BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini Indonesia memiliki dua jenis lembaga perbankan, yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

1. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan penting di

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada

BAB I PENDAHULUAN. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketika Bank Muamalat pertama kali berdiri dan beroperasi tahun Lalu. banking system, yakni sistem konvensional dan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).


I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bisa berjalan dengan lancar. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

Analisis Perbandingan Kredit Macet antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Non Performing Financing (NPF) merupakan salah satu instrumen penilaian

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang, dan dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat. masyarakat yang kekurangan dana (Ismail,2010:13).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, hal ini desebabkan beberapa bank yang beroperasi di Timor-Leste baik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan indikasi bahwa saat ini preferensi masyarakat Indonesia makin mengarah ke arah transaksi-transaksi syariah. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai sadar akan keberadaan bank syariah sebagai sarana mereka untuk mengelola dana namun tetap berlandaskan pada prinsip syariah yang jelas lebih diridhoi oleh Allah SWT. Dalam sistem perbankan konvensional terdapat unsur-unsur yang berbeda dengan sistem perbankan syariah, unsur yang paling sering diperbincangkan adalah penerapan sistem bunga kepada para nasabahnya, baik yang menabung maupun yang meminjam uang. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan nasional diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian suatu negara. Tujuan dan fungsi perbankan syariah dalam perekonomian adalah kemakmuran ekonomi yang meluas, tingkat kerja penuh dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum, keadilan sosial-ekonomi dan distribusi pendapatan serta kekayaan yang merata, stabilitas nilai uang, mobilisasi dan investasi tabungan yang menjamin adanya pengembalian yang adil dan pelayanan yang efektif. Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan 1

2 penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka salah satu cara mengembalikan stabilitas ekonomi adalah menata sektor perbankan sehingga kebijakan pengembangan industri perbankan diarahkan untuk mencapai suatu sistem keuangan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan yang akhirnya akan membantu mendorong perekonomian secara berkesinambungan. Saat ini lingkungan perbankan syariah lebih kompetitif, sehingga menyebabkan lembaga-lembaga perbankan syariah untuk mengevaluasi secara hati-hati risiko yang ditanggung dalam melayani kebutuhan publik. Semenjak krisis keuangan global yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998, fungsi intermediasi perbankan mengalami penurunan. Serupa dengan bank konvensional, bank syariah juga berfungsi sebagai suatu lembaga keuangan intermediasi (intermediary institution), yaitu mengarahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Yang dimaksud dengan pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan (Muhammad, 107:2004).

3 Penurunan fungsi intermediasi ini dapat dilihat dari indikator Financing to Deposit Ratio (FDR), yaitu perbandingan antara jumlah pendanaan yang dikeluarkan oleh bank syariah untuk mendukung investasi yang telah direncanakan terhadap jumlah dana yang dihimpun pihak ketiga. Sejak krisis keuangan global tersebut melanda, indikator Financing to Deposit Ratio (FDR) semakin menurun. Alasan pertama yang membuat FDR menurun adalah karena banyaknya pembiayaan bermasalah di neraca perbankan syariah sehingga meningkatkan Non performing Financing (NPF). Penurunan fungsi intermediasi tersebut menyebabkan penurunan kinerja bank. Tahun 2008 industri perbankan syariah nasional mengalami dua kondisi perkembangan yang menonjol. Pertama, pada semester pertama tahun 2008 pertumbuhan perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi dengan angka yang cenderung meningkat. Kedua, perkembangan industri mengalami perlambatan pada semester kedua. Perlambatan tersebut ditunjukkan oleh penurunan pertumbuhan DPK yang mulai berimbas oleh situasi krisis keuangan global. Kondisi ini menunjukkan bahwa penurunan pertumbuhan DPK, jumlah rekening DPK dari 42,83% pada triwulan keempat tahun 2007 menjadi 32,34% pada triwulan keempat tahun 2008. Hal tersebut dominan dipengaruhi oleh jenis DPK yang berasal dari nasabah korporasi, dimana jenis nasabah ini cukup sensitif dengan kondisi perekonomian secara umum. Pertumbuhan jumlah pembiayaan yang tidak didukung dengan pertumbuhan DPK secara signifikan menyebabkan Financing to Deposit Ratio (FDR) mencapai level di atas 104% pada tahun pelaporan. Struktur pembiayaan masih didominasi oleh akad

4 murabahah, pertumbuhan penyaluran dana dengan akad murabahah cenderung konstan dalam kisaran 58% pada tahun 2008 dengan posisi triwulan keempat sebesar 58,87% dari total pembiayaan (Bank Indonesia, 2013). Keberhasilan edukasi publik mampu mengimbangi perlambatan pertumbuhan DPK korporasi dengan mendorong peningkatan DPK individual, sehingga pertumbuhan DPK yang relatif tinggi secara keseluruhan masih bisa dipertahankan. Kondisi perbankan syariah yang semakin tumbuh berpengaruh pada peningkatan ekspansi pembiayaan pada tahun 2010. Total pembiayaan setiap tahunnya meningkat hingga tahun 2010 menjadi Rp 68,181 triliun atau mengalami pertumbuhan rata-rata 35,38 persen per tahun. Dari kegiatan pembiayaan ini, semakin banyak dana yang disalurkan selain menghasilkan keuntungan juga potensi timbulnya risiko pun semakin besar. Hal ini karena pembiayaan merupakan salah satu aktivitas perbankan yang memiliki risiko disebabkan oleh adanya ketidakmampuan peminjam untuk melunasi kewajibannya kepada pihak bank. Besarnya risiko pembiayaan ditunjukkan dalam rasio Non Performing Financing (NPF). Tingginya NPF menunjukkan banyaknya jumlah pinjaman sesuai dengan perjanjian awal yang telah disepakati bersama antara bank dengan peminjam. Pembiayaan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet termasuk dalam NPF. Semakin besar NPF menunjukkan semakin tinggi tingkat pembiayaan bermasalah sehingga mengakibatkan turunnya pendapatan yang berpengaruh pada kinerja, tingkat kesehatan, dan kelangsungan bank. Dalam kondisi seperti itu, setiap bank yang ada dituntut untuk

5 meningkatkan pengelolaan banknya semaksimal mungkin. Berikut ini adalah gambar perkembangan profitabilitas bank syariah tahun 2008-2010. Sumber : Bank Indonesia Gambar 1.1 Perkembangan Profitabilitas Bank Syariah Kondisi sektor riil yang kurang kondusif sejak akhir tahun 2008, yang diikuti dengan penurunan kinerja pembiayaan dan mengetatnya persaingan dengan bank konvensional menyebabkan penurunan profitabilitas bank syariah sebagaimana tercermin pada Gambar 1.1 ROA yang menurun dari 2,21% pada triwulan III tahun 2008 menjadi 1,40% pada triwulan IV tahun 2008. Di lain pihak seiring dengan bertambahnya jumlah bank syariah baru dan adanya tambahan modal disetor pada beberapa bank syariah terjadi peningkatan yang signifikan pada ekuitas perbankan syariah. Hal ini berdampak pula pada ROE yang tercatat menurun dari 25,81% pda tahun 2009 menjadi 17,58% pada tahun 2010.

6 Dalam upaya pencapaian laba yang maksimum, bank syariah yang ada dituntu untuk meningkatkan jumlah pembiayaan dengan tingkat risiko pembiayaan yang rendah melalui sarana pengelolaan yang dapat digunakan yaitu analisis laporan keuangan. Untuk mengadakan interpretasi dan analisis terhadap laporan keuangan, suatu bank memerlukan adanya ukuran tertentu. Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih data keuangan. Penulis berkeinginan meneliti rasio keuangan, yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) karena melalui pengelolaan tingkat FDR dan NPF yang memadai maka peran perbankan syariah sebagai lembaga perantara dapat terlaksana dengan baik dan mempengaruhi bank tersebut dalam tujuannya mencari laba usaha. Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2008-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Dilihat dari latar belakang di atas, maka identifikasi masalah tulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah?

7 2. Apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah? 3. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas bank umum syariah? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data, mempelajari, menganalisis, dan kemudian menarik kesimpulan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas bank umum syariah. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah; 2. Untuk mengetahui apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah; 3. Untuk mengetahui apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas bank umum syariah.

8 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, diantaranya : 1. Bagi kalangan perbankan Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna bagi kalangan perbankan dalam menyalurkan pembiayaannya dan menjadi pertimbangan untuk diaplikasikan pada bank umum syariah. 2. Bagi pemerintah Penelitian ini kiranya dapat memberikan masukan pula bagi pemerintah dan pihak pengambil keputusan terkait memberi alternatif arah pengembangan industri perbankan kita untuk masa yang akan datang. 3. Bagi penulis Dapat menambah pengetahuan mengenai industri perbankan umumnya dan seputar profitabilitas yang dihasilkan bank umum syariah. 4. Bagi kalangan akademisi dan masyarakat Sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang mungkin membutuhkan untuk mengetahui pengaruh tingkat Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas perusahaan bank umum syariah.

9 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini, maka penulis berencana untuk melaksanakan penelitian dengan mengambil sampel pada bank umum syariah yang mempublikasikan laporan keuangannya di internet. Adapun waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan November 2013 sampai dengan selesai.