BAB II LANDASAN TEORI



dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR DATA BASE. DATA adalah fakta mengenai objek yang dinyatakan

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

BAB III LANDASAN TEORI

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Konsep Basis Data (Lanjut)

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

BASIS DATA SKEMA BASIS DATA

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis

PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

Basis Data Modul Teori

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

Basis Data Relational

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

MAKALAH PERANCANGAN BASIS DATA MODEL DATA. Disusun oleh: Ainun Aisyiyah Iman Safuad Ismi Fadhilah

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

Pemodelan Data- Entity Relational Diagram

Satuan Acara Perkuliahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SISTEM BASIS DATA

BAB 7 MERANCANG BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA. Alif Finandhita, S.Kom

Model Data HANI IRMAYANTI, M.KOM

PENERAPAN CONSTRINE TABLE PADA DATABASE

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

Model Model Basis Data

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

SISTEM BASIS DATA. Oleh : Devie Rosa Anamisa

BAB II LANDASAN TEORI. bagian dalam sistem penggajian, formulir, database serta sistem pengendalian internal.

Desain Data Base. Proses Desain Data Base

IMPLEMENTASI BASIS DATA. By : I Ngh Putu Mardika, S.Pd

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Lessons. 1. Definisi Basis Data. 2. Sistem Basis Data. 3. Komponen Sistem Basis Data. 4. Abstraksi Data. 5. Bahasa Basis Data

MODUL 1 SEPUTAR PERANCANGAN DATABASE. 1.1 Entity-Relationship Model (ER Model) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Kontrak Kuliah. Entity Relationship Diagram Bagian 1. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Pengenalan Basis Data

RENCANA PEMBELAJARAN

Materi 2 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

NIM Nama... Kode_kul Nama_kul SKS Andi... A01 Pancasila Rudi... A03 Internet I Susi... A02 Network I 2

Implementasi Basis Data

Pertemuan Sistem Informasi SI adalah suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

SISTEM BASIS DATA. Pertemuan 3. Nizar Rabbi Radliya 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN BASIS DATA PERSEDIAAN BARANG DAN JASA PADA CV. TUNAS KARYA SEMARANG

BAB IV Normalisasi Data

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen. informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN

Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

MUHAMMAD ZEN S. HADI, ST. MSC.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

P7 Perancangan Database

BAB II LANDASAN TEORI. Kesehatan adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya, segala aspek

BAB III LANDASAN TEORI

Konsep Pemodelan data.

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

MANAJEMEN BASIS DATA. Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI

Database. Pertemuan ke-1

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan

Kontrak Kuliah. Model Data. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

STEPHANIE BETHA ROSSI H,S.ST

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR BASIS DATA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK KOMPUTER (D3) KODE: IT014318

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun

MODEL RELASI DAN NORMALISASI DATABASE

BAB I DATABASE. Data adalah representasi dari fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM BASIS DATA

Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya

Tabel dan Key dalam Database Tipe data dan Karakter pada Database. Author : Minarni, S.Kom.,MM

Pertemuan 3 dan 4 : MODEL DATA RELASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

Transkripsi:

5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Basis Data 2.1.1 Arti Penting Basis Data File data yang dapat menghasilkan informasi merupakan Sumberdaya bagi perusahaan / organisasi, maka perlu dikelola dengan : a. Baik Mudah dalam pengaksesan b. Terpadu Dapat mengantisipasi permasalahan masa yang akan datang (berksinambungan) c. Aman Data harus dapat dilindungi dari campur tangan pihak lain 2.1.2 Evolusi Basis Data 1960s : Data collection, database creation, IMS and network DBMS 1970s : Relational data model, relational DBMS implementation 1980s : RDBMS, advanced data models (extended-relational, OO, deductive, etc.) and application-oriented DBMS (scientific, engineering, etc.) 1990-2000: Data mining and data warehousing, multimedia databases, and Web databases 2.1.3 Alasan Data Base Perlu Dirancang Alasan perlunya database untuk dirancang adalah : a. Jumlah data yang selalu bartambah b. Adanya pengulangan / duplikasi data c. Disintegrasi antar data / file d. Keamanan data e. Keterasingan data f. Akses data secara simultan 5

6 g. Masalah keutuhan data 2.1.4 Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data Keuntungan dari pemakaian sistem basis data yaitu : a. Efisiensi ruang penyimpanan (space) b. Keakuratan (accuracy) c. Data dapat dipakai bersama d. Kecepatan dan kemudahan (speed) e Keamanan data terjamin f Terpeliharanya integritas data g. Data independence : 2.1.5 Pengertian Basis Data Pengertian basis data menurut C.J. Date adalah tempat untuk sekumpulan file data /berkas terkomputerisasi Definisi Lain mengenai basis data adalah kumpulan file data yang saling berhubungan dan disimpan dalam media elektronis Basis Data juga merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian sehingga dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah 2.1.6 Operasi-Operasi Dasar Terhadap Suatu Basis Data Operasi-operasi dasar terhadap suatu basis data : a. Pembuatan basis data baru (create database) b. Penghapusan basis data (drop database) c. Pembuatan tabel (create table) d. Pengisian data dalam tabel (insert) e. Pengambilan data (retrieve) f. Pengubahan data (update) g. Penghapusan data (delete)

7 2.1.7 Hierarki Data berikut : Hierarki atau urut-urutan sususan dalam data adalah sebagai Byte Field Record File/Tabel Basis Data Gambar 2.1 : Hirarki data Byte : merupakan kumpulan bit yang merupakan karakter Field : merupakan kumpulan dari byte yang mempunyai arti tertentu, biasanya disebut kolom, atribut Record : merupakan kumpulan dari field atau atribut File : merupakan kumpulan dari record Basis data : merupakan kumpulan dari file Record 1 Record 2 Record 3 FILE OBAT KODE Nama HrgSat 123 Ultraflu 2000 234 Paracetamol 5000 672 Insana 1200 FILE JUAL NO.NOTA KODE JML.JUAL N1 123 2 N2 234 5 N3 672 6 Field1 Field2 Field3 Basis data Gambar 2.2 : Skema Susunan Data

8 2.2 Sistem Basis Data 2.2.1 Pengertian Sistem Basis Data Merupakan sistem yang terdiri atas basis data dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa user mengakses dan memanipulasi data tersebut. 2.2.2 Komponen Sistem Basis Data Komponen-komponen yang ada dalam basis data adalah a. Hardware b. Operating System c. Basis Data d. DBMS e. Pemakai / User f. Software lain Basis Data user File1 File3 Gambar 2.3 : Keterkaitan antar komponen basis data

9 2.2.3 Database Management Sistem (DBMS) Adalah suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data / informasi secara praktis dan efisien DBMS berguna untuk : a. Mendefinisikan struktur data b. Memanipulasi nilai data yang ada dalam database. c. Pengendalaian akses terhadap suatu data : 1. untuk pengamanan sistem 2. untuk keterpaduan sistem 3. sistem pengendalian persetujuan akses 4. sistem pengendalian pemulihan. Contoh Produk DBMS : a. Oracle (Oracle Corp.) b. Informix c. Sybase d. Dbase e MS Sql Server f. MySQL Sasaran utama DBMS menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien dalam menyimpan dan mengambil informasi ke dan dari basis data

10 2.3 Perancangan Basis Data Perancangan basis data terdiri dari Entity Relationship Diagram, Normalisasi, Tabel Relasional, Struktur Database, Kamus Data 2.3.1 Diagram Hubungan Entitas ( Entity Relationship Diagram / ERD ) Model entity-relationship yang berisi komponenkomponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masingmasing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity- Relationship ( Diagram E-R ). Adapun simbol - simbol yang digunakan dalam ERD (Entity Relationship Diagram ) adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Tabel Simbol ERD (Entity Relationship Diagram). Simbol Nama Simbol ENTITY Digunakan untuk menggambarkan obyek. Yang dapat diidentifikasikan dalam lingkaran pemakai. ATRIBUT Digunakan untuk menggamabrakan elemen elemen dari suatu entity, yang menggambarkan karakter entity. HUBUNGAN / RELASI Entity dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini disebut relationship.

11 GARIS Diguankan untuk menghubungkan entity dan entity dengan atribut. Sumber : Fathansyah, Ir., 2001 2.3.2 Implementasi Tabel Aturan umum dalam pemetaan Model Data ( Level Konseptual dalam Abstraksi Data ) yang kita gambarkan dengan Diagram E-R menjadi basis data fisik adalah : 1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah table (file data) Nim Nama Alamat Mahasiswa Tgl_lhr Tabel Mahasiswa NIM Nama Alamat Tgl_lhr Gambar 2.3 : Implementasi tabel pada ERD Sumber : Fathansyah, Ir., 2001 2. Relasi dengan derajat relasi 1-1 (one to one) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan dipresentasikan dalam bentuk penambahan atau penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas.

12 Tabel Dosen Kode_dos Nama_Dos Alamat_dos Tabel Jurusan Kode_Jur Nama_Jur Kode_dos 3. Relasi dengan derajat relasi 1-M (one to many) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas juga akan dipresentasikan dalam bentuk pemberian atau pencantuman atribut kunci dari himpunan entitas pertama (yang berderajat 1)ke table yang mewakili

13 himpunan entitas kedua (yang berderajat M). Atribut kunci dari himpunan entitas pertama ini menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas kedua. Tabel Dosen Kode_dos Nama_Dos Alamat_dos Tabel Tabel Kuliah Kode_Kul Nama_Kul SKS Semester Kode_dos Tempat Waktu 4. Relasi dengan derajat relasi M-M (many to many) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan diwujudkan dalam bentuk table kusus memiliki field

14 yang berasal dari kunci-kunci dari himpunan entitas yang dihubungkannya. Kode_dos Nama_Dos Tabel dosen Alamat_dos Tabel Mengajar Kode_Dos Tempat Kode_kul Waktu Tabel Kuliah Kode_Kul Nama_Kul SKS Semester Kode_dos Tempat Waktu

15 2.3.2 Ketergantungan Fungsional Sebuah tabel berisi paling sedikit 2 buah atribut, yaitu A dan B, notasinya A B. Yang berarti A secara fungsional menentukan B atau B secara fungsional tergantung pada A.jika dan hanya jika untuk setiap kumpulan baris data (row) yang ada pada tabel, pasti ada 2 baris (row) di tabel dengan nilai untuk A yang sama, maka nilai untuk B pasti juga sama. Definisinya : Diberikan 2 row r1 dan r2 dalam tabel dimana A B Jika r1(a) = r2(a), maka r1(b) = r2(b) ( Fathansyah.Ir, 2001). Pada data siswa atribut yang digunakan, yaitu nama siswa, nomor urut, mata pelajaran, nilai. Berikut data pada tabel data siswa : Row 1 Row 2 Row 3 Nama_siswa No_urut Mata_pelajaran Nilai Santy 001 Geografi A Edi 002 Geografi B Upik 003 Matematika A Maka Ketergantungan Fungsional yang dapat kita ajukan adalah : a. no_urut nama_siswa yang berarti bahwa atribut nama_siswa hanya tergantung pada atribut no_urut. Tanpa memperhatikan pengertian ketergantungan secara alamiah terhadap tabel tersebut, kita juga dapat mengajukan sejumlah ketidaktergantungan ( non KF ) yaitu: b. mata_pelajaran nama_siswa

16 Yang artinya atribut nama_siswa tidak tergantung pada atribut mata_pelajaran. Bisa dilihat pada row 1 dan row 2 walaupun mata pelajaran sama tetapi nama siswa tidak sama. c. nilai mata_pelajaran Yang artinya atribut mata pelajaran tidak tergantung pada atribut nilai. Bisa dilihat pada row 1 dan row 3 walaupun nilai sama tetapi mata pelajaran tidak sama. 2.3.3 Agregasi Agregasi dalam basis data menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam diagram E R. Hal ini terjadi karena dalam realitas dapat dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. Dengan kata lain sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tetapi juga mengandung unsur dari relasi lain.

17 Gambar 2.4 : Agregasi Sumber : Fathansyah, Ir., 2001 Keterangan : a. Adanya relasi sejumlah mata kuliah yang membutuhkan kegiatan praktikum ( tapi tidak semua mata kuliah ) b. Kegiatan praktikum ini tidak wajib diikuti mahasiswa yang mengulang. c. Himpunan relasi mengikuti dalam ERD diatas menunjukkan entitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum tertentu karena telah mempelajari suatu mata kuliah (yang memang membutuhkan praktikum).

18 2.3.4 Normalisasi Data Proses normalisasi menurut Andri Kristanto ( 2003 ) adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana didalam tabel tersebut terdapat entity-entity dan relasi antar entity tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam normalisasi suatu data yaitu : 1. Field atau Atribut Kunci Field kunci merupakan satu field atau satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan mewakili record. Field yang merupakan kunci akan menjadi penentu dalam pencarian program. 2. Macam-macam kunci : a. Candidat Key (Kunci Calon) Adalah satu atribut atau field yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entity. b. Primary Key (Kunci Primer) Adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Kunci primer ini sifatnya unik, tidak mungkin sama dan tidak mungkin ganda. c. Alternate Key (Kunci Alternatif) Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. d. Foreign Key (Kunci Tamu) Adalah kunci primer yang dtempatkan pada fie lain dan biasanya menunjukkan dan melengkapi suatu hubungan antara file satu dengan file lainnya.

19 Tahap - tahap didalam normalisasi data adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal Adalah suatu bentuk dimanaa semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang ikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data. Contoh : File MAHASISWA ( No_mhs, Nama_mhs, Nama_PA, nama_mk1, nama_mk2 ). Bentuk adalah bentuk tidak normal karena dalam file tersebut mahasiswa yang mempunyai nomer mahasiswa, nama mahasiswa dan nama PA mengambil 2 mata kuliah, sehingga terjadi perulangan nama mata kuliah 2 kali. No_mhs Nama_mhs Nama_PA nama_mk1 nama_mk2 22931088 Andri Amir Kalkulus Fisika 22931090 Santy Edi Matematika statistik 2. Bentuk Normal Pertama Bentuk normal pertama merupakan suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. Contoh : Dari tabel mahasiswa diatas diubah menjadi bentuk normal pertama. No_mhs Nama_mhs Nama_PA nama_mk1 22931088 Andri Amir Kalkulus 22931088 Andri Amir Fisika

20 22931090 Santy Edi Matematika 22931090 Santy Edi Statistik 3. Bentuk Normal Kedua Bentuk normal kedua adalah bentuk yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Sudah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. Contoh : Dari file mahasiswa, dapat dilihat bahwa kunci primernya adalah field No_mhs. Field Nama_mhs dan field Nama_PA tergantung pada field No_mhs. Sedangkan field nama_mk1 dan field nama_mk2 tidak tergantung pada field No_mhs sehingga bisa dipecah menjadi file yang lain misalnya file AMBILMK. Sehingga bentuk normal keduanya adalah : MAHASISWA No_mhs Nama_mhs Nama_PA 22931088 Andri Amir 22931090 Santy Edi AMBILMK No_mhs Nama_MK1 22931088 Kalkulus 22931088 Fisika 22931090 Matematika 22931090 Statistik

21 4. Bentuk Normal Ketiga Bentuk normal ketiga adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat : a. Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal kedua. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pda kunci primer. 2.3.5 Kardinalitas atau Derajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. 1. Satu ke satu (One to One). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. A B Entitas 1 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 4 Gambar 2.5 : Kardinalitas relasi satu ke satu Sumber : Fathansyah, Ir., 2001

22 2. Satu ke Banyak (One to Many). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya Entitas 1 A Entitas 2 Entitas 1 Entitas 2 B Entitas 3 Entitas 4 Gambar 2.6 : Kardinalitas relasi satu ke banyak Sumber : Fathansyah, Ir., 2001 3. Banyak ke Satu ( Many to One ) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada satu entitas himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B A B Entitas Entitas Entitas Entitas Entitas Entitas Gambar 2.7: Kardinalitas relasi banyak ke satu Sumber : Fathansyah, Ir., 2001

23 4. Banyak ke Banyak (Many to Many). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A B Entitas Entitas Entitas Entitas Entitas Entitas Gambar 2.8: Kardinalitas relasi banyak ke banyak Sumber : Fathansyah, Ir., 2001 2.3.6 Data Dictionary ( DD ) Kamus data atau Data Dictionary ( selanjutnya disebut DD )adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005). DD dapat mendifinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Dalam perancangan sistem kamus data di gunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database.

24 Tabel 2.2 Tabel simbol simbol kamus data Notasi Arti Terbentuk dari atau terdiri dari atau = sama dengan + And Salah satu dari (memilih salah satu [] dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini) Sama dengan simbol [] Interasi (elemen data dalam kurung N { }M brace berinterasi mulai N kali dan maksimum M kali) Optional (elemen data di dalam ( ) kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada) Keterangan setelah tanda ini adalah * komentar Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005 2.3.7 Perancangan Masukan dan Keluaran (Input Output Design) Yaitu untuk menggambarkan tampilan program input maupun output. 1. Perancangan Masukan ( Input Design ). Dimulai dari dasar sebagai penangkap input pertama kali, karena bila dokumen dasar tidak di desain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Dokumen dasar biasanya terbentuk formulir yang digunakan untuk menangkap (capture)

25 data yang terjadi (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005). 2. Perancangan Keluaran ( Output Design ) Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru. (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005) 2.4 Landasan Teori Tentang Perpustakaan 2.4.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana yang teramat vital dalam proses belajar-mengajar, oleh karena itu perpustakaan sekolah sering dipandang sebagai jantung program pendidikan (the heart educational Program). Dalam bidang perpustakaan mereka memberikan berbagai macam pendapat tentang pengertian perpustakaan. Pada dasarnya mereka dalam memberikan pengertian mempunyai maksud yang agak sama, akan tetapi sangat perlu 2.4.2 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan a. Tujuan Perpustakaan Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah di harapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, agar dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan buku pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah. Selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid b. Manfaat Perpustakaan. 1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid

26 terhadap membaca. 2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar muridmurid. 3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan balajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri. 4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecepatan berbahasa. 6. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab. 7. Perpustakaan sekolah dapat mempelancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.6 2.4.3. Fungsi Perpustakaan Sekolah. Secara umum perpustakaan merupakan sumber belajar atau pusat belajar baik masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas maupun buku-buku perpustakaan yang ada di sekolah, ada yang tujuannya mencari informasi bahkan mungkin ada juga sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau sifat rekreatif. Atas dasar tersebut maka fungsi perpustakaan sekolah dapat di paparkan sebagai berikut: a. Fungsi Edukatif Bahan perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik bukubuku fiksi maupun non fiksi, adanya buku-buku tersebut membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru. Baik secara individual maupun kelompok. Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. b. Fungsi Informatif Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan bahan pustaka yang berupa buku-buku tetapi juga menyediakan

27 bahanbahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, buletin, surat kabar dan sebagainya semua ini akan memberikan informasi atau keterangan yang di perlukan oleh murid-murid. c. Fungsi Tanggung Jawab Administratif Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah dimana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku. Selalu di catat oleh guru pustakawan, setiap murid yang masuk harus menunjukkan anggota atau kartu pelajar. Tidak boleh membawa tas, tidak boleh menunggu temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid terlambat pengambilam bukunya di denda dan apabila murid menghilangkannya harus menggantinya dengan cara membelikan di toko maupun di foto copykan. Ini semua selain mendidik murid-murid kearah tanggung jawab juga membiasakan murid-murid bersikap administratif. d. Fungsi Riset Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa di dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka adanya bahan pustaka yang lengkap. Murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan. Maka mereka (murid-murid atau guru-guru) dapat melakukan riset literatul atau yang di kenal dengan sebutan library research dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia di perpustakaan. e. Sarana Rekreatif Sebuah perpustakaan sebaiknya menyimpan koleksi-koleksi yang dapat digunakan untuk mengisi waktu luang serta mengembangkan hobi pemikirannya, misalnya dengan berlangganan majalah umum koran dan sebagainya

28 2.4.4 Macam-macam Perpustakaan Macam-macam perpustakaan banyak ragamnya yaitu: a. Perpustakaan Nasional ialah menyimpan semua bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang diterbitkan di suatu negara, dengan demikian ada Perpustakaan Nasional yang mengumpulkan semua terbitan di suatu negara, namun ada pula perpustakaan yang mengumpulkan terbitan khusus suatu subyek yang diminati. Dalam hal ini, Nation Library of Medicine di AS dapat dikatakan sebagai perpustakaan nasional bidang khusus. Perpustakaan bidang umum dapat ditemukan pada setiap Negara yang memiliki perpustakaan nasional karena jenis inilah yang banyak dikemukakan di dunia b. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Murid harus banyak membaca untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat menambah bahan pelajaran dari guru dengan banyak membaca murid terlatih untuk belajar secara mandiri koleksi perpustakaan sekolah. Sebaiknya berupa buku-buku, selain buku-buku teks/pelajaran, sedangkan buku-buku pelajaran harus dimiliki atau dipegang oleh setiap murid selama buku itu di gunakan untuk pelajaran c. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan-bahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi. Dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuan. Tujuan perguruan tinggi di indonesia di kenal nama Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat), maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi, yang termasuk perguruan tinggi ialah perpustakaan jurusan bagian,

29 Fakultas, Universitas, Institut, Sekolah Tinggi Politeknik, Akademi maupun Perpustakaan Program Non-Gelar d. Perpustakaan Umum. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai dari umum. Baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan, agama, ras, pekerjaan, serta memberikan layanan cuma-cuma untuk umum. 2.4.5 Jenis-jenis Bahan Pustaka Pemahaman jenis-jenis bahan pustaka perlu sekali bagi seorang guru Pustakawan, sebab dapat dijadikan dasar untuk menentukan bahan-bahan pustaka yang harus diusahakan. Bahan-bahan pustaka ada bermacammacam, hal ini bergantung dari makna kita meninjaunya, jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya. a. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku seperti buku-buku tentang Psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang Ilmu Pengetahuan Sosial, buku-buku Agama, buku-buku tentang Ilmu Pengetahuan Alam. b. Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku, seperti suarat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam. Sumber (http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/146/hubptai-gdlwiwin-7290-3-03babii.pdf)