Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat?

dokumen-dokumen yang mirip
MENGAJAK ANAK PEREMPUAN KECIL KE MASJID اصطحاب بلنات الصغار ىل ملسجد

PUASA DI BULAN RAJAB

APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه

HUKUM MEMAKAI BAJU YANG TERDAPAT TULISAN DALAM SHALAT ح م لبس القميص ملكتوب عليه ف الصلاة

BID AH SHALAT RAGHAIB

APAKAH SEORANG IBU MENUNAIKAN AQIQAH BAGI ANAKNYA JIKA BAPAKNYA TELAH MENCERAIKANNYA? هل تو دي الا م العقيقة عن ابنها إذا كن أبوه قد طلقها

HUKUM WANITA BEKERJA SEBAGAI GUIDE WISATA ح م عمل ملرأة مرشدة سياحية

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

APAKAH DISYARATKAN MENGGERAKKAN LISAN DALAM BACAAN AL-QUR AN DAN ZIKIR? هل شرتط ف قراءة القرآن الا ذاكر تر ك اللسان

BAGAIMANA CARANYA MEMUKUL ANAK YANG MENINGGALKAN SHALAT? كيف ي ون ضب الا طفال ع الصلاة

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

HUKUM MEMBERI NAMA DENGAN NAMA MUKMIN ح م سمية لرب د لا لكرتو باسم ملو من

KEUTAMAAN MENGANDUNG

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BERULANGKALI WALINYA MENOLAK ORANG YANG MEMINANG, APAKAH BOLEH WANITA MENIKAH SENDIRI?

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

HUKUM MENGGANTUNGKAN NAMA ALLAH ATAU NAMA RASUL-NYA ATAU GAMBAR KA BAH DI DINDING

BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN SEBAPAK الا خت لا ب ليست كلا خت الشقيقة ف حال اجتماعهن ف

HUKUM VAKSIN أنواع اللقاحات الطبية وح م تلطعيم بها. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

HUKUM MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN DAN KEMULIAAN ORANG SALEH

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

Bagaimana Keluarga Menghadapi Anak Yang Suka Maksiat?

MENGKHUSUKAN SEBAGIAN MALAM DENGAN SHALAT YANG TIDAK ADA (TUNTUNAN) DARI NABI SALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

HUKUM UNGKAPAN ALLAH DENGAN MATA TIDAK KITA LIHAT, TAPI DENGAN AKAL DAPAT KITA KETAHUI.' حل م ع مقولة: (االله بالع ما شفناه و العقل عرفناه)

اقتناء للكب ملسه وتقبيله

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

BIDAH MENGUMPULKAN SATU MILYAR SHALAWAT NABI DALAM MENYAMBUT PERAYAAN MAULID بدعة تميع مليارات من الصلاة ع رسول االله بمناسبة لودل نلبوي!

HUKUM BACAAN AL-QUR AN UNTUK ORANG LAIN YANG MASIH HIDUP ATAU SUDAH MATI ح م قراءة القرآن لا خر حيا أو ميتا

Risau karena Was Was dan Lamunan

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan: تنسيق: موقع islamhouse

Batasan Aurat Yang Boleh Dilihat Saat Pengobatan

APAKAH KAMI DIPERBOLEHKAN BERKUMPUL PADA AWAL TAHUN UNTUK ZIKIR, BERDOA DAN MEMBACA AL-QUR AN هل وز لا الاجتماع للة رأس السنة ل كر دلاعء وقراءة القرآن

قام بعملية تغي جلنس من رجل ىل امرأة فهل ل خللوة بالنساء. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح ملنجد

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

النسبة لحر مة. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Bolehkah Meruqyah Orang Kafir Yang Sakit?

BAGAIMANA CARA MEMBIASAKAN ANAK- ANAK BERPUASA كيف يتم تعو د الا طفال ع الصوم

SIAPAKAH YANG SHALATNYA DAPAT MENINGGALKAN KEKEJIAN DAN KEMUNGKARAN من هو ذلي تنهاه صلاته عن الفحشاء املنكر

APAKAH ALLAH MENERIMA TAUBAT SEORANG HAMBA, SETIAP KALI BERDOSA KEMBALI BERTAUBAT, MESKIPUN HAL ITU BERULANG KALI?

MEMAKAN MAKANAN YANG DIBAGI DARI ACARA MAULID أ ل الطعام ذلي يوزع يوم لودل نلبوي لرش ف

Apa Hukum Mengirim Salam Kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam Bersama Orangorang Yang Pergi Ke Madinah?

BALASAN MEMENUHI JANJI DAN BAHAYA MELANGGARNYA جزاء الوفاء بالعهد وخطورة نقضه

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

سافر للسياحة و متنع عن أخذ زوجته معه ع ل ق طلاقها ع

HUKUM KHUSUS UNTUK ORANG BALIG

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

ANAK MELALAIKAN SHALAT, BAGAIMANA MENYIKAPINYA? كيف ترصف مع أولادك عند تلهاون شا ن الصلاة

Urgensi Surat Al-Fatihah dan Sebagian Keutamaannya

Tata Cara Shalat Malam

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

MENGHADAPI FITNAH PARA WANITA

Tata Cara Sujud Tilawah

Hukum Mengubah Nazar

APAKAH DIBOLEHKAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SEBAGIAN KETAATAN DIA MENGHARUSKAN DIRINYA MELAKUKAN IBADAH TERTENTU?

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

BAGAIMANA MERAYAKAN HARI RAYA

HUKUM PENGOBATAN DENGAN METODE HOMEOPATHY

Tata Cara Qunut dan Kadarnya

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

HADITS "DIDIKLAH DALAM (SETIAP) TUJUH (TAHUN)" TIDAK ADA DALAM KUTUBUSSITAH (KITAB HADITS YANG ENAM)

Hukum membuka wajah dan Berkhalwah

BERTAUBAT BEKERJA DI BANK, SEMENTARA KELUARGA DAN ISTRINYA INGIN TETAP (BEKERJA) DI SITU تابت من العمل ف بلنك و ر د أهلها وزوجها أن بىق فيه!

APAKAH TAURIYAH DIBENARKAN? DAN APA DHORURAT (KEBUTUHAN MENDESAK) DI DALAMNYA? ىت تصح تلور ة وما لرضورة فيها

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

SIAPAKAH MAHRAMMU? 1

ARAHAN UNTUK PARA DAI DI LUAR توجيهات اعة ف خلارج

HUKUM MENGUCAPKAN KATA KEKUFURAN TANPA MENGETAHUI ARTINYA ح م من تلفظ ب لمة ال فر غ مدرك معناها

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

أهلها هلندوس الشيخ مد صالح ملنجد

KAPAN USIA YANG COCOK MENGAJARKAN ANAK PENDIDIKAN SEKS?

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

TERKENA FITNAH MELALUI CHANEL DAN WEBSITE PORNO

Bacaan dalam Shalat Malam

MENYIKAPI KETAKUTAN ANAK تلعامل مع خوف الطفل

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

TEMAN WANITA BARU MASUK ISLAM, APAKAH PERLU DIBERITAHU TENTANG HARAMNYA TETAP HIDUP BERSAMA SUAMINYA YANG KAFIR

Tata Cara Shalat dalam Pesawat

Syekh Muhammad Shaleh Al-Munajjid الشيخ مد صالح ملنجد. Penterjemah: Pengaturan:

KUBAH HIJAU DI MADINAH, SEJARAH, HUKUM MEMBANGUN DAN MEMBIARKANNYA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perhiasan dan kecantikan bagi yang mengenakannya secara

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Apakah Membaca Iftitah Wajib di Setiap Raka at dalam Shalat Atau Cukup Di Awal Saja?

Shalat Isya Di Belakang Imam Yang Shalat Tarawih

Membatalkan Shalat Witir

HUKUM MEMINUM AIR YANG TELAH DIBACAKAN SURAT YASIN UNTUK MENGOBATI (SAKIT) RAGU-RAGU. سا ل عن ح م شب ماء قرأ عليه سورة س لعلاج الشكوك

Tips dalam Memahami Ilmu

APAKAH MALAS TERMASUK MAKSIAT هل الفتور معصية

Seorang Bapak Tidak Boleh Memaksa Putrinya Menikah

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an yang mengisyaratkan akan fungsi busana: Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu,

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Transkripsi:

Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat? هل كشف ملرأة وجهها ف الصلاة يدل ع أنه ليس عورة ] إندوني [ Indonesia - Indonesian - Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid مد صالح املنجد Penterjemah: www.islamqa.info Pengaturan: www.islamhouse.com رمجة: موقع الا سلام سو ال وجواب تنسيق: موقع islamhouse 2013-1434

Apakah Kalau Wanita Saat Shalat Membuka Wajahnya, Menunjukkan Bahwa (wajah itu) bukan Aurat? Dalam Islam dilarang membuka aurat dalam shalat. Jika seorang wanita dalam shalat membuka wajahnya, apakah hal ini menunjukkan bahwa niqab (penutup wajah) itu bukan wajib dan wajah wanita bukan aurat? Alhamdulillah. Tidak dibenarkan berdalil dengan wanita yang menyingkap (penutup) wajahnya dalam shalat menunjukkan bahwa wajah itu bukan aurat. Penjelasan (hal) itu adalah: Bahwa tidak ada dalam Al- Qur an dan sunnah Nabawiyah yang memerintahkan orang yang shalat untuk menutup aurat dan membukanya di luar shalat. Maka tidak benar jika dikatakan bawah apa yang diperintahkan untuk ditutup bagi orang yang shalat adalah aurat dan apa yang boleh dibuka maka itu bukan aurat. Perintah dalam Al-Qur an yang ada dalam masalah ini adalah (anjuran) untuk berhias dan memperbagus penampilan dalam shalat. Allah berfirman: م س ج د ( الا عراف/ ٣١ 2 م وا ز ن ت خ ذ د ع ن م ) ي ا ب آد Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid (QS.Al-A raf: 31)

Maka berhias berbeda dengan menutup aurat, oleh karena itu orang yang shalat diperintahkan untuk menutup yang bukan aurat. Nabi sallallahu alaihi wasallam melarang laki-laki (yang menunaikan) shalat dalam keadaan dipundaknya tidak ada sedikitpun (penutup) baju, padahal pundak bagi laki-laki bukan aurat menurut kesepakaatan para ulama. Kepala dan rambut wanita bukan aurat bagi suami dan para mahramnya seperti bapak dan saudara laki-laki. Meskipun begitu, dia tidak dibolehkan shalat di depan suami dan para mahramnya dengan kepala terbuka, bahkan tidak dibolehkan baginya kepala terbuka meskipun dia shalat seorang diri, tidak ada yang melihatnya. Dapat diketahui dari sini bahwa shalatnya wanita yang terbuka wajahnya sebagai dalil yang menunjukkan bahwa wajah bukan aurat adalah tidak benar. Karena dalam shalat ada hukum khusus, berlainan dengan hukum menutup aurat di luar shalat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah telah menjelaskan hal itu dengan mengatakan: Wanita kalau shalat sendiri maka disuruh dengan (memakai) khimar (penutup kepala), dan selain shalat dibolehkan baginya membuka kepalanya di rumah. Menggunakan perhiasan dalam shalat adalah hak Allah, maka tidak dibolehkan seorang pun melakukan thawaf di Baitullah (dalam kondisi) telanjang meskipun sendirian waktu malam. Begitu juga tidak boleh shalat dalam kondisi telanjang meskipun sendirian. Dari sini dapat diketahui bahwa memakai perhiasan dalam shalat bukan untuk menutupi dari orang-orang. Ketentuan masing-masing berbeda. Orang yang shalat boleh jadi diperintahkan menutup 3

apa yang boleh diperlihatkan di luar shalat, atau boleh diperlihatkan dalam shalat apa yang seharusnya disembunyikan dari laki-laki. Yang pertama seperti kedua pundak, sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wasallam melarang seseorang memakai satu pakaian yang tidak menutup pundaknya sedikitpun. Ini dalam shalat, (padahal) dibolehkan membukan kedua pundaknya bagi laki-laki di luar shalat. Begitu juga wanita merdeka, diperintahkan memakai khimar (penutup kepala) dalam shalat. Sebagaimana sabda Nabi sallallahu alaihi wasallam Allah tidak menerima shalat wanita yang telah haid (balig) kecuali jika dia memakai khimar (penutup kepala), padahal dia tidak diperintahkan memakai khimar (di depan) suaminya, dan juga di depan para mahramnya. Dibolehkan bagi mereka menampakkan perhiasan dalam bagi mereka namun tidak dibolehkan membuka kepalanya dalam shalat, baik di hadapan mereka ataupun yang lainnya. Kebalikan dari itu, wajah, kedua tangan dan kedua telapak kaki. Tidak diboleh ditampakkan kepada orang lain menurut pendapat yang kuat di antara dua pendapat (ulama). Sementara tidak wajib menurut kesepakatan ulama untuk menutupnya, bahkan dibolehkan menampakkannya (wajah dan kedua telapak tangan) dalam shalat menurut mayoritas ulama seperti Abu Hanifah, Syafi i dan selain dari keduanya, juga salah satu riwayat dari Ahmad. Begitu juga (dibolehkan menampakkan) telapak kaki menurut Abu Hanifah. Secara umum, telah ada ketetapan menutut nash, ijma (konsesus ulama) bahwa tidak harus memakai jilbab yang menutup dirinya dalam shalat kalau dia di dalam rumah. Akan tetapi kalau keluar (memakai jilbab). Maka dia dapat shalat di rumahnya meskipun nampak wajah, kedua tangan dan kedua 4

kakinya. Sebagaimana halnya saat dahulu mereka keluar sebelum diperintahkan memakai jilbab. Maka (hukum) aurat dalam shalat tidak terkait dengan (hukum) aurat dalam pandangan. Perkataan para ahli fiqih tentang shalat dalam Bab Menutup Aurat, tidak ada petunjuk, baik dari Rasulullah sallallahu alaih wasallam, tidak juga dari Kitab dan Sunnah, bahwa apa yang ditutup bagi orang yang shalat adalah aurat. Justeru yang ada adalah firman Allah, Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, Nabi sallallahu alaihi wasallam melarang thawaf di Ka bah dalam kondisi telanjang, maka shalat lebih utama. Beliau sallallahu alaihi wasallam ditanya tentang shalat dengan memakai satu baju, maka beliau menjawab: Atau masing-masing kamu (mempunyai) dua baju?, dan beliau bersabda berkaitan dengan memakai satu baju: Kalau sekiranya luas, hendaklah dibungkus (badan) dengannya. Kalau sempit, maka jadikan sarung dengannya. Dan beliau juga melarang (menunaikan shalat) dengan memakai satu baju yang pundaknya tidak tertutupi sedikitpun. Hal ini (adalah) dalil bahwa dalam shalat diperintahkan menutup aurat seperti paha dan lainnya. Meskipun kita (laki-laki) diperbolehkan melihatnya, Jika kita mengambil salah satu pendapat yaitu pendapat salah satu riyawat dari Ahmadbahwa aurat laki-laki (hanya) kemaluan, karenanya paha bukan aurat, ini yang memperbolehkan laki-laki melihat paha dalam kondisi bukan dalam shalat, thwaf. Adapun dalam shalat tidak dibolehkan bagi laki-laki terbuka pahanya, baik yang mengatakan ia adalah aurat atau bukan. Kemudian tidak dibolehkan thawaf dalam keadaan telanjang. Jadi dia harus memakai satu pakaian dalam shalat, jika sempit dibuat sarung, kalau luas dilipatkaan(ke tubuhnya). Sebagaimana kalau dia 5

shalat sendirian di rumah, dia tetap harus menutup (pahanya) menurut kesepakatan para ulama. Kalau seseorang shalat dalam keadaan pahanya terbuka sementara dia mampu menutupinya dengan sarung, maka hal ini tidak dibolehkan. Dan selayaknya tidak ada perbedaan lagi (dalam masalah ini). Siapa yang (mengamalkan) dengan dua riwayat dalam masalah aurat sebagaimana yang dilakukan sebagian kelompok- maka mereka telah keliru. Imam Ahmad tidak pernah mengataknnya, begitu juga (ulama) lainnya, bahwa seseorang boleh melakukan shalat (menunaikan) shalat dalam kondisi seperti ini (terbuka pahanya). Jika Imam Ahmad memerintahkan menutup kedua pundak, bagaimana mungkin beliau membolehkan pahanya terbuka? Memang ada perbedaan dalam (masalah) kewajiban menutup aurat bagi laki-laki yang shalat seorang diri. Akan tetapi, tidak ada perbedaan kalau dalam shalat harus mengenakan pakaian. Tidak dibolehkan shalat dalam keadaan telanjang, padahal dia mampu memakai pakaian menurut kesepakatan para ulama. (Majmu Al-Fatawa, (22/113-117) Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata: Aurat itu ada dua (macam), aurat pandangan dan aurat dalam shalat. Orang merdeka dibolehkan shalat (dalam keadaan) wajah dan kedua telapak tangan terbuka, (akan tetapi) tidak dibolehkan keluar ke pasar dan di tempat-tempat perkumpulan orang. (I lamul- Muwaqi in, 2/80) Wallalhu alam. 6