Pelaksanaan Penyaluran Kredit Guna Bhakti (KGB) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujung Berung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI...

Pelaksanaan Transaksi Kliring Dalam Kegiatan Oprasional PT. BANK BRI Syariah

Tinjauan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor Ib Maslahah Pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bandung

Tinjauan Terhadap Penyaluran Pembiayaan Aliansi Dengan Pola Channeling Pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Pembantu Ujungberung

Tinjauan Pelaksanaan Skema Musyarakah Pada Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Garut

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kebutuhan. Semakin tinggi taraf hidup dari tingkat sosial atau masyarakat,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diuraikan pada bab. sebelumnya maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut :

Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung

Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Penilaian Agunan Pembiayaan Pada PT Bank BJB Syariah KCP Purwakarta

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat Indonesia pada 1 November 1991 (Antonio, 2011:25). Pada mulanya,

Tinjauan Terhadap Sistem Dan Prosedur RTGS Pada PT Bank BJB Syariah Kantor Pusat

Repositori STIE Ekuitas

Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum

Peran Supervisi Kredit Dalam Menunjang Pelaksanaan Pengawasan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Taman Kopo Indah Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi berdasarkan prinsip jual beli, titipan, sewa dan prinsip

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

Tinjauan Prosedur Pembiayaan Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Metro Margahayu

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting sebagai salah satu urat nadi pembangunan. Tujuan

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. KCP Ujung Berung Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga perantara penyalur dana dari pihak surplus unit

Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek

PT. : : : ABSTRAK

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang. berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha saat ini terlihat semakin maju, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

No. 15/22/DPbS Jakarta, 27 Juni 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

Peran Dan Fungsi Asuransi Sebagai Coverage Kredit Nasabah Yang Meninggal Pada Bank Bjb Kantor Cabang Pembantu Cijerah

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

Wulan Cahyaningrum. Pembimbing: Nadia Maulisa, S.H., M.H. Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN EMAS DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN (STUDY KASUS)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sangatlah kompleks, diantaranya adalah kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB IV MEKANISME AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN PRODUK MULIA DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah pula kebutuhan akan perumahan. Menurut teori Maslow yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya menerima simpanan atau dana-dana dari masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB VI KESIMPULAN. 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-03-19 Pelaksanaan Penyaluran Kredit Guna Bhakti (KGB) Pada Bank Bjb Cabang Pembantu Ujung Berung Rostika, Devi STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/131 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan sekarang atau kebutuhan yang akan datang serta kebutuhan yang mendesak. Untuk memenui kebutuhan yang akan datang, seperti biaya sekolah untuk anak sampai ke jenjang kuliah, membangun rumah impian, atau untuk menunaikan ibadah haji, atau untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, sebagian masyarakat menyisihkan uangnya untuk menabung agar kebutuhan yang mendesak dan kebutuhan mendatang dapat terpenuhi. Banyak cara untuk menyimpan uang dengan aman dan terjamin salah satunya yaitu dengan menyimpannya di Bank. Seperti yang tertera pada UU RI No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, bahwa Bank adalah: Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank memiliki beberapa produk simpanan, yaitu Giro, Tabungan, dan Deposito. Namun, pada era globalisasi seperti sekarang ini masyarakat tidak hanya terpaku pada produk simpanan pada Bank saja untuk menyimpan kekayaannya, banyak sekali alternatif untuk masyarakat salah satunya yaitu dengan menyimpannya dalam bentuk emas. Emas sebenarnya sudah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW, yaitu sebagai alat tukar. Seperti sebuah Riwayat dari Urwah, salah seorang sahabat 1

Rasul. Oleh Rasulullah Urwah diberi uang satu dinar untuk membelikan seekor domba. Tapi dengan uang satu dinar itu ia ternyata berhasil memperoleh dua ekor domba. Maka ia menjual salah satunya senilai satu dinar dan membawa seekor yang lain, beserta sekeping dinar sisanya kepada rasulullah. Atas kecerdikan Urwah tersebut Rasulullah memintakan berkah Allah atasnya dan seraya berkata ia akan menjadi seorang pedagang yang selalu mendapat laba bahkan bila ia berdagang sekalipun (HR Bukhari). (Sumber: Proposal Cicil Emas BSM) Namun seiring perkembangannya, pada tahun 1930-an banyak Negara meninggalkan standar emas sebagai alat tukar dan beralih ke penggunaan kertas sebagai mata uang termasuk di Indonesia, hal itu berlaku hingga sekarang. (Sumber:http://blog.stie-mce.ac.id/amirkusnanto/2011/07/19/sistem-pembayaranbag-1/). Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang tahan banting. Pada saat krisis di Indonesia harga dolar menjulang tinggi bahkan sampai Rp. 16.000/USD kemudian menurun kembali sampai level Rp. 7000 dan sampai saat ini harga dolar bertengger antara Rp. 9500 11.000. Nilai mata uang terbukti selalu fluktuatif dari waktu ke waktu, dan pada masa krisis ekonomi boleh dikatakan emas sebagai penyelamat investasi karena nilainya stabil dan terus menanjak naik dengan pasti. Trend emas sejak dulu sampai sekarang selalu naik harganya. Kenaikan terhebat terjadi sejak 2001. Sementara banyak mata uang kertas lain babak belur, namun emas selalu meroket di depan, kenaikan emas bisa terjadi setiap saat dan jumlahnya sangat besar dibandingkan deposito. 2

(Sumber:investasiemas.blogdetik.com/2011/11/30/investasi-emas-demi-menjagaharta-kita/). Menabung emas memiliki banyak keuntungan, salah satunya yaitu emas tidak akan tergerus oleh inflasi, sedangkan jika kita menabung dalam bentuk uang maka seiring berjalannya waktu nilai dari uang tersebut akan terus tergerus oleh inflasi. Maka menabung dalam bentuk emas ini sangat aman untuk menjaga nilai kekayaan kita saat ini hingga masa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang atau jangka panjang. Hal tersebut dapat dibuktikan, pada tahun 2010 harga emas batangan berkisar Rp.360.000, sementara biaya untuk ibadah haji pada saat itu sekitar Rp.35.000.000. Artinya, dengan memiliki 97 gram sudah bisa pergi ibadah haji. Namun, bila dibandingkan pada taun 2012 dimana biaya naik haji sudah mencapai sekitar Rp.40.000.000 dengan harga emas pada saat itu Rp.530.000 per gram, maka emas yang harus dimiliki hanya sebanyak 75 gram emas. Dapat dilihat dengan jelas bahwa nilai mata uang dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sementara emas terus stabil bahkan cenderung naik jika dikonversi ke dalam mata uang.(sumber:http://readersdigest.co.id/) (penulis: Antono Purnomo). Untuk mendapatkan emas mungkin sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa itu hal yang sulit dikarenakan harga emas atau logam mulia itu mahal, namun sebenarnya untuk memiliki emas saat ini sudah cukup mudah, bagi masyarakat yang memiliki uang tunai dapat langsung datang ke toko emas untuk membelinya, namun bagi masyarakat yang belum bisa membelinya secara langsung ke toko emas maka banyak sekali alternatif untuk memilikinya. Seperti 3

dengan cara menabungkan uangnya terlebih dahulu lalu jika sudah cukup langsung membeli ke toko emas, atau dengan cara meminjam dana ke bank untuk membeli emas tersebut. Seperti yang telah di sebutkan dalam UU RI No.21 Tahun 2008 Tentang di atas, bahwa Bank selain menghimpun dana dari masyarakat juga sebagai lembaga keuangan yang meminjamkan dananya kepada masyarakat yang membutuhkan dana, termasuk untuk pembiayaan kepemilikan emas. Namun pada pelaksanaannya Bank syariah terlihat sangat berhati-hati dalam mengeluarkan produk terkait dengan emas dikarenakan banyaknya nasabah yang menyalahgunakan produk pembiayaan emas, seperti produk gadai emas yang semestinya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan darurat dan pengembangan usaha kecil justru berkembang sebagai produk spekulatif, sampai akhirnya dikeluarkan Surat Edaran BI No. 14/7/DPbS tertanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas. Sementara untuk pembiayaan kepemilikan emas BI mengeluarkan ketentuan Pembiayaan Kepemilikan Emas pada 31 Maret dengan Surat Edaran Nomor 14/16/DPbS. Dalam surat edaran dituliskan, PKE hanya diperkenankan menggunakan akad murabahah. Disebutkan pula, bank syariah atau Unit Usaha Syariah wajib memiliki kebijakan dan prosedur tertulis secara memadai, termasuk prosedur analisis yang mendasar antara lain pada tingkat kemampuan membayar dari nasabah. Bank sentral mengakui, salah satu tujuan dikeluarkan surat edaran PKE adalah untuk menutup celah spekulasi emas agar bank syariah tetap berada di rel kehati-hatian. (Sumber: 4

(Sumber: http://ekonominabi.wordpress.com/2013/02/27/dinar-dari-kebiasaan-jadi-legalformal/). Selain dikeluarkannya Surat Edaran BI Nomor 14/16/DPbS, Dewan Syariah Nasional juga mengeluarkan fatwa perihal pembiayaan emas ini, yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 77/DSN-MUI/V/2010 tanggal 3 Juni 2010 perihal Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai. Jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah, hukumnya boleh (mubah,ja iz) selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi (uang), sesuai dengan batasan dan ketentuannya yaitu harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selamajangka waktu perjanjian meskipun ada perpanjanganwaktu setelah jatuh tempo, emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan (rahn), dan emas yang dijadikan jaminan tidak boleh dijualbelikanatau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan perpindahan kepemilikan.semua ketetapan yang telah ditetapkan dalam Fatwa DSN tentang jual beli emas secara tidak tunai telah ditelaah secara terperinci agar sesuai dengan syariat Islam yang tidak mengandung unsur riba, gharar dan maisir. http://hikmawati92.blogspot.com/2013/07/analisis-fatwa-dsn-tentangjual beli_2.html). Dengan demikian Bank dapat memberikan fasilitas pembiayaan kepada masyarakat untuk memiliki emas dangan akad murabahah. Akad Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah. Bank syariah membeli barang yang diperlukan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah yang 5

bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati -//oploplk//.tara bank syariah dan nasabah. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/murabahah) Salah satu Bank Syariah yang memberikan Fasilitas Pembiayaan Kepemilikan Emas adalah Bank Syariah Mandiri dengan produknya yang bernama Cicil Emas BSM. Bank Syariah Mandiri dengan produk Cicil Emas ini memudahkan masyarakat untuk memiliki emas lantakan atau logam mulia dalam bentuk batang. Karena alasan tersebut maka penulis tertarik untuk menjadikan Cicil Emas BSM sebagai pokok bahasan dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir yang diberi judul TINJAUAN PROSEDUR PEMBIAYAAN CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG METRO MARGAHAYU. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumskan adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Produk Pembiayaan Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 2. Bagaimana prosedur pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 3. Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Pembiayaan Cicil Emas Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 6

1.3 Maksud dan Tujuan Studi Tujuan yang hendak dicapai dalam studi ini yaitu: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produk pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Metro Margahayu. 2. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 3. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 1.4 Keguanaan Penelitian Praktik kerja lapangan ini diharapkan dapat berguna bagi banyak pihak khususnya bagi para pihak yang terkait. Adapun kegunaannya tersebut ialah: 1. Bagi penulis Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kegiatan Bank khususnya tentang Prosedur Pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu, serta dapat mengetahui dan membandingkan antara teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan praktik sebenarnya. 2. Bagi instansi perusahaan Diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi kelancaran dan kemajuan yang terkait dengan Bank Syariah Mnadiri, khusunya tentang Prosedur Pembiayaan Cicil Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Metro Margahayu. 7

3. Bagi pihak lain Menambah pengetahuan dan informasi tentang produk pembiayaan cicil emas pada Bank Syariah Mandiri yang dapat bermanfaat bagi pembaca. 1.5 Metode Penelitian Penelitiaan dalam penulisan Tugas Akhir ini menggunakan metode deskriptif, yaitu mengumpulkan data yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan dan menganalisisnya, kemudian menarik kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan caracara sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Dengan menggunakan tekhnik : a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap objek yang diteliti dilokasi penelitian. b. Interview, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan dan staf yang berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan topik yang dibahas. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu suatu teknik pengumpulan data dimana penyusun mengambil data melalui penelitian terhadap buku-buku dan laporan yang berkaitan dengan topik ini. 8

1.6 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanasan dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Metro Margahayu, Jl. Soekarno Hatta No. 590A Bandung 40286. Dengan jangka waktu pelaksanaan 25 hari kerja, mulai dari 25 Agustus 2014 sampai dengan 30 September 2014. 9