GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kinerja Pimpinan dan

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM. Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DAN PARTAI POLITIK LOKAL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN TAMBAHAN DANA BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI DAN PENGGUNAAN DANA OTONOMI KHUSUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

angka Menengah (RPJM), yang merupakan penjabaran Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam Priode 5 (lima) Tahun;

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PEMERINTAH KOTA PADANG

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1103);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

GUBERNUR ACEH. 8. Undang-./2 MW\DATAWAHED\2009\PER.GUB\SEPTEMBER.

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

QANUN ACEH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PINJAMAN DAN HIBAH KEPADA PEMERINTAH ACEH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL BEASISWA KEPADA ANAK YATIM, PIATU DAN YATIM PIATU DALAM WILAYAH ACEH

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

QANUN ACEH NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ACEH TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

QANUN ACEH NOMOR 1 TAHUN 2009

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR...TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ACEH TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL, DAN MENENGAH

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 08/Per/M.KUKM/II/2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

GUBERNUR ACEH. 7. Peraturan./2 MW\DATAWAHED\2009\PER.GUB\AGUSTUS.

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYALURAN DANA BEASISWA PEMERINTAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN SOSIAL WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN ZAKAT DALAM KABUPATEN ACEH UTARA BUPATI ACEH UTARA,

Transkripsi:

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp. 51377 Banda Aceh - 23114 PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM SELAKU KETUA DEWAN KAWASAN SABANG NOMOR : 44 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PERKUATAN KOPERASI YANG MENANGGANI KOMODITI UNGGULAN DAERAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MIKRO GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM BD No. 35 TGL 10-10-2007 Menimbang : a. Bahwa perkembangan Koperasi yang menanggani komoditi unggulan daerah di Nanggroe Aceh Darussalam sudah di mulai tumbuh dan berkembang dan telah menggambil bagian penting dalam Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro di lingkungannya. b. bahwa kehidupan ekonomi masyarakat di Nanggroe Aceh Darussalam perlu didorong dan di kembangkan oleh pemerintah Aceh, salah satunya adalah melalui program perkuatan Koperasi yang menengani komoditi unggulan daerah dalam rangka pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana simaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu ditetapkan dalam suatu Peraturan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1103); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502); 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara R.I. Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 3611); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Nagara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara R.I. Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara R.I. Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 3893); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara R.I. Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4286); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara R.I. Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4355); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara (Lembaran Negara R.I. Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R.I. Tahun 2006 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara R.I. Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4548); 10. Undang-Undang Keuangan Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 11. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara R.I. Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4633); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pinjam oleh Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3591); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 15. Keputusan Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor 351/ KEP/ M/XII/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi; 16. Keputusan Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor 194/ KEP/ M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 06/ Per/ M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk Teknis Program Pembiayaan Produktif Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) Pola Syariah; 19. Peraturan Daerah (Qanun) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor; 25 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 2001 Nomor 54). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NANGGOE ACEH DARUSSALAM SELAKU KETUA DEWAN KAWASAN SABANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PERKUATAN KOPERASI YANG MENANGANI KOMODITI UNGGULAN DAERAH DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MIKRO. Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah Pemerintah Daerah Provinsi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan UUD 1945 yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan perwakilan Rakyat Aceh sesuai dengan fungsi dan Kewenangan masing-masing. 2. Gubernur adalah Kepala Pemerintahan Aceh, dibantu oleh Wakil Gubernur yang dipilih melalui suatu Proses demokratis yang dilakukan berdasarkan azas langsung, umum bebas dan rahasia, jujur dan adil. 3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten/ Kota adalah unsur penyelenggaraan Pemerintah Aceh daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas Bupati/ Walikota dan Perangkat Daerah Kabupaten/ Kota; 4. Bupati/Walikota adalah Kepala pemerintahan yang dipilih melalaui proses Demokrasi yang dilakukan Berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 5. Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah Dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah di Provinsi; 6. Dinas Koperasi Kabupaten/ Kota adalah Dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah di Kabupaten/ Kota; 7. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan sebagimana diatur dalam undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian; 8. Program Perkuatan Koperasi yang menangani komoditi unggulan daerah dalam rangka Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro adalah rangkaian kegiatan pemberdayaan ekonomi usaha kecil dan mikro melalui koperasi yang dijalankan pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam melalui Dinas Koperasi Dan PKM Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam bentuk perkuatan modalan kepda Koperasi dan investasi dan modal kerja penampungan hasil produksi dan sebahagian lagi di selurkan kepada usaha kecil dan mikro menggunakan transaksi pembiayaan yang berlaku umum dalam

lembaga keuangan syariah. 9. Komoditi unggulan daerah adalah salah satu produk daeah yang di usahakan oleh kelompok masyarakat atau anggota koperasi atau usaha kecil dan mikro di kabupaten/ kota yang ditetapkan oleh Pemerintah kabupaten/ Kota sebagai komoditi unggulan Daerah yang dibina Tahun 2007. 10. Unit Simpan Pinjam Koperasi yangg selanjutnya disebut USP-Koperasi. adalah unit kegiatan Koperasi yang bergerak dibidang Usaha Simpan Pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. 11. Unit Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut UJKJS adalah Unit Usaha Koperasi yang bergerak di bidang usaha Pembiayaan, investasi dan simpanan dengan pola hasil dibagi hasil (syariah) sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. 12. Pengusaha Kecil dan Mikro adalah pelaku usaha yang memenuhi syarat-syarat sebagai pengusaha kecil dan mikro sebagimana diatur dalam Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomor 9 tahun 1995 tentang usaha kecil. 13. Pola Syariat adalah kegiatan usaha dibidang keuangan berdasarkan syariah atau prinsip bagi hasil termasuk dalam pengertian ini adalah yang dilaksanakan Baitul Maal Wat Tamwil atau sejenisnya yang berdasarkan badan hukum koperasi. 14. Perguliran Dana baru, adalah akumulasi anggsuran pengembalian Koperasi untuk selanjutnya digulirkan kepada Koperasi lainnya. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Surat permintaan Pembayaran Langsung selanjutnnya di singgkat SPP-LS adalah dokumen yang di ajukan oleh bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerjalainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah, penerima, peruntukan, dan waktu

pembayaran tertentu yang dokumennya di sisipkan oleh PPTK. 24. Surat Pemerintah membayar dan selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/ diterbitkan oleh pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD. 25. Surat Perintah Membayar langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna anggaran untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada pihak ketiga. 26. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. Tujuan Pasal 2 Tujuan Program adalah untuk memperkuat posisi lembaga koperasi sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat yang menanggani komoditi unggulan daerah. Sasaran Pasal 3 Sasaran Program adalah sebagai berikut : a. Terwujutnya perkuatan permodalan Koperasi untuk membiayai usaha anggota yang menangani komoditi unggulan melalui UJKS, menampung hasil produksi anggota dan memasarkannya ; b. Tersedianya sarana pendukung kegiatan usaha pada koperasi yang ditetapkan sebagai pelaksana program, sehingga menjamin kelancaran pelaksanaan program; c. Terwujud peningkatan modal kerja Pengusaha Kecil dan Mikro anggota Koperasi dengan prioritas yang memiliki usaha produktif di bidang komoditi unggulan sesuai dengan potensi daerah; dan d. Terwujudnya perguliaran dana dari koperasi kepada penggusaha Kecil dan Mikro anggota Koperasi dan anggota Koperasi lainnya dalam rangka perkuatan struktur permodalan koperasi, Usaha Kecil dan Usaha Mikro dalam menangani komoditi unggulan.

Persyaratan Koperasi Pasal 4 cq. Pokja Keungan Kabupaten dan tembusan kepada Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD cq. Pokja Provinsi. Koperasi calon penerima Dana wajib memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Koperasi primer yang telah berbadan hukum minimal 1 (satu) tahun; b. Bersedia merubah Anggaran Dasar Koperasi dengan mencantunkan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) paling lama 6 (enam) bulan setelah dana dicairkan dan bersedia mengelola dana sesuai dengan ketentuan dan mengelola secara terpisah dari kegiatan usaha lainnya; c. Memiliki anggota paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang yang mempunyai basis usaha produktif berskala kecil/ mikro yang menangani komuditi unggulan; d. Belum pernah menerima bantuan modal perkuatan program yang sama dari Pemerintah Provinsi; dan e. Menggajukan permohonan yang dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c Peraturan ini, kepada Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota Persyaratan Pengusaha Kecil dan Mikro Pasal 5 Pengusaha Kecil dan Mikro calon penerimaan dana dari Koperasi wajib memenuhi syarat sebagi berikut : a. Telah terdaftar sebagai anggota atau calon anggota koperasi yang bersangkutan: b. Mempunyai usaha sesuai dengan jenis komoditi yang ada dalam program: c. Tidak mempunyai tunggakan pinjaman kepada Koperasinnya: d. Mengajukan permohonan pembiayaan kepada koperasi: e. Menyediakan angunan/ jaminan atas pembiayaan yang dimohon kepada Koperasi apabila di persyaratkan oleh koperasi: f. Mendapatkan persetujuan pembiayaan dari pengurus koperasi. g. Menanda tangani perjanjian (akad) pinjaman dengan koperasi.

Seleksi Koperasi Pasal 6 Seleksi terhadap Koperasi calon pelaksana program dilakukan oleh Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota dengan urutan sebagai berikut: a. Menerima permohonan dari Koperasi calon perserta program, yang dilampiri dengan indentitas Koperasi, Laporan Keuangan dan Proposal tentang kebutuhan dan penggunaan dana; b. Melaksanakan seleksi secara provesional dan independen terhadap usulan yang disampaikan oleh Koperasi yang bersangkutan mencakup persyaratan sebagimana dimaksud pada Pasal 4, dengan memperhatikan penilaian atas unsur-unsur kelembagaan, kelengkapan organisasi, keragaman usaha, kepemilikan usaha dan rencana penggunaan dana; c. Kepala Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota menetapkan nama Koperasi calon pelaksana Program didaerahnya berserta jenis komoditinya dengan Surat Keputusan; d. Kepala Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota menyampaikan nama Koperasi calon pelaksana program didaerah kepada Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD; e. Atas dasar usulan Kepala Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota, Kepala Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD cq. Pokja Provinsi melakukan idenfikasi ulang terhadap kelayakan usaha Koperasi yang diusul untuk ditetapkan sebagai koperasi pelaksana program dan menentukan besarnya alokasi; f. Berdasarkan indenfikasi ulang sebagimana dimaksud pada huruf e Kepala Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD cq. Pokja Provinsi menetapkan nama koperasi dan besarnya plafond berserta komoditi yang ditanggani setiap koperasi dan menyampaikannya kepada Gubernur ; dan g. Besarnya plafond setiap koperasi berkisar antara Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) sampai dengan Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah) sesuai dengan kebutuhan dan hasil penilaian Pokja Provinsi. Mekanisme Pencairan Dana

Pasal 7 Pencairan dana bagi Koperasi yang telah dipilij sebagai pelaksana program dari Kas Umum Daerah Provinsi ke Rekening koperasi diatur sebagai berikut; 1. Koperasi yang terpilih wajib menandatangani naskah perjanjian pengelolaan dana dengan Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD cq. Pokja Provinsi. 2. Koperasi wajib membuka 3 (tiga) jenis rekening tabungan pada Kantor Cabang Bank Pemerintah di Kabupaten atas Koperasi yang di wakili Ketua dan Bendahara: a. Rekening penampung untuk menampung dana Transper dari Kas Umum Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, b. Rekening angsuran pokok untuk menampung angsuran penngembalian pokok pinjaman, c. Rekening penanpungan bunga untuk menampung setoran bunga pinjaman.... b. Dinas Koperasi dan PKM Provinsi NAD cq. Pokja Provinsi melaporkan kepada Gubernur tentang pelaksanaan program berdasarkan laporan berdasarkan laporan dari Dinas yang membidangi Koperasi Kabupaten/ Kota cq. Pokja Kabupaten sebagaimana dimaksud pada huruf a. Pembiayaan Pasal 20 Pembiayaan Program Perkuatan Koperasi yang Menangani Komoditi Unggulan Daerah Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha kecil dan Mikro tahun 2007 dibebankan pada : a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Sekretaris Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun Anggaran 2007 Nomor; 1.2.3.0.0.4, tanggal 21 juli 2007; b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Koperasi dan PKM Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor; 1.15.01.16/DPA- SKPD/2007 tanggal 1 Juli 2007.

Pada tanggal : 10 Agustus 2007 26 Rajab 1428 Sanksi Pasal 21 (1) Dalam hal Koperasi tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, pasal 10 ayat (1) dan (2), pasal 11 ayat 11 ayat (2) dan pasal 18 huruf f,g,h,i dan j dikenalkan sanksi administratif. (2) Penerapan Sanksi administratif sebagaimana di maksud pada ayat 1 diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku Penutup Pasal 21 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetepkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan dengan penepatapan dalam Berita Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM Diundangkan di Banda Aceh Pada tanggal, 13 Agustus 2007 29 Rajab 1428 IRWANDI YUSUF SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM HUSNI BAHRI TOB BERITA DAERAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2007 NOMOR : 35 Ditetapkan di : Banda Aceh