HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG P4K DENGAN PENGGUNAAN STIKER P4K DI DESA MIJEN KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi bidan desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker. Menggunakan stiker P4K mempunyai banyak tujuan yaitu diantaranya agar ibu hamil terdata, tercatat, dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur unsur tokoh masyarakat serta masyarakat disekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan siap membantu apabila ibu hamil membutuhkan pertolongan. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011 sejumlah 116 ibu hamil yang diambil secara incidental sampling. Analisa data menggunakaan uji chi square dan pengolahannya menggunakan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu hamil baik yaitu sebanyak 21 orang (46,7%), sebagian besar ibu hamil menggunakan stiker P4K yaitu sebanyak 27 orang (60 %). Hasil uji statistik dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan hasil p=0,000 (pvalue<α) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan penggunaan stiker P4K. Koefisien kontingensi 0,610 Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu P4K hamil tentang P4K diharapkan semakin tinggi kesadaran ibu hamil untuk menggunakan stiker P4K. Dari hasil penelitian diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan menggunakan stiker P4K dengan baik sehingga kesehatan ibu hamil dapat terpantau dan dapat melahirkan dengan selamat. Kata Kunci : Pengetahuan, Penggunaan, P4K PENDAHULUAN Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Kematian ibu menurut WHO adalah kematian wanita selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhir kehamilan terlepas dari beberapa lama kehamilan berlangsung atau dimana lokasinya. Di negara berkembang, sekitar 12% hingga 15 % wanita hamil mengalami komplikasi serius yang mengancam jiwa (KEPMENKES,2010;h. 3). Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dari tahun ke tahun menurun tetapi tidak signifikan. Dibandingkan dengan HIKMAH 1
negara negara ASEAN angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Angka kematian Ibu tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup (Departemen Kesehatan RI,2007;h.23-25). Target program prioritas MDGs tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI) ¾ dibandingkan antara tahun 1900-2015, dan Angka Kematian Bayi (AKB) 2/3 dibandingkan antara tahun 1900-2015. Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa tengah tahun 2010 mencapai 104,97 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi mencapai 10,62 per 1.000 kelahiran hidup (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,2011). Berdasarkan data laporan Puskesmas maupun dari PWS-KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus tahun 2010, jumlah kematian ibu sebesar 15 ibu atau sebesar 98,95 per 100.00 kelahiran hidup, sedangkan jumlah kematian bayi sebesar 1,5 per 1.000 kelahiran hidup ( Dinas kesehatan Kabupaten Kudus, 2010: h.12-14). Angka Kematian Bayi (AKB) kecamatan Kaliwungu sebesar 12 per 1800 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 2 orang (Dinas kesehatan Kabupaten Kudus, 2010: h.13-14). Penyebab utama kematian Ibu dan bayi di Indonesia dikelompokan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung biasanya terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses kehamilan, proses persalinan, dan pasca persalinan. Sedangkan penyebab tidak langsung lebih terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, geografi serta perilaku budaya masyarakat yang terangkum dalam 4 terlalu dan 3 terlambat (Departemen Kesehatan RI,2007;h.144). Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dimulai sejak tahun 1980-an yaitu program Safe Motherhood Initiative dan pada tahun 1994 pemerintah mencanangkan program penempatan bidan desa, penggunaan buku KIA, penyedian dana, transportasi, donor darah berjalan, penyelenggaraan poliklinik desa, posyandu, desa siaga,dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi( Program Kesehatan Ibu di Indonesia). Progran Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi (P4K) sudah dicanangkan sejak tahun 2007, ini merupakan upaya terobosan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan, sekaligus merupakan kegiatan yang membagun potensi masyarakat khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir ( Halimatusyaadiah, 2011). P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi bidan desa khususnya, dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB paska persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Prasetyawati, 2012;h.97). Adapun manfaat Program Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) meningkatkan cakupan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin. ibu nifas, dan bayi baru lahir HIKMAH 2
melaui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi serta tanda bahaya kehamilan (halimatusyaadiah, 2011). Di Kabupaten Kudus P4K dijalankan semenjak progam ini di canangkan oleh pemerintah yaitu tahun 2007. Program P4K di Kabupaten Kudus sudah berjalan 75 %. Seluruh ibu hamil mendapatkan buku KIA namun tidak semua ibu hamil mendapatkan stiker P4K. Bidan di Desa Mijen memberikan penyuluhan tentang manfaat, tujuan penggunaan stiker P4K kepada ibu hamil setiap kontak dengan ibu hamil baik di poliklinik desa maupun di BPS. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 23 Maret 2011 di desa Mijen dari 10 ibu hamil hanya 4 orang (40%) ibu hamil yang menempel stiker P4K dan 6 orang (60 %) yang tidak menempel stiker P4K, dan 10 orang (100%) ibu hamil tesebut belum mengerti tentang P4K. Hal ini menunjukan masih rendahnya tentang pengetahuan dan penggunaan stiker P4K oleh ibu hamil di desa Mijen kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus. Dari uraian tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang P4K dengan Penggunaan Stiker P4K di desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus tahun 2011. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan survey analitik menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus pada bulan April 2011 sebanyak 116 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknikaccidental sampling.sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mendapat dan menggunakan stikerp4k di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus sebanyak 45 orang. Analisa data dalam penelitian ini adalah uji chi square. HASIL PENELITIAN a. Pengetahuan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011 Pengetahuan Frekuensi (f) Presentase (%) Baik 21 46,7 Cukup 13 28,9 Kurang 11 24,4 Jumlah 45 100 HIKMAH 3
b. Penggunaan Stiker P4K Tabel 2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Stiker P4K Pada Ibu Hamil Di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2011 Penggunaan Stiker P4K Frekuensi (f) Presentase (%) Digunakan 27 60 Tidak digunakan 18 40 Jumlah 45 100 c. Hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang P4K Dengan Penggunaan Stiker P4K di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Bulan April 2011 Penggunaan Pengetahuan Digunakan Tidak digunakan Jumlah p value Baik Cukup Kurang f (%) 21 (100) 4 (30,8) 2 (18,2) f (%) 0 (0) 9 (69,2) 9 (81,8) f (%) 21 (100) 13 (100) 11(100) Jumlah 27 ( 60) 18 (40) 45 (100) 0,000 Hasil uji statistik menggunakan chi Square dengan taraf signifikan α = 0,05 didapatkan Pearson chi Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K,dengan keeratan hubungan kuat karena koefisien kontingensinya 0,610. Makasemakin baik pengetahuan ibu hamil, maka ibu hamil akan menempelkan stiker P4K. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 21 ibu hamil (46,7%), dan sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 11 ibu hamil (24, 4%). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penghindaran terhadap suatu objek tertentu. Penghindaran melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002). Indikator pengetahuan tentang P4K diantaranya yaitu pengertian P4K, tujuan pemasangan stiker P4K, manfaat P4K, komponen P4K, operasional P4K, indikator P4K, pelaksanaan P4K di desa. Dengan adanya data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan perkembangan kesehatan ibu hamil. Baik tidaknya pengetahuan ibu hamil tentang P4K dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut diantaranya umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, sosial budaya (Wawan dan Dewi,2010;h.16-18). HIKMAH 4
Dari kuisioner yang penulis berikan, responden sudah maksimal menjawab pertanyaan tentang P4K sehingga rata- rata reponden mempunyai pengetahuan baik. Pengetahuan yang baik pada ibu hamil tentang P4K didapatkan melalui lingkungan sekitar, keluarga, media massa dan yang paling menonjol yaitu informasi yang diberikan oleh bidan desa. Sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang mungkin disebabkan karena ibu kurang bersosialisasi dengan masyarakat karena sibuk bekerja sebagai buruh dan kurang memperoleh informasi dari lingkungan luar. Bidan di desa dan kader kesehatan biasanya memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil khususnya tentang P4K pada saat mengadakan pemeriksaan ibu hamil, bidan di desa biasanya memberikan informasi tentang penggunaan stiker P4K yaitu ditempel di depan rumah. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan baik di pengaruhi oleh sumber informasi yang didapatkan responden baik dari media cetak, media elektronik, maupun tenaga kesehatan salah satunya bidan di desa. 2. Penggunaan Stiker P4K Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian : kita harus menggalakkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus sudah menggunakan stiker P4K, dengan uraian bahwa 27 responden (60%) sudah menempelkan stiker P4K sedangkan 18 responden (40%) belum menggunakan stiker P4K. Penggunaan stiker yang benar sebaiknya ditempel di depan rumah. Diharapkan dengan pelaksanaan P4K dengan penempelan Stiker ini, kondisi kesehatan ibu hamil dapat dipantau secara intensif agar dapat menjalani proses persalinan dengan aman dan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat, sehingga berkontribusi dalam penurunan kematian ibu dan bayi di Indonesia, (Pedoman Praktis P4K dengan Stiker, Sebagai upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (Depkes RI,2008). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang tidak menggunakan stiker P4K disebabkan karena belum mendapatkan stiker P4K, adapula ibu hamil yang telah mempunyai banyak anak tidak mau menggunakan stiker P4K karena ibu hamil tesebut malu apabila masyarakat disekitar tahu bahwa dirinya hamil, ibu hamil tidak mengerti tentang manfaat dari penggunaan stiker P4K serta tujuan dari penggunaan stiker P4K dan bidan desa terkadang kekurangan stiker P4K yang didapat dari pemerintah. Sedangakan manfaat dari P4K diantaranya yaitu mempercepat berfungsinya desa siaga, Meningkatnya cakupan pelayanan ANC sesuai standar, Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil, meningkatnya keterampilan bidan dan dukun, tertanganinya kejadian komplikasi secara dini, meningkatnya peserta KB pasca bersalin, terpantaunya mesakitan dan kematian ibu dan bayi, menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi (Prasetyawati, 2011 ; 98). Tujuan dari penggunaan stiker P4K diantaranya penempelan stiker P4K disetiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil terdata, tercatat, dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur unsur masyarakat seperti kader, dukun dan HIKMAH 5
tokoh masyarakat, masyarakar sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil, dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk membantu. Dengan demikian ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat penangan yang tepat dan cepat (Depkes RI, 2008 ; hal.1-2). 3. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Penggunaan Stiker P4K Berdasarkan tabel 3 telah dilakukan analisa data dengan uji statistik Chi-Square. Syarat uji Chi-Square (x 2 ) terpenuhi, yaitu terdapat expected count< 5 pada 16,7% sel, dengan taraf signifikan α = 0,05 didapatkan hasil Pearson Chi-Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan Stiker P4K. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penghindaran terhadap suatu objek tertentu. Penghindaran melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002). Penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian : kita harus menggalakkan (Kamus Bahasa Indonesia, 2002). Pengetahuan yang baik tentang P4K akan membuat seseorang menggunakan stiker P4K yang dapat diperoleh dari interaksi sosial baik dalam kelompok maupun diluar kelompok. Pada penelitian selanjutnya, Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), menyimpulkan bahwa pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti diatas dan didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (ling lasting) namun sebaliknya jika perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya. Nilai yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 responden dengan pengetahuan baik sudah menempel stiker P4K semua sebanyak 21 ibu hamil (46,7%), sedangkan pengetahuan cukup dan belum menggunakan stiker P4K sebanyak 4 ibu hamil (8,9%) dan yang sudah menggunakan stiker P4K sebanyak 9 ibu hamil (20%), kemudian pengetahuan kurang dan menggunakan stiker P4K berjumlah 2 ibu hamil (4,4%) dan menggunakan stiker P4K berjumlah 9 ibu hamil (20%). Dengan demikian maka makin baik tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dan penggunaan stiker P4K diharapkan tidak ada lagi ibu hamil dan ibu bersalin yang meninggal atau mengalami komplikasi karena perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi yang kurang. Pada uji statistik dengan menggunakan chi-square dengan taraf signifikan α = 0,05 didapatkan hasil bahwa Pearson Chi-Square = 0,000(ρ< α) sehingga dapat disimpulkan H 0 ditolak dan H a diterima. Pada hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K di desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. HIKMAH 6
SIMPULAN Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan baik tentang P4K yaitu 21 responden (46,7%), sebagian besar ibu hamil menggunakan stiker P4K yaitu sebesar 27 responden (60%) dan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan stiker P4K di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. SARAN Bagi peneliti untuk lebih lagi mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan penelitian, sehingga bisa menambah wawasan dari ilmu pengetahuan mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang P4K dengan penggunaan Stiker P4K.Bagi Masyarakat, diharapkan setelah dilakukan penelitian ini masyarakat lebih memikirkan persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan langkah awal melakukan penempelan stiker P4K dengan harapan kedepan dapat berjalan dengan baik. Bagi Tenaga Kesehatan, diharapkan setelah dilakukan penelitian ini tenaga kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan kepada para ibu hamil. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan, informasi, dan sebagai acuan untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang akan dilakukan selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. Pedoman praktis program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2008..Depkes RI. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Dengan Stiker. Jakarta: KDT Depkes RI; 2010. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2011 (Diakses pada tanggal 5 November 2012 pukul 15.00 WIB melalui http//:www.dinkesjateng.com) Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara. Profil kesehatan Jepara; 2011 Wawan dan Dewi. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. Sarwono. Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka; 2007 Hani, Umi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika; 2011 Yohana. Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media; 2011 Rahmawati, Ita. Intisari Asuhan Kebidanan. 2010 Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian Bandung: Alfabeta;2010 Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia; 2010 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.2005. Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011. Hidayat, Alimul Aziz. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis data. Jakarta : Salemba Medika. 2007. Dahlan, Sopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika;2011 Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. 2009. Nomi, Toshitaka. 2009. (Diakses pada tanggal 10 November 2012 pukul 20.30 WIB melalui http://trihartonos.blogspot.com/2012/05/makalah-darah-dan-golongan-darah.html) HIKMAH 7