Kata Kunci: Gangguan fungsi Kognitif, Durasi Diabetes mellitus tipe 2, manado

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. insulin, atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Keluarga Menderita Diabetes, Aktifitas Fisik dan Kejadian Diabetes Mellitus tipe 2

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Kesehatan (Depkes, 2014) mendefinisikan diabetes mellitus sebagai penyakit. cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Data statistik organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2000

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang muncul ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup

PENGARUH PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA TERHADAP TERAPI DIET DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI BANDA ACEH

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan hiperglikemia kronis akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KLIEN DIABETES MELITUS DALAM MENGONTROL GULA DARAH DI POLIKLINIK INTERNA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kenaikan jumlah lansia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

KAJIAN PENGARUH KULTUR BUDAYA TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

Nunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. insulin dependent diabetes melitus atau adult onset diabetes merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia lanjut merupakan tahap akhir kehidupan manusia. Seseorang pada

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

Pengetahuan dan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Sebagai Pencegahan Ulkus Diabetikum

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

: Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Masyarakat Semi Kota dan Desa di Kabupaten Minahasa Selatan

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

* Fakultas Kesehatan Masyarakat

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

DR. R.D KANDOU MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Diabetes mellitus (DM) adalah suatu

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Olahraga dengan Kadar Gula Darah

Transkripsi:

HUBUNGAN DURASI DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III MANADO Eklesia N. Waluyan*, Sekplin A.S Sekeon*, Paul A.T Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Komplikasi pada diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit yang menyertai, menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia yaitu sekitar 2,1 % dari seluruh kematian. Keadaan hiperglikemi dan resistensi insulin dapat mengakibatkan komplikasi kronis pada penderita dengan pengobatan jangka panjang yaitu komplikasi makrovaskular, mikrovaskular dan komplikasi neuropati yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan gangguan di berbagai sistem, termasuk sistem saraf pusat, yang berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (Robert,R. 2008).. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara durasi diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RS. Bhayangkara Tk. III Manado. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebesar 51 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling. Hasil analisis bivariat antara durasi diabetes mellitus dengan gangguan fungsi kognitif menunjukkan nilai p value= 0.003( p < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara durasi diabebetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Kata Kunci: Gangguan fungsi Kognitif, Durasi Diabetes mellitus tipe 2, manado ABSTRACT Complication at diabetes mellitus type 2 and disease that accompany, became one of the main causes death for the result of contagious disease at Indonesia that is about 2,1 percent from the total of death. The hyperglikemi condition and insulin resistance can caused chronic complication at patient with long treatment that is macro vascular complication, micro vascular and neuropathic complication. That can caused occur alteration and disruption in various system, include center of nerve system, that related with cognitive function disruption. This research objective is to analyzed the relationship between Cognitive Dysfunction With Diabetes Mellitus Type 2 Duration In Diabetes Mellitus Tipe 2 Patients At Level III of Bhayangkara Hospital Manado. This research using analytic observational research with cross sectional study design. The sample used 51 respondent with concecutive sampling method. The result of bivariate analysis between Diabetes Mellitus Type 2 Duration with Cognitive Dysfunction indicate that p value= 0.003( p < 0.05). There is a significant relationship between Diabetes Mellitus Type 2 Duration with Cognitive Dysfunction. Suggestion in this research is People hopefully can increase their awareness and concern to maintain their health with healthy lifestyle and do some routine medical check. Keywords: Cognitive Dysfunction, Diabetes Mellitus Type 2 Duration, Manado

PENDAHULUAN Diabetes mellitus merupakan penyakit tidak menular yang tergolong sebagai the silent killer yang dapat membunuh manusia secara diam-diam dan masih menjadi ancaman bagi dunia kesehatan. Global status report on non communicable diseases tahun 2014 yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa prevalensi diabetes mellitus di seluruh dunia diperkirakan sebesar 9%, dan diperkirakan pada tahun 2030 diabetes mellitus menempati urutan ke tujuh penyebab utama kematian di dunia. Indonesia sendiri menempati urutan ke empat di dunia dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak, dimana angka kejadian diabetes mellitus mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 (Damayanti, 2015). Pada diabetes mellitus tipe 2, komplikasi dan penyakit yang menyertai, menjadi salah satu penyebab utama kematian penyakit tidak menular di Indonesia yaitu sekitar 2,1 % dari seluruh kematian. Keadaan hiperglikemi dan resistensi insulin dapat mengakibatkan komplikasi kronis pada penderita dengan pengobatan jangka panjang yaitu komplikasi makrovaskular, mikrovaskular dan komplikasi neuropati. Komplikasi diabetes mellitus tipe 2 menyebabkan terjadinya perubahan dan gangguan di berbagai sistem, termasuk sistem saraf pusat, dan hal ini berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif (Robert,R. 2008). Gangguan fungsi kognitif merupakan disfungsi atau deteriorasi fungsi otak. Gangguan ini dibuktikan oleh perubahan yang dapat terjadi pada afek, keterampilan bahasa, kognisi, perilaku, atau kepribadian seseorang akibat anoksia, kimiawi atau endokrin, struktural, termal, toksik, trauma, vaskular yang mengganggu fungsi otak. Laporan WHO tahun 2012 memperkirakan bahwa sekitar 22 juta individu di seluruh dunia mengalami penyakit Alzheimer dan demensia vascular serta memprediksikan bahwa sekitar 80 juta individu akan mengalami kondisi ini pada tahun 2020 (O Brien, dkk, 2008). Prevalensi demensia di Indonesia dari 220 juta penduduk, akan ditemukan sekitar 2,2 juta penderita (Anurogo, 2014). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara gangguan fungsi kognitif dengan durasi diabetes mellitus tipe 2 pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RS. Bhayangkara Tk.III Manado.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang (cross sectional study). Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Interna RS. Bhayangkara Tk.III Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus tipe 2 yang di rawat di ruang interna RS. Bhayangkara Tk. III Manado. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan concecutive sampling, dengan jumlah sampel sebesar 51 sampel. Variabel bebas pada penelitian ini adalah durasi diabetes mellitus tipe 2 sedangkan variabel terikat yaitu gangguan fungsi kognitif. Instrument pada penelitian ini yaitu kuesioner MMSE (Mini Mental State Examination). Pengumpulan data primer yaitu dengan melakukan wawancara langsung menggunakan kuesioner MMSE untuk menilai fungsi kognitif. Data sekunder diperoleh dari instansi yaitu data 10 penyakit menonjol di RS Bhayangkara Tk. III Manado, hasil pemeriksaan laboratorium, rekam medic pasien. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dengan nilai α= 0.05. HASIL PENELITIAN Karakteristik Demografi (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan) pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Tabel 1. Distribusi Karakteristik Demografi (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan) Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Karakteristik Demografi Jumlah Persentase (%) Umur: 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Perempuan Pendidikan: SD SMP SMA S1 1 11 39 23 28 4 22 24 1 Penderita diabetes mellitus tipe 2 pada tabel 1 yang paling banyak terjadi pada rentan umur 51-60 tahun yaitu 39 orang (76.5%), berdasarkan jenis kelamin penderita diabetes mellitus tipe 2 didominasi oleh jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 28 orang (54.9%), sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan terbanyak ada pada tingkat pendidikan SMA yaitu 24 orang (47.1%). 2.0 21.6 76.5 45.1 54.9 7.8 43.1 47.1 2.0

Hubungan Durasi Diabetes Mellitus tipe 2 dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Tabel berikut menunjukkan hasil uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chisquare Tabel 2. Hubungan Durasi Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Gangguan Fungsi Kognitif Gangguan Fungsi Kognitif Durasi DM Tidak % Terganggu % N Total Tipe 2 Terganggu (%) < 5 tahun 5 83.3 1 16.7 6 100 5 tahun 8 17.8 37 82.2 45 100 P Value 0.003 Dari hasil uji chi-square pada tabel 2, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif yaitu p value= 0.003 < α = 0.05. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diabetes mellitus tipe 2 paling banyak dialami oleh responden yang berumur 51-60 tahun. Umur dapat mempengaruhi kenaikan kadar gula darah karena semakin bertambah umur maka akan terjadi perubahan dalam organ tubuh termasuk di dalamnya sel beta pankreas yang berfungsi untuk memproduksi hormon insulin, maupun sel-sel jaringan yang dapat menghasilkan glukosa, sistem saraf maupun hormon yang dapat mempengaruhi kadar gula di dalam darah (Goldberg AP, 2006). Hasil uji statistik yang telah dilakukan pada penelitian ini diperoleh hasil yaitu, penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami gangguan fungsi kognitif paling banyak ada pada golongan umur 51-60 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2014) yang berjudul Hubungan Penurunan Fungsi Kognitif Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Zainoel Abidin yang menunjukkan bahwa dari 84 responden, 22 responden (50%) diantaranya mengalami penurunan fungsi kognitif di usia 51-60 tahun. Pertambahan umur menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penurunan fungsi kognitif

karena otak akan mengalami beberapa perubahan seiring bertambahnya umur. Diantaranya sel motokondria yang rentan terjadi kerusakan diakibatkan karena pembentukkan fleq di sekitar area otak yang akan berpengaruh terhadap peningkatan inflamasi (Yuniati, 2004). Penderita diabetes mellitus tipe 2 pada penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2016) yang berjudul Hubungan Jenis Kelamin dan Umur Penderita Diabetes Mellitus dengan Penurunan Fungsi Kognitif di Wilayah Kerja Puskemas Pringapus Kec. Pringapus yang menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus paling banyak di derita oleh perempuan yaitu sebanyak 31 responden (51.7%). Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan jenis kelamin, didapatkan hasil yang sama banyak antara laki-laki dan perempuan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2014) yang berjudul Hubungan Penurunan Fungsi Kognitif Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Zainoel Abidin yang menunjukkan bahwa gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan. Hal ini disebabkan karena besar sampelnya berbeda dengan penelitian ini.berdasarkan tingkat pendidikan, penderita diabetes mellitus tipe 2 paling banyak di derita oleh responden dengan pendidikan menengah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2014) yang berjudul Hubungan Penuruna Fungsi Kognitif Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Zainoel Abidin yang menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus paling banyak ada pada tingkat pendidikan menengah yaitu dari 60 responden, 34 reponden diantaranya berpendidikan menengah. Semakin tinggi pendidikan maka semakin besar pengetahuan seseorang tentang suatu hal yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatannya (Notoadmodjo, 2005), Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan bahwa penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami gangguan fungsi kognitif paling banyak ada pada tingkat pendidikan menengah. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi mempunyai resiko lebih rendah terjadinya penurunan fungsi kognitif karena dengan proses pendidikan yang berjalan terus-menerus seseorang akan cenderung mempunyai

kemampuan dalam uji fungsi kognitif. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak pengalaman hidup yang dilaluinya, sehingga akan lebih siap dalam menghadapi masalah yang akan terjadi (Tamher, 2009). Hasil uji chi-square pada penelitian ini yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara durasi menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2014) dengan judul Korelasi Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Gangguan Fungsi Kogitif yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara durasi menderita diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif dengan r=- 0,424, p=0,002, yang berarti semakin lama menderita diabetes mellitus semakin turun fungsi kognitifnya. KESIMPULAN 1. Prevalensi gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu sebesar 74.5% 2. Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami gangguan fungsi kognitif terbanyak ada pada golongan umur 51-60 tahun dan berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak pada SMP 3. Penderita diabetes mellitus tipe 2 terbanyak ada pada golongan umur 51-60 tahun, berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh jenis kelamin perempuan, dan bedasarkan tingkat pendidkan terbanyak pada SMA 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara durasi diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi kognitif pada penderita diabetes mellitus tipe 2. SARAN 1. Bagi para klinisi diharapkan dapat memberikan tindakan preventif dan terapi yang tepat pada penderita diabetes mellitus sehingga penurunan fungsi kognitif dapat dihindarkan. 2. Bagi masyarakat diharapkan agar dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin 3. Diharapkan akan ada penelitian lanjutan dengan mengendalikan berbagai variabel yang tidak terkendali dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan metode analisa data yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA Anurogo D dan Usman F. 2014. Penyakit Gangguan Saraf : Deteksi dini dan Atasi 45 penyakit dan Gangguan Saraf. Yogyakarta : Andi. Damayanti S. 2015. Diabetes Mellitus dan Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Damayanti A. 2014. Korelasi Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Gangguan Fungsi Kognitif. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Madah. Goldberg, A. P., dkk. 2006. Diabetes Mellitis and Glocose Metabolism in the Elderly. New York : International Ed McGraw Hill. Manurung M. S. 2014. Hubungan Penurunan Fungsi Kognitif Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Zainoel Abidin. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Notoatmodjo S. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. O Brien, dkk. 2008. Keperawatan Kesehatan Jiwa Psikiatri. Teori dan praktik.terjemahan oleh Bhesty Angelina. 2013. Jakarta: Buku kedokteran EGC. Roberts, Rosebud., dkk. 2008. Association of Duration and severity of diabetes mellitus with mild cognitive impairment. Arch Neurol. Online diakses pada 1 Mei 2016. Susilawati D. P. 2016. Hubungan Jenis Kelamin dan Umur Penderita Diabetes Mellitus dengan Penurunan Fungsi Kognitif di Wilayah Kerja Puskesmas Pringapus Kec. Pringapus. Skripsi. Ungaran: Universitas STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. Tamher, S dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Yuniati F dan Riza M. 2004. Faktorfaktor yang berhubungan dengan kesulitan mengingat dan konsentrasi pada usia lanjut di Indonesia tahun 2004. Jurnal pembangunan manusia. Volume. 2.