BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Cinta Rakyat Pematang Siantar.

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disebut kuantitatif karena menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam eksperimen ini peneliti menggunakan dua variabel, yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Asumsi dari penelitian kuantitatif ialah fakta-fakta dari objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan sense of humor dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

Transkripsi:

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 207: 5). Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu yaitu prosedur penelitian yang sengaja diadakan terhadap suatu gejala sosial berupa kegiatan dan tingkah laku seorang individu ataupun kelompok individu (Kartono, 1990: 267). Variabel dalam penelitian ini adalah Konseling Kelompok sebagai variabel independen dan Konsep Diri sebagai variabel dependen. 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian ini, maka dari masing-masing definisi Konseptual dan Operasional dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.2.1. Definisi Konseptual Definisi konseptual ini menjelaskan tentang variabel penelitian yang meliputi variabel konseling kelompok sebagai variabel independen dan variabel konsep diri sebagai variabel dependen dengan uraian sebagai berikut :

46 a) Konsep Diri Konsep diri menurut Rogers (dalam Alex Sobur) adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, yaitu aku merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri ini merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan-lahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan apa dan siapa aku sebenarnya dan apa sebenarnya yang harus aku perbuat. Jadi, konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku ( Sobur, 2003: 507). b) Konseling Kelompok Konseling kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya senua orang dalam kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberikan saran dan lain sebagainya yang bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan maupun untuk peserta lainnya (Prayitno, 1995: 178). 3.2.2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah menjelaskan tentang operasional variabel penelitian dengan indikator variabelnya. Definisi operasional adalah untuk menghindari berbagai macam penafsiran dari judul penelitian.

47 a) Konsep Diri Konsep diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pandangan dan gambaran tentang diri kita sendiri yang terbentuk berdasarkan persepsi seseorang tentang sikap orang lain terhadap diri kita. Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala konsep diri yang peneliti buat berdasarkan ciri-ciri konsep diri positif menurut Jalaludin Rakhmat (1998 : 105). Adapun indikator dari variabel konsep diri adalah : a. Yakin akan kemampuan mengatasi permasalahan b. Merasa setara dengan orang lain c. Menerima pujian tanpa rasa malu d. Dapat menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat. e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadin yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. b) Konseling Kelompok Konseling kelompok adalah suatu proses pemberian bantuan dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilakukan melalui dinamika kelompok dan terfokus membahas permasalahan pribadi yang dialami masing-masing anggota kelompok.

48 3.3. Sumber dan Jenis Data Sumber Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. a) Sumber Primer dalam penelitian ini adalah Remaja yang berusia 13-21 tahun yang tinggal di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Jenis data primer dalam penelitian ini diperoleh dari data yang didapat dari skor Skala Konsep Diri. b) Sumber Sekunder dalam penelitian ini adalah para pengasuh panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang, serta dari buku-buku dan dokumen maupun lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. 3.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006: 130), sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006: 131). Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara10-15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi, 2006: 134). Berdasarkan observasi, populasi dalam penelitian ini ada 32 remaja baik laki-laki mapun perempuan yang berusia 13-21 tahun yang tinggal di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Maka 32 remaja tersebut menjadi responden penelitian ini.

49 3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: 3.5.1. Metode Skala Metode ini merupakan metode utama yang digunakan dalam penelitan ini. Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah Skala Konsep Diri yang peneliti buat berdasarkan ciri-ciri konsep diri positif menurut Jalaludin Rakhmat ( 2006 ). Skala konsep diri terdiri dari 50 item, 25 item favorable dan 25 item unfavorable. Adapun format yang digunakan dalam skala psikologis (instrumen penelitian) ini tediri dari 4 alternatif jawaban yaitu dengan kriteria jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Dalam mempermudah menghitung hasil yang diperoleh dari skala psikologis tersebut, maka setiap jawaban diberi skor. Adapun sistem skoring yang digunakan dalam skala psikologis ini adalah pada item pernyataan favorable untuk jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) 3, tidak setuju (TS) 2 dan sangat tidak setuju (STS)1. Sedangkan untuk item pernyataan unfavorable penilaiannya yaitu sangat setuju (SS) diberi skor 1, setuju (S) 2, tidak setuju (TS) 3 dan sangat tidak setuju (STS) 4. Jika responden tidak mengisi angket yang disediakan, maka diberi skor 0 ( nol ), baik pada item favorable maupun item unfavorable (Soeharsono, 1998: 76). Selanjutnya

50 distribusi pemberian skor Skala Konsep Diri dan Blue Print Skala Konsep Diri dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Blue Print Skala Konsep Diri ( Sebelum Uji Coba) Variabel Indikator Favorable Unfavorable Jml item a. Yakin akan kemampuan 3,19,21,37,42 2,20,22,34,38 10 mengatasi masalah b. Merasa setara dengan 1,17,27,31,43 4,18,28,32,47 10 orang lain Konsep c. Menerima pujian tanpa 5,15,23,35,45 7,16,24,36,48 10 Diri rasa malu d. Dapat menyadari bahwa 6,13,29,33,46 10,12,26,40,50 10 setiap orang memiliki perasaan e. Mampu memperbaiki dirinya 8,25,39,41,44 9,11,14,30,49 10 Jumlah 25 25 50 Tabel 3.2 Kategori Jawaban Skala Konsep Diri No. Pernyataan favorable Pernyataan unfavorable No. Jawaban Nilai Jawaban Nilai 1. Sangat Setuju (SS) 4 1. Sangat Setuju (SS) 1 2. Setuju (S) 3 2. Setuju (S) 2 3. Tidak Setuju (TS) 2 3. Tidak Setuju (TS) 3 4. Sangat Tidak Setuju 1 4. Sangat Tidak Setuju (STS) 4 (STS)

51 Sebelum skala konsep diri digunakan pada penelitian yang sesungguhnya, maka dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan terhadap remaja yang berusia 13-21 tahun yang tinggal di panti asuhan Darul Hadlonah Semarang. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk memilih item-item yang memiliki Validitas dan Reliabilitas yang baik. Pengujian validitas item dilakukan dengan menggunakan formulasi korelasi product moment dari Pearson, dan penghitungan menggunakan bantuan program SPSS 12. Pengujian reliabilitas dilakukan pada semua item yang valid pada masing-masing skala. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen skala konsep diri dengan menggunakan bantuan SPSS 12 dari 50 butir item terdapat 17 item yang tidak valid yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 14, 16, 17, 23, 26, 35, 36, 38, 40, 46, dan 48. Sementara 33 item dinyatakan valid dengan koefisiensi validitas lebih besar dari 0,239 dengan koefisiensi validitas bergerak lebih besar dari 0,800 sampai 0,824 dengan alpha sebesar 0,815. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha dari Cronbach, dan penghitungannya menggunakan bantuan program SPSS. Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman hasil uji validitas dan reliabilitas instrument konsep diri dapat dilihat tabel ringkasan sebagai berikut :

52 Instrume n Konsep Diri Tabel 3.3 Ringkasan Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Konsep Diri Kriteria Hasil uji coba Validitas item dan Reliabilitas Valid 5,8,9,10,11,12,13,15,18, 19,20,21,22,24,25,27,28,2 9,30,31,32,33,34,37,39,41, 42,43,44,45,47,49,50 Invalid 1,2,3,4,6,7,14,16,17,23, 26,35,36,38,40,46,48 Jumlah 33 17 Jumlah 50 Tabel 3.4 Skala Konsep Diri ( Sesudah Uji Coba ) Variabel Indikator Favorable Unfavorable Jml item Konsep Diri a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah b. Merasa setara dengan orang lain c. Menerima pujian tanpa rasa malu d. Dapat menyadari bahwa setiap orang memiliki perasaan e. Mampu memperbaiki dirinya 2, 8, 9, 26 4, 13, 29 1, 11, 20 7, 14, 23, 24 5, 15, 16, 27 3, 10, 17, 18 6, 12, 31, 33 19 21, 25 22, 28, 30, 32 8 7 4 6 8 Jumlah 18 15 33

53 3.5.2.Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang hendak diselidiki (Hadi, 1991: 36). Langkah pertama dari observasi ini, peneliti terlebih dahulu mencari data besarnya subjek yang akan diteliti. Kedua, berkaitan dengan kondisi umum para remaja di Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi pendukung data penelitian. 3.5.3.Metode wawancara Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari informan yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih dengan berhadap muka dan mendengar secara langsung informasi tersebut ( Arikunto, 2002: 132). Wawancara dilakukan dengan para pengasuh Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang guna memperoleh data umum dan data khusus gambaran obyek penelitian. 3.5.4. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya ( Arikunto, 1999: 234). Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan profil Panti Asuhan Drul Hadlonah Semarang.

54 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan (Arikunto, 2006: 309). Teknik data yang digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh konseling kelompok terhadap konsep diri remaja adalah menggunakan metode eksperimen dengan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul akan dianalisa menggunakan uji t untuk membandingkan post test kelompok eksperimen dan post test kelompok kontrol. Dalam test ini t-test digunakan untuk menguji signifikan perbedaan mean. Adapun rumus t-test yang digunakan adalah sebagai berikut: t Md 2 x d N( N 1) Keterangan: Md = Mean dari perbedaan pre-test (post test-pre test) Xd = Deviasi masing - masing subjek (d-md) x 2 d = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel d.b = ditentukan dengan N-1 (Arikunto, 2006 : 306). 3.7. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan eksperimen before-after control group atau control group pretest-posttest design (Kerlinger, 2000: 136). Subjek

55 penelitian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa konseling kelompok dengan durasi waktu 90 menit dalam 5x pertemuan dengan membahas permasalahan yang sedang dialami remaja Panti. Untuk kelompok kontrol diberi perlakuan diskusi kelompok dengan judul Cinta menurut pandangan islam. Kedua kelompok mendapatkan tes awal dan tes akhir dengan menggunakan Skala Konsep Diri. gambar berikut: Adapun rancangan eksperimen dapat ditunjukan dengan KK Y1 -X Y2 R --------------------------------- KE Y1 X Y2 Keterangan: R KK KE : Random penugasan : Kelompok kontrol yang diberi perlakuan tipuan : Kelompok eksperimen yang diberi perlakuan konseling kelompok Y1 Y2 : Skor konsep diri sebelum perlakuan : Skor konsep diri setelah diberi perlakuan -X : Perlakuan tipuan X : Perlakuan konseling kelompok

56 3.8. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menentukan masalah penelitian yang akan diteliti (2) Membuat judul penelitian (3) Menyusun usulan penelitian (4) Memilih tempat dan waktu untuk melaksanakan penelitian (5) Mengurus surat izin untuk penelitian (6) Menyusun instrument penelitian (7) Melakukan uji instrumen (8) Melaksanakan penelitian (9) Mengumpulkan data yang telah diperoleh (10) Menganalisis data yang diperoleh (11) Mengolah data yang diperoleh (12) Menyusun laporan penelitian. 3.9. Pelaksanaan Penelitian Perlakuan konseling kelompok terhadap kelompok eksperimen dilaksanakan dalam 5x pertemuan (dengan durasi waktu 90 menit setiap pertemuan) di Aula Panti Asuhan Darul Hadlonah Semarang tanggal 2-9 Juni 2012 pukul 18.30-20.00, sedangkan Perlakuan pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012 pada pukul 18.30-20.00 WIB.

57 Tabel 3.5 Pelaksanaan Konseling Kelompok Tanggal 2-9 Juni 2012 No Kegiatan Uraian Waktu 1. a. Sholat Maghrib berjamaah dan pembacaan Asmaul Husna. b. Perkenalan Kegiatan sehari-hari di Panti Asuhan Darul Hadlonah Peneliti - 5 menit memperkenalkan kepada diri subjek kelompok eksprimen c.penjelasan tentang konseling Subjek diberi modul 10 menit kelompok Konseling dan Kelompok persiapan Konseling Kelompok 2. a.pelaksanaan Konseling Kelompok Konseling Kelompok ( dilakukan 5x pertemuan ) dengan membahas permasalahan para anggota secara kesepakatan. Pertemuan pertama membahas masalahnya IR, pertemuan kedua masalahnya SL dan SF, pertemuan dilakukan di Aula dan dibagi 2 kel. Tiap kelompok 8 orang. 45 menit

58 ketiga maslahnya FH, pertemuan keempat masalahnya TA dan AF,dan pertemuan terakhir membahas masalahnya HM dan MD (lampiran terlampir dilampiran ). b. Istirahat dan pemberian snack Istirahat diselingi 10 menit dengan permainan. 3. Pengisian Skala Konsep Diri Pengisian Skala 20 menit dilakukan sebelum dan sesudah proses Konseling Kelompok Tabel 3.6 Pelaksanaan Kelompok Kontrol (Tanggal 7 Juni 2012 ) No Kegiatan Uraian Waktu 1. a. Sholat Maghrib berjamaah dan Kegiatan di Panti Asuhan - pembacaan Asmaul Husna. b. Perkenalan Darul Hadlonah Semarang Peneliti memperkenalkan diri kepada subjek kelompok 5 menit c. Penjelasan tentang cinta kontrol. Subjek diberi modul dan menurut pandangan Islam islam dan tanya jawab persiapan untuk kelompok kontrol 10 menit

59 2. a.pelaksanaan Diskusi Pelaksanaan untuk kelompok kontrol dilakukan di Aula tgl 7 juni 2012 yang t terdiri dari 16 orang. 45 menit b. Istirahat dan pemberian snack Istirahat diselingi dengan permainan 10 menit 3. Pengisian Skala Konsep Diri Pengisian skala dilakukan 20 menit sebelum dan sesudah proses diskusi selesai