PERBANDINGAN BUBBLE SORT DENGAN INSERTION SORT PADA BAHASA PEMROGRAMAN C DAN FORTRAN

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

PENGURUTAN (SORTING) 1. Overview

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

Sorting. Pertemuan ke 14.

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

Array ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori.

Jurnal Evolusi Volume 5 No evolusi.bsi.ac.id

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1

Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting

STRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

Perbandingan Performa Kombinasi Algoritma Pengurutan Quick-Insertion Sort dan Merge-Insertion Sort

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3)

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

Gambar 1. Langkah-langkah pengurutan metode Insertion Sort (1)

Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++


A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Bubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida

Simple Sorting Techniques

SORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

ANALISIS ALGORITMA INSERTION SORT, MERGE SORT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM BAHASA PEMROGRAMAN C++

Komputasi Paralel Sebagai Alternatif Solusi Peningkatan Kinerja Komputasi

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Praktikum 8. Pengurutan (Sorting) Bubble Sort, Shell Sort

Pengertian Algoritma Pengurutan

Sorting Algorithms. Definisi

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN.

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

Sorting Algorithms. Buble Sort

Analisis Algoritma Bubble Sort

SORTING (PENGURUTAN DATA)

Sorting Algorithms. Divide and Conquer

SEARCHING & SORTING. Pendahuluan

SEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut

7. SORTING DAN SEARCHING

Prpsedur progaram selectioa sort (Dengan program C++)

# TEN Sorting PENDAHULUAN

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF

DIKTAT STRUKTUR DATA Oleh: Tim Struktur Data IF

PERBANDINGAN ALGORITMA INSERTION SORT DENGAN MERGE SORT PADA BAHASA PEMROGRAMAN C DAN JAVA

Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni

APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID

BAB 8 SORTING DAN SEARCHING

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sorting Algorithms. Algoritma dan Struktur Data. Sorting algorithms

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}

PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

Kontrak Perkuliahan & Introduction

Algoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

Pencarian (Searching)

Kompleksitas Algoritma Rank Sort dan Implementasi pada Parallel Programming Dengan Menggunakan OpenMP

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

Komparasi Algoritma Quicksort dan Bucket Sort pada Pengurutan Data Integer

Sorting (Bubble Sort)

SORTING (Pengurutan)

TELAAH WAKTU EKSEKUSI PROGRAM TERHADAP KOMPLEKSITAS WAKTU ALGORITMA BRUTE FORCE DAN DIVIDE AND CONQUER DALAM PENYELESAIAN OPERASI LIST

BAB 2 SORTING (PENGURUTAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODUL PRAKTIKUM STRUKTUR DATA DAN ALGORITMA BUBBLE SORT, SELECTION SORT, INSERTION SORT

BAB V SORT. Proses penukaran tidak dapat langsung dilakukan dengan cara : nilai[1] = nilai[2]; nilai[2] = nilai[1];

Nama Soal Pembagian Ring Road Batas Waktu 1 detik Nama Berkas Ringroad[1..10].out Batas Memori 32 MB Tipe [output only] Sumber Brian Marshal

BAB VI Pengurutan (Sorting)

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)

PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort

Konsep Dasar Struktur Data. Struktur Data

SORTING ALGORITMA. Bubble Sort JANUARY 14, 2016

Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Volume 9 No

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Algoritma dan Struktur Data

SORTING ARRAY FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNISBANK SEMARANG : ANDY KRISTIANTO : Disusun Oleh :

Alpro & Strukdat 1 C++ (Sorting) Dwiny Meidelfi, M.Cs

Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:

Quick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati

Transkripsi:

PERBANDINGAN BUBBLE SORT DENGAN INSERTION SORT PADA BAHASA PEMROGRAMAN C DAN FORTRAN Reina; Josef Bernadi Gautama Computer Science Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 reina@binus.edu; jbernadi@binus.edu ABSTRACT Sorting is a basic algorithm studied by students of computer science major. Sorting algorithm is the basis of other algorithms such as searching algorithm, pattern matching algorithm. Bubble sort is a popular basic sorting algorithm due to its easiness to be implemented. Besides bubble sort, there is insertion sort. It is less popular than bubble sort because it has more difficult algorithm. This paper discusses about process time between insertion sort and bubble sort with two kinds of data. First is randomized data, and the second is data of descending list. Comparison of process time has been done in two kinds of programming language that is C programming language and FORTRAN programming language. The result shows that bubble sort needs more time than insertion sort does. Keywords: algorithm, sorting, bubble sort, insertion sort, C, FORTRAN ABSTRAK Sorting merupakan algoritma dasar yang dipelajari oleh mahasiswa fakultas ilmu komputer. Algoritma sorting menjadi dasar bagi algoritma lain dalam melakukan pencarian, patern matching dan proses lainnya. Algoritma sorting dasar yang populer digunakan adalah bubble sort. Bubble sort menjadi salah satu algoritma sorting yang mudah dimengerti dan mudah diimplementasikan dalam bahasa program. Selain bubble sort, algoritma lain yang dapat digunakan untuk melakukan pengurutan adalah insertion sort. Insertion kurang populer daripada bubble sort karena memiliki algoritma yang lebih rumit dalam melakukan pengurutan. Paper ini membahas kecepatan proses antara bubble sort dan insertion sort menggunakan dua jenis data, yaitu data random dan data yang terurut secara descending. Penelitian ini juga membandingkan hasil sorting antara bahasa program C dan bahasa program FORTRAN. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa waktu mengurutkan yang dibutuhkan bubble sort lebih lama dibandingkan pengurutan dengan menggunakan insertion sort. Kata kunci: algoritma, sorting, bubble sort, insertion sort, C, FORTRAN 1106 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115

PENDAHULUAN Algoritma sorting adalah algoritma untuk mengurutkan sejumlah data yang menghasilkan urutan dari kecil ke besar (ascending) maupun dari besar ke kecil (descending). Algoritma sorting merupakan salah satu algoritma yang dipelajari oleh mahasiswa tingkat dasar pada fakultas ilmu komputer. Algoritma ini menjadi dasar dari algoritma lainnya seperti pencarian, patern matching, dan lain-lain seperti yang dikatakan oleh Sunny Y. Wang (1996) Sort Algorithm is one of the fundamental technique in computer science because of the following reasons. First, it is the basis of many other algorithms such as searching, pattern matching, digital filter etc., and many application have been found in database system. Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan sorting adalah bubble sort. Algoritma bubble sort yang mudah diingat, menjadikan algoritma ini paling banyak dipilih oleh mahasiswa dalam membuat program sorting. Selain bubble sort ada algoritma lain yaitu insertion sort. Algoritma insertion sort agak sulit dipahami, namun diduga lebih cepat dalam melakukan sorting dibandingkan dengan bubble sort. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Astrachan (2003), The bubble sort algorithm is not very useful in practice, since it runs more slowly than insertion sort and selection sort, yet is more complicated to program. Bubble sort memiliki tingkat popularitas yang lebih tinggi pada penelitian di tahun 2000 dan 2002. Seperti yang ditunjukan oleh Tabel 1, pada tahun 2000 lebih banyak orang yang mengakses kata kunci bubble sort sebanyak 12.400 hits, dibandingkan dengan insertion sort yang hanya 8450 hits. Dua tahun kemudian pada tahun 2002, jumlah orang yang mengakse skata kunci bubble sort juga lebih besar dari pada insertion sort yaitu 33.800 hits, sedangkan insertion sort hanya 21.870, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa bubble sort lebih popular dibandingkan dengan insertion sort. Tabel 1 Tingkat Popularitas Algoritma Sorting Sort Hits 2000 Hits 2002 Quick 26,780 80,200 Merge 13,330 33,500 Heap 9,830 22,960 Bubble 12,400 33,800 Insertion 8,450 21,870 Selection 6,720 20,600 Shell 4,540 8,620 Untuk itu dibutuhkan suatu penelitian yang membuktikan perbandingan kecepatan implementasi kedua algoritma sorting tersebut dengan jumlah data di atas sepuluh ribu. Bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan untuk implementasi algoritma pada fakultas ilmu komputer adalah bahasa pemrograman C, yang merupakan bahasa yang paling banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi. Peneliti memilih dua bahasa pemrograman yang digunakan untuk penerapan kedua algoritma tersebut, yaitu bahasa pemrograman C dan bahasa pemrograman FORTRAN. METODE Dalam penelitian ini disiapkan dua jenis data, yaitu lima puluh ribu data random berupa bilangan bulat antara 1 sampai 10000 dan lima puluh ribu data yang terurut secara descending dari Perbandingan Bubble Sort... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1107

50000 sampai 1 yang masing-masing disimpan dalam sebuah file. Peneliti membuat algoritma yang sama untuk diterapkan dalam bahasa pemrograman C dan bahasa pemrograman FORTRAN untuk membaca data dari file, menyimpan dalam array satu dimensi, mencatat waktu proses sorting yang dilakukan baik dengan bubble maupun insertion sort. Hasil pencatatan disimpan dalam file yang merupakan hasil dari penelitian ini. Algoritma bubble sort yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubble sort yang akan berhenti melakukan pengurutan dalam sekali putaran data jika data sudah terurut. Pseudocode bubble sort yang digunakan adalah sebagai berikut: Start //membaca isi file initialize arr to array of 50000 initialize a to 0 open File 1 while not end of file "file 1" input arr index a from 1 line of file 1 add 1 to a end while //mencetak waktu mulai initialize time_start to time now print time_start //bubble sort initialize temp to 0 initialize flag to 0 initialize n to 50000 initialize i to 1 initialize j to n-1 do set flag to 0 do if arr index j-1 > arr index j then set temp to arr index j set arr index j to arr index j-1 set arr index j-1 to temp set flag to 1 end if minus 1 to j while j>=i add 1 to i while i<n and flag <> 1 end //mencetak waktu selesai initialize time_end to time now print time_end initialize time_need to time end - time_start print time_need 1108 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115

Sedangkan konsep insertion sort yang digunakan adalah insertion yang umum digunakan. Pseudocode insertion yang digunakan adalah sebagai berikut: Start //membaca isi file initialize arr to array of 50000 initialize a to 0 open File 1 while not end of file "file 1" input arr index a from 1 line of file 1 add 1 to a end while //mencetak waktu mulai initialize time_start to time now print time_start //bubble sort initialize temp to 0 initialize n to 50000 initialize i to 0 initialize k to 0 initialize y to 0 do set y to arr index k set i to k-1 do set arr index i+1 to arr index i minus 1 to j while i>=0 and arr index i > y set arr index i+1 to arr i add 1 to k while k<n end //mencetak waktu selesai initialize time_end to time now print time_end initialize time_need to time end - time_start print time_need Untuk mendapatkan hasil, digunakan komputer notebook yang digunakan untuk mengkompilasi program C dan FORTRAN. Komputer yang digunakan untuk menjalankan program memiliki spesifikasi sebagai berikut: Jenis : Notebook Type : Acer Travelmate 4740 Processor : Intel Core i3 M330 2,13 Ghz Memory RAM : 2 GB Perbandingan Bubble Sort... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1109

HASIL PEMBAHASAN Untuk menghasilkan data random yang digunakan sebagai masukan dari aplikasi, dilakukan pengacakan angka yang dibantu oleh bahasa program C. Penggalan program yang dipakai untuk data random adalah: for(int i=0; i<50000; i++) arr[i]=rand()%10000; fprintf(file, %d,arr[i]); Variasi data masukan lainnya yang digunakan adalah data terurut dari besar ke kecil. Pembuatan data ini juga dibantu oleh aplikasi bahasa program C, dengan penggalan program sebagai berikut: for(int i=50000; i>0; i--) fprintf(file, %d,i); Dari pseudocode yang sudah disiapkan, diterjemahkan ke bahasa program C dan FORTRAN, sehingga menghasilkan program-program sebagai berikut : Program bubble sort yang disiapkan: #include <stdio.h> #include <stdlib.h> #include <time.h> void main() long a=0,arr[50000]; FILE *fp; fp=fopen("data2.txt","r"); FILE *fw; fw=fopen("hasil.txt","a"); if(fp==null) printf("file can t be opened\n"); exit(1); while(!feof(fp)) fscanf(fp,"%d",&arr[a]); a++; //cetak waktu sekarang time_t now; time(&now); 1110 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115

printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t startclock = clock(); //bubble sort long temp=0,flag=0,n=50000; for(int i=1; i<n; i++) flag=0; for(int j=n-1; j>=i; j--) if(arr[j-1] > arr[j]) temp=arr[j]; arr[j]=arr[j-1]; arr[j-1]=temp; //swaping if(flag==0)break; flag=1; //printf("t"); //cetak waktu selesai time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t endclock = clock(); printf("%ld detik\n\n", (endclock - startclock) / CLOCKS_PER_SEC); fprintf(fw,"%ld detik\n\n", (endclock - startclock) / CLOCKS_PER_SEC); fclose(fp); fclose(fw); Sedangkan program code yang dipakai untuk melakukan algoritma insertion sort dengan bahasa program C adalah sebagai berikut: #include <stdio.h> #include <stdlib.h> #include <time.h> void main() long a=0,arr[50000]; FILE *fp; fp=fopen("data2.txt","r"); FILE *fw; fw=fopen("hasil.txt","a"); if(fp==null) printf("file can t be opened\n"); exit(1); while(!feof(fp)) fscanf(fp,"%d",&arr[a]); Perbandingan Bubble Sort... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1111

a++; //cetak waktu sekarang time_t now; time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t startclock = clock(); //insertion sort long n=50000; long i, k, y; for(k=0; k < n; k++) y = arr[k]; for(i=k-1; i >= 0 && y < arr[i]; i--) arr[i+1] = arr[i]; arr[i+1] = y; //cetak waktu selesai time(&now); printf("%s", ctime(&now)); fprintf(fw,"%s", ctime(&now)); clock_t endclock = clock(); printf("%ld detik\n\n", (endclock - startclock) / CLOCKS_PER_SEC); fprintf(fw,"%ld detik\n\n", (endclock - startclock) / CLOCKS_PER_SEC); fclose(fp); fclose(fw); getchar(); Algoritma buble sort pada bahasa program FORTRAN sebagai berikut: Integer data(50000) Character (Len=20) :: FDate@ Character (Len=8) :: Time@ Open(5,File='data1.txt') Open(10,File='hasilbubble2.txt') Open(20,File='hasilsort.txt') Do 10 i = 1,50000 10 Read(5,*) data(i) Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time1) i = 1 Do While (i.lt. 50000) kflag = 0 j = 50000 1112 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115

Do While (j.gt. 1) If (data(j-1).gt. data(j)) then ktemp = data(j) data(j) = data(j-1) data(j-1) = ktemp kflag = 1 EndIf j = j - 1 End Do i = i + 1 If (kflag.eq. 0) Goto 60 End Do 60 Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time2) Write(10,*) Time2-Time1 Close(5) Close(10) Do 40 i = 1,50000 40 Write(20,*) i,data(i) Close(20) End Sedangkan algoritma insertion pada bahasa FORTRAN adalah sebagai berikut: Integer data(50000) Character (Len=20) :: FDate@ Character (Len=8) :: Time@ Open(5,File='data1.txt') Open(10,File='hasilinsertion.txt') Open(20,File='hasilsortinsertion.txt') Do 10 i = 1,50000 10 Read(5,*) data(i) Write(10,*) FDate@(), Time@() Call Clock@(Time1) k = 1 Do While (k.le. 50000) y = data(k) i = k - 1 Do While ((i.gt. 0).AND. (y.lt. data(i))) data(i+1) = data(i) i = i - 1 End DO data(i+1) = y k = k + 1 End Do Write(10,*) FDate@(), Time@() Perbandingan Bubble Sort... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1113

Call Clock@(Time2) Write(10,*) Time2-Time1 Close(5) Close(10) Do 40 i = 1,50000 40 Write(20,*) i,data(i) Close(20) End Untuk mengeksekusi program ini, digunakan compiler Visual studio express edition 2010 untuk C, dan Silverfrost FTN95 untuk FORTRAN. Dari hasil penelitian didapatkan hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, yaitu waktu yang dibutuhkan dalam mengurutkan menggunakan bahasa C dengan menggunakan algoritma bubble sort dengan data acak yaitu 22 detik. Sedangkan untuk data descending bubble sort membutuhkan waktu 26 detik. Sedangkan jika menggunakan algoritma insertion sort untuk data acak membutuhkan waktu 8 detik, dan 16 detik untuk data yang terurut descending. Adanya perbedaan waktu antara algoritma bubble sort dan insertion sort juga ditunjukkan oleh table 3 dengan menggunakan bahasa FORTRAN, didapat rata-rata waktu untuk mengurutkan dengan algoritma bubble sort adalah 128 detik untuk data acak dan 151 detik untuk data terurut descending. Sedangkan mengurutkan dengan algoritma insertion sort adalah 21 detik untuk data acak, dan 43 detik untuk data terurut secara descending. Tabel 2 Hasil Penelitian dengan Bahasa C Bahasa Program C Data Acak Data Descending Bubble Sort 22 26 Insertion Sort 8 16 Tabel 3 Hasil Penelitian dengan Bahasa FORTRAN Bahasa Program FORTRAN Data Acak Data Descending Bubble Sort 128 151 Insertion Sort 21 43 Dari hasil yang didapat, penelitian ini menunjukkan bahwa dugaan algoritma insertion sort mengurutkan data lebih cepat dibandingkan dengan bubble sort adalah benar. Kecepatan waktu proses ini berpengaruh kepada jumlah perulangan yang dilakukan oleh kedua jenis sorting ini. Bubble sort menggunakan iterasi sebanyak n 2, hal ini mengakibatkan pengaksesan data yang sama dilakukan berulang ulang. Sedangkan pada insertion sort, iterasi yang dilakukan hanya 1 kali kepada keseluruhan data, karena cara yang dilakukan insertion sort adalah menemukan posisi yang tepat pada setiap keynya. Kecepatan eksekusi ini terbukti baik dalam bahasa pemrograman C maupun bahasa pemrograman 1114 ComTech Vol.4 No. 2 Desember 2013: 1106-1115

FORTRAN. Proses pengurutan yang lebih cepat akan membantu pengguna dalam efisiensi waktu dan penggunaan memori. PENUTUP Penelitian ini menyimpulkan bahwa sorting menggunakan algoritma insertion sort akan membutuhkan waktu lebih singkat dari pada algoritma bubble sort walaupun algoritma bubble sort yang lebih poluler. Kecepatan proses ini dipengaruhi oleh perbedaan cara kerja setiap sort. Jumlah pengaksesan setiap key pada bubble sort lebih banyak dibandingkan dengan jumlah akses pada insertion sort. Hal ini mengakibatkan waktu proses akan semakin lambat, dan berpengaruh kepada keseluruhan proses sorting. Kecepatan proses ini terbukti tidak hanya di bahasa program C, tetapi juga terbukti pada bahsa program FORTRAN. DAFTAR PUSTAKA Astrachan, Owen. (2003). Bubble sort: an archaeological algorithmic analysis. SIGCSE Bull, 35(1), 1 5. Nyhoff, L., & Leestma, S. (1983). FORTRAN 77 for Engineers and Scientists. Canada: Macmillan Publishing Company. Wang, Sunny Y. (1996). A New Sort Algorithm: Self-Indexed Sort. SIGPLAN Notices, 31, 28 36. DOI:10.1145/227717.227725 Perbandingan Bubble Sort... (Reina; Josef Bernadi Gautama) 1115