MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM KELOMPOK BERMAIN

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

Lia Fajar Purwanti. Mas udah. Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf A, B, C, Melalui Kartu Gambar Di Kelompok Bermain Al-A yun

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

MENGEMBANGKAN MOTIRIK HALUS MELALUI ORIGAMI PADA KELOMPOK B TK DHARMA WANITA KALI RUNGKUT SURABAYA. Sumilah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA.

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENERAPAN METODE BERCERITA MELALUI STORY READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

Ulifah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

Peningkatan Kemampuan Bahasa Melalui Bercerita Dengan Media Boneka Tangan Di Kelompok A.2 TK Darul Ilmi Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK MELALUI MEDIA TABUNG PINTAR PADA KEGIATAN MENYUSUN KATA DI KELOMPOK A TK MUSLIMAT I ROUSHON FIKR JOMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Kegiatan Menggunting Dasar Di SPS Al-Muttaqin Jombang

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DENGAN METODE EKSPERIMEN MELALUI PERMAINAN SAINS KELOMPOK B TK HANG TUAH 10 SIDOARJO

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

Abstract. Kata kunci : kemampuan motorik halus, mencetak menggunakan media bahan alam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

PENERAPAN MEDIA PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAT MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAH KECAMATAN GUNUNG ANYAR KOTA SURABAYA

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA KELOMPOK A TK ARIMBI

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA ANAK MELALUI PERMAINAN SENI MOZAIK PADA KELOMPOK B TK PERTIWI JATIBARANG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Lisan Melalui Metode Bermain Peran Mikro Pada Kelompok B

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

ABSTRAK. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Kolase, Kemampuan Seni Rupa

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

MENINGKATKAN PENGENALAN KONSEP SAINS SEDERHANA MELALUI MEDIA MAGNET DI KELOMPOK BERMAIN PERMATA BUNDA DESA KALEN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK DENGAN BERMAIN KOMUNIKATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TUNAS PERSADA NGUSIKAN JOMBANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KATA MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B TK ANNUR SEMOLOWARU KEC. SUKOLILO SURABAYA.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MERONCE MELALUI METODE DEMONSTRASI ANAK KELOMPOK B

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA PASIR PADA ANAK KELOMPOK A TK KYAI HASYIM

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

Meningkatkan Kemampuan berbicara Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Anak Usia 3-4 Tahun KB SPS Nur Amin Ridwan Gadingmangu Jombang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI MEDIA MANIK-MANIK PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN BOLA PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA II PECUK PATIANROWO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU ANAK DI KELOMPOK BERMAIN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Emi Sunarti Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Desly Manalu, Tri Utami, Enda Puspitasari

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA BAHAN ALAM KELOMPOK BERMAIN Sri Wahyuni Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (sriw1978@gmail.com) Nurul Khotimah Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya (nurul_art77@yahoo.com)) Abstrak Pengembangan kemampuan fisik motorik merupakan salah satu pengembangan dasar bagi anak usia dini. Perkembangan motorik anak sangat penting terutama perkembangan motorik halus anak. Perkembangan motorik halus anak dilakukan oleh tangan dengan menggunakan alat/ media kreatif. Anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan dan koordinasi mata, pikiran dan tangannya. Pada penelitian ini permasalahan yang mendasar dalam kegiatan pengembangan motorik halus anak kelompok bermain Putra Harapan Gumeng Gondang Mojokerto masih kurang berani menunjukkan kreatifitasnya dan kurang percaya diri dalam kegiatan kolase. Didalam kegiatan kolase anak masih belum berani menggunakan semua bahan yang disediakan guru. Oleh karena itu, peneliti mencoba menerapkan kegiatan kolase dengan media bahan alam dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktifitas guru anak dan peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media bahan alam pada anak kelompok bermain Putra. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang. Di setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok Bermain Putra dengan jumlah anak didik sebanyak 15 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan prosentase kemampuan motorik halus anak pada siklus I sebesar 68.8%, sehingga hasil penelitian belum memenuhi standar kriteria tindakan yaitu 76%. Oleh sebab itu penelitian ini berlanjut pada siklus II. Data yang diperoleh pada siklus II, kemampuan motorik halus anak menjadi 86.6%. Berdasarkan data siklus II maka penelitian ini berhasil sesuai dengan kriteria tindakan yang diharapkan dan dapat disimpulkan melalui kegiatan kolase dengan media bahan alam ternyata meningkatkan kemampuan menyimak anak kelompok bermain Putra. Kata kunci: Motorik Halus, Kolase, Media Bahan Alam Abstract Development of physical ability motor is one of the foundations for the development of early childhood. Motor development of children is very important especially fine motor development of the child. The development of fine motor done by hand using a tool / creative media. Children can carry out activities that can train the muscles of the hand and eye coordination, mind and hands. In this study a fundamental problem in the development of fine motor activities play group Putra still not dare to show their creativity and lack of confidence in collage activities. In activities collage kids still do not dare to use all materials provided teachers. Therefore, researchers are trying to implement activities with media collage of natural materials with the hope to improve fine motor skills of children. The purpose of this study was to describe the activities of teachers and the improvement of children fine motor skills through media collage with natural materials on child play groups Putra. This study uses action research is designed in the form of a repeating cycle. In each cycle consists of four stages, namely, planning, implementation, observation and reflection. The subjects were preschool children Putra the number of students as many as 15 children. Data collection techniques in this study using observation and documentation. Analysis of the data used is descriptive statistics. The results show the percentage of children's fine motor skills in the first cycle of 68.8 %, so the research results have not met the criteria for action that is 76 %. Therefore, this study continues on the second cycle. The data obtained in the second cycle, fine motor skills a child becomes 86.6 %. Based on data from the second cycle of this study it can be concluded declared a success and learning with activities that improve fine motor skills through media collage with natural materials is quite effective in improving the listening skills of children in group play Putra. Keywords : Fine motor skills, Collage, Media Natural Ingredients 1

PENDAHULUAN Pendidikan anak perlu dilakukan sejak dini untuk menunjang program peningkatan pendidikan yang merupakan salah satu program pemerintah yang dapat dilaksanakan dengan berbagai macam upaya yang salah satunya dengan pendirian Kelompok Bermain. Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga dalam meningkatkan mutu pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya perbaikan kurikulum, pelatihan guru, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yakni sarana bermain bagi anak usia dini. Kelompok Bermain Anak Usia Dini (AUD) adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 3 4 tahun. Pentingnya pendidikan sejak dini karena melalui usaha ini dapat membantu anak didik dalam mengembangkan potensi, minat, keterampilan, kemampuan pada dirinya sebagai modal dasar agar siap memasuki pendidikan selanjutnya. Anak merupakan individu yang unik, apabila diberi kesempatan dan fasilitas yang memadai untuk berekspresi maka mereka akan menjelajah berbagai peralatan dan bahan yang disediakan, melakukan percobaan-percobaan yang menakjubkan dan menguji ide-ide kreatif mereka dan memuat berbagai penemuan yang berguna sebagai dasar pengetahun mereka selanjutnya. Program pendidikan fisik/motorik sangat penting bagi anak karena perkembangan fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Perkembangan fisik anak berjalan seiring dengan perkembangan motorik. Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otototot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri, contoh kemampuan menendang, berlari. Sedang motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk berlatih dan belajar, misalnya menggunting, kolase, menggambar, menulis dan sebagainya. Perkembangan motorik merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Kolase adalah motorik halus komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan (kain, kertas, kayu)yang ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas 2001,580). Bendabenda yang dapat dipergunakan itu antara lain potongan daun, biji-bijian, kulit buah,yang dalam satu tema gambar tersebut menggunakan potongan semua, hanya berbeda-beda warnanya yang berasal dari alam. Kegiatan kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus karena kegiatan kolase melibatkan koordinasi mata, otot dan otak. Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam menilai kemampuan motorik halus anak di Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto masih rendah. Terdapat 50% anak belum mencapai ketuntasan pada kegiatan kolase, hal ini dikarenakan guru hanya memberi ulasan atau cara membuat sesuatu (proses) membuat kolase tanpa gambar proses pembuatan yang dapat dilihat oleh semua anak, guru tidak menyajikan proses yang berurutan dan yang mudah diterima anak, gambar yang akan digunakan sebagai media dalam kegiatan kolase terlalu besar, sehingga anak kesulitan dalam menempelkan bahan alami pada gambar. Untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak peneliti akan menerapkan suatu tindakan dalam bentuk penggunaan media Alat Permainan Edukatif berupa kegiatan kolase dengan media bahan alam. Bahan alam adalah bahan yang tersedia di alam. Ketersediaan bahan alam yang cukup dan mudah mendapatkannya di sekitar lingkungan ini dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran pada materi cetak timbul. Bahan alam tersebut berupa daun-daunan, biji-bijian, dan kulit buah yang menjadi media pembelajaran sekaligus acuan menempelkan pada media dengan biaya yang relatif murah. Penggunaan bahan alam sebagai media dalam kegiatan kolase dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya, merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi serta dapat memberikan pengalaman langsung kepada Anak. Menurut Arsyad (2011: 10) hasil belajar seseorang yang diperoleh dari pengalaman langsung (konkret) akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, yang kesemuanya itu dapat memberikan dampak langsung terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 3

METODE Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penerapan Pendekatan kualitatif dengan jenis action research. Riyanto (2001: 49) mengemukakan bahwa penelitian tindakan menekankan kepada kegiatan (tindakan) dengan mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari sesuatu. Sedangkan Elliot (1991: 69) menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya. Langkah-langkah penelitian pada setiap siklus, akan dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya; 1) Perencanaan, Pada tahap ini peneliti menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam penelitian, 2) Pelaksanaan, Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan suatu rangkaian pembelajaran yang dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati aktifitas anak dalam mengikuti pembelajaran. 3) Pengamatan (Observasi), Pengamatan dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Pada waktu melakukan pengamatan, guru mencatat semua apa yang terjadi pada saat itu, maka hasil dari tindakan itu anak dapat memahami benda di sekitarnya menurut bentuk, jenis, dan ukuran, dan 4) Refleksi, Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan pada tiap siklus maka diperoleh hasil pengamatan yaitu siswa sudah memahami atau masih belum. Peneliti melakukan analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan dan penyimpulan data yang telah dikumpulkan. Hasil yang diperoleh anak berupa temuan-temuan di lapangan. Daftar permasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dipakai sebagai dasar untuk melakukan perancangan pada siklus berikutnya. Tempat penelitian dilakukan di kelas Kelompok Bermain Putra Harapan yang terletak di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Penelitian tindakan kelas dilakukan pada semester genap 2014. Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah anak Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng Kec. Gondang, Kabupaten Mojokerto pada tahun pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 15 anak dengan rentang usia 3-4 tahun. Dari 15 anak tersebut terdiri dari 9 anak lakilaki dan 6 perempuan. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak serta mengetahui peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas (Arikunto, 2006: 95). Penilaian ketuntasan dalam penilaian hasil belajar diberikan dengan memberikan simbol bintang, sebagai berikut: * = Belum mampu ** = Mampu dengan bantuan *** = Mampu **** = Sangat mampu Kriteria ketuntasan dalam keberhasilan 80%, anak dikatakan berhasil apabila mencapai nilai lebih sama dengan 80% dan penelitian dinyatakan berhasil. Hasil analisis ini digunakan untuk bahan refleksi dalam perencanaan yang dilanjutkan ke siklus berikutnya. Hasil analisis ini juga digunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki rancangan pembelajaran, sekaligus digunakan untuk mempertimbangkan dalam menentukan metode yang tepat. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran pada Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng Gondang Mojokerto dengan penerapan media bahan alam untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak terlihat bahwa pengalaman belajar anak menjadi termotivasi untuk berkembang dan berkreasi. Anak cenderung lebih semangat belajar. Pengelolahan proses pembelajaran oleh peneliti, terlihat terjadi peningkatan ke arah positif. Terbukti pada siklus I persentase keberhasilan kinerja guru adalah 70% meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Peningkatan ini merupakan salah satu bukti bahwa ada usaha perbaikan mengelola proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran juga diikuti peningkatan aktivitas anak dalam siklus II. Pada siklus I persentase aktivitas anak mencapai 71,8% dan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 80%. Sedangkan pada aspek kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase anak juga terjadi peningkatan pada siklus II. Terbukti persentase pada siklus I adalah 68,3%, maka pada siklus II mencapai 86,6%. Sudah dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada siklus II berhasil karena ketuntasan belajar terpenuhi. Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan diatas dapat terlihat adanya peningkatan siklus 1 dan siklus II yaitu sebagai berikut: Kemampuan motorik halus pada anak Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng Gondang Mojokerto sebelum dilakukan tindakan relatif rendah. Dan mulai nampak peningkatan ketika dilakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran permainan cerita bergambar. Dari silkus 1 ke siklus 2, dengan jumlah 15 anak yang mencapai sesuai harapan sebanyak 13 anak dapat dikatakan baik dan sudah memenuhi target pencapaian yaitu sebnayak 80,5% 4

Dari hasil observasi awal pada siklus I ketiga aspek belum ada yang mencapai ketuntasan, dari hasil yang diperoleh belum berhasil karena belum mencapai target yang ditentukan yaitu 76 %. Setelah diadakan perbaikan dan tindakan tampak ada peningkatan siklus ke II. Tabel 1 Rekapitulasi Aktivitas Guru dan Anak Kemampuan Motorik Halus Anak No Lembar Observasi 90% 90% 80% 80% 70% 70% 60% 60% 50% 50% 40% 40% 30% 30% 20% 20% 10% 10% 0% 0% Siklus I Siklus I Siklus I Siklus II 1 Guru 70 % 87.5% 2 3 Anak 71.8% 80% Kemampuan Motorik Halus Anak 68.8% 86.6% 17,5% 12. 4% 17.8% Guru Guru Anak Anak Kemampuan Motorik Halus Kemampuan Motorik Halus Gambar 1 Diagram Rekapitulasi Aktivitas Guru, Anak dan Kemampuankemampuan Motorik Halus Anak Berdasarkan grafik di atas maka pada siklus 1 data pengamatan pada aktivitas guru, skor yang diperoleh sebanyak 70%, sedangkan dari data pengamatan aktivitas anak sebanyak 71.8% dan Kemampuan motorik halus permulaan sebanyak 68.3 %. Perolehan skor pada aktivitas guru sebesar 87.5%, perolehan skor pada aktivitas anak sebesar 80% dan perolehan kemampuan motorik halus sebesar 86.6%. Dari hasil penelitian ini, metode permainan kolase menggunakan media bahan alam pada anak. Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng Gondang Mojokerto. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Aktivitas guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media bahan alam dapat berjalan dengan baik yang terbukti dapat diterima oleh siswa dan berjalan dengan hasil yang baik. Aktivitas guru yang semakin baik dapat membantu meningkatkan kinerja anak. 2. Aktivitas anak dalam pembelajaran dengan menerapkan media bahan alam dalam proses pembelajaran yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Di samping itu penerapan media bahan alam dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan motorik halus dan kreativitas pada anak. 3. Penerapan media bahan alam dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan media bahan alam pada Kelompok Bermain Putra Harapan Gumeng Gondang Mojokerto terbukti persentase Kemampuan anak pada siklus I adalah 71.8% maka pada siklus II mencapai 80%. Ketuntasan perkembangan motorik halus melalui kegiatan kolase anak pada siklus I hanya mencapai 68.3% dapat dikatakan bahwa proses belajar pada siklus II mencapai 80% berhasil karena ketuntasan belajar terpenuhi. Saran Berdasarkan simpulan yang ada diatas, maka sebagai penutup diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu dilakukannya pengunaan media bahan alam untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak sebagai salah satu alternative metode pembelajaran. 2. Anak seharusnya dilibatkan dalam proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kemampuan dasar. 3. Penerapan penggunaan media bahan alam dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi pembelajaran dan karakteristik anak. 4. Guru selalu berupaya melakukan perbaikan kinerjanya dalam proses pembelajaran tujuan dari pembelajaran tercipta suasana belajar yang kereatif, efektif dan inovatif pada saat proses pembelajaran supaya tidak membosankan. 5

DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. Dkk, 2007. Pengembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arsyad, Azhar, 2006. Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asmawati, Luluk. Dkk, 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Fridani, Lora dkk. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Gunarti. Winda dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Hussein, Magda, dkk, 2004. Bidang Motorik Halus, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PADU) MS.Sumantri, 2008. Perkembangan Motorik Kasar dan perkembangan Motorik Halus htt.// Pembelajaran Guru Word Press. Com/2008/ 05/25/ Perkembangan Motorik-Kasar-dan Perkembangan Motorik-Halus/ Sadiman, Arif. S, dkk, 2012. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Santrock, John W, 2007. Perkembangan Anak, Jakarta: Penerbit Erlangga. Zaman, Badru, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 6