PENGGUNAAN MODEL WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 SIDOGEDE

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

Kata Kunci: Model,word square, pembelajaran, bahasa Inggris.

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

Kata Kunci: Metode, sing a song, pembelajaran, bahasa Inggris.

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

USE OF THE WORD SQUARE MODEL TO IMPROVE THE MOTIVATION LEARNING STUDENT SUBJECT IPS CLASS V SD NEGERI 001 SEDINGINAN TANAH PUTIH DISTRIC ROKAN HILIR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF WORD SQUARE (PENCARI KATA) DisusunUntukMemenuhiTugas Mata Kuliah Model Pembelajaran DosenPengampu: Dr.Suwarto WA, M.

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REAL OBJECT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.

PENGGUNAAN TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA KELAS V SDN TIRTOMOYO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 2 SIDOGEDE Oleh: Suratman 1), Ngatman 2), Warsiti 3) 1. Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret FKIP PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: suratman_myazfa@yahoo.com Abstract. The Using of Word Square Model for Increasing Result Learning of Social Studies in the Fourth Grade Students State Elementary School. The purpose of this research to increase social studies learning by word square model for the fourth grade students SDN 2 Sidogede. This research is a classroom action research in three cycle. The subjects were elementary school students in fourth grade state 2 nd Sidogede with total 18 students. The validation of data is using triangulation technique. The conclusions show the Word Square model can increase social studies learning for the fourth grade students SDN 2 Sidogede. Keywords: Word Square, Social Studies, learning Abstrak. Penggunaan Model Word Square dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD. Tujuan penelitian meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV menggunakan model Word Square. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dalam tiga siklus. Subjek penelitian siswa kelas IV SDN 2 Sidogede semester 2 sejumlah 18 siswa. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan statistik deskriptif. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan penggunaan model Word Square dapat meningkatkan hasil belajar kelas IV SD. Kata Kunci: Word Square, IPS, Pembelajaran PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri. Selain itu, pendidikan sangat penting dalam pembangunan, maka tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu program mata pelajaran di sekolah dasar adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada pembelajaran IPS siswa diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, dan warga dunia yang cinta damai. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika siswa belajar secara aktif, menyenangkan, dan bermakna. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjiyo, dkk: 1.26). Proses pembelajaran kelas IV di SDN 2 Sidogede belum maksimal. Data terakhir berdasarkan nilai ratarata ulangan harian diperoleh nilai kelas IV yang berjumlah 18 hanya 64,5 dengan standar KKM dari

sekolah 67. Hasil tersebut masih jauh di bawah dari KKM sekolah. Peneliti berharap hasil belajar siswa bisa mencapai lebih dari KKM dengan standar dari peneliti sebesar 70. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar IPS antara lain guru kelas IV SDN 2 Sidogede masih menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional yang menekankan pada ceramah, tanya jawab, membaca serta mengerjakan LKS. Banyaknya materi serta sedikitnya alokasi jam pelajaran IPS dan media pembelajaran yang ada kurang dimanfaatkan secara maksimal. Dengan keadaan yang demikian jelas membuat siswa menjadi bosan dengan mata pelajaran IPS. Untuk mengatasi hal tersebut perlu penggunaan model pembelajaran yang menarik, menyenangkan, komunikatif, dan sesuai dengan makna ajar, sehingga pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran ini terbuka peluang bagi siswa untuk berinteraksi, berlatih menganalisis, dan menyimpulkan materi yang dipelajari. Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran Word Square, diharapkan melalui penggunaan model ini hasil belajar IPS siswa meningkat. Anak kelas IV SD berusia antara 9-11 tahun, berada pada fase operasional konkret. Anak aktif bergerak dan mempunyai perhatian yang besar pada lingkungan. Stadium operasional konkret dapat digambarkan sebagai menjadinya positif ciri-ciri yang negatif pada stadium berfikir praoperasional (Monks, Knoers, dan Haditono, 2006). Uno dan Mohamad (2012) menjelaskan pada tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun) peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah, serta mempunyai kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Pada tingkatan operasional konkret, anak sudah mampu berpikir secara logis serta mampu memecahkan masalah-masalah konkret. Implikasinya, hal-hal yang bersifat abstrak perlu dikonkretkan menggunakan alat peraga atau simbol-simbol konkret yang berada di sekitar anak. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar (Sisdiknas, 2003). Sagala berpendapat Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (2011: 61). Menurut Degeng pembelajaran adalah suatu upaya untuk membelajarkan peserta didik (Uno, 2009). Trianto mengemukakan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmuilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya (2011: 171). Sardjiyo, dkk, mengemukakan IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (2010: 1.26). John M. Keller menyatakan Hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut menurut Keller dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan

pribadi (personal inputs) dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan (environmenttal inputs) (Abdurrahman, 2003). Mills berpendapat bahwa model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem (Suprijono, 2009: 45). Model pembelajaran menurut Joice dan Weil adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya (Isjoni, 2009: 73). Menurut Widodo (2009) model Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak jawaban; mirip seperti mengisi teka-teki silang bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf (pengecoh). Uno dan Mohamad (2012: 92) mengemukakan langkahlangkah model pembelajaran Word Square: a) sampaikan materi sesuai kompetensi; b) bagikan lembar jawaban sesuai contoh; c) siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban; d) berikan poin setiap jawaban. LKS Word Square merupakan media pembelajaran berupa kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Cara membuat LKS Word Square yaitu: menentukan topik sesuai konsep atau sub konsep; menuliskan kata-kata kunci sesuai dengan tujuan yang akan dicapai; menuliskan kembali kata-kata kunci dimulai dengan kata-kata terpanjang; membuat kotak-kotak Word Square; mengisikan kata-kata kunci pada kotak; menambahkan huruf dan pengisian ke kotak kosong secara acak. Kelebihan model Word Square yaitu: (1) baik untuk menguji hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan tentang istilah; (2) kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran; (3) dapat melatih sikap teliti dan kritis; (4) merangsang siswa untuk berpikir efektif; (5) mampu sebagai pendorong dan penguat siswa terhadap materi; (6) melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban; dan (7) mudah diskor. Kelemahan model Word Square yaitu: (1) mematikan kreativitas siswa; (2) siswa tinggal menerima bahan mentah; (3) siswa tidak dapat mengembangkan materi dengan potensi yang dimilikinya; (4) terlalu mengandalkan pada pengujian aspek ingatan; (5) lebih banyak berpusat pada guru. Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalahnya: (1) bagaimanakah penggunaan model Word Square dalam peningkatan hasil belajar IPS kelas IV SDN 2 Sidogede?; (2) apakah penggunaan model Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SDN 2 Sidogede?; (3) apa kendala dan solusi penggunaan model Word Square dalam peningkatan hasil belajar IPS kelas IV SDN 2 Sidogede?. Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan penggunaan model Word Square dalam peningkatan hasil belajar IPS

kelas IV SDN 2 Sidogede; (2) meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV SDN 2 Sidogede; (3) mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan model Word Square dalam peningkatan hasil belajar IPS kelas IV SDN 2 Sidogede. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan metode siklus, dilaksanakan selama tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dua pertemuan. Setiap pertemuan terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Sidogede, dengan subjek penelitian siswa kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 18 siswa. Sumber data berupa siswa, guru, teman sejawat, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumen. Alat pengumpul datanya berupa lembar observasi, pedoman wawancara, lembar tes, dan pencermatan dokumen. Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi alat pengumpulan data. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan statistik deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan catatan dokumen, pada kondisi awal nilai mata pelajaran IPS siswa masih rendah. Hanya siswa tertentu yang mampu mencapai nilai di atas KKM. Hal ini karena cara mengajar guru yang menggunakan pendekatan konvensional, banyaknya materi IPS dan sedikitnya alokasi jam pelajaran IPS, serta kurang maksimalnya pemanfaatan media pembelajaran oleh guru. Dalam penelitian ini pembelajaran yang dilaksanakan diamati oleh dua observer. Berikut hasil observasi selama tiga siklus. Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran Menggunakan Model Word Square Tahap I II III Observer I Nilai Observer II Ratarata 72,5 73,75 73,13 81,25 83,75 82,5 90 90 90 Nilai rata-rata observasi dua kali pertemuan dari kedua observer pada siklus I adalah 73,13, siklus II sebesar 82,5, siklus III sebesar 90. Jika dipersentasikan dengan perolehan ideal maka diperoleh persentase sebesar 90%. Ini menunjukkan persentase yang lebih tinggi dari persentase minimal yang dipersyaratkan yang hanya 85%. Dari hasil pretest hanya 3 siswa dari 18 jumlah siswa kelas IV yang tuntas dan nilai rata-rata kelasnya hanya 59,38. Selanjutnya dilaksanakan tindakan selama tiga siklus, masing-masing siklus dua kali pertemuan dengan materi yang berbeda. Siswa mulai beradaptasi dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan. Kemampuan mereka terus meningkat dari siklus ke siklus.

Tabel 2. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Pretest Sampai III N o Tahapa n Jml sis wa tun tas Jml sis wa ti dak tunt as Nilai Ratarata Per sen tase Ketunta san (%) 1 Pretes 3 15 59,38 16,67 2 I 8 10 68,83 44,44 3 S II 11 7 75,50 61,11 4 S III 16 2 82,44 88,88 Dari tabel di atas dapat dilihat jelas perbandingan siswa tuntas dan siswa belum tuntas dalam setiap tahapannya. Pada kondisi awal, siswa tuntas 3 siswa dan yang belum tuntas 15 siswa dengan nilai rata-rata 59,38 dan persentase ketuntasan 16,67%. I, jumlah siswa tuntas 8 siswa dan belum tuntas 10 dengan nilai ratarata 68,83 dan perentase ketuntasan 44,44%. II, jumlah siswa tuntas 11 siswa dan belum tuntas 7 dengan nilai rata-rata 75,50 dan perentase ketuntasan 61,11%. III, jumlah siswa tuntas 16 siswa dan belum tuntas 2 dengan nilai rata-rata 82,44 dan perentase ketuntasan 88,88%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulannya, penggunaan model Word Square dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 2 Sidogede tahun pelajaran 2013 /2014. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai sebesar 68,83, siklus II sebesar 75,05, dan siklus III sebesar 82,44. Saran peneliti: (1) guru dapat menggunaan model pembelajaran Word Square pada mata pelajaran lain; (2) dalam pembelajaran menggunakan model Word Square siswa hendaknya jeli dan kritis terhadap materi; (3) hendaknya sekolah menyediakan fasilitas media pembelajaran yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar; (4) hendaknya orang tua memberikan perhatian lebih ter-hadap anak dan selalu memantau kegiatan belajarnya. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Isjoni, H. (2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Monks, Knoers, dan Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Sardjiyo, dkk. (2010). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Uno, H. B. dan Mohamad, N. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara Widodo, R. (2009). Model Pembelajaran Word Square. Diperoleh 7 September 2013, dari http://wyw1d.wordpress.com/200 9/11/14/model-pembelajaranword-square