J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Unja ABSTRAK

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB IV METODE PENELITIAN

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS PEMASARAN CENGKEH DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 *

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

Analisis Pemasaran Karet Rakyat di Kabupaten Sijunjung. Oleh : Lismarwati. (Di bawah bimbingan Yonariza dan Rusda Khairati) RINGKASAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BINA BARU KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PEMASARAN TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMASARAN GARAM RAKYAT (Studi Kasus di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan)

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PEMASARAN GARAM RAKYAT (Studi Kasus di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan) 1

ANALISIS SISTEM TATANIAGA KARET PADA PETANI KARET EKS UPP TCSDP DI DESA BALAM MERAH KECAMATAN BUNUT KABUPATEN PELALAWAN

IV. METODE PENELITIAN

Agriekonomika, ISSN ANALISIS INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI KABUPATEN PAMEKASAN

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

SALURAN DAN MARJIN PEMASARAN TEMBAKAU RAKYAT: Kasus Subak Cengcengan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Oleh Drs. Ketut Mudita, SP. M.Agb.

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

Delianne Savitri 1), Rahmantha Ginting 2) dan Salmiah 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis, 2) dan 3) Dosen Program Studi Agribisnis

Analisis Pemasaran Kakao (P4MI) Wednesday, 04 June :07 - Last Updated Tuesday, 27 October :46

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

EFISIENSI PEMASARAN JERUK PAMELO DALAM WILAYAH MAGETAN (CITRUS GRANDIS L. OSBEK)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN TOMAT DIDESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS SALURAN PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA KARET (Havea brasiliensis) PADA PETANI SWADAYA DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

ANALISIS PEMASARAN DAN TRANSMISI HARGA PADA PETANI BAHAN OLAHAN KARET (BOKAR) DI DESA SEI TONANG KECAMATAN KAMPAR UTARA KABUPATEN KAMPAR

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum pemasaran adalah proses aliran barang yang terjadi di dalam pasar.

PENGARUH SISTEM PEMASARAN KACANG PANJANG TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA KURIPAN KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

IV. METODE PENELITIAN

MARKETING EFFICIENCY OF PARTNERSHIP SCHEME BROILERS AT SUBDISTRICT KEPUNG KEDIRI REGENCY. Ahmad Zubaidi Adi Ana, Budi Hartono 1 dan Hari Dwi Utami 2

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai Ekspor Sepuluh Komoditas Rempah Unggulan Indonesia

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN. Abstract

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

Transkripsi:

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : 190 194 ISSN 1411-4674 LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA The Marketing Institution of Nutmeg Commodity in Ternate City North Maluku Province Fatmawati, Didi Rukmana, Yansor Djaya Program Studi Agribisnis, Universitas Hasanuddin (Email: fatmawatiwati703@yahoo.co.id) ABSTRAK Komoditi pala merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis peran lembaga pemasaran, margin keuntungan dan farmer s share, serta pengaruh saluran pemasaran terhadap pendapatan petani. Jenis penelitian ini dilakukan secara sengaja ( purposive sampling) dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan salah satu asal komoditi pala. Penelitian dilakukan di Kota Ternate, dari bulan Agustus hingga Oktober 2014. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara berstruktur pada responden petani pala, pedagang pengumpul dan pedagang besar. Data dianalisis menggunakan dengan analisis marjin, keuntungan dan farmer s share dan pendapatan petani. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 bentuk saluran pemasaran komoditi pala. berdasarkan analisis margin yang paling rendah berada pada saluran pemasaran II (25%), dibandingkan lebih tinggi di saluran I (46.53%) dan saluran III (26.57%). Keuntungan lembaga pemasaran (pedagang pengumpul) yang tertinggi terdapat pada saluran pemasaran II (61.54%), sedangkan saluran pemasaran I (21.23%) dan saluran pemasaran III (23.22%, dan 32.33%). Farmer s share yang tertinggi menunjukkan pada saluran pemasaran II (68.18%) da n lebih rendah pada saluran I (58.33%) dan saluran pemasaran III (66.67%). Pendapatan lebih rendah ada pada salura I rata-rata Rp 5.559.092 (32.81%), jika dibandingkan dengan pendapatan petani di saluran pemasaran II dengan pendapatan rata-rata Rp. 6.400.892 (37,78%), Besar kecilnya volume penjualan dan harga yang ditawarkan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Saluran pemasaran II merupakan saluran paling efektif dan efisien kerena lembaga yang berada di dalamnya berperan memberikan informasi harga yang lebih transparan. Kata Kunci: Lembaga, Keuntungan,Farmer s Share, Komoditi Pala ABSTRACT Commodity nutmeg plantation is one commodity that contributes to the national economy. The studi aims to identify and analyse the role of marketing institution, the profit margin, and farmer s share; and to find out the influence of marketing channels of farmers income. The research was conducted using the purposive sampling method in Ternate City, which is one of the sources of nutmeg commodity, from August to October 2014. The data were collected through obsevation and structured inteviews with the respondents, including nutmeg farmers, collector traders, and wholesalers. The data were analysed using the analysis of margin, profit and farmers income. The result show that are three forms of nutmeg marketing channels. The lowest margin is in marketing channel II (25%), compared with marketing channel I (46.53%) and III (26.57%). The highest profit of collector traders is in marketing channels II (61.54%), compared with marketing channels I (21.23%) and III (23.22% and 32.33%). The highest farmer s shar e is in marketing channel II (68.18%), compared with marketing channel I (58.33), and III (66.67%). The highest income of farmers is in marketing channel I (39.61%), compared with marketing cahnnel II (24.89%), and III (35.50%). More farmers prefers to sell nutmegs trought marketing channels I (farmers to village collector traders) due to easier access altrough the price is lawer. This in fluences the farmers 190

Lembaga, Keuntungan,Farmer s Share, Komoditi Pala ISSN 1411-4674 income. Their average income is still low (5,559,092 Rupiah or 32.81%), which is lower than farmers income of 6,400,892 rupiahs (37.78%). This shows that silling volume and price influences farmers income. Keywords: Institutional, margin, profit, farmer s share, nutmeg commodity PENDAHULUAN Komoditi pala merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Indonesia pemasok sekitar 75% dari total kebutuhan pasar dunia setiap tahunnya. Negara pesaing pala Indonesia yang terbesar adalah Grenada dan beberapa negara lain di benua Afrika (Ditjen Perkebunan, 2012). Sebaran utama tanaman pala di Indonesia berada di Maluku, Papua, dan Sulawesi Utara. Maluku juga sebagai salah satu tempat asal ( centre of origin) tanaman pala dunia (Bustaman, 2008). Tujuan pasar utama ekspor komoditi pala yaitu Negara Uni Eropa (EU) dan Jepang. Nilai ekspor biji pala Indonesia tahun 2013 sebesar $ 122,37 juta dan sampai bulan oktober tahun 2014 sebesar $ 93,372 juta (Kementan, 2014). Permasalahan pemasaran pala bukan hanya dihadapkan pada sebatas luas lahan dan produksinya, akan tetapi menganalisa lebih jauh saluran pemasaran yang mempengaruhi pendapatan petani. Produksi komoditas pertanian yang tinggi yang tidak diikuti dengan sistem pemasaran yang baik, maka produksi tersebut tidak dapat memberikan manfaat besar dalam usaha peningkatan pendapatan petani, pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan petani (Irawan, 2003). Memperhatikan sistem pemasaran komoditi pala, petani berada pada posisi yang kurang menguntungkan dalam penentuan harga hasil produksinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ambariyanto (2009), lemahnya posisi tawar petani disebabkan petani kurang mendapatkan akses pasar, informasi pasar dan permodalan yang kurang memadai. Untuk meminimalisir dampak negatif dari sistem pasar yang tidak efisien tersebut diperlukan model kelembagaan yang mengarahkan proses transaksi berjalan secara adil. Menurut Saifuddin (1997), sistem pemasaran yang efisien, dengan masingmasing lembaga pemasaran yang terlibat memperoleh imbalan yang adil. Dengan demikian hubungan antara harga dan produksi mempunyai kaitan yang erat, dimana petani sebagai produsen dan lembaga pemasaran masing-masing mempunyai peranan yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran lembaga, marjin keuntungan, dan pengaruh saluran pemasaran terhadap pendapatan petani pala di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Ternate yaitu di Kecamatan Pulau Ternate dan Pulau Moti yang dipilih secara sengaja (Purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi komoditi pala. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dari data primer berdasarkan wawancara pada responden yang telah ditentukan dan data sekunder berasal dari Dinas yang terkait. Penentuan sampel secara acak dengan menggunakan metode Slovin (Wicaksono, 2012). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah petani 90 orang, pedagang pengumpul sebanyak 3 orang, 191

Fatmawati ISSN 1411-4674 pedagang besar sebanyak 4 orang yang ada di Kota Ternate. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis marjin, keuntungan dan farmer s share. Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Untuk menganalisis pemasaran data harga yang digunakan adalah harga di tingkat petani (produsen) dan harga di tingkat konsumen, secara sistematis dengan rumus menurut Sudiyono (2004), sebagai berikut : M = Pr-Pf Keterangan : M = Marjin Pemasaran Pr = Harga di tingkat konsumen Pf = Harga di tingkat petani Besarnya persentase yang diterima di tingkat petani ( farmer s share) dari tingkat konsumen dihitung menggunakan rumus Swastha (2000), sebagai berikut : Sf = x 100% Keterangan : Sf = Farmer s Share Pf = Harga di tingkat petani Pr = Harga di tingkat konsumen HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan pemasaran komoditi pala di Kota Ternate terdapat 3 (tiga) saluran pemasaran, yaitu dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar dan eksportir. Dengan menganalisis peran lembaga pemasaran melalui analisis marjin, keuntungan, farmer s share serta pengaruh saluran pemasaran terhadap pendapatan petani. Adapun pada kegiatan pemasaran dikeluarkan biaya oleh petani ataupun lembaga pemasaran. Biaya yang dikeluarkan pada saat petani pala mulai masuk musim panen sampai pasca panen. Biaya-biaya yang dikeluarkan petani usahatani pala adalah sebagai berikut : Biaya tetap merupakan biaya awal yang dikeluarkan petani pala seperti biaya terpal, keranjang dan lainnya. biaya tidak tetap yang paling besar dikeluarkan oleh petani pada usahatani pala adalah tenaga kerja yaitu sebesar 70,81% dengan biaya rata-rata Rp 2,722,188.9. Hal ini membuktikan bahwa pada usahatani komoditi pala petani mengeluarkan biaya yang cukup besar pada tenaga kerja dibandingkan dengan biaya lainnya sedangkan biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani pala dengan biaya yang cukup tinggi adalah biaya pembelian terpal yaitu dengan biaya rata-rata adalah Rp. 286,866.7 (63.45%). Apabila melihat dari biaya yang dikeluarkan petani pada usahatani komoditi pala tidak sebanding dengan pendapatan yang diterima petani. Pada tabel 1, 2 dan 3, hasil penelitian menunjukan bahwa margin, keuntungan, farmer s share telah diketahui saluran pemasaran II lebih efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran I dan III. Pada saluran II lebih kecil marji pemasarannya yaitu sebesar Rp.35.000/kg (28%), dibanding saluran I sebesar Rp. 50.000/kg (40%) dan saluran III sebesar Rp 40.000/kg (32%), demikian farme rs share di saluran II lebih tinggi sebesar 68.33% dibanding saluran I sebesar 58.33% dan saluran III sebesar 66.67%. Lebih banyak jumlah petani memilih menjual pala ke saluran pemasaran I (petani ke pedagang pengumpul desa) dengan alasan akses kepedagang lebih mudah walaupun harga yang ditawarkan lebih rendah, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani masih rendah rata-rata Rp 5.559.092 (32.81%), apabila dibandingkan lebih tinggi pendapatan petani yang ada di saluran II (petani ke pedagang pengumpul kecamatan) dengan pendapatan rata-rata Rp. 6.400.892 (37,78%). 192

Lembaga, Keuntungan,Farmer s Share, Komoditi Pala ISSN 1411-4674 Tabel 1. Analisis Margin Pemasaran Komoditi Pala di Kota Ternate Lembaga Besar Marjin pemasaran Saluar I % Saluran II % Saluran III % P. Pengumpul 25.000 17.86 35.000 25.00 P. Besar 40.000 28.57 40.000 28.57 Total 65.000 46.43 35.000 25.00 40.000 28.57 Sumber : Data Setelah Diolah, 2014 Tabel 2. Farmer s Share Pada Tiap Saluran Pemasaran Komoditi Pala Uraian Saluran I Saluran II Saluran III PF (Rp/Kg) 70.000 75.000 80.000 Pr 120.000 110.000 120.000 Farmer s Share (%) 58.33 68.18 66.67 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014 Tabel 3. Pendapatan Petani Pala di Kota Ternate Tahun 2014 Pola Saluran Pemasaran Jumlah Petani (orang) Pendapatan (Rp) Rata-rata Pendapatan (Rp) Persentase (%) Saluran I 43 239,040,950 5,559,092 39.61 Saluran II 28 150,225,000 3,493,605 24.89 Saluran III 19 94,659,500 4,982,079 35.50 14,034,775 Sumber: Data Primer setelah diolah, 2014 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peran lembaga pemasaran komoditi pala yaitu pada saluran II sangat efektif dan efisien terhadap marjin, keuntungan, farmer s share serta pengaruhnya terhadap pendapatan yang diterima baik petani dan memberikan keuntungan bagi lembaga pemasaran yang terkait pada saluran pemasaran komoditi pala. Peranan lembaga yang ada pada saluran II lebih efektif dibanding saluran I dan III, karena lembaga saluran II mempermudah akses petani, dan memberikan keuntungan kepada petani melalui harga dibandingkan saluran I dan III. Berdasarkan marjin, keuntungan dan farmers share saluran II lebih efektif dibanding saluran I dan III karena nilai marjin pada saluran II lebih kecil yaitu Rp.35.000/kg (28%), dibanding saluran I sebesar Rp. 50.000/kg (40%) dan saluran III sebesar Rp 40.000/kg (32%), demikian farmer s share di saluran II lebih tinggi sebesar 68.33% dibanding saluran I sebesar 58.33% dan saluran III sebesar 66.67%. Dalam menganalisis saluran pemasaran komoditi pala lebih banyak petani memilih menjual di saluran I karena dengan alasan bahwa lebih dekat ketempat pedagang dan lebih menghemat biaya transportasi. Walaupun rendah harga beli komoditi pala yang diterima petani, hal tersebut mempengaruhi marjn, keuntungan dan farmer s share baik ditingkat pendapatan yang diterima. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran II lebih efektif dan efisien terhadap marjin, keuntungan, farmer s share dan pendapatan yang diterima, dibandingkan saluran I dan III. Lembaga dalam saluran II dapat berperan ganda karena bukan hanya sebagai pedagang pengumpul berfungsi sebagai 193

Fatmawati ISSN 1411-4674 pedagang besar yang menyalurkan langsung ke eksportir sehingga peran lembaga pada saluran II mempermudah akses petani dan memberikan informasi harga lebih transparan. Menurut Angipora (1999 ), sistem pemasaran dianggap efisien apabila mampu menyampaikan hasil dari produsen kepada konsumen dengan efektif. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analsis marjin, keuntungan dan farmers share saluran II lebih efektif dan efisien dibanding saluran I dan III karena nilai marjin pada saluran II lebih kecil yaitu Rp.35.000/kg (28%), dibanding saluran I sebesar Rp. 50.000/kg (40%) dan saluran III sebesar Rp 40.000/kg (32%), demikian farme rs share di saluran II lebih tinggi sebesar 68.33% dibanding saluran I sebesar 58.33% dan saluran III sebesar 66.67%. Lebih banyak jumlah petani memilih menjual pala ke saluran pemasaran I (petani ke pedagang pengumpul desa) dengan alasan akses kepedagang lebih mudah walaupun harga yang ditawarkan lebih rendah, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan petani masih rendah dengan pendapatan rata-rata Rp 5.559.092 (32.81%), apabila disbandingkan lebih tinggi pendapatan petani yang ada di saluran II (petani ke pedagan g pengumpul kecamatan) dengan pendapatan rata-rata Rp. 6.400.892 (37,78%), hal ini dipengaruhi lebih besar kecilnya volume penjualan serta harga yang ditawarkan. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh lembaga pemasaraan khususnya pada petani maka peneliti menyarankan untuk menggunakan saluran pemasaran ke II atau saluran pemasaran III karena lebih pendek. Disisi lain pemerintah daerah harus lebih serius untuk membantu petani dengan cara memberikan pelatihan khusus kepad meningkatkan kesejahteraan petani pala. DAFTAR PUSTAKA Ambariyanto. (2009). Pengembangan Kelembagaan Pemasaran Komoditas Tembakau Terhadap Kesejahteraan Petani di Kabupaten Sumenep. Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor Publik. ISSN 1829-9857. Angipora. (1999). Dasar-Dasar Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Bustaman. (2008). Prospek Pengembangan Minyak Pala Banda sebagai Komoditas Ekspor Maluku. Jurnal Litbang Pertanian. Bogor. Ditjen Perkebunan. (2012). Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah Penyegar. Buku Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Pala. Jakarta. Irawan. (2003). Prinsip-prinsip Kepuasan Pelanggan. Penerbit Elek Media Komputindo. Jakarta. Kementan. (2014). Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Jakarta. Saifuddin. (1997). Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. PT. Gramedia. Sudiyono. (2004). Pemasaran Pertanian. Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang. Swastha. (2000). Saluran Pemasaran, Konsep dan Strategi Analisa Kuantitatif. BPFE-UGM. Jogyakarta. Wicaksono. (2012). Analisis Statistik. Penentuan Jumlah Sampel Dengan Rumus Slovin. Diakses 5 April 2014. Available from: http://analisisstatistika.blogspot.com/2012/09/.ru mus-slovin.html. 194