UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

dokumen-dokumen yang mirip
Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Ibadah Dalam Pelayanan

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Hubungan Kita Dengan Allah

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Surat Paulus kepada Titus

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #11 oleh Chris McCann

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa

MEREFLEKSIKAN KEHIDUPAN KELUARGA BERSAMA YUSUF DAN MARIA

Kalender Doa Oktober 2016

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

Tugas Seorang. Istri

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Ratu Ester yang Cantik

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

Kita adalah penatalayan Allah, jadi kita harus mencontoh Allah kita. Dia memberi dengan murah hati semua yang kita perlukan. Kita menunjukkan rasa

Filipi. 1 1 Dari Paulus dan Timotius, hamba. Salam

Ratu Ester yang Cantik

Written by Administrator Wednesday, 09 February :45 - Last Updated Thursday, 10 February :12

Janji YESUS KRISTUS. 2. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Diberikan Allah dengan senang hati.

En-Publishing Refleksi-refleksi mengenai Rumah Sakit. Perenungan buat dokter, perawat, pasien, keluarga

Syurga, Rumah Allah Yang Indah

KEBEBASAN DARI KEKUATIRAN DAN KEGELISAHAN Bagian ke-2

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

Level 2 Pelajaran 14

AJAKAN BERIBADAH P2 Marilah kita berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengahtengah persekutuan kita.

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

YESUS KRISTUS YESUS KRISTUS

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Syurga, Rumah Allah Yang Indah

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

SENIN, 01 JANUARI 2018 PK & WIB

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #42 oleh Chris McCann

THE FINANCIAL TRANSFORMATION #4 TRANSFORMASI KEUANGAN #4 WISDOM FOR FINANCIAL WONDERS HIKMAT MENGALAMI KEAJAIBAN KEUANGAN

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Apa yang Seharusnya Kita Doakan?

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina


Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Januari 2018 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH EPIFANIA

Dalam Roma 12-13, Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan...

The Power of Prayer - Kuasa Doa

Spiritual Hunger 2 - Kelaparan Roh 2 Center of Attention - Pusat Perhatian

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

MENGAMPUNI ORANG LAIN

Liturgi Minggu Nuansa Pemuda. Hidup Bergairah dalam Sukacita dan Kegembiraan Tuhan. GKI Bintaro Utama 30 Agustus 2015 Pukul 17.

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA

PELAJARAN 1 UPACARA PEMBERIAN NAMA PANGERAN SIDDHARTA

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #2 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #2 SUKACITA

Seri Terang Ilahi: Mengapa Saya Ada di Dunia? Page 1 of 7 Kurt De Haan (BAGIAN KEDUA)

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA PERSIAPAN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

MENCARI KEBENARAN SEJATI BERSAMA ROH KUDUS-ROH KEBENARAN Belajar dari Santo Yustinus

Tata Ibadah Syukur Sesudah Hari Natal & Baptisan Kudus

Man of God Transformation 2 Transformasi Manusia Allah 2 Holy Spirit Measures

Tahun C - HARI MINGGU BIASA XXX LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Sir 35: 12-14, Doa orang miskin menembusi awan

Transkripsi:

1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus, bahkan hingga beliau sendiri kelaparan, dan bahwa meskipun berada dalam kondisi setengah kelaparan, beliau tetap menjadi harta karun ajaran ajaran bijaksana yang tiada habis habisnya. Saat itu, Bodhisattva terlahir dalam keluarga seorang Brahmana yang termasyhur karena kemurnian dan bhaktinya yang luar biasa. Kelahiran Bodhisattva dianggap sebagai berkah agung bagi keluarga dan beliau dibesarkan secara ketat sebagai seorang Brahmana, menjalankan semua sakramen dan upacara upacara yang telah ditetapkan serta belajar teks teks suci Veda dan Anga, seperti astronomi, mantra, tata bahasa, penjelasan kata kata, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Beliau segera menjadi terkemuka, dan melalui hadiah hadiah dari para pengagumnya, beliau menjadi sangat kaya. Beliau terkenal tidak hanya karena pengetahuan, tetapi juga karena kekayaan yang beliau berikan kepada sanak saudara yang miskin, para sahabat dan murid muridnya. Ketika berumah tangga, beliau tidak merasa puas. Karena beliau melihat sekarang dirinya diharapkan mengumpulkan kekayaan dan menyelesaikan tugastugas yang tak terhitung banyaknya, yang merintangi beliau dalam tugas tugas keagamaan yang ketat. Mata citta nya terbuka dan beliau melihat bahwa pengentasan diri akan membawa pembebasan dari hal hal negatif dan memungkinkan beliau melakukan tugas tugas keagamaan dengan cara yang sempurna, dengan demikian mempersiapkan jalan menuju pembebasan. Oleh karena itu, beliau mengundurkan diri dari kehidupan perumah tangga dan hidup sebagai seorang pertapa, membagi bagikan kekayaannya seolah olah itu hanyalah air. Tetapi para pengagumnya dan mereka yang menginginkan ajarannya, tetap mengunjunginya. Karena ingin mengentaskan diri sepenuhnya dari dunia, beliau menyendiri ke Pulau Kara yang terletak di Samudra Selatan. Ada sebuah danau indah di pulau ini, dengan pepohonan yang berbuah dan berbunga di tepi sungai serta akar akar yang dapat dimakan, dan tanaman obat yang menyehatkan tumbuh berlimpah. Di sinilah Bodhisattva membangun tempat pertapaan beliau, hidup bahagia dan sentosa sebagai seorang pertapa, makan hanya secukupnya demi bertahan hidup.

2 Siapa pun tamu yang tiba di tempat pertapaannya, beliau senantiasa memberi penghormatan dengan menyuguhkan akar akaran atau buah buah yang baru saja beliau kumpulkan untuk makanannya sendiri, dan beliau juga menyuguhkan air jernih dari danau. Kata kata sambutan yang lembut dan inspiratif senantiasa menyertai santapan yang sederhana. Dengan demikian, Bodhisattva menjalani hidup yang murni dan sebagai seorang pertapa. Bahkan hewan hewan di hutan menghormatinya sebagai seorang Muni, hewan hewan berbaring di kakinya, menunjukkan rasa hormat dan kepatuhan saat bertemu beliau. Kemasyhuran dan keagungan kehidupan pertapaan Bodhisattva terdengar oleh raja para dewa, Sakra. Sakra ingin membuktikan tekad dari Mahasattva tersebut sehingga beliau membuat semua buah buah dan akar akar yang tumbuh di dekat tempat pertapaan menghilang. Namun Bodhisattva yang pikirannya lebih terfokus pada meditasi daripada memikirkan makanan, merasa puas merebus dedaunan dengan air dari danau, dan beliau berpuas hati menyantap makanan sederhana ini. Kemudian Sakra melucuti semua dedaunan dari pepohonan dan semaksemak serta rerumputan, seperti hembusan angin di musim gugur. Namun Bodhisattva berpuas hati dengan memungut dedaunan yang masih segar dan merebusnya sebagai makanannya. Sakra merasa semakin takjub dan hampir marah karena tidak dapat membuat Bodhisattva kehilangan perasaan puasnya. Sakra lalu muncul di hadapan beliau sebagai seorang Brahmana, tepat pada waktu makan. Bodhisattva menyambutnya dengan ramah dan mengundangnya sebagai tamu ke tempat pertapaannya. Kemudian dengan wajah gembira dan kata kata lembut, beliau menghidangkan seluruh dedaunan yang direbus yang beliau dapatkan dengan susah payah. Brahmana itu menghabiskan makanannya dengan perasaan puas. Agastya, pertapa tersebut, merasa bahagia melihat tamunya merasa segar dan puas. Hal ini sama sekali tidak mengganggu meditasiya, serta sepanjang siang dan malam beliau dipenuhi perasaan bahagia. Pada hari kedua, ketiga, keempat dan kelima Sakra tetap muncul sebagai seorang Brahmana, tamu dari Bodhisattva. Setiap waktu beliau disambut dengan kebaikan dan kegembiraan hati yang sama, dan setiap kali Sakra menghabiskan makanan pertapa tersebut tanpa menyisakan apapun untuknya. Sakra merasa takjub sekaligus penuh ketakutan. Sakra berpikir melalui kemurnian dan kemurahan hati yang luar biasa, Bodhisattva mungkin memasuki alam para dewa dan menjadi raja mereka karena beliau bahkan lebih agung

3 daripada Sakra sendiri. Sakra lalu mengambil wujud surgawi yang indah dan berbicara kepada pertapa: Mohon beritahukan saya mengapa Engkau meninggalkan sanak saudara, teman teman dan keluargamu yang mengasihi Mu, dan datang ke hutan ini untuk menjalani hidup pertapaan tanpa kenyamanan? Bodhisattva menjawab: Kehidupan keduniawian membawa duhkha; penuaan dan penyakit membawa duhkha dan kematian yang tak terelakkan membebani pikiran saya. Saya berupaya memecahkan misteri bagaimana menyelamatkan semua makhluk dari penderitaan penderitaan ini. Itulah alasannya mengapa saya meninggalkan keduniawian dan menjalani kehidupan bermeditasi. Sakra sangat senang dengan jawaban ini, sekarang beliau tahu bahwa Bodhisattva tidak tertarik pada keagungan surgawi dan Sakra berkata: Karena jawaban yang begitu bijaksana, saya akan memberikan sebuah berkah: katakanlah apapun yang Engkau inginkan. Namun Bodhisattva tidak menginginkan hal hal keduniawian karena beliau telah mencapai keadaan sentosa, sehingga beliau berkata: Agar api lobha yang menginginkan istri, anak, dan kekayaan, yang diinginkan manusia meskipun telah diperolehnya, tak pernah muncul dalam hatiku. Itulah berkah yang kuminta. Jawaban ini semakin menyenangkan Sakra karena beliau melihat bahwa Ajastya telah sepenuhnya berpuas hati dengan kehidupan pertapaan beliau, dan Sakra berkata: Untuk kegemilangan ucapan ini, dengan senang hati saya akan memberikan berkah lainnya. Katakanlah, apa yang Engkau inginkan? Bodhisattva menjawab: Agar api dosa yang menyebabkan orang kehilangan kekaya an, status dan reputasi, tidak pernah muncul dalam hatiku. Sekali lagi Sakra bersorak dan berkata: Perkataan yang tepat sekali! Kemasyhuran berpihak pada orang yang telah mengentaskan diri, bagaikan seorang wanita yang melayani keinginan suaminya. Terimalah berkah lainnya untuk kata yang diucapkan dengan baik kata ini. Kemudian Ajastya menjawab: Agar saya terhindar dari orang yang diliputi moha dan gangguan dari hidup bersama mereka. Inilah berkah yang kuminta. Tetapi mengapa engkau tidak menyukai orang yang diliputi moha? Apakah karena moha adalah akar dari kejahatan? tanya Sakra. Orang yang diliputi moha membutuhkan bantuan, dan Engkau adalah seorang yang penuh welas asih sehingga engkau seharusnya membantu. Ajastya menjawab: Jika moha dapat disembuhkan dengan cara apapun, saya tidak akan tidak berkenan. Orang yang diliputi moha mengikuti jalan (marga) yang keliru, seolah olah itulah jalan yang benar, dan ia juga mencoba menyakinkan orang orang di dekatnya untuk mengikutinya. Ia marah kepada mereka yang

4 mencoba mengajarinya dan dalam kesombongan diri, ia tidak dapat ditolong. Oleh karena itu, saya tidak ingin bertemu dengan orang yang diliputi moha. Sakra yang berbahagia kemudian berkata, Yang patut dipuja! Saya ingin menganugerahkan berkah lainnya atas kata kata Mu ini, yang tidak dapat dibayar dengan harga apapun. Untuk menunjukkan kepada raja para dewa bahwa orang orang bijaksana adalah tamu yang menyenangkan bagi beliau, Bodhisattva berkata: Agar para bijaksana mendatangiku, tinggal bersamaku dan berbicara denganku. Biarkanlah itu menjadi berkahku. Apa yang telah para bijaksana lakukan untukmu sehingga Engkau ingin bertemu mereka? tanya Sakra. Orang bijaksana berada dalam jalan kebajikan dan juga membawa orang lain pada jalan tersebut. Ia memiliki pengetahuan yang baik dan menerima apa yang disampaikan kepadanya demi kebaikannya, oleh karena itu, saya adalah sahabat dari orang bijaksana. Demi saya, mohon terimalah berkah lainnya yang saya anugerahkan karena rasa hormat kepada Mu, seru Sakra yang bergembira atas kata kata Bodhisattva. Kemudian demi menyenangkan Sakra, Mahasattva berkata, Agar makanan yang saya telah berikan kepadamu dan yang penuh dengan praktik kemurahan hati dikembalikan kepada saya, dan agar para shramana yang bebas dari tindakan negatif, mendatangiku untuk menerimanya. Sakra berkata: Tidak hanya semua yang Engkau katakan akan terwujud, tetapi karena kata kata Mu yang diucapkan dengan baik, Engkau boleh meminta berkah berikutnya. Demi memberikan raja para dewa sebuah pelajaran, Bodhisattva kemudian berkata dengan lembut: Jika Engkau akan menganugerahkan saya kemurahan hati yang tertinggi, janganlah muncul di hadapan saya lagi dengan cahaya keagunganmu. Sakra sedikit tersinggung dan berkata: Mengapa Engkau yang saya datangi tanpa ritual apa pun, tanpa doa apa pun dan tekad apa pun, sebagaimana dilakukan oleh orang orang yang sangat ingin bertemu saya mengapa Engkau yang saya anugerahkan berkah berkah, tidak ingin bertemu saya? Bodhisattva berkata dengan lembut: Janganlah marah, raja para dewa, tetapi biarkanlah saya jelaskan maksudnya. Bukan karena tidak hormat atau tidak sopan, saya memintamu untuk tidak muncul di hadapan saya lagi dengan keagunganmu, tetapi hanya agar keindahan cahayamu tidak menyebabkan saya mengabaikan tekad tekad keagamaan dan pertapaan saya.

5 Kemudian Sakra bersujud kepada beliau dengan hormat, dan setelah ber mengh pradaksina mengelilingi beliau dari kiri ke kanan, Sakra ilang. Keesokan pagi Bodhisattva menemukan sejumlah besar makanan dan minuman surgawi di pintu masuk tempat pertapaan beliau yang dikirim melalui kekuatan Sakra, dan banyak bhikshu suci yang diutus oleh Sakra ikut bersantap bersama Bodhisattv a, dikelilingi oleh para dewa. Bodhisattva hidup dengan sentosa, menjalankan kehidupan pertapaan dengan penuh bhakti dan merupakan seorang guru agung. Setiap hari para dewa mempersembahkan makanan dan minuman surgawi. Beliau memberikan makanan dan ajaran yang berlimpah kepada para bijaksana yang mendatanginya hingga akhir hayatnya, di Hutan Pertapaan, di Pulau Kara. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh tim penerjemah Potowa Center. November 2011.