determine the effect of heat treatment with a variety of water and oil quenching media to microstructure and hardness values of leaf spring steel AISI 6135. This research used a former steel leaf springs with a quench-temper treatment. Collecting data includes test chemical composition, hardness, and microstructure with preheating at 600 C with a holding time of 30 minutes is then performed heating temperature austenisasi (hardening), is 800 C was held for 60 minutes after it is done quenching using 100% water and mix 50% water and 50% oil. Finally process, that is tempering, using a temperature of 600 C for 40 minutes. The test results show that the chemical composition of the steel leaf springs that used relatively chromvanadium steel. Tests carried out using the method of Rockwell hardness, hardness obtained raw material namely 42,18 HRc higher than the quench-tempered water 36,6 HRc and quenchtempered mix of water and oil 34,99HRc. Hardness value decreased evidenced by the quenchtempered microstructure formed tempered martensite phase and ferrite, pearlite and ferrite phase while contained in the raw material. Keywords.Leaf spring, hardness, heat treatment, microstructures, quenching. Abstrak.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh heat treatment dengan variasi media quenching air dan oli terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan baja pegas daun AISI 6135. Penelitian ini menggunakan baja pegas daun bekas dengan perlakuan quench-temper. Pengambilan data meliputi uji komposisi kimia, kekerasan, dan struktur mikro dengan pemanasan awal pada suhu 600 C dengan waktu tahan 30 menit selanjutnya dilakukan pemanasan suhu austenisasi (hardening), yaitu 800 C ditahan selama 60 menit setelah itu dilakukan quenching menggunakan 100% air dan campuran 50% air : 50% oli. Proses akhir, yaitu tempering, menggunakan temperatur 600 C selama 40 menit. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan bahwa baja pegas daun yang digunakan tergolong chrom-vanadium steel. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell, diperoleh kekerasan raw material yakni 42,18 HRc lebih tinggi dibandingkan quenchtemper100% air 36,6 HRc dan quench-temper campuran air dan oli 34,99 HRc. Nilai kekerasan yang menurun dibuktikan dengan struktur mikro quench-temperyang terbentuk fasa yaitu martensit temper dan ferit, sedangkan fasa perlit dan ferit terdapat pada raw material. Kata Kunci. Baja pegas daun,heat treatment, nilai kekerasan,quenching, struktur mikro. PENDAHULUAN Industri-industri yang ada di Indonesia menggunakan logam baik dalam bentuk jadi maupun setengah jadi contohnya seperti baja. Menurut Setiadji (2007), baja merupakan suatu material campuran yang terdiri dari besi (Fe) dan karbon (C) serta mengandung unsur campuran lain seperti sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si), danmangan (Mn) yang jumlahnya dibatasi 195

Indah Retno Astrini dkk : Pengaruh Heat treatment dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135 (Amanto dan Daryanto, 1999). Struktur logam dalam aplikasinya akan terkena pengaruh gaya luar berupategangantegangan gesek sehingga menimbulkan deformasi atau perubahan bentuk. Usaha untuk menjaga agar logam lebih tahan gesekan atau tekanan dengan cara perlakuan panas (heat treatment). Perlakuan panas mempunyai tujuan untuk meningkatkan keuletan, menghilangkan tegangan internal, menghaluskan butir kristal, meningkatkan tegangan tarik logam dan lainnya. Tujuan ini akan tercapai seperti apa yang diinginkan jika memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu pemanasan dan media pendingin (Djaprie, 1990). Min Shan HTUN, dkk (2008) sebelumnya telah melakukan penelitian menggunakan temperatur hardening 870 C, quenching air dan oli selanjutnya tempering 400-550 C (1,2, 3 jam). Struktur mikro menunjukkan austenit sisa yang lebih banyak terbentuk dari quenching oli daripada air. Quenching merupakan suatu proses perlakuan panas terhadap baja. Proses ini dilakukan dengan memanaskan baja sampai suhu austenit dan dipertahankan dalam jangka waktu tertentu pada suhu austenit tersebut, lalu didinginkan secara cepat di dalam media pendingin berupa air, air+larutan garam, oli, larutan alkohol dan sebagainya. Pada umumnya baja yang telah mengalami proses quenching memiliki kekerasan yang tinggi serta dapat mencapai kekerasan yang maksimum tetapi bersifat rapuh. Sifat rapuh ini dapat dikurangi atau dihilangkan dengan melakukan proses lebih lanjut yakni tempering (Mulyadi dan Sunitra, 2010). Media pendingin yang digunakan untuk mendinginkan baja diantaranya terdapat air yang memberikan pendinginan sangat cepat. Air membeku pada suhu 273 K= 0 C dan menguap dibawah tekanan normal pada suhu 373 K = 100 C (Gary, 2011). Selain air terdapat juga oli sebagai media pendingin lebih lunak jika dibandingkan dengan air. Oli atau biasa disebut dengan pelumas tersebut mampu menghilangkan panas yang dihasilkan baik dari gesekan atau sumber lain seperti pembakaran (Sukirno,2010). Pada penelitian ini, baja diberi perlakuan panas quench-temper dan variasi media pendingin dengan harapan memperoleh sifat fisis dan mekanik yang maksimal. Baja dipanaskan pada suhu 800 C dengan waktu tahan 60 menit kemudian didinginkan secara cepat (quenching) dengan persentase media pendingin air murni dan campuran 50% air dan 50% oli. Selanjutnya baja dilakukan tempering pada temperatur 600 C selama 40 menit. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Teknologi Mineral (BPTM) - LIPI. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai Maret 2016. Secara garis besar, penelitian ini mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu preparasi sampel, proses perlakuan panas serta uji sifat mekanik, dan fisis.proses preparasi sampel dimulai dengan memotong baja dengan alat pemotong sesuai dengan ukuran. Sebelum dilakukan pengujian sifat pada baja, sampel yang telah dipreparasi diberikan perlakuan panasdengan pre-heating 600 C dengan holding time selama 30 menit. Tujuan dilakukannya pre heating atau pemanasan awal agar tidak terjadi pengejutan baja saat proses hardening. Selanjutnya, menaikkan suhu austenisasi pada 800 C ditahan selama 60 menit. Tujuan memanaskan dan menahannya pada temperatur austenisasiadalah untuk melarutkan sementit kemudian dilanjutkan dengan proses quenchingke dalam media air dan campuran air dan oli. Media pendingin 196

Nilai kekerasan (HRc) JURNAL Teori dan AplikasiFisika Vol. 04, No.02, Juli Tahun 2016 campuran air dan oli diharapkan dapat memperoleh sampel baja yang bersifat lebih ulet dengan penyerapan panas yang cepat. Proses heat treatment selanjutnya adalah temperingyang dilakukan untuk menurunkan kekerasan sampai memenuhi syarat penggunaan tanpa banyak mengurangi kekuatan (Darmawan, 2008). Tempering dilakukan pada suhu 600 C dengan suhu ruang ditahan selama 40 menit. Sampel hasil temperingkemudian didinginkan dengan udara terbuka (normalizing). Setelah itudilakukan pengujian komposisi, kekerasan, dan pengamatan struktur mikro. HASIL DAN PEMBAHASAN Unsur kimia yang terkandung di dalam baja dapat diketahui dengan uji komposisi kimia menggunakanoptical Emission Spectroscopy (OES). Berdasarkan hasil pengujian yang ditampilkan pada Tabel 1,2, dan 3 menunjukkan bahwa komposisi baja pegas daun yang telah diuji jika dibandingkan dengan Tabel 4 menurut (ASM Metals Handbook, 1993) termasuk ke dalam jenis baja AISI 6135, yaitu chromium-vanadium steel. Komposisi kimia baja pegas daun sebelum dan setelah heat treatment mengalami perubahan komposisi sekitar 0,004% dari komposisi heat treatment100% air dan 0,00003% dari komposisi heat treatmentcampuran 50% air dan 50% oli. Hal ini membuktikan bahwa perlakuan panas ternyata tidak mempengaruhi hasil uji komposisi kimia yang dikerjakan pada suatu baja. Hasil uji kekerasan rata-rata pada tiap sampeldengan dan tanpa perlakuan panas ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa sampel quench-temper campuran air dan oli mengalami penurunan nilai kekerasan yang terbesar dibandingkan sampel lainnya. 46 44 42 40 38 36 34 32 30 42,18 36,60 34,99 RM QT air QT campuran Sebelum dan sesudah perlakuan panas Gambar 1. Diagram nilai kekerasan dengan dan tanpa perlakuan panas Tabel 1. Komposisi kimia raw material Cr 1,1033 V 0,1127 Mn 0,8363 P 0,0219 C 0,3353 S 0,0062 Si 0,2733 Tabel 2. Komposisi kimia heat treatment 100% air Cr 1,0767 V 0,1247 Mn 0,8523 P 0,0143 Si 0,2893 S 0,0053 C 0,2717 Tabel 3. Komposisi kimia heat treatment campuran 50% air dan 50% oli Cr 1,1 V 0,1150 Mn 0,8377 P 0,0244 Si 0,2713 S 0,0064 C 0,3147 Tabel 4. Komposisi kimia baja SAE 6135 (ASM Metals Handbook, 1993) Cr 0,8-1,1 V 0,15 Mn 0,6 0,9 P 0,04 Si 0,15 0,3 S 0,05 C 0,3 0,4 197

Indah Retno Astrini dkk : Pengaruh Heat treatment dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135 Hal ini dikarenakan oli Mesran SAE 40 memiliki titik didih 225 C lebih tinggi dari titik didih air 100 C sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik didihnya dan berubah menjadi uap. Proses penguapan memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. Selain titik didih larutan, viskositas juga berpengaruh terhadap laju pendinginan pada sampel. Menurut Syaefudin(2001), semakin kecil viskositas menyebabkan kecepatan quenching meningkat. Besarnya viskositas oli Mesran SAE 40 menurut American Petroleum Institute (API) yakni 15,5 mm 2 /s atau 15,5 cst lebih tinggi dari air yakni 3x10-3 mm 2 /s atau 3x10-3 cst sehingga menyebabkan penyerapan panas oleh campuran air dan oli lebih lambat.hal ini menghasilkan baja yang lunak dan ulet.secara persentase kekerasanquenchtemper air menurun 7,90% dari raw materialdan semakin menurun dengan 50% air dan 50% oli hingga mencapai 10,13% dari kekerasan raw material. Hasil uji struktur mikro baja pegas daun sebelum dan setelah perlakuan panas dengan variasi media quenching ditampilkan pada Gambar 3 (a) sampai 3 (c). Struktur mikro raw material diperoleh ferit dan perlit pada perbesaran 10 mikron. Struktur yang berwarna gelap atau hitam merupakan bentuk dari perlit sedangkan struktur ferit berwarna terang atau putih. Ferit mempunyai sifat lunak seperti ditampilkan pada Gambar 3 (a). Gambar 3 (b) merupakan hasil uji struktur mikro proses quench-temper air menunjukkan lebih banyak austenit sisa dan ferit. Austenit sisa bersifat rapuh sedangkan ferit bersifat lunak serta ulet sehingga dengan quench-temperair diperoleh kekerasan menurun dari raw material tetapi rapuh. Gambar 3 (a). Hasil uji struktur mikro raw material Martensit temper Gambar 3 (b). Hasil uji struktur mikro quenchtemper 100% air Martensit temper Perit Ferit Austenit sisa Austenit sisa Ferit Gambar 3 (c). Hasil uji struktur mikro quenchtemper50% air dan 50% oli KESIMPULAN Ferit Hasil pengujian komposisi kimia, menunjukkan baja pegas daun termasuk termasukjenis chrom-vanadium steel, setelah perlakuan panas tidak mengalami perubahan komposisi kimia.perlakuan 198

JURNAL Teori dan AplikasiFisika Vol. 04, No.02, Juli Tahun 2016 panas mempengaruhi nilai kekerasan menjadi semakin menurun ditunjukkan dengan struktur mikro setelah perlakuan panas yakni martensit temper, austenit sisa dan ferit dikarenakan quench temper campuran air dan oli mengalami pendinginan lebih lambat dibandingkan quench temper air. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Balai PenelitianTeknologi Mineral(BPTM)-LIPIuntuk fasilitas laboratoriumsehinggaterselesaikannya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA ASM Handbook. 1993. Properties and Selection: Iron Steels and High Performance Alloys. Metal handbook. Volume 1. Halaman 249-257. Amanto, H. dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta. Darmawan, Agung Setio. 2008. Pengaruh Normalizing dan Tempering pada SCMnCr2 untuk memenuhi Standar JIS G 5111. Jurnal Media Mesin. Volume 9. Nomor 2. Halaman 49-55. Djaprie, Sriati. 1990. Teknologi Mekanik. Erlangga. Jakarta. Halaman 35-50. Gary, Marhaindra. 2011.Heat treatment. Makalah Proses Produksi. Universitas Sriwijaya. Palembang. Mulyadi dan Sunitra, Eka. 2010. Kajian Perubahan Kekerasan dan Difusi Karbon Sebagai Akibat Proses dari Proses Karburisasi dan Proses Quenching pada Material Gigi Perontok Power Thresher. Jurnal Teknik Mesin. Volume 7. Nomor 1. Halaman 33-49. Sardjono KP, Koos. 2009. Pengaruh Hardening pada Baja JIS G 4051 Grade S45C Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia. Volume 11. Nomor 2. Halaman 95-100. Setiadji, Widya Mukti. 2007. Perubahan Ketangguhan Bahan ST-40 yang Telah Mengalami Proses Double Hardening Dengan Carburizing. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. Halaman22-23. Sukirno. 2010. Kuliah Teknologi Pelumas 3. Universitas Indonesia. Jakarta. Syaefudin. 2001. Pengerasan Baja Karbon Rendah dengan Metode Nitridasi dan Quenching. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. 199

Indah Retno Astrini dkk : Pengaruh Heat treatment dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135 200