Pendahuluan Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1. Topologi Jaringan Scanning

THREAT PACKET ANALYSIS USING SNORT

ANALISA SISTEM KEAMANAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Intrusion Detection System

TUGAS KEAMANAN JARINGAN SNORT

PENDETEKSIAN SERANGAN DDOS (DISTRIBUTED DENIAL OF SERVICE) MENGGUNAKAN IDS (INTRUSION DETECTION SYSTEM)

RANCANG BANGUN SNORT BASE IPS (Intrusion Prevention Systems) Pada Local Area Network (Studi Kasus : SMA Kristen 1 Salatiga) Artikel Ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi dan komunikasi dewasa ini menjadi sangat

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 2 Juni2015

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN SNORT

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI HIERARCHICAL CLUSTERING PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

APLIKASI WEB UNTUK METODE FUZZY NEUARAL NETWORK PADA INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN BERBASIS IDS DI JARINGAN INTERNET UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. komputer, printer dan peralatan lainnya (biasa disebut node) yang terhubung

ANALISA GENERALISASI RULES MENGGUNAKAN SNORT IDS SKRIPSI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN BERBASIS IDS DI JARINGAN INTERNET UNIVERSITAS BINA DARMA

IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN JARINGAN PT TRIPUTRA AGRO PERSADA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI IPS MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB UNTUK PENGAMANAN WEB SERVER WEB BASED IPS MANAGEMENT SYSTEM APPLICATION FOR WEB SERVER PROTECTION

BAB 1. PENDAHULUAN. Ancaman keamanan terhadap penyedia layanan web semakin meningkat

IMPLEMENTASI METODE IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) TERHADAP SERANGAN BACKDOOR DAN SYNFLOOD

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI PENGAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DAN IP TABLES BERBASIS LINUX DI LAB POLITEKNIK TELKOM

PENGGUNAAN SISTEM IDS (Intrution detection System) UNTUK PENGAMANAN JARINGAN DAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi. Sementara itu, masalah keamanan ini masih sering kali

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRESENTATION IDS (Intrusion Detection System) Ade Surya Iskandar a.k.a patusa.cyber

ANALISIS KINERJA SIGNATURE-BASED IDS DENGAN MENGGUNAKAN SNORT DAN IP-TABLES DALAM MENDETEKSI SERANGAN ICMP FLOODING PADA WEB SERVER SKRIPSI

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN FIREWALL IPTABLES DAN SNORT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk membangun sebuah network intrusion detection system (NIDS), dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW

ANALISIS KINERJA SISTEM PENGAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN SNORT IDS DAN IP-TABLES DI AREA LABORATORIUM RDNM PT. X

Mengamankan Sistem Informasi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

IDS (Intrusion Detection Systems )

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Rancang Bangun Network Mapping Sistem Monitoring Jaringan. Vincentius Bima Anong Dian Hutama

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA INSTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) SNORT DAN SURICATA DALAM MENDETEKSI SERANGAN DENIAL OF SERVICE PADA SERVER LINUX

Analisa Pengaruh Model Jaringan Terhadap Optimasi Dynamic Routing. Border Gateway Protocol

Computer Security. Network Security

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SELF DEFENDING LINUX NETWORK

SIMULASI PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN IPS (INTRUSION PREVENTION SYSTEM) PADA UNIT INFOKOM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Secara umum, intrusi adalah ketika seseorang mencoba untuk menembus, penyalahgunaan, atau memanfaatkan sistem anda. Lebih khusus lagi, kebijakan

Network Layer MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rata-rata jumlah insiden keamanan jaringan komputer per hari mencapai

DETEKSI DAN PENCEGAHAN FLOODING DATA PADA JARINGAN KOMPUTER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

ANALISIS DAN PENCEGAHAN METODE SERANGAN FLOODING PADA JARINGAN KOMPUTER

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Artikel Ilmiah. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN PORTSENTRY SEBAGAI TOOLS INTRUSION DETECTION SYSTEM PADA JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN PERANCANGAN INTRUSION DETECTION SYSTEM

Bab III Implementasi Ossim

Perancangan dan Implementasi Sistem Keamanan Berbasis IDS di Jaringan Internet Universitas Bina Darma

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai metode serangan jaringan komputer diantaranya Denial of

MENGENAL JENIS-JENIS SERANGAN DoS (Denial Of Service) TERHADAP SISTEM JARINGAN Muhammad Rudyanto Arief. Abstraksi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. Diskusi tentang masalah keamanan sebuah jaringan komputer, sudah pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUJUAN PEMBELAJARAN: DASAR TEORI

KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

FIREWALL dengan Iptables

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM DETEKSI INTRUSI PADA JARINGAN KOMPUTER BERDASAR PACKET HEADER DENGAN ANALISIS OUTLIER

OPTIMALISASI NETWORK SECURITY DENGAN MENGKOMBINASIKAN INTRUSION DETECTION SYSTEM DAN FIREWALL PADA WEB SERVER. Naskah Publikasi

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

STUDI ANALISIS HOST BASED INTRUSION DETECTION SYSTEM BERBASIS SNORT

Computer Security. Network Security

Gambar 2.1. Bagian IDS

MODUL 7 INTRUSION DETECTION SYSTEM [SNORT]

KEAMANAN JARINGAN MENGGUNAKAN LINUX BOX SEBAGAI UTM (UNIFIED THREAT MANAGEMENT) YANG MEMBERIKAN PENGAMANAN MENYELURUH TERHADAP JARINGAN

Materi I. Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Sistem Pencegahan UDP DNS Flood dengan Filter Firewall Pada Router Mikrotik

IMPLEMENTASI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL SEBAGAI MEDIA NOTIFIKASI

Bab 4 Implementasi dan Pembahasan

IMPLEMENTASI DAN ANALISA UNJUK KERJA KEAMANAN JARINGAN PADA INFRASTUKTUR BERBASIS IDPS (INTRUSION DETECTION AND PREVENTION SYSTEM)

PENERAPAN SMS GATEWAY DAN PACKET FILTER PADA PENGEMBANGAN SECURITY ALERT SYSTEM JARINGAN KOMPUTER

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi

Transkripsi:

1. Pendahuluan Keamanan jaringan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan mengingat semakin banyaknya ancaman terhadap integritas data pada suatu jaringan komputer. Bentuk ancaman kian beragam dan berpeluang untuk mengancam instansi apapun termasuk sekolah. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mendeteksi ancaman sebagai tindakan perlindungan jaringan dan data yang ada di dalamnya. Salah satu bentuk sistem ini adalah Intrusion Detection System. IDS (Intrusion Detection System) merupakan sistem yang mampu mendeteksi dan menganalisa paket-paket data berbahaya yang melewati jaringan secara real time. Terdapat dua jenis teknik IDS dalam mendeteksi serangan yaitu signature based dan anomaly based. Signature based mendeteksi dengan cara mecocokkan pola serangan pada signature yang tersimpan dalam database. Sedangkan anomaly based membandingkan kebiasaan jaringan normal dengan aktivitas baru yang mencurigakan pada jaringan. Tools IDS yang paling banyak digunakan dan telah menjadi standar industri adalah snort. Snort bersifat open source dan available pada banyak platform. Akan tetapi, snort juga memiliki keterbatasan seperti yang terjadi pada Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, tempat dilakukannya penelitian ini. Untuk itu perlu diadakannya penelitian untuk mendesain dan menganalisis rules snort NIDS untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian yang berjudul Aplikasi Web Untuk Metode Fuzzy Neural Network Pada Intrusion Detection System Berbasis Snort. Dalam penelitian ini mengimplementasikan snort IDS dan menerapkan algoritma fuzzy neural network dengan mengklasifikasikan serangan menjadi 3 kategori yaitu normal, high, dan critical. Dilakukan dua kali percobaan yaitu membandingkan metode fuzzy neural network dengan snort serta membandingkan metode fuzzy dan fuzzy neural network dalam mendeteksi serangan[1]. Penelitian terdahulu yang lainnya berjudul Deteksi Anomali Untuk Identifikasi Botnet Kraken dan Conficker menggunakan Pendekatan Rule Based. Melakukan analisa berdasarkan parameter destination port, byte size, dan protokol untuk mengidentifikasikan serangan kraken dan conficker[2]. Perbedaan dengan penelitian ini adalah menganalisa pola serangan dan pola trafik Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dengan beberapa parameter serangan yaitu source address, protokol, byte size, interval waktu dan bandwidth/detik. Berdasarkan nilai keterikatan antar parameter tersebut, maka dapat dilakukan pendekatan rule sebagai solusi yang tepat dan sesuai dengan Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Intrusion Detection System (IDS) merupakan perangkat keras atau perangkat lunak yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan pada sebuah sistem atau jaringan secara real time. Menurut (Dony Ariyus, 2005) intrusion detection 1

system memiliki 3 jenis, yaitu host based, network based, dan hybrid based [3]. IDS memiliki dua cara kerja dalam mendeteksi serangan. Pendekatan yang sering digunakan untuk mengenali serangan yaitu anomaly detection dan signature detection. Anomaly detection merupakan mengidentifikasi perilaku yang tidak lazim dalam host atau network. Kelebihan anomaly detection adalah dapat mengenali tipe-tipe serangan terbaru karena anomaly mempelajari tingkah laku sistem, maka ketika ada kebiasaan baru yang mencurigakan, anomaly akan mendeteksinya sebagai serangan. Anomaly detection juga memiliki kekurangan yaitu adanya tingkat false positive yang tinggi. Cara kerja IDS yang kedua adalah signature detection, yaitu mencocokkan pola serangan yang melewati jaringan dengan signature yang tersimpan dalam database. Signature detection memiliki tingkat deteksi false positive yang rendah akan tetapi akan sulit mendeteksi serangan terbaru jika signature tidak diupdate secara berkala. Snort merupakan suatu aplikasi open source yang berfungsi untuk memeriksa data-data yang masuk dan melaporkan ke administrator apabila terdapat aktivitas-aktivitas mencurigakan. Snort mampu melakukan analisa real time traffic dan packet logger pada jaringan IP dan dapat menganalisa protokol dan melakukan pendeteksian variasi penyerangan. Snort pertama kali dibuat dan dikembangkan oleh Marti Roesh, lalu menjadi sebuah open source project. Versi komersial snort dibuat oleh Sourcefire. False positive adalah suatu kondisi dimana IDS(Intrusion Detection System) mendeteksi suatu serangan, tetapi sebenarnya serangan tersebut bukan suatu tindakan yang mencurigakan atau merusak (Hakim, Riffin Sukmana, 2009). False positive merupakan alert yang memberitahu adanya aktivitas yang berpotensi berupa serangan, tetapi masih ada kemungkinan bahwa ternyata aktivitas tersebut bukan sebuah serangan. Kesulitannya dalah apabila jumlah alert yang muncul banyak akan sulit menyaring mana yang benar-benar serangan dan mana yang bukan serangan. True positive adalah serangan dalam arti sebenarnya, true positive merupakan alert yang muncul ketika ditemukan kecocokan dengan pola serangan [4]. Denial of Service Attacks adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber atau resource yang dimiliki oleh komputer tersebut hingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar dan secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari server [5]. DoS ini akan menyerang dengan cara mencegah seorang pengguna untuk melakukan akses terhadap sistem atau jaringan yang dituju. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh DoS untuk melakukan serangan tersebut, yaitu membanjiri trafik atau lalu lintas jaringan dengan banyaknya data-data sehingga lalu lintas jaringan yang berasal dari pengguna menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Biasanya teknik ini disebut sebagai traffic flooding, membanjiri jaringan dengan cara mengirimkan request sebanyak-banyaknya terhadap sebuah layanan jaringan sehingga request yang datang tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Biasanya teknik ini disebut sebagai request flooding, serta mengganggu komunikasi antara client satu dengan client yang lainnya dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan cara 2

mengubah informasi sistem bahkan adanya perusakan fisik terhadap komponen dan server. 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah ini terdiri dari 5 tahap, antara lain pendefinisian masalah dan kebutuhan sistem, desain NIDS (Network-based Intrusion Detection System), impelementasi, ujicoba, dan analisis permasalahan. SMK Telekomunikasi Tunas Harapan merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang didalamnya terdapat beberapa jurusan berbasis IT (Information Technology). Jurusan tersebut terdiri dari RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan), dan Multimedia. Karena bergerak dibidang IT, tentunya pengguna jaringan pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan sangat beragam dan beresiko mendapatkan ancaman berupa serangan. Pada dasarnya, SMK Telekomunikasi Tunas Harapan belum memiliki sistem perlindungan terhadap jaringannya, sehingga integritas data dan kinerja jaringan terancam. Gambar 1. Topologi Jaringan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Gambar 1 merupakan topologi jaringan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan tempat dilakukannya penelitian ini. Lantai 1 terdapat 3 lab TKJ, lantai 2 terdapat 3 lab RPL, dan lantai 3 terdapat 2 lab Multimedia. Berdasarkan kondisi diatas, SMK Telekomunikasi Tunas Harapan membutuhkan adanya sebuah sistem yang mampu mendeteksi berbagai ancaman 3

yang datang sehingga jaringannya terlindungi sebagai bentuk antisipasi terhadap kerusakan yang lebih parah. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancang sebuah sistem NIDS untuk mendeteksi berbagai serangan dengan aplikasi snort yang bekerja dengan signature-based yang mendeteksi serangan berdasarkan pola serangan yang tersimpan dalam database dan menampilkan serangan berbasis web dengan BASE (Basic Analysis and Security Engine). Gambar 2. Desain Jaringan NIDS Gambar 2 merupakan topologi desain jaringan NIDS, server NIDS diletakkan pada segmen penting sebuah jaringan. NIDS akan menganalisa semua lalu lintas yang melewati jaringan, dan akan mencocokkan paket data yang lewat dengan pola serangan. Dalam hal ini NIDS diletakkan sejajar dengan router sebagai pintu masuk jaringan dengan tujuan setiap paket data yang terjadi pada Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan akan dianalisa berdasarkan pola paket masing-masing. 4

Start Paket data memasuki interface Membandingkan paket data dengan signature yang ada Apakah intrusi? Y Paket data masuk ke database N Paket diteruskan Paket data ditampilkan BASE Admin melakukan tindakan End Gambar 3. Diagram alir cara kerja NIDS Gambar 3 menunjukkan cara kerja NIDS. Dimulai dari paket data yang memasuki interface jaringan yang sudah dikonfigurasi dalam snort. Paket data tersebut dicocokkan dengan signature yang ada dalam database snort. Kemudian apabila paket data tersebut merupakan sebuah intrusi akan disimpan ke database, jika bukan paket data akan diteruskan. Paket data intrusi yang disimpan ke database akan diolah dan dianalisa oleh BASE (Basic Analysis and Security Engine), BASE merupakan aplikasi berbasis GUI yang dapat menganalisa data snort. BASE mencari dan memproses kegiatan mencurigakan yang tersimpan dalam database berdasarkan tools untuk memonitoring jaringan, seperti firewall dan IDS. BASE menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menampilkan informasi dari database melalui tampilan web yang user friendly. BASE juga dapat menampilkan grafik dan statistik berdasarkan waktu, sensor, signature, protokol, alamat IP, TCP/UDP port, atau klasifikasi. Hasil yang ditampilkan akan menjadi acuan administrator dalam mengambil tindakan. 5

Start Install paket apache2, php5, dan mysql-server Buat database dan user dalam root Install snort-mysql Konfigurasi snort Pengujian snort Gagal Berhasil Download BASE Konfigurasi BASE BASE menampilkan alert Gagal End Berhasil Gambar 4. Diagram alir installasi dan konfigurasi NIDS Gambar 4 menunjukkan diagram alir proses installasi dan konfigurasi IDS. Dimulai dari melakukan install paket apache2, php5, dan mysql server serta membuat database dan user baru pada root. Langkah selanjutnya adalah menginstall snort-mysql dan mengkonfigurasinya, jika pengujian snort berhasil maka dilanjutkan dengan mendownload BASE, akan tetapi jika gagal ulangi 6

konfigurasi snort. Setelah mendownload dan mengkonfigurasi BASE, dilakukan pengujian terhadap BASE. Jika BASE mampu menampilkan alert maka pengujian berhasil, tapi jika tidak maka ulangi konfigurasi BASE. Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui kinerja snort NIDS dalam mendeteksi adanya serangan. Berdasarkan ujicoba yang telah dilakukan pada Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan didapatkan 30 sampel serangan. Tabel 1. 30 sampel hasil ujicoba. No Waktu Alert Source Address Protokol Byte Size Interval Waktu Prioritas Bandwidth / detik 1 10:41:46 ICMP PING 180.197.10.10 ICMP 32 1 menit 3 215 kbps CyberKit 2.2 Windows 2 20:52:12 ICMP PING 180.197.10.23 ICMP 32767,5 1 menit 3 32 kbps 3 10:41:46 ICMP PING 180.197.10.10 ICMP 32 5 menit 3 120 kbps 4 20:52:12 ICMP Echo Reply 180.197.10.23 ICMP 32767,5 1 menit 3 32 kbps 5 10:41:46 ICMP Echo Reply 180.197.10.10 ICMP 32 5 menit 3 120 kbps 6 10:41:48 ICMP Destination 180.197.10.6 ICMP 548 1 menit 3 227 kbps Unreachable Port Unreachable 7 06:32:10 ICMP Destination 180.197.10.6 ICMP 548 4 menit 3 227 kbps Unreachable Port Unreachable 8 10:41:49 MS-SQL Probe 180.197.10.10 UDP 18041 1 menit 1 - Response Overflow Attempt 9 06:47:42 MS-SQL Probe 180.197.10.4 UDP 1472 1 menit 1 - Response Overflow Attempt 10 10:42:27 ICMP Fragment 180.197.10.6 ICMP 548 3 menit 3 500 kbps Reassembly Time Exceeded 11 17:51:37 DNS UDP Inverse 180.197.10.19 UDP 1472 1 menit 1 1,472 kbps Query Overflow 12 10:45:41 DOS Teardrop 180.197.10.41 UDP 1472 1 menit 2 1,472 kbps Attack 13 10:50:46 DOS Teardrop 180.197.10.8 UDP 1472 1 menit 2 1,472 kbps Attack 14 10:59:21 DOS Teardrop 180.197.10.21 UDP 1472 1 menit 2 1,472 kbps Attack 15 06:32:13 DOS Teardrop 180.197.10.23 UDP 1472 1 menit 2 1,472 kbps Attack 16 10:47:47 SNMP Request 180.197.10.14 UDP 1472 3 menit 2 9872 kbps UDP 17 11:21:27 SNMP Request 180.197.10.23 TCP 48 2 menit 2 400 kbps TCP 18 11:21:27 SNMP Trap TCP 180.197.10.23 TCP 52 2 menit 2 300 kbps 19 11:21:34 SNMP 180.197.10.23 TCP 52 2 menit 2 455 kbps AgentX/TCP Request 20 20:52:12 ICMP PING 180.197.10.23 ICMP 32.767,5 1 menit 3 32 kbps Windows 21 17:31:53 ICMP PING 180.197.10.4 ICMP 10000 4 menit 3 1kbps 7

Windows 22 17:31:53 ICMP Large ICMP Packet 23 20:52:12 ICMP Large ICMP Packet 24 20:52:35 COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy 25 06:32:16 COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy 26 06:37:47 COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy 27 17:32:52 COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy 28 17:52:16 NETBIOS Name Query Overflow Attempt UDP 29 17:53:10 MISC Bootp Invalid Hardware Type 30 17:53:10 MISC Bootp Hardware Address Length Overflow 180.197.10.4 ICMP 10000 4 menit 2 10000 kbps 180.197.10.23 ICMP 32.767,5 1 menit 2 327675 kbps 180.197.10.6 ICMP 1480 1 menit 2 1480 kbps 180.197.10.23 UDP 1480 1 menit 2 1480 kbps 180.197.10.4 UDP 1024 1 menit 2 1024 kbps 180.197.10.4 ICMP 1480 1 menit 2 1480 kbps 180.197.10.19 UDP 1472 1 menit 1 1472 kbps 180.197.10.19 UDP 1472 1 menit 3 1472 kbps 180.197.10.19 UDP 1472 1 menit 3 1472 kbps Tabel 1 merupakan hasil ujicoba yang dilakukan pada Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Berdasarkan Ujicoba yang dilakukan terdapat 30 sampel serangan yang berhasil dideteksi oleh snort IDS, hal ini menunjukkan bahwa kinerja snort IDS yang telah diimplementasikan pada Local Area Network berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan 30 sampel serangan dengan 6 parameter indikator serangan yaitu source address, protokol, byte size, interwal waktu, prioritas, dan bandwidth/detik. Prioritas yang dimaksud adalah level serangan berdasarkan acuan snort. Prioritas snort terbagi menjadi 4 level, yaitu 1 high, 2 medium, 3 low, dan 4 very low. Prioritas pada snort ternyata tidak sesuai dengan kondisi Local Area Nework SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Misalnya pada serangan MISC bootp hardware address length overflow memiliki prioritas 3 (low), akan tetapi pada parameter bandwidth/detik menunjukkan besar bandwidthnya sebesar 1472 Kbps. Hal ini menunjukkan bahwa prioritas serangan menurut snort, belum tentu sesuai dengan kondisi jaringan masing-masing. Kondisi koneksi internet di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan berasal dari ISP Grahamedia Salatiga dengan maksimal bandwidth 8

sebesar 8 Mbps dan limit bandwidthnya sebesar 128 Kbps. Berdasarkan kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan tersebut, apabila suatu trafik jaringan besar bandwidthnya >128 Kbps merupakan ancaman dan mengakibatkan jaringan terganggu karena melebihi limit bandwidth yang telah ditentukan sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengatasinya. 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan implementasi dan pengujian yang dilakukan, pada tahap ini akan menjelaskan tentang hasil dan pembahasan yang didapatkan dalam penelitian. Tabel 2. Klasifikasi serangan dan false positive. Serangan False Positive ICMP Fragment Reassembly Time Exceeded DNS UDP Inverse Query Overflow DOS Teardrop Attack SNMP Request UDP SNMP Request TCP SNMP Trap TCP SNMP AgentX/TCP Request ICMP Large ICMP Packet COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy NETBIOS Name Query Overflow Attempt UDP MISC Bootp Invalid Hardware Type MISC Bootp Hardware Address Length Overflow ICMP PING CyberKit 2.2 Windows ICMP PING ICMP Echo Reply ICMP Destination Unreachable Port Unreachable MS-SQL Probe Response Overflow Attempt ICMP PING Windows Dari hasil pengujian yang dilakukan didapatkan 30 sampel alert, alert-alert tersebut dapat diklasifikasikan menjadi serangan dan false positive. Terdapat 12 jenis alert yang merupakan serangan dan 6 jenis alert merupakan false positive, jumlah false positive menempati sebesar 20% dari total alert yang berhasil dideteksi IDS. Alert ICMP PING CyberKit 2.2 Windows, ICMP PING, ICMP Echo Reply, dan ICMP PING Windows merupakan alert notifikasi ketika ada kegiatan ping dari klien menuju NIDS server, berdasarkan parameter bandwidth/detik juga tidak menunjukkan suatu aktivitas yang membebani jaringan. Kemudian alert ICMP Destination Unreachable Port Unreachable juga bukan merupakan aktivitas mencurigakan atau false positive karena alert tersebut hanya notifikasi bahwa port yang dituju unreachable. Berikutnya adalah alert MS-SQL Probe Response Overflow Attempt, merupakan notifikasi bahwa 9

database mysql dibanjiri oleh respon terhadap klien, parameter bandwith/detik juga mtidak menunjukkan trafik apapun. Tabel 3. Jenis serangan dan dampaknya. Serangan Dampak ICMP Fragment Reassembly Time Membebani trafik jaringan Exceeded DNS UDP Inverse Query Overflow Jika terus menerus akan merusak DNS Server DOS Teardrop Attack Membebani trafik jaringan SNMP Request UDP Merupakan teknik scanning dengan SNMP Request TCP melihat port mana yang terbuka, jika SNMP Trap TCP dibiarkan lebih lanjut akan SNMP AgentX/TCP Request berdampak menjadi serangan Dos ICMP Large ICMP Packet Jaringan Lemot/Request Time Out COMMUNITY SIP TCP/IP Memperlambat kinerja jaringan Message Flooding Directed to SIP Proxy NETBIOS Name Query Overflow Attempt UDP MISC Bootp Invalid Hardware Type MISC Bootp Hardware Address Length Overflow Jika dibiarkan, maka ada kemungkinan percobaan pencurian data dalam jaringan. Merupakan bentuk remote trojan horse, yang bertujuan untuk membuat server rusak atau mati. Tabel 3 menunjukkan 12 jenis alert serangan beserta dampaknya terhadap Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Dampak seranganserangan tersebut sangat beragam, diantaranya beberapa jenis serangan mengakibatkan trafik jaringan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terbebani dan memperlambat kinerja jaringan, adanya percobaan untuk merusak DNS Server, percobaan port scanning, percobaan pencurian data dalam jaringan, bahkan percobaan untuk membuat server mati atau rusak. Tabel 4. Klasifikasi ancaman dan serangan. Ancaman Serangan ICMP Fragment Reassembly Time SNMP Request TCP Exceeded DNS UDP Inverse Query Overflow SNMP Trap TCP DOS Teardrop Attack SNMP AgentX/TCP Request SNMP Request UDP ICMP Large ICMP Packet COMMUNITY SIP TCP/IP Message Flooding Directed to SIP Proxy NETBIOS Name Query Overflow Attempt UDP MISC Bootp Invalid Hardware Type MISC Bootp Hardware Address Length Overflow 10

Dari jumlah serangan yang didapatkan, maka serangan tersebut diklasifikasikan lagi menjadi ancaman dan serangan menurut kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Ancaman merupakan jenis serangan yang menimbulkan dampak buruk terhadap jaringan dan perlu dilakukannya tindakan untuk mengatasi serangan tersebut. Sedangkan serangan merupakan jenis serangan yang tidak begitu berdampak pada jaringan. Pola serangan dengan kriteria berasal dari port 53 dan memiliki besar bandwith/detik >128 Kbps dengan interval waktu 1 menit merupakan jenis alert DNS UDP Inverse Query Overflow yang menandai suatu percobaan untuk merusak DNS server, ketika trafik jaringan menunjukkan paket data yang berasal dari port 137 dan parameter bandwidth/detik besarnya >128 Kbps dengan interval waktu 1 menit menunjukkan percobaan pencurian terhadap data yang ada dalam jaringan, jenis alertnya adalah NETBIOS Name Query Overflow Attempt UDP. Serta ketika trafik jaringan menunjukkan paket data yang berasal dari port 67 dan parameter bandwidth/detik menunjukkan >128 Kbps dengan interval waktu 1 menit merupakan suatu percobaan yang menandai remote trojan horse yang bertujuan membuat server rusak atau mati, akan ditunjukkan dengan alert MISC Bootp Invalid Hardware Type dan MISC Bootp Hardware Address Length Overflow. Apabila trafik jaringan berasal dari dynamic port dan parameter bandwidth/detik >128 Kbps dengan interval waktu 1 menit terdapat dua jenis kemungkinan alert yaitu DOS Teardrop Attack dan Community SIP TCP/IP message flooding directed to SIP Proxy, jika terus diabaikan kedua jenis alert ini akan mengganggu kinerja jaringan. Paket data yag berasal dari port 161 dan parameter bandwidth/detik sebesar >128 Kbps dengan interval waktu lebih dari 1 menit akan terdeteksi sebagai alert SNMP Request UDP. Selain itu terdapat 2 jenis alert yang berasal dari dynamic port dan parameter bandwidth/detik menunjukkan >128 Kbps dengan interval waktu lebih dari 1 menit, akan terdeteksi sebagai alert ICMP Fragment Reassembly Time Exceeded dan ICMP Large ICMP Packet. Apabila kondisikondisi tersebut tidak terpenuhi maka paket akan dilepas. 11

Start Network Traffic Dynamic Port 53 67 137 161 >128 Kbps >1 menit DNS UDP Inverse Query Overflow DOS Teardrop Attack Normal Traffic Community SIP TCP/IP message flooding directed to SIP Proxy Netbios Name Query Overflow Attempt UDP MISC Bootp Invalid Hardware Type MISC Bootp Hardware Address Length Overflow SNMP Request UDP ICMP Fragment Reassembly Time Exceeded ICMP Large ICMP Packet 12

Gambar 5. Diagram alir rule module serangan. Gambar 5 merupakan diagram alir yang menjelaskan kriteria-kriteria yang akan mendasari snort dalam mendeteksi serangan berdasarkan kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Apabila suatu trafik memenuhi kondisi-kondisi sesuai dengan jenis serangannya masing-masing, maka IDS akan mendeteksinya sebagai serangan, tetapi jika semua kondisi tersebut tidak terpenuhi maka aktivitas tersebut termasuk dengan trafik yang normal. Desain rule module ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat atau mengubah rules snort default menjadi rules yang sesuai dengan kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. 5. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini, yaitu implementasi IDS (Intrusion Detection System) berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Berdasarkan permasalahan yang ada metode pendekatan rule dengan analisis pola serangan dan pola trafik jaringan dapat membantu dalam penyelesaian masalah yang sesuai dengan kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Desain rule module yang didapatkan merupakan acuan untuk membuat atau mengubah rules yang ada di snort menjadi rules yang sesuai dengan kondisi Local Area Network SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Sistem yang dibangun masih memiliki banyak kekurangan, saran-saran yang dapat diberikan antara lain, administrator jaringan dapat mengembangkan pemberian notifikasi snort, seiring dengan berkembangnya teknologi, IDS yang telah dibangun dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah IPS (Intrusion Prevention System) untuk mengoptimalkan jaringan, berdasarkan pendekatan rule yang sudah ada dapat diaplikasikan dalam bentuk rule-rule snort yang baru sesuai dengan kondisi jaringan lokal SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. 6. Daftar Pustaka [1] Tiyas, Feriana Istining, Moch Zen Samsono Hadi, Entin Martiana K., 2010, Aplikasi Web untuk Metode Fuzzy Neural Network Pada Intrusion Detection System Berbasis Snort, Jurusan Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [2] Karima, Aisyatul, 2012, Deteksi Anomali untuk Identifikasi Botnet Kraken dan Conficker Menggunakan Pendekatan Rule Based, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang. [3] Ariyus, Dony, 2007, INTRUSION DETECTION SYSTEM Sistem Pendeteksi Penyusup Pada Jaringan Komputer, Yogyakarta:Andi. [4] Hakim, Riffin Sukmana, Idris Winarno, ST., M.Kom.,Wiratmoko Yuwono, ST., 2009, Verifikasi Alert Berdasarkan Klasifikasi Serangan pada Deteksi Intrusi Kolaboratif, Program D IV Jurusan Teknik Informatika Poloteknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [5] Ariyus, Dony, 2005, Computer Security, Yogyakarta:Andi. 13