BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA. A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV PEMBAHASAN. perorangan maupun badan usaha non badan hukum dengan total exposure. a. Ketentuan Umum dalam melakukan penilaian agunan adalah :

BAB I PENDAHULUAN. pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi hasil (profit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB III PEMBAHASAN. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

BAB I PENDAHULUAN. Gema Insani, 2001, h Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari teori ke praktik, jakarta:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

MEKANISME ANALISA JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BPRS ASAD ALIF KANTOR KAS BOJA

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT NU SEJAHTERA CABANG KENDAL

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB IV KESESUAIAN ANTARA AKAD MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DENGAN FATWA DSN DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG RANTAUPRAPAT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Murabahah di BPRS Bangun Drajat Warga

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB II REGULASI PERBANKAN SYARI AH DAN CARA PENYELESAIANNYA. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB V PENUTUP. Yogyakarta secara umum telah memenuhi ketentuan hukum syariah baik. rukun-rukun maupun syarat-syarat dari pembiayaan murabahah dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN A. PENGERTIAN DAN LANDASAN SYARI AH BAI BITSAMAN AJIL. sebagai pembelian barang dengan pembayaran cicilan atau angsuran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka kesimpulan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BJB yaitu Kredit

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

BAB III PEMBAHASAN. jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. 25. tambahan keuntungan yang desepakati. 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB II LANDASAN TEORITIS. secara dini indeksi-indeksi penyimpangan (deviation) dari kesepakatan

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB III PEMBAHASAN. penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan,

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengawasan adalah : a. Menurut Sondang P. Siagian pengawasan adalah proses pengamatan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENGALIHAN UTANG KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB I PENDAHULUAN. di lakukan oleh seorang muslim haruslah berdasarkan prinsip rela sama rela (an. dan bisnis, termasuk dalam praktek perbankan.

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam manajemen resiko pembiayaan di BMT. Istiqomah Tulungagung

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

BAB IV ANALISIS PROSEDUR MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA JAMINAN PADA GADAI EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB V PEMBAHASAN. A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI. Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

Transkripsi:

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA A. Ketentuan Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja Di dalam perbankan syariah maupun konvensional, dikenal dua sistem yaitu funding dan leanding. Funding adalah pengumpulan dana dari masyarakat, sedangkan leanding adalah mendistribusikan dana yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat, diantaranya pembiayaan murabahah. Murabahah adalah akad jual beli atas suatu barang, dengan harga yang disepakati antara penjual dan pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas barang tersebut dan besarnya keuntungan yang diperolehnya. 1 Adapun fatwa yang mengatur tentang ketentuan-ketentuan murabahah adalah fatwa DSN-MUI No: 04/DSN-MUI/IV/2000 2, antara lain: 1. Ketentuan Umum Murabahah yang terdapat dalam bank syariah: a) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba. b) Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh syariat Islam. 1 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hlm. 145. 2 Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan di Bank Syariah, Yogyakarta: UUI Press, Januari, 2009, hlm. 62-63. 26

c) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. d) Bank membeli barang yang diperlukan atas nama sendiri dan pembelian harus sah dan bebas riba. e) Bank harus menyampaikan seluruh hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara berhutang. f) Bank menjual barang kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungan. Bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. g) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. h) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah berupa pengikatan jaminan dan atau asuransi. i) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga (akad wakalah), akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milk bank. 2. Jaminan dalam Murabahah: a) Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan atas piutang murabahah. Misalnya dalam bentuk barang yang telah dibeli dari penjual. 27

b) Jaminan dalam murabahah dibolehkan agar nasabah serius dengan pesanannya. Aplikasi dalam perbankan untuk pembiayaan ini membutuhkan analisa yang yang kuat terhadap jaminan. Jaminan itu berfungsi sebagai pengikat atau collateral yang betujuan untuk kepentingan yuridis ketika terjadi pinalti. Di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja, produk murabahah merupakan produk yang paling diminati oleh masyarakat. Karena itu BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja mengalokasikan 90% dari dananya untuk produk murabahah. Dalam menentukan jaminan pembiayaan murabahah, BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja menentukan ketentuan jaminan berdasarkan dari 5 C yaitu: a. Character Adalah sifat atau karakter nasabah dalam pengajuan pinjaman. Informasi ini dapat diperoleh dari lingkungan sekitar tempat tinggal calon nasabah, lembaga keuangan atau bank lain yang pernah berhubungan, maupun dari Bank Indonesia. Dari Bank Indonesia dapat diperoleh informasi apakah calon nasabah tersebut masuk dalam black lisk (daftar hitam) atau tidak. b. Capacity Penilaian kemampuan calon nasabah untuk menjalankan usaha dan mengembalikan pembiayaan dari bank. Hal ini dapat dilihat dari 28

aktifitas berkembangnya usaha yang dilakukan, sehingga bisa di ketahui layak tidaknya mendapat pinjaman. c. Capital Dari informasi berbagai pihak yang terkait sehingga bank bisa menentukan kelayakan jaminan yang di pakai. d. Collateral Jaminan yang diberikan nasabah bisa mengkover pengajuan pembiayaan. e. Condition Penilaian keadaan jaminan apakah layak atau tidak untuk dijadikan sebagai jaminan. Dalam jaminan hal utama yang harus dicermati adalah apakah jaminan tersebut tersangkut sengketa atau tidak 3. Adapun barang yang dijaminkan oleh mitra pembiayaan adalah sebagai berikut: 1. Barang Bergerak Yang dimaksud barang bergerak adalah barang yang bisa berpindah tempat berupa kendaraan beroda 2, 4, 6, 8, dan sejenisnya. Barang bergerak yang memenuhi syarat jaminan diperhitungkan sekurang-kurangnya adalah dari tahun pengajuan dikurangi 10 tahun, Akan tetapi pihak BPRS akan mentolerir suatu pengajuan usaha ketika jaminan tersebut berusia di atas 10 tahun dari tahun pengajuan. Hal ini berdasarkan prospek usaha yang 3 Wawancara dengan Wahyu Nuryanyto, Kepala BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja, tanggal 29 April 2013. 29

dikembangkan oleh mitra pembiayaan dan pihak perbankan juga akan menilai track record mitra pembiayaan ketika yang mengajukan pembiayaan adalah mitra lama dari BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja. Adapun syarat yang harus terpenuhi ketika jaminan tersebut berupa barang bergerak adalah sebagai berikut: a. Memiliki BPKB asli atas nama sendiri Memiliki BPKB atas nama sendiri adalah syarat utama guna memenuhi jaminan pembiayaan, namun apabila BPKB atas nama orang lain maka orang tersebut harus bersedia hadir pada saat akad dan memberi keterangan bersedia bertanggung jawab ketika terjadinya kredit macet. b. Faktur Faktur adalah ketika kendaraan tersebut masih atas nama orang lain akan tetapi barang tersebut telah dibeli oleh pengaju pembiayaan maka harus ada slip faktur pembayaran atau kuitansi yang dilengkapi tanda tangan yang dibubuhi materai. c. STNK Adalah surat tanda nomor kendaraan yang masih berlaku dan aktif, dan dia tidak memiliki tunggakan pembayaran pajak kendaraan tersebut. d. Cek Fisik 30

Cek fisik adalah pengecekan untuk menyesuaikan antara nomor mesin pada BPKB dan STNK dengan nomor yang ada di kendaraan tersebut, dengan cara menggesek pada nomor rangka chasis dan nomor pada mesin. e. Kondisi barang tidak cacat Yang dimaksud kondisi barang tidak cacat adalah kondisi barang tersebut sesuai dengan standar produksi, tidak rusak dan masih layak untuk digunakan. 2. Barang tidak bergerak Barang tidak bergerak yang dimaksud di atas adalah barang yang tidak mampu berpindah tempat, misalnya tanah dan bangunan. Untuk kategori tanah antara lain adalah tanah basah, tanah kosong, tanah pekarangan dan bangunan. Tanah basah adalah tanah yang media tanamnya basah, misalnya sawah untuk ditanami padi. Tanah kosong adalah tanah yang kosong tidak ada tanamannya dan lahannya tidak terpakai. Tanah pekarangan dan bangunan adalah tanah pemukiman, yang di atas tanah tersebut berdiri sebuah bangunan. Kriteria tanah yang bisa dijadikan jaminan untuk pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja adalah sebagai berikut: 1. Tanah tersebut berstatus SHM (Sertifikat Hak Milik). 2. SHM (Sertifikat Hak Milik) atas nama sendiri atau suami istri. 31

3. Bila SHM atas nama orang lain harus ada surat keterangan, dan pemilik sertifikat tersebut bersedia untuk menjaminkan sertifikat tanahnya dalam pembiayaan yang disertai surat kuasa, dan harus bersedia hadir pada saat akad dan memberi keterangan bahwa dia bersedia bertanggungjawab jika terjadi kredit macet. 4. Harus ada SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang) Adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terutang kepada wajib pajak. 4 5. Tanah yang dijadikan jaminan bukan tanah sengketa. B. Cara Menganalisa Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja Bagi sebuah lembaga keuangan terutama perbankan, leanding adalah ujung tombak dari berjalannya atau maju-mundurnya suatu usaha tersebut. Karena itu pihak perbankan harus berhati-hati dalam menyalurkan dana pada masyarakat, karena dalam penyaluran dana terdapat resiko bagi suatu lembaga perbankan. Demikian pula, untuk meminimalisir resiko kerugian, BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja mempunyai cara untuk menganalisa jaminan pembiayaan Murabahah 4 Parju, Modul Perpajakan, Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, 2011, hlm. 59. 32

tersebut. Adapun cara yang digunakan untuk mempertimbangkan pemberian pembiayaan adalah sebagai berikut: 1. Jaminan Barang Bergerak a. Mencari informasi harga barang yang dijaminkan berupa harga beli dan harga jual. b. Memperhitungkan nilai penyusutan selama penyelesaian tangguhan. c. Memperhitungkan plafond pembiayaan dibanding harga nilai jual selama masa penyusutan, yaitu maksimal 70% dari harga jual. 2. Jaminan barang tidak bergerak a. Menghitung luas tanah. b. Mencari informasi harga tanah di daerah setempat dari beberapa responden. c. Mencari informasi akurat harga tanah malalui aparat desa setempat. d. Mengukur luas bangunan yang berdiri di atas tanah jaminan. e. Menafsirkan harga bangunan yang berdiri di atas tanah jaminan tersebut. 3. Cara mempertimbangkan pembiayaan a. Dirapatkan melalui komite, komite yang hadir diantaranya adalah: 1. Komisaris 2. Direktur 3. Account officer 33

4. Kepala kantor kas 5. Administrasi pembiayaan kantor kas b. Memperhitungkan pembiayaan 1. Menafsirkan harga jual barang jaminan. 2. Pemberian pembiayaan maksimal 70% dari nilai jual harga barang jaminan. 3. Mempertimbangkan kapasitas pembayaran nasabah pembiayaan. 4. Membaca karakter nasabah pembiayaan dengan cara mencari informasi dari warga sekitar. 5. Melihat perjalanan usaha melalui pembukuan perusahaan yang mengajukan pembiayaan. 6. Melihat track record nasabah pembiayaan jika nasabah tersebut merupakan mitra lama. 7. Mencari informasi mitra pembiayaan melalui BI Cheking. 5 C. Analisis Atas Jaminan Pembiayaan Murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja Untuk mengurangi resiko dalam pengajuan pembiayaan, BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja memberlakukan sebuah jaminan untuk 5 Wawancara dengan Nur Pudjianto, SH, Marketing BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja, tanggal 29 April 2013. 34

mengikat sebuah perjanjian dengan nasabah. Adapun maksud dan tujuan penguasaan/pengikatan jaminan adalah sebagai berikut : a. Guna memberikan hak dan kekuasaan pada bank untuk mendapatkan pelunasan dengan jaminan tersebut bilamana nasabah bercedera janji (wanprestasi). b. Menjamin agar nasabah berperan aktif dan atau turut serta dalam transaksi yang dibiayai sehingga dengan demikian kemungkinan nasabah untuk meninggalkan usaha/ proyeknya dengan merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah atau minimal kemungkinan untuk berbuat demikian diperkecil. c. Memberi dorongan kepada nasabah untuk memenuhi akad pembiayaan, khususnya mengenai pembayaran kembali (pelunasan) sesuai syarat-syarat yang telah disetujui, agar nasabah tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan pada bank. Berikut adalah analisa penulis terkait jaminan murabahah di BPR Asad Alif Kantor Kas Boja: 1. Kekuatan (Strengths) Kekuatan dari analisa jaminan yang dimiliki oleh BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja adalah dengan adanya pengikat collateral yaitu berupa jaminan yang diagunkan. Maka ketika terjadi suatu wanprestasi, pihak BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja mempunyai kekuatan untuk mengeksekusi jaminan tersebut sebagai pengganti dana yang telah dipinjam oleh nasabah pembiayaan. 35

2. Kelemahan (Weakness) Mayoritas masyarakat yang mengajukan pembiayaan di BPRS Asad Alif menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan yang dijaminkan dalam pembiayaan tersebut. Untuk menganalisa jaminan berupa sertifikat tanah membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga nasabah tidak dapat mendapatkan pembiayaan dari BPRS Asad Alif secara cepat. 3. Peluang (Opportunities) Peluang yang dimiliki oleh BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja dalam menganalisa jaminan adalah asuransi yang melindungi mitra pembiayaan ketika terjadinya klaim meninggal, karena setiap mitra pembiayaan telah diasuransikan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman yang dimiliki oleh BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja dalam menganalisa jaminan adalah pihak pesaing yang memberikan persyaratan yang lebih mudah dalam pengajuan pembiayaan. Selain itu adalah mark up atau harga jual yang lebih murah pihak pesaing sehingga menjadikan ancaman bagi BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja. 36