PEMBIAYAAN GADAI EMAS KONVENSIONAL DAN SYARIAH. Oleh. Laily Nurhayati Radjab Djamali

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

dibanding penelitian yang disebutkan diatas, dan juga di luar Bank Umum Syariah

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI QARD} BERAGUN EMAS DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG (KC) SIDOARJO

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

Rahn /Gadai Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB II MEKANISME GADAI SYARIAH (RAHN) harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil kembali

BAB III PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB IV ANALISIS BESARAN UJRAH DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV TINJAUAN FATWA NO /DSN-MUI/III/2002 TERHADAP IMPLEMENTASI AKAD IJA>RAH PADA SEWA TEMPAT PRODUK GADAI EMAS BANK BRI SYARIAH KC SURABAYA

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Akad pada produk Gadai Emas di bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB V PENUTUP. kepada Kospin Jasa Syariah sebagai agunan atas pembiayaan yang di terima

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Gadai. emas BSM adalah penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

BAB I PENDAHULUAN. ingin tahu, Man is corious animal. Dengan keistimewaan ini, manusia dengan

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN GADAI EMAS DI KOSPIN JASA SYARIAH DIPANDANG FATWA DSN NOMOR: 26/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN EMAS.

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

BAB II LADASAN TEORI. Rahn secara etimologis, berarti tsubut (tetap) dan dawam (kekal,terus

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam segala aspek

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

NASKAH PUBLIKASI. PELAKSANAAN GADAI EMAS DENGAN SISTEM SYARIAH (Studi di Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan horizontal antar makhluk (mu amalah). Manusia memiliki kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB IV ANALISIS DUA AKAD (MURA>BAH}AH DAN RAHN) DALAM PEMBIAYAAN MULIA (MURA>BAH}AH EMAS LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI) MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB I PENDAHULUAN. barang yang digadaikan tersebut masih sayang untuk dijual. Pengertian gadai

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI GADAI SYARIAH (RAHN) PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MANADO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Marhu>n adalah harta yang ditahan oleh pihak murtahi>n untuk. marhu>n bihi. Jika marhu>n sama jenisnya dengan hak yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan. perbankan memilik fungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

Contoh Penghitungan Murabahah (Hipotesis)

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

Analisis Pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomer : 26/DSN- MUI/III/2002 Tentang Rahn Emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. Menurutnya hubungan manusia sebagai makhluk sosial ini dalam Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB II KAJIAN TEORI. Pelaksanaan Gadai dengan Sistem Syariah di Perum Pegadaian. penjagaan dan penaksiran serta dilakukan hanya sekali pembayaran.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PEMIKIRAN MUHAMMAD YUNUS DALAM PEGENTASAN KEMISKINAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan bagi manusia pada umumnya tanpa harus meninggalkan. prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

Pembiayaan Multi Jasa

BAB IV PENUTUP. 1. Prosedur untuk mendapatkan pinjaman Gadai Emas adalah Nasabah. membawa benda berharga yang akan digadaikan berupa emas dengan

PETAKA BUNGA BANK. Publication: 1435 H_2014 M

Transkripsi:

69 PEMBIAYAAN GADAI EMAS KONVENSIONAL DAN SYARIAH Oleh Laily Nurhayati (lailynurhayati@ymail.com) Radjab Djamali (radjabdjamali@yahoo.co.id) Abstract Financing system used in gold pawn transactions in Indonesia are conventional and shar i. Conventional system is employed only by pawnshops owned by the government, namely Pegadaian. Meanwhile,the sharia system is employed by sharia private banks, sharia business units, and sharia pawnshops. Gold mortgage finance at pawnshops is calculated based on the loan amount multiplied by interest multiplied the number of days. Meanwhile, gold mortgage finance at sharia pawnshops and sharia banks as well as Islamic business is calculated based on the estimated value (collateral/gold) multiplied by the interest multiplied by the number of days. The results obtained for the amount of financing (loans) is the same, but smaller nominal interest is obtained when it calculated using the Islamic system. However, the numberof shariadebtors is still very small compared to the conventional debtors. Keywords: Pawn, Gold, Estimates, Financing, Interest, Lease (Ijaroh) Abstrak Pembiayaan gadai emas yang dilakukan oleh lembaga keuangan di Indonesia menggunakan prinsip konvensional dan syariah. Prinsipkonvensional diterapkan oleh satusatunya lembaga gadai milik pemerintah yaitu Pegadaian. Sedangkan prinsip syariah diterapkan oleh bank umum syariah atau unit usaha syariah dan pegadaian syariah. Perhitungan pembiayaan gadai emas pada pegadaian berdasarkan jumlah pinjaman dikalikan bunga dikalikan periode. Sedangkan perhitungan pembiayaan gadai emas pada pegadaian syariah dan bank/unit usaha syariah berdasarkan nilai taksiran (jaminanemas) dikalikan biaya ujroh dikalikan periode. Hasil yang didapat untuk jumlah pembiayaan (pinjaman) yang sama nominalnya tetapi lebih kecil jumlah pelunasannya adalah perhitungan dengan menggunakan prinsip syariah. Namun begitu jumlah debitur gadai emas syariah masih sedikit dibandingkan dengan debitur gadai emas konvensional. Kata Kunci: Pembiayaan, Gadai Emas, Konvensional, Syariah, Debitur

70 1. Pendahuluan Pada masa Hindia Belanda sekitar tahun 1928-an sudah ada Undang-undang yang mengatur tentang bisnis gadai. Berdasar Undang-undang itu, gadai hanya boleh dilakukan oleh negara. Pegadaian adalah badan usaha milik negara yang menyediakan dana (penyaluran uang pinjaman) atas dasar hukum gadai untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah (PP No 103 Tahun 2000). Gadai adalah meminjam uang dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkan barang sebagai tanggungan, jika telah sampai pada waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yang memberi pinjaman (kbbi.web.id). Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut, dimana seseorang itu harus menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang (wikipedia.org). Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atau suatu barang bergerak yang diserahkan ke padanya oleh debitur atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas utangnya dan yang memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambil pelunasan piutang dari barang itu dengan mendahului kreditur-kreditur lain, dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan atas tuntutan mengenai kepemilikan atau penguasaan dan biaya penyelamatan barang itu, yang dikeluarkan setelah barang itu diserahkan sebagai gadai dan yang harus didahulukan (pasal 1150 KUH perdata). Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut "suku

71 bunga". Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam persen (%) (wikipedia.org). Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). (Kasmir, 2002) Dalam kegiatan perbankan ada dua macam bunga, yaitu: 1) Bunga Simpanan yaitu bunga yang diberikan oleh bank sebagai balas jasa kepada nasabah/kreditur yang menyimpan uangnya di bank. Dalam hal ini bank harus membayar bunga simpanan (tabungan, deposito dan lain-lain) kepada nasabah. 2) Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan oleh bank kepada para peminjam/debitursebagai harga yang harus dibayar oleh debitur kepada bank. Contoh: bunga kredit. Para ulama bersepakat, hukum gadai secara umum diperbolehkan (Fatwa Dewan Syari ah Nasional Nomor 25/Dsn-MUI/III/2002). Ini didasari beberapa dalil, di antaranya: 1) Firman Allah, QS. Al-Baqarah [2]: 283: و إ ن ك ن ت م ع ل ى س ف ر و ل م ت ج د و ا ك ات ب ا ف ر ه ان م ق ب و ض ة "Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang juru tulis maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang..." 2) Hadis Nabi riwayat al-bukhari dan Muslim dari 'Aisyah r.a., ia berkata: أ ن ر س و ل هللا ص ل ى هللا ع ل ي ه و س ل م اش ت ر ى ط ع ام ا م ن ي ه و د ي إ ل ى أ ج ل و ر ه ن ه د ر ع ا م ن ح د ي د.

72 "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya." Gadai syariah (rahn) adalah menahan salah satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marhum) atas utang/pinjaman (marhun bih) yang diterimanya. Marhun tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan atau penerima gadai (murtahin) memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya (Antonio, 2001). Ar-Rahnu adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta (nilai ekonomis) sebagai jaminan hutang, hingga pemilik barang yang bersangkutan boleh mengambil hutang. Ar-Rahn berarti juga pledge atau pawn (gadai), yaitu kontrak atau akad penjaminan dan mengikat saat hak penguasaan atas barang jaminan berpindah tangan. Dalam kontrak tersebut, tidak terjadi pemindahan kepemilikan atas barang jaminan. Atau dengan kata lain, merupakan akad penyerahan barang dari nasabah kepada bank sebagai jaminan sebagian atau seluruhnya atas hutang yang dimiliki nasabah. Dengan demikian, pemindahan kepemilikan atas barang hanya terjadi dalam kondisi tertentu sebagai efek atau akibat dari kontrak (Edukasi Syariah, Bank Syariah Mandiri). Ketentuan Umum Rahn (Fatwa DSN, 2002) 1) Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan Marhun (barang) sampai semua utang Rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi. 2) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan perawatannya.

73 3) Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban Rahin. 4) Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 5) Penjualan Marhun a. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan Rahin untuk segera melunasi utangnya. b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya, maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya penjualan. d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan kekurangannya menjadi kewajiban Rahin. Pelaksanaan gadai syariah merupakan suatu upaya untuk menampung keinginan masyarakat khususnya umat muslim yang menginginkan transaksi kredit sesuai Syariat Islam. Atas dasar tersebut Bank Indonesia resmi mengeluarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 tentang Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Surat edaran ini mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS). Fatwa Dewan Syari ah Nasional Nomor 26/Dsn-Mui/Iii/2002 tentang Rahn Emas, memutuskan bahwa: 1) Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN nomor: 25/DSN- MUI/III/2002 tentang Rahn).

74 2) Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin). 3) Ongkos sebagaimana dimaksud ayat 2 besarnya didasarkan pada pengeluaran yang nyatanyata diperlukan. 4) Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan akad Ijarah. Ijarah adalah perjanjian sewa yang memberikan kepada penyewa untuk memanfaatkan barang yang akan disewa dengan imbalan uang sewa sesuai dengan persetujuan dan setelah masa sewa berakhir maka barang dikembalikan kepada pemilik, namun penyewa dapat juga memiliki barang yang disewa dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). (Edukasi Syariah, Bank Syariah Mandiri). 2. Bahan dan Metode Bahan yang dikumpulkan berdasarkan observation yaitu melakukan pengamatan berbagai simulasi pembiayaan gadai emas dari beberapa lembaga keuangan di Indonesia yaitu Pegadaian, Pegadaian Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Jabar Banten Syariah dan Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga. Metode deskriptif untuk menjelaskan perhitungan secara rinci mengenai sistem pembiayaan gadai emas konvensional dan pembiayaan gadai emas syariah. 3. Hasil dan Pembahasan Financing To Value (FTV) adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diterima Nasabah dengan nilai emas yang diagunkan Nasabah kepada Bank. 3.1. Gadai Emas Konvensional (Pegadaian) Prinsip gadai emas konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda. Bunga dihitung berdasarkan jumlah uang pinjaman. Ketentuan Gadai Emas Pegadaian

75 1) FTV = 85% (emas perhiasan) dan 90% (logam mulia) dari harga taksiran 2) Jangka Waktu minimal 15 hari (1 periode) maksimal 120 hari (4 bulan) dapat diperpanjang Golongan Tabel 1. Harga Emas Pegadaian Update: 28-12-2016 Harga Emas Pegadaian Denominasi Harga 1 gram 586.000 5 gram 2.785.000 10 gram 5.520.000 25 gram 13.725.000 50 gram 27.400.000 100 gram 54.750.000 250 gram 136.750.000 Sumber: http://www.pegadaian.co.id/simulasi-pelunasan-kca.php Tabel 2. Tarif Sewa Modal Pegadaian Tarif Sewa Modal Pegadaian Pembiayaan KCA (Gadai Konvensional) Uang Pinjaman () Tarif Sewa Modal Lama Pinjaman (hari) Min Max Emas Non-Emas A 50,000 500,000 0.750 % x B1 500,001 1,000,000 1.150 % x B2 1,000,001 2,500,000 1.150 % x B3 2,500,001 5,000,000 1.150 % x C1 5,000,001 10,000,000 1.150 % x C2 10,000,001 15,000,000 1.150 % x C3 15,000,001 20,000,000 1.150 % x D 20,000,001 1,000,000,000 1.000 % x 0.750 % x 1.150 % x 1.150 % x 1.150 % x 1.150 % x 1.150 % x 1.150 % x 1.150 % x

76 Sumber: http://www.pegadaian.co.id/suku-bunga.php?sewa_modal Contoh: Simulasi Pembiayaan Gadai Emas Konvensional (Pegadaian) Pada tanggal 1 November 2016, Nasabah membawa emas untuk digadaikan berupa gelang bermata dengan kadar 18 karat dan berat 20 gram. Berapakah jumlah yang harus dibayar, bila Nasabah melunasi pada tanggal 29 Desember 2016 dengan uang pinjaman Rp. 6.000.000,-? Pembahasan: Periode Gadai : 1 November 29 Desember = 59 hari (4 periode) : emas perhiasan 18 Karat berat 20 gram = (karat/24) x berat emas x harga emas = 18/24 x (5.520.000 x 2) = 0.75 x 11.040.000 = Rp. 8.280.000,- Pembiayaan : x FTV = Rp. 8.280.000 x 85% = Rp. 7.038.000,-(maksimal pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah) = Rp. 6.000.000,- (pinjaman yang diminta nasabah) Sewa Modal : (Pinjaman x tarif) x periode gadai = Rp. 6.000.000 x 1.150% x 4 = Rp. 276.000,- Maka jumlah yang harus dilunasi oleh Nasabah adalah Rp 6.276.000,-

77 Tabel 3. Simulasi Pelunasan Gadai Konvensional Simulasi Pelunasan Kredit Cepat Aman (Gadai) * Uang Pinjaman : Rp Tanggal Kredit : Tanggal Lunas : Opsi Pelunasan : Pelunasan Perpanjangan Hitung Reset Golongan : C1 Tarif Sewa Modal / Total Tarif : 1.150 % per 15 hari / 4.6 % Lama Pinjaman / Periode : 59 hari / 60 hari Jumlah Uang Pinjaman : Rp 6,000,000 Jumlah Sewa Modal : Rp 276,000 Total Bayar Sumber: http://www.pegadaian.co.id/simulasi-pelunasan-kca.php 3.2. Gadai Emas Syariah Prinsip Gadai Emas Syariah memungut biaya berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Biaya dihitung berdasarkan nilai barang (harga taksiran). lain: Prinsip gadai emas syariah sudah diterapkan di beberapa lembaga keuangan antara 3.2.1. Pegadaian Syariah : Rp * simulasi khusus untuk BJ emas/ kantong Ketentuan Gadai Emas Pegadaian Syariah 6,276,000 1. FTV = 85% (emas perhiasan) dan 90% (logam mulia) dari harga taksiran

78 2. Jangka Waktu minimal 10 hari (1 periode) maksimal 120 hari (4 bulan) dapat Golongan diperpanjang. Tabel 4. Harga Emas Pegadaian Update: 28-12-2016 Harga Emas Pegadaian Denominasi Harga 1 gram 586.000 5 gram 2.785.000 10 gram 5.520.000 25 gram 13.725.000 50 gram 27.400.000 100 gram 54.750.000 250 gram 136.750.000 Sumber: http://www.pegadaian.co.id/simulasi-pelunasan-kca.php Tabel 5. Pembiayaan Rahn Pegadaian Syariah Pembiayaan Rahn (Gadai Syariah) Marhun Bih Tarif Ijaroh Lama Pinjaman (hari) Min Max Emas Non-Emas A 50,000 500,000 B1 500,001 1,000,000 B2 1,000,001 2,500,000 B3 2,500,001 5,000,000 C1 5,000,001 10,000,000 C2 10,000,001 15,000,000 C3 15,000,001 20,000,000 D 20,000,001 1,000,000,000 0.450 % x 0.710 % x 0.710 % x 0.710 % x 0.710 % x 0.710 % x 0.710 % x 0.620 % x 0.450 % x 0.720 % x 0.720 % x 0.720 % x 0.720 % x 0.720 % x 0.720 % x 0.650 % x Sumber: http://www.pegadaian.co.id/suku-bunga.php?sewa_modal

79 Contoh: Simulasi Pembiayaan Gadai Emas Pegadaian Syariah Pada tanggal 1 November 2016, Nasabah membawa emas untuk digadaikan berupa gelang bermata dengan kadar 18 karat dan berat 20 gram. Berapakah jumlah yang harus dibayar, bila Nasabah melunasi pada tanggal 29 Desember 2016 dengan uang pinjaman Rp. 6.000.000,-? Pembahasan: Periode Gadai : 1 November 29 Desember = 59 hari (4 periode) : emas perhiasan 18 Karat berat 20 gram = (karat/24) x berat emas x harga emas = 18/24 x (5.520.000 x 2) = 0.75 x 11.040.000 = Rp. 8.280.000,- Pembiayaan : x FTV = Rp. 8.280.000 x 85% = Rp. 7.038.000,-(maksimal pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah) = Rp. 6.000.000,- (pinjaman yang diminta nasabah) Jasa Simpan : ( x Rate) x waktu gadai = Rp. 8.280.000 x 0.710% x 6 = Rp. 352.728,- Diskon 22.6% = Rp. 352.728,- x 77.4% = Rp. 273.011.47 dibulatkan menjadi Rp. 273.000,- Maka jumlah yang harus dilunasi oleh Nasabah adalah Rp. 6.273.000,-

80 Tabel 6. Simulasi Pelunasan Rahn Pegadaian Syariah Simulasi Pelunasan Rahn (Pembiayaan Gadai Syariah) Tanggal Pinjaman : Tanggal Pelunasan : Nilai : Rp Marhun Bih : Rp Tipe Marhun : Marhun Emas Marhun Non Emas Tipe Pelunasan : Tebus Perpanjangan Hitung Reset Golongan : C1 Tarif Jasa Simpan : 4.26 % (0.710 % per 10 hari) Tarif Diskon Jasa Simpan : 22.6 % Hari Ijaroh / Periode : 59 hari / 60 hari Jumlah Biaya Administrasi : Rp 0 Jumlah Jasa Simpan : Rp 272,600 Total Pelunasan : Rp 6,272,600 Sumber: http://www.pegadaian.co.id/simulasi-pelunasan-rahn.php 3.2.2. Bank Syariah Mandiri (BSM) Ketentuan Gadai Emas BSM 1. FTV = 85% (emas perhiasan) dan 90% (logam mulia) dari harga taksiran 2. Jangka Waktu minimal 15 hari maksimal 120 hari (4 bulan) dapat diperpanjang 3. Rate : 1.70% / 1 bulan. (https://www.syariahmandiri.co.id/category/consumerbanking/emas/gadai-emas-bsm/)

81 Tabel 7. Info Harga Emas BSM Last Update: 28 Des 2016 Info Harga Emas Update HDE dan harga emas Antam per hari ini (28 Des 2016) 1. HDE : Rp 491.500,- /gram 2. Buy back price : Rp 491.000,- / gram Update Harga emas Antam tanggal 28 Des 2016. Pemesanan cicil emas dimulai pukul 08.00-15.00 WIB. Gram Price per bar (Rp) Price per gram (Rp) 250 136.800.000 547.000 100 54.750.000 547.500 50 27.400.000 548.000 25 13.725.000 549.000 10 5.520.000 552.000 5 2.785.000 557.000 4 2.228.000 557.000 3 1.676.000 560.000 2.5 1.405.000 562.000 2 1.132.000 566.000 1 586.000 586.000 Sumber: http://www.syariahmandiri.co.id/ Contoh: Simulasi Pembiayaan Gadai Emas BSM Pada tanggal 1 November 2016, Nasabah membawa emas untuk digadaikan berupa gelang bermata dengan kadar 18 karat dan berat 20 gram. Berapakah jumlah yang harus dibayar, bila Nasabah melunasi pada tanggal 29 Desember 2016 dengan uang pinjaman Rp. 6.000.000,-? Pembahasan: Periode Gadai : 1 November 29 Desember = 59 hari (4 periode) : emas perhiasan 18 Karat berat 20 gram = (karat/24) x berat emas x HDE = (18/24) x 20 x Rp 491.500,- = 0.75 x 9.830.000 = Rp. 7.372.500,-

82 Pembiayaan : x FTV = Rp. 7.372.500,-x 85% = Rp. 6.266.625,-(maksimal pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah) = Rp. 6.000.000,- (pinjaman yang diminta nasabah) Biaya Pemeliharaan: ( x Rate) x waktu gadai = (Rp 7.372.500,- x 1,70%/1bulan) x 2 bulan = (Rp 125.332,50 x 2 bulan) = Rp 250.665,- Maka jumlah yang harus dilunasi oleh Nasabah adalah Rp 6.250.665,- 3.2.3. Bank Jabar Banten (BJB) Syariah Ketentuan Gadai Emas BJB Syariah 1. FTV = 85% (emas perhiasan) dan 90% (logam mulia) dari harga taksiran 2. Nilai pinjaman mulai Rp. 1.000.000,- 3. Minimal Jangka Waktu 1 bulan (1 hari sampai dengan 28, 29, 30 atau 31 hari dihitung sebulan) maksimal 120 hari (4 bulan) dapat diperpanjang 4. Minimal 16 karat Tabel 8. Harga Emas BJB Syariah Gram HARGA EMAS Harga (Rp) 5 540.000 10 532.000 25 518.000 50 515.000 100 511.000 Update per tanggal 21 Desember 2016

83 Penyesuaian Harga Standar Emas Pembiayaan Mitra Emas ib Maslahah (HSE) yaitu Rp. 541.750-/ gram Sumber: http://www.bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaankonsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ Tabel 9. Biaya Pemeliharaan Emas BJB Syariah No Karatase Biaya Pemeliharaan (Ujroh) per gram per bulan 1 16 Rp. 6.250 2 17 Rp. 6.250 3 18 Rp. 6.350 4 19 Rp. 6.350 5 20 Rp. 6.450 6 21 Rp. 6.450 7 22 Rp. 6.500 8 23 Rp. 6.500 9 24 Rp. 5.400 Sumber: http://www.bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaankonsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ Contoh: Simulasi Pembiayaan Gadai Emas BJB Syariah Pada tanggal 1 November 2016, Nasabah membawa emas untuk digadaikan berupa gelang bermata dengan kadar 18 karat dan berat 20 gram. Berapakah jumlah yang harus dibayar, bila Nasabah melunasi pada tanggal 29 Desember 2016 dengan uang pinjaman Rp. 6.000.000,-? Pembahasan: Periode Gadai : 1 November 29 Desember = 59 hari (2 bulan) : emas perhiasan 18 Karat berat 20 gram = (karat/24) x berat emas x HSE = (18/24) x 20 x Rp 541.750,- = 0.75 x 10.835.000 = Rp. 8.126.250,-

84 Pembiayaan : x FTV = Rp. 8.126.250,-x 85% = Rp. 6.907.312,50(maksimal pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah) = Rp. 6.000.000,- (pinjaman yang diminta nasabah) Biaya Pemeliharaan:(Tabel 8) = (biaya ujroh 18k/gram/bulan) x berat x waktu gadai = (Rp 6.350,- x 20 gram) x 2 bulan = (Rp 127.000 x 2 bulan) = Rp 254.000,- Maka jumlah yang harus dilunasi oleh Nasabah adalah Rp 6.254.000,- 3.2.4. Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga Ketentuan Gadai Emas UUS Bank CIMB Niaga 1. FTV = 80% dari harga taksiran 2. Nilai pinjaman mulai Rp. 500.000,- 3. Minimal Jangka Waktu 15 hari (1 periode) maksimal 120 hari (4 bulan) dapat diperpanjang 4. Nasabah Wajib membuka rekening di Bank CIMB NIAGA Syariah dan Pencairan Pembiayaan harus ke Rekening Nasabah Tabel 10. Harga Emas Antam Tanggal 28 Des 2016. GOLD MEMBER Harga Emas Hari Ini Product Jual Beli Emas Logam Mulia 99.99% 508,000 495,000

85 Perak SRH 99.9% 9,300 7,550 Last Update : 28/12/2016 10:45 Sumber: https://www.antamgold.com/harga-emas-hari-ini#popup Tabel 11. Biaya Ujroh Jaminan Emas Bank CIMB Niaga Syariah Pembiayaan Tarif (Equivalen) < Rp. 10.000.000 1.5 %/bulan Rp. 10.000.000 1.3 %/bulan Sumber: https://www.cimbniaga.com/syariah/in/personal/products/financing/gold-mortgage financing.html Contoh: Simulasi Pembiayaan Gadai Emas BJB Syariah Pada tanggal 1 November 2016, Nasabah membawa emas untuk digadaikan berupa gelang bermata dengan kadar 18 karat dan berat 20 gram. Berapakah jumlah yang harus dibayar, bila Nasabah melunasi pada tanggal 29 Desember 2016 dengan uang pinjaman Rp. 6.000.000,-? Pembahasan: Periode Gadai : 1 November 29 Desember = 59 hari (2 bulan) : emas perhiasan 18 Karat berat 20 gram = (karat/24) x berat emas x harga emas (Tabel 10) = (18/24) x 20 x Rp 508.000,- = 0.75 x 10.160.000 = Rp. 7.620.000,- Pembiayaan : x FTV = Rp. 7.425.000,-x 80% = Rp. 6.096.000,-(maksimal pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah)

86 = Rp. 6.000.000,- (pinjaman yang diminta nasabah) Biaya Pemeliharaan: (Tabel 11) = x rate x waktu gadai = (Rp 7.620.000,- x 1.5%) x 2 bulan = (Rp 114.300 x 2 bulan) = Rp 228.600,- Maka jumlah yang harus dilunasi oleh Nasabah adalah Rp 6.228.600,- 4. Kesimpulan Gadai Emas Syariah memiliki perbedaan mendasar dengan gadai emas konvensional dalam pengenaan biaya. Pegadaian konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif dan berlipat ganda, lain halnya dengan biaya di Pegadaian Syariah dan/atau bank syariah yang tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya sekali saja. Dari hasil observasi di atas diketahui bahwa perhitungan pembiayaan gadai emas dengan sistem syariah lebih menguntungkan bagi masyarakat dibandingkan dengan sistem konvensional. Selain itu bagi masyarakat muslim khususnya telah terhindar dari riba yang haram. Namun begitu, masih banyak umat islam yang belum memahami sistem syariah ini. Untuk itu diperlukan sosialisasi yang gencar dari berbagai pihak terutama para ulama dan tentunya dari pihak bank syariah sendiri. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah wawasan bagi umat muslim dan turut mengembangkan bisnis syariah di lingkungan kita. Amin.

87 Daftar Pustaka Antonio, Muhammad Syafi i, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press Kasmir, 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS tanggal 29 Februari 2012 tentang Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah Fatwa Dewan Syari ah Nasional Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Fatwa Dewan Syari ah Nasional Nomor 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas Pegadaian,http://www.pegadaian.co.id Bank Syariah Mandiri, https://www.syariahmandiri.co.id Bank Jabar Banten Syariah,http://bjbsyariah.co.id Bank CIMB Niaga,https://www.cimbniaga.com Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kamus versi online, http://kbbi.web.id