BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dihilangkan rasa perbedaan kelas dan kasta, karena di mata

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai Sekolah Menengah Pertama (SM P) / Madrasah Tsanawiyah (MTS).

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang. Sedangkan objek dalam

BAB I PENDAHULUAN. didik secara benar. dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam tujuan ini.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. siswa dengan topik baru dan di tengah-tengah pelajaran untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan. daya manusia yang handal dan berwawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dengan ilmu yang dimiliki. Kemampuan mengembangkan diri ini

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat sentral dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang pesat sekarang ini. Sejalan dengan kemajuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi,2003), hlm Pasal 3 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN pasal 31 yang menyatakan bahwa (1) setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tercapai sebagaimana yang diinginkan. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, satu-satunya cara bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk di dalamnya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan dan tolak ukur kemajuan sumberdaya manusia. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan pembangunan di sektor ekonomi, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan bersamaan. 1 Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 6 menjelaskan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan. Pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 mengatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman yang bertaqwah kepada tuhhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. 2 Pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintahan melalui kegiatan bimbingan, peserta 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2010), hlm. 12 2 Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdiknas, 2003), hlm. 8

2 didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup serta mantap di masa yang akan datang 3. Dalam proses pendidikan guru salah satu faktor yang menentukan terhadap keberhasilan siswanya dengan demikian guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak hanya dituntut agar mampu menyampaikan materi pelajaran dan menguasai bahan pelajaran tetapi harus dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru hendaknya selalu berusaha memberikan bimbingan dan selalu mendorong semangat belajar siswa, mengorganisasikan kegiatan belajar dan menjadi media informasi yang sangat dibutuhkan siswa dibidang pengetahuan, keterampilan dan perilaku atau sikap. 4 Secara umum, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefenisikan sebagai: cara berpikir untuk memahami alam semesta, cara melakukan investigasi, dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan 5. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. 6 Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA bergeser dari ekspositori (memberi tahu) ke inkuiri (mencari tahu) hingga pembelajaran 3 Redja Mudiarjo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), hlm. 11 4 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 173 5 IG.A.K.Wardani, dkk, Perspektif Pendidikan SD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), hlm. 8.15. 6 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm. 136.

3 berorientasi pada siswa. 7 Sehingga peran guru berubah dari menentukan apa yang akan dipelajari, kebagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman siswa. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan berbagai sumber lainnya. ك ت اب أ نز ل ن اه إ ل ی ك م ب ار ك ل ی دب ر وا ء ای ات ھ و ل ی ت ذ كر أ و ل وا ا لا ل ب اب Artinya: ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran 8. Dari surat Al-shod ayat 29 telah menjelaskan bahwa telah diturunkan kitab agar kita (manusia) belajar dan memperhatikan ayat-ayat yang ada pada kitab agar kita mendapatkan pelajaran dan ilmu pengetahuan. Kitab merupakan sumber ilmu yang dapat menambah ilmu pengetahuan sehingga dalam proses pembelajaran kitab adalah suatu bahan pelajaran yang sangat pentinguntuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA itu, tentunya memerlukan pemahaman yang mendalam dan wawasan yang luas, khususnya bagi guru. Guru harus mampu untuk menciptakan proses pembelajaran sebaik mungkin dan dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran baik dalam menggunakan strategi, metode, pendekatan, ataupun teknik agar pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan, dapat melibatkan keaktifan siswa saat pembelajaran 93. 7 Mitri Irianti, Dasar-dasar Pendidikan MIPA, (Pekanbaru: Cendikia Insani, 2006), hlm. 8 Al-Qur an, Surat Al-Shod, ayat 29.

4 berlangsung. Maka dari itulah sebagai seorang guru yang baik, hendaklah selalu berusaha untuk dapat melaksanakan pembelajaran semaksimal mungkin, sehingga diharapkan dapat menjadikan siswa yang berkualitas dari segi apapun. Agar proses pembelajaran IPA berjalan baik di kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Erman Suherman menjelaskan seorang guru disadari atau tidak, harus memilih strategi tertentu agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berjalan lancar dan hasil optimal. Tidak ada guru yang menginginkan kondisi pembelajaran yang kacau dengan hasil belajar yang jelek, sehingga setiap guru pasti akan mempersiapkan strategi pembelajaran yang matang dan tepat. 9 Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. 10 Ayat tersebut mensiratkan bahwa Rasulullah sebagai seorang pendidik/guru selalu memberikan teladan kepada umatnya. Dengan kata lain, sebagai seorang pendidik harus memiliki sikap yang baik sehingga bisa menjadi teladan bagi siswanya. Bagaimana seorang guru bersikap, ayat diatas telah jelas mensiratkan bahwa rasulullah adalah sebaik-baik teladan. Berhasilnya pembelajaran tidak terlepas dari kualitas pembelajaran yang dilakukan. Kualitas pembelajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan 9 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA- Universitas Pendidikan Indonesia, 2004), hlm. 5-6 10 Al-Qur an, Surat Al-Ahzab, ayat 21.

5 hasil belajar 11. Ini berarti semakin tinggi kualitas pengajaran maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa. Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA, maka segala hal yang menunjang lancarnya pembelajaran IPA harus menjadi perhatian yang utama. Mulai dari guru, siswa, fasilitas-fasilitas dan juga proses pembelajaran itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat diambil diantaranya adalah dengan meningkatkan kompetensi guru-guru yang mengajarkan mata pelajaran IPA tersebut, meningkatkan kreatifitas siswa terhadap IPA, melengkapi segala fasilitas yang mendukung pembelajaran IPA dan memberikan inovasi-inovasi dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memiliki alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar dan referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi diri sendiri (self motivation), padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar. Berdasarkan hasil survei hasil belajar siswa kelas V SDN 008 Rumbio dan dikuatkan dengan mengadakan wawancara peneliti dengan guru kelas V SDN 008 hlm. 40. 11 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2000),.

6 Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Ternyata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari gejalagejala yang di temukan sebagai berikut : 1. Dari 18 orang siswa hanya 6 orang atau 33,33% yang telah mencapai nilai di atas KKM yang telah ditetapkan, yaitu 65. sedangkan 12 orang siswa atau 66,66 % masih di bawah KKM 2. Siswa masih sulit memahami materi pelajaran, hal ini terlihat ketika dilakukan ulangan hanya 8 orang atau 44,44% siswa yang dapat menjawab soal ulangan harian dengan benar. 3. 9 orang siswa atau 50% tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan guru, baik pelajaran di kelas maupun pekerjaan di rumah. 4. Ketika dilakukan diskusi kelas hanya 6 orang atau 33,33 % yang dapat memberikan tanggapan. Dari gejala-gejala tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa yang diperoleh masih tergolong rendah dari yang diharapkan. Melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan guru yang bersangkutan guru telah berupaya untuk memperbaiki hal tersebut diantaranya adalah: 1. Mengevaluasi belajar siswa pada setiap akhir pelajaran. 2. Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65 yang telah ditetapkan. 3. Menggunakan metode yang berbeda dari biasanya. 4. Memberikan pujian agar siswa tetap berminat untuk belajar. Pada kenyataanya usaha yang dilakukan guru tersebut belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal. Oleh karena itu, merupakan

7 tantangan bagi guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif. Proses pembelajaran dapat di atasi dengan penerapan strategi uji jaringan, karena Strategi uji jaringan ini bertujuan untuk mengingat pengetahuan sebelumnya mengenai topik baru yang akan diperkenalkan dalam pelajaran atau unit bahasan dan untuk menguji pengetahuan atau pertanyaan-pertanyaan mengenai isi dan bahan pelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sebagai upaya dalam melakukan perbaikan terhadap pembelajaran dengan judul: Meningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Uji Jaringan Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V Sekolah Dasar Negri 008 Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. B. Definisi Istilah Sesuai dengan judul penelitian yaitu Meningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Uji Jaringan Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V Sekolah Dasar Negri 008 Rumbio Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yakni:. 1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar 12. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kompetensi dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dalam bentuk angka-angka atau skor dari hasil tes setelah proses pembelajaran. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), hal.22

8 2. Strategi Uji Jaringan adalah diagram visual yang menunjukkan cabangcabang tanya jawab yang berasal dari konsep atau ide utama 13 Adapun langkah-langkah strateginya adalah : 1. Gambar jaringan di papan tulis, tempat topik baru yang akan diperkenalkan di tengah-tengah gambar jaringan 2. Minta siswa untuk mengingat apa saja yang telah mereka pelajari atau ketahui sebelumnya mengenai topik bahasan, tuliskan poin-poin jawaban pada cabang jaringan 3. Terangkan hubungan poin-poin dengan pelajaran yang sedang diperkenalkan 4. Menjelaskan poin-poin yang ada pada jaringan 5. Tengah-tengah pelajaran, minta siswa membuat pertanyaan-perttanyaan mengenai isi dan bahan pelajaran sejauh informasi dan penjelasan yang mereka perlukan 6. meminta perwakilan untuk menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang terkumpul, guru menyelaraskan/meluruskan 7. Minta perwakilan siswa untuk merangkum poin-poin umum yang ada pada jaringan 8. meminta perwakilan untuk mencoba menjelaskan kembali inti pelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan strategi uji jaringan dapat meningkatkan hlm. 35-36 13 James Bellanca, Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PTIndeks, 2011),

9 hasil belajar IPA di kelas V SDN 008 Rumbio Kecamatan Kampar kabupaten Kampar? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi uji jaringan pada pelajaran IPA kelas V SDN 008 Rumbio kecamatan Kampar kabupaten Kampar. 2. Manfaat penelitian a. Bagi siswa 1) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD. 2) Memberikan pengalaman baru bagi siswa berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. 3) Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang. b. Bagi guru 1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan tindakan perbaikan selanjutnya. 2) Memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang merupakan permasalahan selama ini. 3) Sebagai bahan pertimbangan dan sumber data bagi guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.

10 4) Sebagai alternatif strategi pembelajaran yang dapat diterapkan nantinya pada siswa kelas V SD. c. Bagi sekolah 1) Meningkatkan prestasi sekolah yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. 2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. d. Bagi peneliti 1) Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian sarjana pendidikan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sultan Syarif Kasim Riau. 2) Menambah pengetahuan peneliti terutama dalam bidang perbaikan pembelajaran. 3) Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penelitian tindakan kelas. 4) Dapat menambah wawasan dan referensi penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui strategi uji jaringan.