BAB I PENDAHULUAN. dengan ilustrasi gambar. Penggunaan gambar dalam komik berfungsi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

MAKNA PESAN DAKWAH DALAM KOMIK KARUNG MUTIARA AL-GHAZALI KARANGAN HERMAWAN DAN JITET KOESTANA (ANALISIS SEMIOTIK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB II KERANGKA TEORITIK: MAKNA DAN PESAN DAKWAH DALAM KOMIK. semantik. Semantik mengandung pengertian studi tentang makna

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

PARTISIPAN SERTA KONTEKS SITUASI DAN SOSIAL BUDAYA PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara berkesinambungan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku. manusia berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar yakni untuk

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam keberadaannya manusia memang memiliki keistimewaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah bentuk karya seni yang diungkapkan oleh pikiran

BAB V PENUTUP. kebaikan serta mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Teater Wadas

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi. Sebagai media penerbitan berkala, isi surat kabar tidak. melengkapi isi dari surat kabar tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

MITOLOGI KIAMAT DALAM FILM 2012 SKRIPSI. (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting. Disusun oleh : ERY HARDIYANI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lisan, misalnya bahasa dalam khotbah, bahasa dalam pidato, dan bahasa. dalam karangan siswa, bahasa terjemahan Al Qur an.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal. Guru sebagai pendidik, fasilitas, metode pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB V PENUTUP. penyampaiannya salah satunya dengan menggunakan karya sastra berbentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MUHAMMAD ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. bentuk atau gambar. Bentuk logo bisa berupa nama, angka, gambar ataupun

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

ISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komik merupakan suatu bentuk seni yang menyampaikan cerita dengan ilustrasi gambar. Penggunaan gambar dalam komik berfungsi untuk memudahkan pembaca memahami cerita yang disampaikan oleh pengarang. Penggemar komik terdiri dari berbagai kalangan tanpa membedakan usia, gender, dan profesi. Komik sebagai media komunikasi, mempunyai kemampuan menyesuaikan diri, sehingga kadang digunakan untuk berbagai tujuan. Komik bisa digunakan sebagai bacaan hiburan, dapat berperan sebagai media propaganda, alat bantu pendidikan dan pengajaran, dan sebagainya (Setiawan, 2002: 21). Komunikasi melalui media gambar memiliki kekuatan tersendiri akan penggambaran tentang suatu hal. Dengan kata lain, gambar-gambar komik merupakan hasil ekspresi dan interprestasi yang telah dihadapi oleh seniman pembuatnya. Memahami gambar karikatur (baca: kartun editorial) menurut Heru Nugroho dalam buku Menakar Panji Koming (Setiawan, 2002: 10), sama rumitnya dengan membongkar makna sosial di balik tindakan manusia. Dengan kata lain, untuk mengungkap interprestasi maksud suatu karikatur kurang lebih tingkat kesulitannya sama dengan menafsirkan tindakan sosial. Menjadikan media komik sebagai media dakwah yang efektif tentu harus memperhatikan penyajian kata-kata yang selektif dan tidak bertele-tele.

2 Muhammad Natsir Setiawan (2002: 17), menyatakan bahwa untuk menguak makna kartun pada kenyataannya bukan pekerjaan yang mudah, mengingat berbagai persoalannya menyangkut permasalahan yang berkembang dalam masyarakat, khususnya mengenai masalah sosial politik. Selain itu, elemen pembentuk komik cukup kompleks, yaitu terdiri atas unsur-unsur berbagai disiplin. Misalnya bidang seni rupa, sastra, linguistik, dan sebagainya. Pesan dalam sebuah media komunikasi seperti komik dapat dijelaskan secara sungguh-sungguh, artinya bahwa materi yang berbentuk gambar dapat menjelaskan keseluruhan cerita atau materi dengan mengetahui apa maksud dari materi tersebut. Pesan yang ada dalam komik juga dapat berisi pesan dakwah. Pesan dakwah yang bersumber dari kitab suci al- Qur an, seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT surat Al-Ahzab ayat 39 yang berbunyi:!"#$ '(%&!"#$%& 01#2 4%& /,(-. )*&+ :;<= 6789-5 Artinya: (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah SWT, mereka takut kepada-nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah SWT dan cukuplah Allah SWT sebagai pembuat perhitungan (Departemen Agama RI, 2005: 424). Pesan-pesan dakwah sebagaimana dalam al-qur an adalah berbentuk pernyatan maupun pesan (risalah) al-qur an dan sunnah. Karena al-qur an dan sunnah itu sudah diyakini sebagai All encompassing the way of life bagi

3 setiap tindakan kehidupan muslim, maka pesan-pesan dakwah juga meliputi hampir semua bidang kehidupan itu sendiri (Amin, 2009: 148-149). Sebuah pesan yang tersusun rapi dan tertib akan menciptakan suatu suasana yang baik, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas, sehingga memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok, dan menunjukkan pokok-pokok pikiran secara logis (Ilahi, 2010: 100). Seperti komik Karung Mutiara Al-Ghazali yang akan diteliti, mengandung pesan baik yang yang ingin disampaikan seniman pembuatnya. Komik karangan Hermawan dan Jitet Koestana ini mampu menciptakan suasana yang telah terjadi pada masa lalu tetapi dengan gambaran kartu-kartu yang lucu dan teks yang memudahkan pembaca untuk memahami komik dengan bahasa jelas dan tegas. Isi pesan juga bisa berupa lambang-lambang seperti gambar, audio visual, bahasa dan sebagainya. Lambang yang sering digunakan ialah bahasa, karena bahasa dapat mengungkapkan pikiran kepada orang lain secara tepat. Dalam buku Komunikasi Dakwah (Ilahi, 2010: 89), bahasa terdiri dari kata dan kalimat yang mengandung pengertian denotatif dan konotatif. Pengertian denotatif yaitu pesan yang diterima secara umum oleh kebanyakan orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama. Sedangkan pengertian konotatif ialah yang maknanya depengaruhi oleh emosi dan evaluasi disebabkan oleh latar belakang dan pengalaman seseorang. Seorang da i dalam menyampaikan pesan dakwah harus berhati-hati dalam mengucapkan kata-kata yang konotatif agar tidak menimbulkan makna

4 yang salah. Apalagi dalam sebuah komik di mana terdapat gambar atau simbol-simbol dan bahasa yang dapat dijadikan sebagai makna pesan dakwah. Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan makna denotatif dan makna konotatif (Tinarbuko, 2009: 19). Penelitian Komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana yang merupakan beberapa hikmah Imam Al-Ghazali digambarkan melalui kartun-kartun yang lucu dapat diteliti makna pesan dakwah dalam komik tersebut. Untuk membahas makna pesan yang ada di dalam komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana yaitu dengan membedakan makna denotatif dan makna konotatif. Menurut Arthur Asa Berger (2010: 72), berbicara tentang komik yang berupa pelukisan grafis yang disertai pembahasan lewat tulisan, sering menghadapi masalah estetika yaitu nilai keindahan yang kompleks dalam usaha menginterprestasikan dan mengeksplisitkan suatu komik. Seperti dalam komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana yang menggunakan cara disertai gambar atau simbol-simbol dan kata-kata dalam teks yang penuh dengan tutur bahasa penuh makna. Penelitian media komik Karung Mutiara Al-Ghazali karangan Hermawan dan Jitet Koestana merupakan kajian penelitian yang menarik untuk diteliti, di samping masih jarang penelitian lain yang mengangkat bahan kajian yang sama di Fakultas Dakwah. Menguak makna dalam komik baik dilihat dari lambang verbal (tulisan) maupun lambang non verbal

5 (gambar), masih relatif baru dalam penelitian yang dikembangkan di Fakultas Dakwah. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang ingin penulis angkat adalah apa makna pesan dakwah dalam Komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawah dan Jitet Koestana? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah merupakan usaha dalam memecahkan masalah yang disebutkan dalam perumusan masalah. Untuk itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa makna pesan dakwah dalam Komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana di mana makna pesan dakwah dapat diketahui dengan melihat makna denotatif dan makna konotatif. 1.3.2. Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan khasanah keilmuan, utamanya di bidang penelitian Ilmu Dakwah, secara khusus di bidang kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam. Penelitian ini diharapkan menambah wacana bagi peneliti yang lain.

6 Seperti media komik dapat dilakukan sebagai penyampaian pesan dakwah. Dengan mengetahui makna denotatif dan konotatif di dalam makna pesan dakwah. Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat utama tentang berdakwah dengan menggunakan media seperti komik. Komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana bisa dijadikan tolok ukur bagi pengarang komik atau komikus lain untuk mengedepankan prinsip profesionalisme. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan individu untuk memahami makna pesan dakwah dalam komik. Selain itu juga memberikan sumbangan kepada Fakultas Dakwah tentang kondisi media dakwah kita, sehingga bisa dijadikan pertimbangan ketika hendak melakukan dakwah melalui media dakwah seperti media komik. 1.4. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini, penulis merujuk pada beberapa karya skripsi sebelumnya yang sudah pernah ada, antara lain : 1. Skripsi Arqom Sulasa dengan judul Komik sebagai Media Dakwah Islam (Pendekatan Hermeneutik Pada KomiQolbu Jang Emqi dan Gaya Selebritis dan Ramalan Bintang ). Mahasiswa lulusan 2004 ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis data

7 yaitu dengan pendekatan hermeneutik. Adapun hasil dari penelitiannya adalah bahwa komik dapat digunakan sebagai media dakwah. Penelitian ini menghasilkan tiga pemanfaatan komik sebagai media dakwah, yaitu, pemanfaatan daya dukung gambar, pemanfaatan kalimat dalam dialog antar tokoh, dan pemanfaatan materi dakwah. Format teks dalam KomiQolbu Jang Emqi adalah penggambaran karakter yang disandarkan pada nilai ajaran islam, visualisasi dan ekspresi yang mendidik. Nilai pesan dakwah yang terkandung di dalamnya adalah sebagai berikut: masalah aqidah berkisar tentang larangan menyekutukan Allah SWT dan perintah untuk berserah diri pada Allah SWT. Masalah syari at berkisar tentang perintah shalat dan membaca al-qur an, perintah untuk melakukan amal shalih, dan larangan memakan atau meminum sesuatu yang memabukkan. Materi akhlaq tentang Rosulullah yang menjadi suri tauladan dan meninggalkan hal tidak manfaat. 2. Skripsi Rohayati dengan judul Pesan-pesan Dakwah Novel Komik Remaja Catatan Harian Olin A Seri I-III Karya Ali Muakhir dan Dyotomi Febriani. Mahasiswi lulusan tahun 2005 ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik Analisis data indeksikalitas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan analisis wacana teks Teun Vandijk. Pesan dakwah yang terkandung di dalamnya dalam bidang kategori dakwah yaitu aqidah, syariah, dan akhlaq. Dalam bidang aqidah, materi yang termuat menampilkan aplikasi dari rukun iman yang pertama

8 yaitu iman kepada Allah SWT. Dalam bidang syari ah beberapa pesan yang termuat menampilkan aplikasi dari ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari, pesan ibadah yang terdapat dalam Novel Komik Olin seri I Â III merupakan bagian ibadah yang utama yaitu menjalankan shalat, sedangkan muatan muamalah yaitu larangan menyendiri dengan yang bukan muhrim. Dalam bidang akhlaq, pesan yang termuat di dalamnya hanya akhlaq terhadap makhluk. (http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id= jtptiain-gdl-s1-2005-rohayah110-22) 3. Skripsi Galih Fathul Arifin lulusan 2005 dengan judul Pesan Dakwah Dalam Naskah Teater (Analisis Naskah Pementasan Teater Wadas Periode 2000-2003). Dalam penelitian ini ia menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis struktural semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pesan-pesan dakwah yang disampaikan Teater Wadas lewat naskah-naskah teaternya yang penulis klasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu masalah aqidah, syari ah dan akhlaq. Sedangkan pembahasan kedua tentang relevansi pesan-pesan dakwah dalam naskah tersebut, berbicara tentang realitas sosial yang ada di Indonesia. Demikian beberapa karya-karya ilmiah yang berhasil penulis himpun, memang tidak dapat dipungkiri ada berbagai kesamaan. Diantaranya adalah dalam karya ilmiah tersebut, Arqom dan Rohayati menjadikan media komik sebagai objek penelitiannya. Dan hal inilah yang menjadi salah satu

9 persamaan penulis dengan peneliti terdahulu. Selain itu, persamaan yang ada dengan penelitian saudara Arqom, Rohayati, Galih, penulis dan mereka samasama menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaan dengan peneliti sebelumnya adalah pendekatan dalam penelitian ini. Meskipun sama-sama menjadikan media komik sebagai media penelitiannya, namun, objek bidikan penulis berbeda dengan mereka. Arqom Sulasa meneliti Komik sebagai Media Dakwah Islam (Pendekatan Hermeneotik Pada KomiQolbu Jang Emqi dan Gaya Selebritis dan Ramalan Bintang ). Rohayati membahas tentang Pesan-pesan Dakwah Novel Komik Remaja Catatan Harian Olin A Seri I-III Karya Ali Muakhir dan Dyotomi Febriani. Sedangkan Galih Fathul Arifin tentang Pesan Dakwah Dalam Naskah Teater (Analisis Naskah Pementasan Teater Wadas Periode 2000-2003) Akan tetapi penulis dalam penelitian kali ini membahas tema Makna Pesan Dakwah Dalam Komik Karung Mutiara Al-Ghazali karangan Hermawan dan Jitet Koestana. Adapun perbedaan yang lain adalah masalah pendekatan metodologi yang dipakai. Arqom menggunakan pendekatan analisis data yaitu dengan pendekatan hermeneutik. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap makna tanda dalam gambar kartun KomiQolbu Jang Emqi melalui interprestasi. Penelitian Rohayati menggunakan pendekatan analisis wacana teks Teun Vandijk, di mana melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Sedangkan Galih menggunakan pendekatan sama dengan penulis, yaitu dengan pendekatan

10 analisis semiotika struktural. Yaitu menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa. Tetapi, penulis lebih menekankan dengan pendekatan analisis semiotik struktural teori Ferdinand de Saussure. 1.5. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Bab ini penulis memaparkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta tinjauan pustaka. BAB II : Kerangka Teoritik Bab ini membahas mengenai Kerangka Teoritik: Makna dan Pesan Dakwah dalam Komik. Konsep dasar tentang makna dilanjutkan dengan membahas pesan dakwah BAB III : Metodologi Penelitian Bab ini akan membahas tentang Metodologi Penelitian: jenis, pendekatan/spesifikasi penelitian, definisi operasional, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : Data dan Analisis Semiotik: Makna Pesan Dakwah Dalam Komik Karung Mutiara Al-Ghazali Karangan Hermawan dan Jitet Koestana Bab ini analisis penulis mengumpulkan data kemudian dianalisis. Analisis di sini dengan menggunakan analisis semiotika strukturalis teori Ferdinan de Saussure.

11 BAB V : Penutup Bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah berlangsung, selain itu juga menyampaikan kritik sarannya serta salam penutup.