BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 19 TAHUN 2014 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Dae

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

4400); 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan;

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Seksi Informasi Hukum Ditama Binbangkum

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH DATR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BOTATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR ^TTAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 42 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 50 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 29 TAHUN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PENGGUNAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS DI KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

MEKANISME PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 77 TAHUN 2017 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 94

BUPATIEMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR : 0i\ TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN TARIF KAPITASI

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2014 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.2 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No perkembangan kebutuhan implementasi penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbang

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26.A TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PEMANFAATAN DANA KAPITASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS

TENTANG PEMANFAATAN DANA NON KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PUSKESMAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 Juni Ditetapkan di Banyuwangi Pada tanggal

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR TAHUN 2015

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA KAPITASI DAN NON KAPITASI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI DAN DANA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGELOLAAN DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

18. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PERSALINAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

N O M O R 23 T A H U N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PESISIR SELATAN PROPINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2016

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 61 TAHUN 2018 TENTANG

Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, CA, QIA, CFrA

Transkripsi:

SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada penyelenggara Jaminan Kesehatan berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, telah dianggarkan dukungan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk operasional pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan; Mengingat b. bahwa dalam rangka tertib administrasi pengelola keuangan daerah terkait dengan pembayaran dana kapitasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah dipandang perlu menyusun Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ; : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 tentang tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah Peraturan Pemerintah Pengganti dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 3. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik 1

Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan residen Nomor 111 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255; 8. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai mana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pengunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bulungan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2008 Nomor 2); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bulungan Tahun 2011 Nomor 1); 2

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulungan. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bulungan. 4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan. 5. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupten Bulungan. 6. Jaminan Kesehatan Nasional yang selanjutnya di singkat JKN adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuran yang dibayar oleh pemerintah. 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan. 8. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah yang selanjutnya di sebut FKTP adalah fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kabupaten Bulungan meliputi Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan kepada FKTP yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya, 9. Badan Penyelengara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan 10. Pengelolaan Dana Kapitasi adalah tata cara penganggaran pelaksanaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban dana kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS Kesehatan. 11. Pemanfaatan Dana Kapitasi adalah tatacara penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Kabupaten Bulungan. 12. Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran perbulan yang dibayar di muka FKTP berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan 13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna angaran/pengguna barang. 14. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat dengan BLUD adalah SKPD atau unit kerja pada SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada perinsip efisinsi dan produktivitas. 15. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya di singkat PPKD adalah kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut 3

dengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah 16. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah Pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah 17. Jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah imbalan yang diberikan dengan memperhatikan tingkat kesulitan, waktu, resiko, dan profesionalitas tenaga dalam proses pelayanan untuk menyelenggara kan kesehatan perorangan pada peserta BPJS Kesehatan dan keluarga nya, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. BAB II PENGELOLAAN DANA KAPITASI JKN Pasal 2 (1) BPJS Kesehatan melakukan pembayaran dana kapitasi kepada FKTP berdasarkan pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP sesuai data dari BPJS Kesehatan. (2) Pembayaran dana kapitasi JKN kepada FKTP di lakukan oleh BPJS Kesehatan setiap bulan paling lambat tanggal 15 bulan berjalan. Pasal 3 (1) FKTP menyusun rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN, untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) Berdasarkan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN sebagai dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Kesehatan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA SKPD) Dinas Kesehatan, yang memuat rencana pendapatan dana kapitasi JKN dan rencana belanja kapitasi JKN. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi perbendaharaan dana kapitasi JKN pada FKTP, Bupati mengangkat bendahara dana kapitasi JKN pada masing-masing FKTP setiap tahun anggaran yang diusulkan oleh Kepala Dinas Kesehatan melalui PPKD yang di tetapkan dengan Keputusan Bupati. (4) Bendahara JKN pada masing-masing FKTP sebagai yang di maksud pada ayat (3) membuka rekening dana kapitasi JKN yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang merupakan bagian dari rekening Bendahara Umum Daerah (BUD) untuk selanjutnya disampaikan oleh FKTP ke BPJS Kesehatan. (5) Pembayaran dana kapitasi oleh BPJS kesehatan ke rekening dana kapitasi JKN pada FKTP diakui sebagai pendapatan. (6) Pendapatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) digunakan langsung untuk pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP. (7) Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak digunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan maka dapat digunakan pada tahun anggaran berikutnya. Pasal 4 (1) Bendahara Dana Kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan menyampaikan realisasi pendapatan dan belanja setiap bulan kepada kepala FKTP. (2) Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi pendapatan dan belanja sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan melampirkan surat pernyataan tanggung jawab. (3) Kepala FKTP bertanggung jawab secara formal dan materil atas pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN. 4

(4) Pendapatan dan belanja sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. BAB III PEMANFAATAN DANA KAPITASI JKN Pasal 5 (1) Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari BPJS kesehatan dimanfaatkan seluruhnya untuk: a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan; dan b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. (2) Alokasi dana kapitasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan pada FKTP ditetapkan sebesar 60 % (enam puluh persen). (3) Alokasi dana kapitasi untuk pembayaran dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan FKTP di tetapkan sebesar 40% (empat puluh perseratus). BAB IV JASA PELAYANAN KESEHATAN Pasal 6 (1) Pembagian jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang melakukan pelayanan pada FKTP sebesar 60% dari total dana kapitasi FKTP. (2) Pembagian jasa pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN Pasal 7 (1) Alokasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebagaimana di maksud dalam pasal 5 ayat (3) dimanfaatkan untuk; a. obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai; dan b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya. (2) Pengadaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sebagaimana yang dimaksud pada ayat(1) huruf a dapat dilakukan melalui dinas kesehatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (3) Dukungan kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif lainnya; b. kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan; c. operasional untuk puskesmas keliling; d. bahan cetak atau alat tulis kantor; dan/atau e. administrasi keuangan dan sistem informasi. (4) Penggunaan dana kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 5

BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 8 Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala FKTP secara berjenjang dan secara fungsional oleh Aparatur Pengawas Intern Pemerintah Kabupaten Bulungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulungan. Ditetapkan di Tanjung Selor pada tanggal 12 Pebruari 2015 BUPATI BULUNGAN ttd Diundangkan di Tanjung Selor pada tanggal 12 Pebruari 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUNGAN BUDIMAN ARIFIN ttd SYAFRIL BERITA DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN 2015 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Sulistia Widarti, SH Pembina / IVa Nip.196509301998032001 6

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR : 2 TAHUN 2015 TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA A. JENIS KETENAGAAN DAN/ATAU JABATAN 1. PENDIDIKAN: NO JENIS KETENAGAAN DAN JABATAN DI TULIS 1 TENAGA MEDIS MEDIS 2 TENAGA APOTEKER APOTEKER 3 TENAGA FROFESI KEPERAWATAN NERS 4 TENAGA KESEHATAN SETARA S.1 S.1 KES 5 TENAGA KESEHATAN SETARA D,IV D.IV KES 6 TENAGA NON KESEHATAN SETARA S.1 S.1 NON KES 7 TENAGA NON KESEHATAN SETARA D.III D.III NON KES 8 TENAGA KESEHATAN SETARA D.III D.III KES 9 TENAGA KESEHATAN DI BAWAH D.III <D.III KES 10 TENAGA NON KESEHATAN SETARA D.III <D.III NON KES Persyaratan Pendidikan : a. Gelar pendidikan adalah gelar yang didapat sesuai ijazah pendidikan terakhir telah diakui serta telah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Bulungan untuk di pergunakan sesuai ketentuan yang berlaku. b. Ijazah terakhir sebagai mana yang di maksud adalah ijazah yang diakui sebagai mana peraturan kepegawaian yang berlaku. c. Bagi S.1 dan D.IV yang didapat saat yang bersangkutan sudah bekerja di puskesmas atau Dinas Kesehatan, dilengkapi dengan surat ijin pemakaian gelar. d. Bagi D.III, dilengkap dengan surat ijin belajar atau surat rekomendasi ijin belajar yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. 2. NILAI NO VARIABEL NILAI KET JENIS KETENAGAAN DAN JABATAN 1. MEDIS 150 2. APOTEKER 100 3. NEARS 100 4. TENAGA KESEHATAN SETARA S.1/D.IV 60 5. TENAGA NON KESEHATAN SETARA S.1 40 6. TENAGA NON KESEHATAN MINIMAL 40 SETARA D.III 7. TENAGA KESEHATAN SETARA D.III 40 7

8. TENAGA KESEHATAN DI BAWAH D.III MASA KERJA LEBIH 10 TAHUN 9. TENAGA KESEHATAN DI BAWAH D.III MASA KERJA SAMPAI 10 TAHUN 10. TENAGA NON KESEHATAN DI BAWAH D.III 15 40 25 Persyaratan ketenagaan : Tenaga yang berhak mendapatkan jasa pelayanan adalah tenaga kerja yang bekerja di FKTP adalah Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan jaringannya yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. B. TUGAS ADMINISTRATIF 1. ADMINISTRSI NO TUGAS ADMINISTRATIF DITULIS 1 KEPALA PUSKESMAS KA PUSKESMAS 2 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA KA SUBBAG TU PUSKESMA PUSKESMAS 3 BENDAHARA DANA KAPITASI JKN BENDAHARA DANA KAPTASI JKN 2. NILAI NO VARIABEL NILAI KET TUGAS ADMINISTRSI 1 KEPALA PUSKESMAS 30 2 KEALA SUB BAGIAN TATA 30 USAHA PUSKESMAS 3 BENDAHARA DANA KAPITASI 30 Persyaratan administrasi berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat sebagai Kepala Puskesmas, Bendahara, dan pengurus lainnya C. PRESTASI KERJA NO VARIABEL NILAI KET PRESTASI KERJA 1 SANGAT BAIK 50 2 BAIK 40 3 SEDANG 30 4 KURANG 20 1. Besaran nilai variabel prestasi kerja untuk pembagian jasa pelayanan kesehatan untuk sebagaimana dimaksud mempertimbangkan: a. besarnya peran, beban kerja, resiko kerja, inovasi, kreasi dan tanggung jawab tenaga kesehatan/non kesehatan pada kegiatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif; b. besarnya peran tim pengelola program Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas; c. peran tenaga kesehatan dan non kesehatan dalam Pokja, Tim dan Program; d. mengampu kekurangan jasa pelayanan kesehatan kegawatdaruratan medis, rawat inap dan PONED. 2. Penilaian kinerja ditentukan oleh Tim Puskesmas yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas, anggota tim paling sedikit terdiri dari 5 orang dan paling banyak 7 orang yang merupakan wakil profesi dan peran yang ada di puskesmas. 8

D. KEHADIRAN NO VARIABEL NILAI KETERANGAN KEHADIRAN 1 HADIR SELAMA I BULAN PENUH + 1 PER HARI KERJA 2 HADIR 1 PER HARI KERJA 3 TIDAK HADIR KARENA SAKIT 0,25 PER HARI KERJA 4 TIDAK HADIR KARENA + 1 PER HARI KERJA PENUGASAN 5 TIDAK HADIR KARENA CUTI 0 PER HARI KERJA 6 TIDAK HADIR KARENA 1 PER HARI KERJA DISPENSASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUGAS DINAS 7 TIDAK HADIR KARENA 0 PER HARI KERJA DISPENSASI YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN TUGAS DINAS 8 TERLAMBAT HADIR ATAU -1 PER HARI KERJA PULANG SEBELUM WAKTUNYA YANG DIAKUMULASI SAMPAI DENGAN 7(TUJUH) JAM 9 TIDAK HADIR TANPA -1 PER HARI KERJA KETERANGAN 1. Besaran nilai masing-masing variabel pada setiap tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan berdasarkan bukti obyektif sesuai aturan yang berlaku dan di tetapkan pada lokakarya mini puskesmas. 2. Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-masing tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut; Jumlah nilai yang diperoleh oleh seseorang -------------------------------------------------------------- x jumlah dana jasa pelayanan Jumlah nilai seluruh tenaga Keterangan: Jumlah diperoleh dari nilai variabel jenis ketenagaan dan/atau jasa jabatan di tambah nilai tugas administratif di tambah nilai prestasi kerja ditambah nilai kehadiran. Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, BUPATI BULUNGAN, ttd BUDIMAN ARIFIN Sulistia Widarti, SH Pembina / IVa Nip.196509301998032001 9