Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan dalam penelitian ini mengikuti tahap-tahap yang ada dalam

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Suharsimi Arikunto dkk (2009:) menjelaskan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 12 ISSN X

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Kalianda Lampung Selatan. 2. Kelas yang digunakan sebagai subyek penelitian adalah kelas VII 2 yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013 Fandyana 1 Intan Kartika Sari 2 Ro up 3 fun_ries@ymail.com 1 Rouf_subuh@yahoo.com 3 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIPA Surabaya Abstrak Dari beberapa mata pelajaran yang ada di SMA, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit. Sehingga menimbulkan kekhawatiran pada hasil belajar matematika siswa yang rendah. Selain itu banyak faktor yang menjadi penyebab kurangnya aktivitas belajar matematika siswa, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dikelas. Maka dari itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK yang dilaksanakn dalam 2 siklus, yang masing- masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan datanya adalah metode dokumentasi dan metode tes subjektif yang terdiri dari dua siklus. Data yang berupa hasil tes dianalisis. Diperoleh prestasi belajar telah mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 75,75% sampai dengan siklus II sebesar 87,87% yang memenuhi kriteria ketuntasan belajar klasikal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Sunan Giri tahun ajaran 2012-2013. Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. A. PENDAHULUAN Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat bertentangan dengan tuntutan era 142

globalisasi yang menuntut agar pendidikan tanggap terhadap situasi persaingan global dan dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup. Dari beberapa mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Atas, Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sangat sulit oleh siswa. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kurangnya aktivitas belajar dan rendahnya hasil belajar matematika siswa, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Hasil observasi dan pengalaman peneliti di SMA Sunan Giri Menganti Gresik tahun ajaran 2012-2013 menunjukkan bahwa sebagian besar guru masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional yakni ceramah, tanya jawab, pemberian tugas. Kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh guru dan sedikit melibatkan siswa, akibatnya interaksi antara siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung sangat minim. Pembelajaran kooperatif dengan menggunakan sumber belajar LKS adapat pula dipandang sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Sumber belajar memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan keterlibatan anak dalam belajar dan mengasah otak untuk mengerjakan berbagai variasi soal yang telah disediakan di LKS yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan pada akhirnya juga berimbas pada meningkatnya hasil belajar matematika siswa. Dari uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan sumber ajar LKS sebagai satu strategi yang diharapkan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran matematika. Untuk menyelidiki hal tersebut peneliti mencoba mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan LKS Pokok Bahasan Trigonometri Kelas XI IPA SMA Sunan Giri Tahun Ajaran 2012-2013 143

Adapun ruang lingkup dan penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Sunan Giri Menganti Gresik yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan dan berlokasi Jalan Sunan Giri Menganti Gresik. 2. Materi yang dipilih adalah materi matematika SMA kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada pokok bahasan trigonometri. 3. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat berbagai macam model, Peneliti hanya membatasi pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division). Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan Menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan Trigonometri siswa kelas XI IPA SMA Sunan Giri Tahun Ajaran 2012-2013?. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan Trigonometri dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan LKS pada siswa kelas XI IPA SMA Sunan Giri Tahun Ajaran 2012-2013. B. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes. 1. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengetahui nama siswa dan data nilai siswa kelas XI IPA SMA Sunan Giri Menganti Gresik tahun ajaran 2012-2013 sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan trigonometri. Selain itu, metode ini digunakan untuk menentukan kelompok kooperatif dan digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketuntasan data prasiklus. 144

2. Metode Tes Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 1990:53) Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika Kelas XI IPA SMA Sunan Giri tahun ajaran 2012-2013. Suharsimi dkk (2010: 16) PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Dapat dilihat pada bagan dibawah ini: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1.1 Model PTK Pada penelitian ini, peneliti melakukan pra siklus, siklus I dan siklus II. 1. Pra siklus Pada tahap ini peneliti memperoleh nilai siswa dari data dokumentasi guru yang mengajar matematika. 2. Siklus I a. Perencanaan Dalam tahap ini peniliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 145

Dalam tahap ini peneliti menentukan titik atau focus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. b. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan pelaksanaannya. Pelaksanaan dilakukan mulai bulan September- Desember waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan sajian pokok bahasan Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat. c. Pengamatan Pada tahap ini melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjafi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi. Penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat.data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif ( hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas dan lain- lain. Data yang terkumpul akan dianalisis, untuk mempermudah penggunaan maupun penarikan kesimpulan d. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisi, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus selanjutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, pelaksanaan ulang 146

dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopskin:1993). 3. Siklus II a. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus I, mempersiapkan silabus, menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran STAD, LKS, Buku Siswa, membentuk kelompok, dan Soal tes siklus II. b. Pelaksanaan Pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan mengajar sesuai dengan perangkat yang telah disusun. c. Observasi Dalam tahap ini, peneliti melakukan pengamatan untuk memperoleh data dari tes hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran STAD. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi bahwa masih ada atau tidak siswa yang kesulitan menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengamatan dari hasil tes yang dikerjakan siswa. Pada siklus II ketuntasan klasikal sudah tercapai, maka peneliti tidak perlu melakukan siklus berikutnya. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunkan statistik deskriptif, yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan instrument test formatif. Hasil belajar siswa ditentukan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan menggunakan acuan ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 147

SMK 1994 (DEPDIKBUD dalam Rizkia, 2007:19), yaitu siswa dikatakan tuntas dalam belajar bila siswa memperoleh skor KKM. 1. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa a. Ketuntasan Individu Secara individual, siswa telah tuntas belajar jika mencapai skor 78, yang dinyatakan dengan perhitungan sebagai berikut: Skor tes skor siswa x100 Skor maksimum b. Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat 85 % dari jumlah siswa telah tuntas belajar. Perhitungan untuk menyatakan ketuntasan belajar siswa secara klasikal : KBK jumlah siswa yang tuntas jumlah siswa seluruhnya x100% KBK : Ketuntasan hasil belajar siswa secara Klasikal Apabila dalam siklus pertama persentase siswa yang mendapat nilai KKM belum mencapai ketuntasan klasikal yaitu 85%, maka akan dilakukan siklus kedua. Demikian selanjutnya siklus dilakukan sebanyak yang diperlukan sampai mencapai ketuntasan. C. Hasil Penelitian 1. Data Dokumentasi (pra siklus) Hasil analisis tes siswa sebelum tindakan (prasiklus) No. Uraian Hasil Prasiklus 1. 2. 3. Prosentase ketuntasan belajar siswa Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 66,67% 22 11 Berdasarkan hasil belajar tersebut persentase ketuntasan yang dicapai hanya 66,67%. Dengan hasil tersebut masih belum bisa pembelajaran 148

dikatakan tuntas. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian pembelajaran lebih lanjut pada siklus I. 2. Siklus I Hasil analisis tes siswa setelah tindakan pada siklus I No. Uraian Hasil Prasiklus 1. 2. 3. Prosentase ketuntasan belajar siswa Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 75,75% 25 8 Berdasarkan hasil belajar tersebut persentase ketuntasan yang dicapai hanya 75,75%. Dengan hasil tersebut masih belum bisa pembelajaran dikatakan tuntas. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian pembelajaran lebih lanjut pada siklus II. 3. Siklus II Hasil analisis tes siswa setelah tindakan pada siklus II No. Uraian Hasil Prasiklus 1. 2. 3. Prosentase ketuntasan belajar siswa Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar 87,87% 29 4 Berdasarkan hasil belajar tersebut persentase ketuntasan yang dicapai hanya 87,87%. Dengan hasil tersebut pembelajaran dikatakan tuntas. Sehingga tidak diperlukan lagi siklus selanjutnya. D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatakan hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar secara klasikal tiap siklus yaitu, siklus I sebesar 75,75% dan siklus II sebesar 87,87%. Hal ini sangat erat kaitannya dengan siklus I karena kekurangan-kekurangan pada siklus I sudah dilakukan perbaikan pada siklus II sehingga hasil tes siswa 149

secara klasikal mencapai ketuntasan dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. E. Simpulan dan saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan subyek siswa kelas XI IPA Sunan Giri Menganti Gresik, diperoleh simpulan bahwa Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan trigonometri kelas XI IPA SMA Sunan Giri menganti Gresik tahun ajaran 2012-2013 dengan Tingkat Ketuntasan Klasikal mencapai 87, 87%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini peneliti sarankan untuk dilaksanakan oleh guru SMA sunan Giri Menganti Gresik khususnya dan untuk sekolah lain pada umumnya. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga perlu dilakukan pada materi pelajaran lain tidak hanya pada materi pelajaran matematika saja. Hendaknya pada penelitian lebih lanjut, peneliti dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dapat menumbuhkan keaktifan belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. F. Daftar Pustaka Arikunto, suharsimi. 1987. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung. 150