Artikel Publikasi GAYA BAHASA PERUMPAMAAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT MADANIYYAH: LAJNAH PENTASHIH MUSHAF AL QURAN DEPAG RI

dokumen-dokumen yang mirip
GAYA BAHASA PERUMPAMAAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT MADANIYYAH: LAJNAH PENTASHIH MUSHAF AL QURAN DEPAG RI

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud bunyi itu (Muhammad, 2011:48). Bahasa merupakan unsur

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pengarang karya sastra tentu mempunyai berbagai ciri khas dalam

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN KATA KHUSUS PADA KUMPULAN PUISI KETIKA CINTA BICARA KARYA KAHLIL GIBRAN

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

HUBUNGAN MAKNA ANTARA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAH AL-ANFAL SKRIPSI

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

ANALISIS ANTONIMI DALAM TEKS TERJEMAHAN ALQURAN ALJUMANATUL ALI (SURAT FAATHIR)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

KARAKTERISTIK PEMAKAIAN GAYA BAHASA DALAM WACANA STIKER KENDARAAN BERMOTOR (TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, manusia dapat menyampaikan ide, gagasan, dan pikirannya terhadap orang lain. Seiring

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KONJUNGSI PADA TERJEMAHAN SURAT AN NISA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

KALIMAT PENEGASAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL AHZAB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA DAN MAKNA YANG TERKANDUNG PADA TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AN-NISA. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini telah banyak beredar teks terjemahan Alquran dalam bahasa

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Gaya bahasa atau style banyak digunakan dalam berbahasa. Pemakaian gaya bahasa

Kitab (Al-qur an) ini tidak ada keraguan di dalamnya, (sebagai) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah : 2) ABSTRAK

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO. Jurnal Publikasi Skripsi

BAB V PENUTUP. Ahmadiyah, yang penulis lakukan menghasilkan simpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

MENYAMAKAN PERSEPSI TENTANG ISLAM. Munawar Rahmat. Dosen Pendidikan Agama Islam MKDU UPI

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KLAUSA NONINTI DAN HUBUNGAN ANTAR UNSUR- UNSURNYA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AS SAFFAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS BAHASA FIGURATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA SEBAGAI ALTERNATIF MATERI PEMBELAJARAN ANALISIS GAYA BAHASA SKRIPSI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan karya ilmiah tentunya tidak terlepas dari buku-buku pendukung

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

ILMU PERTANDA Oleh Nurcholish Madjid

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

Naskah Publikasi. 2013

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SINONIMI PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AN-NAHL

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU

Hakikat Manusia Menurut Islam

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

Perbandingan Kenikmatan Surga dan Kenikmatan Dunia

Transkripsi:

Artikel Publikasi GAYA BAHASA PERUMPAMAAN PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT MADANIYYAH: LAJNAH PENTASHIH MUSHAF AL QURAN DEPAG RI Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh: WAHID ROMADHONI WICAKSONO A310110087 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JULI, 2015

GAYA BAHASA PADA PERUMPAMAAN TEKS TERJEMAHAN ALQURAN SURAT MADANIYYAH: LAJNAH PENTASHIH MUSHAF AL QURAN DEPAG RI Wahid Romadhoni Wicaksono A31010087 Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta 57102 Wahid_ramadhani@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini ada dua yaitu 1) memaparkan bentuk gaya bahasa perumpamaan TTA surat (madaniyyah) secara linguistik 2) memaparkan makna perumpamaan TTA surat (madaniyyah). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode agih dan metode padan. Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya berada di bagian dari bahasa yang telah ditentukan sendiri. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Hasil penelitian menemukan bentuk gaya bahasa perbandingan (persamaan (simile), metafora, personifikasi, parabel), pertentangan (paradoks, klimaks, ironi), pertautan (metonimia, eufemisme). Ada yang khusus dari penelitian ini menemukan bentuk gaya bahasa paradoks dan persamaan (simile). Bentuk gaya bahasa paradoks ada di surat Muhammad ayat 1. Perumpamaan dalam TTA tersebut menggunakan tumbuh-tumbuhan (flauris) dan binatang (faunis) untuk dijadikan analogi. Perilaku yang baik diibaratkan dengan tumbuh-tumbuhan (flauris) terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 261, Al-Fath ayat 29, Al-Hadid ayat 20, dan Jumu ah ayat 5 sedangkan perilaku yang buruk atau jelek diibaratkan dengan binatang (faunis) ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 2 dan 265, surat Muhammad ayat 12. Makna yang terkandung dalam perumpamaan TTA surat (madaniyyah) merupakan makna konotasi. Makna konotasi dalam perumpamaan TTA bukan makna yang tidak baik tetapi makna konotasinya baik, santun, dan halus. Perumpamaan TTA merupakan keindahan bahasa Alquran, kemukjizatan, rahasia gaya bahasanya yang luar biasa, dan sebagai sebuah santunnya bahasa Alquran. Bahwa di dalam perumpamaan-perumpamaan TTA ada ilmu yang diturunkan Allah swt dalam kitab-nya. Kebesaran-kebesaran Allah swt tercantum dalam ayat-ayat tersebut. Kata Kunci: Teks Terjemahan Alquran (TTA), Bentuk Gaya Bahasa, dan Makna

Pendahuluan Tamtsil (perumpamaan) termasuk salah satu metode Alquran dalam mengungkapkan berbagai penjelasan dan segi-segi kemukjizatanya atau kerangka yang dapat menampilkan makna-makna dalam bentuk yang hidup di dalam pikiran. Dilakukan dengan metode mempersonifikasikan sesuatu ghaib dengan yang hadir, abstrak dengan konkrit, dan menganalogikan sesuatu hal dengan hal yang serupa. Dengan tamtsil, makna yang asalnya baik, menjadi lebih indah, menarik dan mempesona. Karena itu, tamtsil dianggap dapat mendorong jiwa untuk menerima makna yang dimaksudkan dan membuat akal merasa puas (Al-Qaththan, 2014:352). Teks Terjemahan Alquran (selanjutnya disingkat TTA) termasuk jenis wacana tulis berupa tulisan. Kalimat TTA sulit dipahami karena merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia yang memeluk agama Islam. Dengan amtsal, hakikat yang tinggi makna dan tujuannya disampaikan oleh Alquran dalam bentuk perumpamaan atau analog dengan sesuatu yang konkret yang telah diketahui secara yakin sehingga lebih mengena dan lebih mudah dipahami. Sumber data TTA menarik untuk dijadikan data penelitian. Sintaksis yang mendominasi mengkaji tentang TTA dibandingkan dengan tataran linguistik yang lain seperti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Karena ruang lingkup sintaksis membicarkan kata, frasa, klausa, dan ragam kalimat, tetapi sintaksis tidak dapat terlepas dari tataran linguistik yang lainnya yaitu fonologi, morfologi, semantik. Masduki (2012:1-2) dalam menyampaikan pesan-pesan ajarannya Alquran menggunakan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dipakainya menggunakan amtsal. Amtsal Alquran ialah pesan-pesan Alquran yang disampaikan menggunakan perumpamaan-perumpamaan, dengan tujuan pesan-pesan yang disampaikan mudah dipahami. Perumpamaan Alquran merupakan fenomena keindahan bahasa Alquran, kemukjizatan, dan rahasia gaya bahasanya yang luar biasa. 1

Berdasarkan penjelasan di atas, gaya bahasa pada perumpamaan TTA menarik untuk dikaji dan diteliti. Penulis memilih sumber data tersebut dan melaksanakan penelitian ini untuk menambah kekayaan kajian bidang semantik khususnya gaya bahasa. Penelitian ini bertujan untuk memaparkan bentuk gaya bahasa dan makna yang terkandung dalam perumpamaan TTA surat madaniyyah. Adapun rumusan masalah yang perlu dicari jawabannya (1) bagaimana bentuk gaya bahasa perumpamaan TTA surat (madaniyyah) secara linguistik; (2) bagaimana bentuk gaya bahasa perumpamaan TTA surat (madaniyyah) secara linguistik? Penelitian terdahulu yang bersumber dari TTA di antaranya yaitu Oemiati (2010) meneliti tentang Gaya Bahasa Perumpamaan Simile dalam Novel Yukiguni karya Yasunari Kawabata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya bahasa perumpamaan yang ada dalam novel Yukiguni menggunakan kata pembanding dalam bahasa Jepang (you, miru, to onaji, nite iru, tatoeba, sou). Kata penunjuk bahasa kiasan perumpamaan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi bagaikan, seolah-olah, seperti, seakan-akan. Bahasa kiasan yang terdapat dalam Yukiguni ditemukan ide pokok dari novel tersebut yaitu dalam kehidupan di dunia, jarak antara keindahan dengan keburukan atau kesedihan itu sangat dekat, seperti dua sisi mata uang. Persamaan antara penelitian Oemiati dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji tentang gaya bahasa perumpamaan. Perbedaannya terletak pada sumber data. Sumber data yang digunakan penelitian Oemiati novel Yukiguni sedangkan penelitian ini sumber datanya TTA. Al Farisi (2012) melakukan penelitian tentang Hubungan Makna Antara Klausa dalam Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surah Al Anfal. Hasil penelitian ini adalah hubungan makna antara klausa yang terdapat dalam surah Al Anfal terdapat sembilan belas hubungan makna yaitu hubungan penjumlahan, perlawanan, pemilihan, waktu, syarat, tujuan, konsesif, perbandingan, penyebaban, akibat, hubungan cara, penyangkalan, kenyataan, penjelasan, atributif pewatas, atributif apositif, keniscayaan dan larangan. Persamaan penelitian Al Farisi dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan sumber data TTA. Sedangkan, perbedaan penelitian Al Farisi dengan penelitian ini adalah pada objek yang dikaji. Penelitian 2

Al Farisi mengkaji hubungan makna antara klausa dalam kalimat majemuk pada TTA Surat Al Anfal dengan kajian sintaksis sedangkan penelitian ini mengkaji bentu gaya bahasa pada perumpamaan TTA. Ngaisah (2013) melakukan penelitian tentang Analisis Pemakaian Gaya Bahasa dan Makna yang Terkandung pada Terjemahan Alquran Surat An Nisa. Hasil penelitian gaya bahasa pada terjemahan surat An Nisa, (a) terdapat 39 data yang mengandung gaya bahasa dalam terjemahan surat An Nisa. Gaya bahasa yang dimaksud yaitu 1) personifikasi (3), 2) sarkasme (5), 3) ironi (1), 4) metafora (17), 5) hiperbola (8), dan 6) antiklimaks (5). Gaya bahasa yang paling dominan dalam terjemahan surat An Nisa adalah gaya bahasa metafora. (b) makna ungkapan yang mengandung gaya bahasa pada terjemahan Alquran surat An Nisa yaitu makna konotatif (makna yang tidak sebenarnya). Persamaan penelitian Ngaisah dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan sumber data TTA dan mengkaji tentang gaya bahasa. Perbedaan terletak objek kajiannya. Penelitian Ngasiah objeknya gaya bahasa surat An Nisa sedangkan penelitian ini gaya bahasa perumpamaan. Keraf (2004:113) style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Menurut Keraf (2004:138-145) merumuskan bentuk gaya bahasa sebagai berikut persamaan (simile), metafora, personifikasi, parabel, ironi, eponim, paradoks, klimkas dan antiklimaks, dan sarkasme. Tarigan (1985:5) gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. Djajasudarma (1993:5) menyatakan makna sense dibedakan dari arti meaning di dalam semantik. Makna adalah pertautan yang ada di antara unsurunsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata). Sejalan dengan pendapat tersebut, Lyons menyebutkan bahwa mengkaji atau memberikan makna suatu kata ialah 3

memahami kajian kata tersebut yang berkenaan dengan hubungan-hubungan makna yang membuat kata tersebut berbeda dari kata-kata lain. Keraf (2004:27-31) menjelaskan macam-macam makna dibagi menjadi dua. Makna denotatif adalah kata yang tidak mengandung makna atau perasaaan-perasaan tambahan serdangkan makna konotatif adalah makna kata yang mengandung arti tambahan, perasaan atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Misalnya: rumah itu luas sekali. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena tujuan penelitian ini memaparkan analisis bentuk gaya bahasa pada perumpamaan TTA dan maknanya. Objek penelitian berupa gaya bahasa perumpamaan pada perumpamaan TTA. Data dalam penelitian ini berupa kalimat perumpamaan dalam TTA sedangkan sumber datanya adalah TTA surat madaniyyah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak. Penggunaan metode simak dengan cara menyimak sumber data kemudian mencatat data dalam penelitian ini. TTA merupakan wacana tulis, sehingga teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik catat. Tahap ini peneliti membaca TTA kemudian mencatat perupamaan yang terdapat dalam TTA tersebut. Teknik validitas data (keabsahan data) yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data. Jenis trianggulasi data yang digunakan untuk menguji keabsahan data penelitian ini menggunakan trianggulasi teori. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua teori dari dua tokoh yang berbeda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan metode padan. Metode agih merupakan metode analisis yang alat penentunya berada di bagian dari bahasa yang telah ditentukan sendiri (Sudaryanto, 1993:47). Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Analisis data 4

dalam penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi TTA kemudian mengklasifikasikan secara linguistik dan bentuknya dilanjutkan dengan analisis dan menarik kesimpulan. Hasil dan Pembahasan 1. Bentuk Gaya Bahasa Perumpamaan TTA Surat (Madaniyyah) a. Gaya Bahasa Perbandingan 1) Gaya Bahasa Metafora Bentuk gaya bahasa metafora pada GBPTTA surat (madaniyyah) yang terdapat di QS. Baqarah [2]:16, 2:187, 2:266, QS. Hujuraat [49]:12, QS. Muhammad [47]:1-3 dan QS. Al-Hadid [57]:11-12. a) Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya (QS. Al-Hujuraat [49]:12) Memakan daging saudaranya yang sudah mati merupakan bentuk gaya bahasa metafora, karena membandingkan dua hal secara langsung yaitu daging saudaranya merujuk pada daging manusia disamakan dengan makanan yang dapat dimakan. Daging manusia tidak boleh dikonsumsi oleh manusia. Perumpamaan orang yang suka berprasangka, menggunjing dianalogikan memakan daging saudaranya yang sudah mati. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 2) Gaya Bahasa Personifikasi Bentuk gaya bahasa personifikasi pada GBPTTA surat (madaniyyah) terdapat di QS. Al-Hasyr [59]: 14 dan 21. a) Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaanperumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir (QS. Al-Hasyr [59]:21). Kalau sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung merupakan bentuk gaya bahasa personifikasi karena benda mati seperti gunung diberi wahyu Alquran oleh 5

Allah SWT. Jika gunung yang perkasa dan keras dapat memahami makna Alquran kemudian merenungkannya maka manusia akan tunduk dan takut kepada Allah SWT. Perumpamaan umat manusia yang menerima Alquran dianalogikan dengan Alquran diturunkan kepada sebuah gunung. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 3) Gaya Bahasa Persamaan (simile) Bentuk gaya bahasa persamaan (simile) pada GBPTTA surat (madaniyyah) menggunakan penanda lingusitik terdapat di QS. Al- Baqarah ayat 26, 74, 261, 264, 275, QS. Ali Imran ayat 59, QS. Muhammad ayat 12, QS. Al-Fath ayat 29, QS. Al-Hasyr ayat 15, 16, Al-Baqarah ayat 171, 265, Annur ayat 35 dan Al-Jumu ah ayat 5. a) Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu [33]... (QS. Al- Baqarah [2]:26). Perumpamaan sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu merupakan bentuk gaya bahasa persamaan (simile) yang bersifat tertutup karena membandingkan dua hal secara eksplisit menggunakan penanda linguistik kata berupa yaitu orang-orang beriman dan kafir disamakan dengan nyamuk. Perumpamaan tersebut mengandung perincian mengenai sifat persamaannya yaitu kata segan. Perumpamaan orang-orang kafir tidak mempercayai tentang perumpamaan yang dibuat Allah swt dianalogikan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Bahwa Allah swt tidak memandang remeh dan tidak takut untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk, laba-laba, dan lalat. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 6

b. Gaya Bahasa Pertentangan 1) Gaya Bahasa Paradoks Bentuk gaya bahasa paradoks pada GBPTTA surat (madaniyyah) terdapat di QS. Muhammad [47]:15. a) Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungaisungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring... (QS. Muhammad [47]:15) Sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya merupakan bentuk gaya bahasa paradoks karena mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Di dunia khamr termasuk minuman beralkohol yang memabukan dan dilarang oleh Allah swt tetapi di dalam surga Allah swt khamar sebagai minuman yang lezat rasanya. Perumpamaan penghuni surga (jannah) untuk orang-orang yang bertakwa dianalogikan dengan surga yang dijanjikan Allah swt di dalamnya ada sungai yang airnya tidak berubah rasa dan baunya. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 2) Gaya Bahasa Klimaks Bentuk gaya bahasa klimaks dan antiklimaks pada GBPTTA surat (madaniyyah) yang terdapat di QS. Al-Baqarah [2]:35-36, 68-71 dan Annisa: 123, QS. Al-Baqarah [2]:214, QS. Al-Baqarah [2]:19-20, dan QS. Al-Hadid [57]:20. a) Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini [37]... (QS. Al-Baqarah [2]:35-36). TTA QS. Al-Baqarah ayat 35-36 merupakan bentuk gaya bahasa klimaks karena mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentinganya dari 7

gagasan-gagasan sebelumnya. TTA QS. Al-Baqarah ayat 35-36 menjelaskan tentang Adam dan Hawa yang keluar dari surga dan turun ke dunia akibat memakan buah khuldi. TTA ayat 35 menjelaskan tentang perintah Allah kepada Adam dan Hawa untuk mendiami surga dan larangan memakan buah pohon khuldi. Kemudian, TTA ayat 36 Adam dan Hawa mendapat bisikan dari syaitan untuk memakan buah khuldi lalu keduanya memakan buah khuldi tersebut dan dikeluarkan dari surga. Perumpamaan orang yang berani melakukan kesalahan besar dan merasa benar-benar takut untuk mengerjakan berbagai macam kemaksiatan dianalogikan dengan Adam as yang melakukan kesalahan besar memakan buah pohon khuldi. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna denotasi. 3) Gaya Bahasa Ironi Bentuk gaya bahasa ironi GBPTTA surat (madaniyyah) yang terdapat di QS. At-Thamrin [66]:11. a) Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-mu [1488] dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim (QS. At- Thamrin [66]:11). Dan Allah membuat isteri Fir aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman merupakan bentuk gaya bahasa ironi, karena mengandung sindiran secara halus yang menggunakan kalimat tersebut. Sindiran kepada orang yang beriman. Perumpamaan bagi orang-orang yang beriman dianalogikan dengan isteri Fir aun. Sebaliknya isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah swt, ia akan dimasukkan 8

Allah swt ke dalam surga. Kemudian Allah swt memberikan ruh ke dalam rahim Maryam binti Imran karena telah menjaga kehormatannya. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. c. Gaya Bahasa Pertautan 1) Gaya Bahasa Metonimia Bentuk gaya bahasa metonimia pada GBPTTA surat (madaniyyah) di QS. Al-Baqarah [2]:17-18 dan QS. Ali Imran [3]:117. a) Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api [26], maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta [27], maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar) (QS. Al-Baqarah [2]:17-18). Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api merupakan bentuk gaya bahasa metonimia yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Hubungan dalam TTA surat Al-Baqarah ayat 17-18 adalah sebab akibat. Kata seperti sebagai penanda linguistik. Mereka merujuk orang-orang munafik. Orang yang menyalakan api adalah sebab kemudian akibatnya ketika api menerangi sekitarnya dan orang-orang munafik dapat melihat. Kemudian Allah menghilangkan cahaya dan membiarkan dalam kegelapan. Lebih dari itu orang-orang kafir tuli tidak mendengar kebaikan, bisu tidak dapt membicarakan yang bermanfaat, buta berada dalam kesesatan, kebutaan hati. Perumpamaan orang-orang munafik yang membeli kesesatan dengan petunjuk dianalogikan seperti orang yang menyalakan api. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 9

2) Gaya Bahasa Eufemisme Bentuk gaya bahasa eufemisme pada GBPTTA surat (madaniyyah) terdapat di QS. At-Thamrin [66]:12. a) dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat (QS. At-Thamrin [66]:12). Memelihara kehormatannya merupakan bentuk gaya bahasa eufemisme, karena kata memelihara dirasa lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan. Kata memelihara berarti menjaga dan merawat kehormatannya supaya tidak dinodai atau dijamah orang lain. Kehormatannya merujuk pada kesuciannya sebagai perempuan. Perumpamaan bagi orang-orang yang beriman dianalogikan dengan isteri Fir aun. Sebaliknya isteri seorang kafir apabila menganut ajaran Allah swt, ia akan dimasukkan Allah swt ke dalam surga. Kemudian Allah swt memberikan ruh ke dalam rahim Maryam binti Imran karena telah menjaga kehormatannya. Makna yang terkandung dalam TTA tersebut adalah makna konotasi yang baik dan santun. 10

Simpulan Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan dalam penelitian ini pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Hasil penelitian ini menemukan bentuk gaya bahasa perbandingan (persamaan (simile), metafora, personifikasi, parabel), pertentangan (paradoks, klimaks, ironi), pertautan (metonimia, eufemisme). Ada yang khusus dari penelitian ini menemukan bentuk gaya bahasa paradoks dan persamaan (simile). Bentuk gaya bahasa paradoks ada di surat Muhammad ayat 1. Perumpamaan dalam TTA tersebut menggunakan tumbuh-tumbuhan (flauris) dan binatang (faunis) untuk dijadikan analogi. Perilaku yang baik diibaratkan dengan tumbuh-tumbuhan (flauris) terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 261, Al-Fath ayat 29, Al-Hadid ayat 20, dan Jumu ah ayat 5 sedangkan perilaku yang buruk atau jelek diibaratkan dengan binatang (faunis) ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 2 dan 265, surat Muhammad ayat 12. Makna yang terkandung dalam perumpamaan TTA surat (madaniyyah) merupakan makna konotasi.makna konotasi dalam perumpamaan TTA bukan makna yang tidak baik tetapi makna konotasinya baik, santun, dan halus. Perumpamaan TTA merupakan keindahan bahasa Alquran, kemukjizatan, rahasia gaya bahasanya yang luar biasa, dan sebagai sebuah santunnya bahasa Alquran. Bahwa di dalam perumpamaanperumpamaan TTA ada ilmu yang diturunkan Allah dalam kitab-nya. Kebesarankebesaran Allah SWT tercantum dalam ayat-ayat tersebut. 11

DAFTAR PUSTAKA Al Farisi, Muhammad Salman. 2012. Hubungan Makna Antara Klausa dalam Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surah Al Anfal. Skripsi. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta. Al-Ma ruf, Ali Imron. 2012. Stilistika, Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Books. Djajasudarma, T Fatimah. 1993. Semantik 1 Pengantar Ke Arah Ilmu Makna. Bandung: PT Eresco Anggota IKAPI. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ngaisah, Siti. 2013. Analisis Pemakaian Gaya Bahasa dan Makna yang Terkandung pada Terjemahan Alquran Surat An Nisa. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oemiati, Sri. 2010. Gaya Bahasa Perumpamaan Simile dalam Novel Yukiguni Karya Yasunari Kawabata. Dalam Jurnal Bahasa dan Sastra. Vol.6. No. 2:135-145. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa. 12