Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Rancang Bangun Inverter Multipulsa untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

SWITCH MODE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER Surya Indrajati 1,Ir.Moh.Zaenal Effendi,MT. 2 1

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

BOOST-UP CHOPPER 24 V/320 V DENGAN KENDALI PROPORSIONAL- INTEGRAL (PI) BERBASIS MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU (ANGIN) UNTUK SISTEM PENERANGAN RUMAH TINGGAL

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PADI DENGAN METODE KONVEKSI BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

DESAIN BATTERY CHARGER DENGAN EFFISIENSI OPTIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PI-Fuzzy

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Rancang Bangun Catu Daya Digital Menggunakan Buck Converter Berbasis Mikrokontroler Arduino

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB II LANDASAN SISTEM

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

UNJUK KERJA PENGUBAH TEGANGAN DC-DC TOPOLOGI BOOST DENGAN NILAI INDUKTANSI DAN KAPASITANSI YANG DIOPTIMASI PADA KEADAAN TRANSIEN

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

PERANCANGAN SISTEM MAXIMUM POWER POINT TRACKING CONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

ANALISIS KINERJA FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL DC-DC CONVERTER PADA MODE BUCK

Kata Kunci: Mikrokontroler ATmega128, Inverter 3 Phase, Frekuensi. Keyword :Microcontroller Atmega128, Inverter 3 Phase, Frequency

BAB II LANDASAN TEORI

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

Pemanfaatan Harmonisa pada Beban Non Linier Sebagai Sumber Energi Menggunakan Full Bridge DC-DC Converter dan Inverter

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

JURNAL TUGAS AKHIR DISAIN RANGKAIAN SNUBBER PADA SISTEM POWER SWITCHING MENGGUNAKAN MOSFET. Universitas Indonesia Depok

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN FLYBACK CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER

Transkripsi:

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI Sutedjo ¹, Zaenal Efendi ², Dina Mursyida 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya 60 Email: truedhee@student.eepis-its.edu Abstrak Pengubah daya DC ke DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan (Buck Converter), dan penurunan tegangan (Boost Converter). Agar mendapatkan hasil keluaran yang baik (konstan) dari rangkaian DC DC converter ini maka digunakan pengendali PI sebangai pengendali keluarannya. Kata kunci : Buck Converter, Boost Converter, PI controller I. PENDAHULUAN Tegangan searah atau dc banyak dipergunakan di dalam industri, bukan hanya sebagai sumber daya listrik motor dc, tetapi juga banyak untuk aplikasi yang lain. Biasanya tegangan dc ini didapat dari tegangan ac yang disearahkan dengan komponen semikonduktor seperti dioda, thyristor, mosfet dll. Tegangan dc ini tidak hanya harus tersaring dengan bersih tetapi juga teregulasi dengan baik. Kalau sumber arus searah ini dibebani maka tegangan outputnya akan berubah. Perubahan ini disebabkan oleh jatuhnya tegangan di diode, saluran, transformator atau di generator kalau sumbernya langsung dari generator. Perubahan ini juga disebabkan oleh perubahan tegangan sumber. Perubahan ini tentunya tidak diinginkan, karena akan mengurangi unjuk kerja dari peralatan yang kita pasang. Maka diperlukannya suatu pengendalian tegangan dc, sehingga peralatan yang kita pasang bekerja sesuai dengan kemampuanya. Berdasarkan ide yang membutuhkan tegangan konstan maka dibuatlah suatu alat yang bisa menjaga tegangan konstan. Dalam sistim pengubahan daya dc atau dc-dc converter, terdapat dua tipe yaitu tipe linier dan tipe peralihan atau tipe switching ( dc chopper ). Tipe linier merupakan cara termudah untuk mencapai tegangan keluaran yang bervariasi, namun kurang diminati karena tingginya daya yang hilang (power loss) pada transistor (VCE*IL) sehingga berakibat rendahnya efisiensi. Sedangkan pada tipe switching, tidak ada daya yang diserap pada transistor sebagai switch. Ini dimungkinkan karena pada waktu switch ditutup tidak ada tegangan yang jatuh pada transistor, sedangkan pada waktu switch dibuka, tidak ada arus listrik mengalir. Ini berarti semua daya terserap pada beban, sehingga efisiensi daya menjadi 00%. Namun pada prakteknya, tidak ada switch yang ideal. Kontroller PI juga merupakan salah satu metode pengontrolan yang digunakan untuk menghasilkan output yang konstan. Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing masing kontroler P dan I dapat saling menutupi dengan menggabungkan keduanya secara paralel menjadi kontroler proporsional plus integral (kontroller PI ). Elemenelemen kontroller P dan I masing-masing secara keseluruhan bertujuan untuk mempercepat reaksi sebuah sistem, menghilangkan offset dan menghasilkan perubahan awal yang besar. Keluaran kontroller PI merupakan jumlahan dari keluaran kontroller proporsional dan, integral. Penyetelan konstanta K p dan K i akan mengakibatkan penonjolan sifat dari masing-masing elemen. Salah satu dari konstanta tersebut dapat disetel lebih menonjol dibanding yang lain. Konstanta yang menonjol itulah yang akan memberi konstribusi pengaruh pada respon sistem secara keseluruhan. II. DASAR TEORI A. Buck Converter Buck converter mengubah nilai tegangan masukan ke nilai tegangan keluaran yang lebih rendah. Nilai tegangan masukan yang dihasilkan dapat dihitung melalui persamaan dibawah ini: V0 D. Vin Dalam proyek akhir ini perancangan buck converter yang dikehendaki yaitu dengan tegangan masukan sebesar 39 Volt yang diperoleh dari DC Power Supply dan akan diturunkan dengan mengubah nilai duty cycle dari rangkaian buck converter ini hingga mencapai tegangan keluaran sebesar 5 Volt.

2 Keuntungan pada konfigurasi Buck antara lain adalah efisiensi yang tinggi, rangkaiannya sederhana, tidak memerlukan transformer, riak (ripple) pada tegangan keluaran yang rendah sehingga penyaring atau filter yang dibutuhkan pun relatif kecil. Kekurangan yang ditemukan misalnya adalah tidak adanya isolasi antara masukan dan keluaran, hanya satu keluaran yang dihasilkan, dan tingkat ripple yang tinggi pada arus masukan. input e(t) Ki Kp s u(t) Gambar 3. Blok diagram pengendali PI Dalam waktu kontinyu, sinyal keluaran pengendali PI dirumuskan sebagai : B Plant output Gambar. Rangkaian buck converter B. Boost Converter Boost converter bekerja dengan menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi dari tegangan masukannya. Besarnya tegangan keluaran yang dihasilkan dapt dihitung dengan menggunakan persamaan. Dalam perancangan proyek akhir ini Boost Converter yang akan dibuat dikehendaki memiliki kemampuan untuk menaikkan tegangan inputnya yang berasal dari DC Power Supply sebesar 2 Volt menjadi 24 Volt dengan arus output hingga mencapai 0 Ampere. Boost juga memiliki efisiensi tinggi, rangkaian sederhana, tanpa transformer dan tingkat ripple yang rendah pada arus masukan. Tetapi boost tidak memiliki isolasi antara masukan dan keluaran, hanya satu keluaran yang dihasilkan, dan tingkatan ripple yang tinggi pada tegangan keluaran. Gambar 2. Rangkaian boost converter C. Perancangan kontroller PI Pengendali PI adalah sistem pengendali gabungan antara pengendali proporsional dan integral. Diagram blok pengendali PI dapat dilihat pada gambar 3 berikut: dengan : u(t) sinyal keluaran pengendali PI p K konstanta proporsional i T waktu integral i K konstanta integral e(t) sinyal kesalahan e(t) referensi keluaran plant Jadi, fungsi alih pengendali PI (dalam domain s) dapat dinyatakan sebagai berikut: III. RANCANGAN SISTEM Supply AC 220 V Ful Bridge Rectifier e( t) Kp u( t) Sensor Arus dan Tegangan Buck / Boost Converter Input Keypad Ki s Microcontroller PWM PWM PI Controller Output Display LCD Gambar 4. Blok diagram sistem Sensor Arus dan Tegangan Beban Dari Gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa perencanaan dan pembuatan serangkaian modul DC DC Converter antara lain meliputi rangkaian Buck dan Boost Converter dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pembangkit pulsa PWMnya dan pengendali PI sebagai pengendali tegangan outputnya. Dalam sistem ini buck converter bekerja untuk menurunkan tegangan dari 39 volt menjadi 5 volt. Sedangkan boost converter bekerja dengan menaikkan tegangan inputnya sebesar 0 volt menjadi tegangan keluaran debesar 24 volt. Pada modul ini digunakan mikrokontroler sebagai pembangkit pulsa PWM dari rangkaian buck dan boost converter. Selain itu mikrokontroler juga terhubung pada rangkaian pembaca arus dan tegangan yang terpasang disisi input dan output rangkaian buck dan boost converter. Pembacaan parameter input dan ouput ini dapat dijadikan sebagai pembanding guna

3 melihat performa kerja dari rangkaian buck dan boost converter. Performa kerja dari buck dan boost converter juga dipengaruhi oleh proses pembebanan yang berubah-ubah nantinya. Oleh karena itu digunakan pengendali PI untuk mengendalikan kestabilan keluaran dari rangkaian buck dan boost converter ini. IV. HASIL PENELITIAN MELALUI SIMULASI A. Buck Converter Berikut ini adalah simulasi rangkaian buck converter biasa dengan Vin 39 Volt dan akan diturunkan menjadi 5 Volt dengan frekuensi swicthing 40KHz. L f 56,78 μh V in V out 5+0,7 39 5 39+0,7 24 0,39 0,67 V o +V f V in +V f I L,5 Capasitor Output Vo ± 0,% x Vo 0,00. 5 0,05 I C o L 8.f. V o,5 8.40.0 3.0,05,5 4800 32,5 μf Dan sebagai pembandingnya berikut ini adalah simulasi rangkaian buck converter dengan menggunakan pengendali PI: Gambar 5. Rangkaian buck converter Gambar 2. Rangkaian buck converter dengan pengendali PI Gambar 0. Pulsa untuk penyulutan Mosfet Boost Converter Gambar 3. Tegangan dan arus output yang telah terkontrol Gambar. Tegangan dan arus output Dengan perhitungan parameter sebagai berikut: Duty cycle: D Vo 5 0,38 38% Vin 39 Arus rata-rata d induktor: I L V o R I o5 A I L 0,3 I L 0,3 5,5 B. Boost Converter Berikut adalah simulasi rangkaian boost converter biasa dengan Vin 0 Volt dan akan dinaikkan menjadi 24 Volt dengan frekuensi swicthing 40KHz. Nilai Induktor: Gambar 4. Rangkaian boost converter

4 Gambar 5. Pulsa untuk penyulutan Mosfet Boost Converter Capasitor Output C o I c rms D T V o 3,52 0,58 25.0 6 0,024 226,7 μf Dan sebagai pembandingnya berikut ini adalah simulasi rangkaian buck converter dengan menggunakan pengendali PI: Gambar 6. Bentuk tegangan dan arus output Dengan perhitungan parameter sebagai berikut: Duty cycle: D Vo 0 0,58 58% Vin 24 Nilai induktor: I L 0,4 I in 0,4 5 2 A L V f out + V f V out 24 + 0,7 0 0 4,7 0,4 0,5 73,5 μh Arus puncak diode: V in I out I in V out +V f 5 0 24+0,7 2,02 I D peak I o 2,2 3,79 A D 0,58 Arus RMS diode: I D Rms I D peak D 3,79 0,58 3,79 0,76 2,88 Arus Rms kapasitor: I c Rms I D Rms 2 -I o 2 V in V out +V f I L 24+0,7 2,88 2 + 2,02 2 8,29 + 4,08 2,37 3,52 Ripple tegangan output: V o Q c I c rms D T c V o ±0,% 240,00 240,024 V 2 Gambar 7. Rangkaian boost converter dengan pengendali PI Gambar 6. Bentuk tegangan dan arus output yang telah terkontrol V. DATA HASIL PENGUJIAN Dari hasil simulasi yang ada maka dapat diambil beberapa data untuk dibandingkan: Tabel Hasil pengujian simulasi rangkaian buck converter tanpa controller 20 7.87 2.62 2 39 5.36 5.2 3 50 9.69 6.96 Tabel 2 Hasil pengujian simulasi rangkaian buck converter dengan controller 20 4.57 4.86 2 39 5.0 5.00 3 39 5.6 5.05 Tabel 3 Hasil pengujian simulasi rangkaian boost converter tanpa controller 5 2.09.02 2 0 24.8 2.04 3 30 72.55 6.4

5 Tabel 4 Hasil pengujian simulasi rangkaian buck converter dengan controller 5 22.89.39 2 0 24.5 2.04 3 30 39.29 3.32 Setelah dilakukan simulasi maka berikut adalah data hasil pengujian langsung rangkaian buck dan boost converter tanpa pengendali PI yang telah dibuat: Tabel 5 Hasil pengujian rangkaian buck converter No Duty Cycle Vi Ii Vo Io Pi Po η 38 30 0,2 0,4 0,5 6 5,8 86,33 2 38 30 0,4 9,8,7 9,8 83,76 3 38 30 0,6 9,45,5 7,7 4,6 80,08 4 38 30 0,8 9,25 2 23, 8,5 80,08 5 38 30 0,9 9 2,5 28,8 22,5 78,3 6 38 30, 8,8 3 34,2 26,4 77,9 7 38 30,3 8,6 3,5 39,6 30,8 77,78 8 38 30,5 8,4 4 50,7 33,6 66,27 9 38 30,7 7,6 4,5 50,7 34,2 67,45 0 38 30,9 7,34 5 56, 36,7 56,4 VII. DAFTAR PUSTAKA [] Lander, Cyril W, Power Electronics third edition. London, McGRAW HILL International Edition, 993. [2] Taufik, M. Starman, M. Anwari 2, Digitally Controlled Synchronous Buck Converter, Cal Poly State University, San Luis Obispo, CA 93407, USA, 2 Universiti Teknologi Malaysia, 830 UTM Skudai, Johor, Malaysia. [3] Suryadi,Arief S dan Teguh Praludi, Studi Efisiensi Non-isolated DC-DC Converter, Peneliti pada Puslit Elektronika & Telekomunikasi LIPI, Bandung, 2008. No Duty Cycle Tabel 6 Hasil pengujian rangkaian boost converter Vin Iin Vout Iout Pin Pout η 58 0,23 9,8 0,5 2,3 9,9 80,57 2 58 0,8 9,05 0,75 8, 4,29 78,95 3 58 0 2,36 8,37 23,6 8,37 77,83 4 58 0 2,94 7,64,25 29,4 22,05 75 5 58 0 3,48 6,84,5 34,8 25,26 72,59 6 58 0 4,07 6,75 40,7 28 68,79 7 58 0 4,6 5,7 2 46, 30,34 65,8 VI. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pada rangkaian buck converter didapatkan hasil pengujian dengan efisiensi maksimum 80,57% yaitu pada saat kondisi pembebanan minimum o,5 A. Pada rangkaian boost converter diperoleh hasil pengujian dengan efisiensi maksimum 86,33% pada saat kondisi beban minimum 0,5 A. Dari data yang didapat, dapat dilihat bahwa penggunaan PI controller dapat mengendalikan keluaran dari rangkaian buck dan boost agar lebih stabil, sekalipun dengan kondisi tegangan masukan yang tidak seimbang. PI controler juga dapat digunakan untuk mengendalikan kestabilan keluaran dari rangkaian yang disebabkan oleh pembebanan yang berubah-ubah pada saat rangkaian bekerja.