GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 91 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA PULSA UNTUK PEGAWAI DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2015 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-3- BAB IV FUNGSI BADAN Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan mempunyai fungsi:

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 101 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI LATIHAN KERJA

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2008 TENTANG PERJALANAN DINAS

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI PROVINSI BALI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 40 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN AEK NAULI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 117 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERIJINAN KOTA DENPASAR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 34 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANOKWARI

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Bali, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Organisasi dan Rincian Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali; Mengingat : 1. 2. 3. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 8); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Bali. 2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali. 3. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali. 5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali. 6. Kepala UPT adalah Kepala UPT di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali.

BAB II UPT DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI Pasal 2 UPT di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Bali, terdiri atas: 1. UPT Balai Peralatan dan Pengujian. 2. UPT Pengelolaan Air Minum. 3. UPT Pengelolaan Sampah. 4. UPT Pengelolaan Air Limbah. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu UPT Balai Peralatan dan Pengujian Pasal 3 (1) Susunan Organisasi UPT Balai Peralatan dan Pengujian terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengujian; dan d. Seksi Peralatan. (2) UPT dipimpin Kepala UPT, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. (3) Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala (4) Seksi dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Kedua UPT Pengelolaan Air Minum Pasal 4 (1) Susunan Organisasi UPT Pengelolaan Air Minum terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelaksana Teknis; dan d. Seksi Monitoring dan Evaluasi. (2) UPT dipimpin Kepala UPT, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

(3) Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala (4) Seksi dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Ketiga UPT Pengelolaan Sampah Pasal 5 (1) Susunan Organisasi UPT Pengelolaan Sampah terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelaksana Teknis; dan d. Seksi Monitoring dan Evaluasi. (2) UPT dipimpin Kepala UPT, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. (5) Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala (4) Seksi dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Keempat UPT Pengelolaan Air Limbah Pasal 6 (1) Susunan Organisasi UPT Pengelolaan Sampah terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelaksana Teknis; dan d. Seksi Monitoring dan Evaluasi. (2) UPT dipimpin Kepala UPT, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. (6) Sub Bagian dipimpin Kepala Sub Bagian, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala (4) Seksi dipimpin Kepala Seksi, berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

BAB IV RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu UPT Balai Peralatan dan Pengujian Pasal 7 Kepala UPT mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja UPT; b. mengkoordinasikan program kerja Sub Bagian dan Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; f. mengevaluasi kerja UPT secara keseluruhan dan berkesinambungan; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 8 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. melaksanakan urusan kerumah tanggaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hukum, dan hubungan masyarakat sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. menghimpun laporan dari masing-masing Seksi dan diolah sebagai bahan laporan f. menyusun langkah kegiatan dalam rangka menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban di lingkungan unit kerjanya; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Pasal 9 (1) Kepala Seksi Pengujian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; d. memberikan pelayanan penyelidikan terhadap instansi lain yang berhubungan dengan pekerjaan pengujian tanah dan bahan serta pekerjaan pengujian air; e. melaksanakan penyelidikan tanah dan bahan lapangan;

f. menyiapkan bahan peralatan dan bahan kimia serta perlengkapan bahan/regen sebelum sampling ke lapangan; g. melaksanakan pengujian tanah dan bahan bangunan serta pengujian air di laboratorium; h. menjaga, membersihkan dan memelihara peralatan pengujian serta lingkungan; i. menghimpun dan menyusun hasil pengujian tanah dan bahan bangunan; j. melaksanakan inventarisasi peralatan pengujian; k. melaksanakan sistem pengendalian intern; l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala (2) Kepala Seksi Peralatan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja seksi; b. memberi petunjuk kepada bawahan; d. melaksanakan survey lokasi lapangan tentang penggunaan peralatan; e. menyelenggarakan inventarisasi peralatan; f. melakukan monitoring pencatatan penggunaan peralatan; g. melaksanakan koordinasi operasi peralatan unit struktural di lingkungan Dinas; h. menyelenggarakan pemeliharaan peralatan; i. melaksanakan perencanaan suku cadang/spare part peralatan; j. mengevaluasi hasil kerja seksi secara keseluruhan dan berkesinambungan; k. melaksanakan evaluasi atas kualitas pelayanan publik; l. melaksanakan sistem pengendalian intern; m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian Kedua UPT Pengelolaan Air Minum Pasal 10 Kepala UPT mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja UPT; b. mengkoordinasikan program kerja Sub Bagian dan Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; f. menyusun rencana strategis UPT; g. menyusun dan menyiapkan rencana anggaran tahunan UPT;

h. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban seluruh kegiatan UPT; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 11 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. melaksanakan kegiatan urusan kerumah tanggaan, administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hukum dan hubungan masyarakat; e. mengkoordinasikan prosedur dan persyaratan pelayanan air minum; f. menerima dan memungut tarif jasa layanan air minum pelanggan dan menyetorkan ke rekening bank yang ditunjuk; g. menyusun tarif layanan air minum; h. menghimpun laporan dari masing-masing bawahan; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Pasal 12 (1) Kepala Seksi Pelaksana Teknis mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; d. membuat rencana produksi dan distribusi air minum di wilayah kerjanya; e. menyusun rencana kebutuhan sumber daya operasional termasuk barang, jasa dan tenaga kerja; f. melaksanakan survey yang berkaitan dengan penambahan dan peningkatan kebutuhan pelayanan air minum; g. melaksanakan produksi dan distribusi air minum; h. menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dan sarana produksi dan distribusi air minum; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala (2) Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan air minum; e. menerima, menindaklanjuti dan melaporkan hasil penanganan keluhan pelanggan; f. mencatat pemakaian air minum pelanggan; g. menyusun laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian Ketiga UPT Pengelolaan Sampah Pasal 13 Kepala UPT mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja UPT; b. mengkoordinasikan program kerja Sub Bagian dan Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; f. menyusun rencana strategis UPT; g. menyusun dan menyiapkan rencana anggaran tahunan UPT; h. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban seluruh kegiatan UPT; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 14 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. melaksanakan urusan kerumah tanggaan dan urusan perlengkapan; e. membuat, menghimpun dan memelihara administrasi umum dan kepegawaian; f. mengkoordinasikan prosedur dan persyaratan pelayanan persampahan; g. menerima dan memungut tarif jasa layanan di Tempat Pembuangan Akhir dan menyetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk; h. menghimpun laporan dari masing-masing bawahan; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

Pasal 15 (1) Kepala Seksi Pelaksana Teknis mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; d. membuat rencana pelaksanaan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir untuk wilayah kerjanya; e. menyusun rencana kebutuhan sumber daya operasional termasuk barang, jasa dan tenaga kerja; f. melaksanakan survey yang berkaitan dengan pengelolaan sampah; g. menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pengelolaan sampah; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala (2) Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan persampahan; e. menerima, menindaklanjuti dan melaporkan penanganan keluhan atas kinerja Tempat Pembuangan Akhir; f. melaksanakan survey yang berkaitan dengan kebutuhan air minum dan persampahan; g. menyusun laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan persampahan; h. melaksanakan sistem pengendalian intern; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian Keempat UPT Pengelolaan Air Limbah Pasal 16 Kepala UPT mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja UPT; b. mengkoordinasikan program kerja Sub Bagian dan Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; d. menilai prestasi kerja bawahan; e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi; f. menyusun rencana strategis UPT; g. menyusun dan menyiapkan rencana anggaran tahunan UPT;

h. menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban seluruh kegiatan UPT; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 17 Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; d. melaksanakan urusan kerumah tanggaan, administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hukum, dan hubungan masyarakat; e. mengkoordinasikan prosedur dan persyaratan pelayanan air limbah; f. menerima dan memungut tarif jasa layanan di Tempat Pembuangan Akhir dan menyetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk; g. menyusun tarif jasa layanan air limbah; h. menghimpun laporan dari masing-masing bawahan; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Pasal 18 (1) Kepala Seksi Pelaksana Teknis mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; d. membuat rencana pengumpulan dan pengolahan air limbah di wilayah kerjanya; e. menyusun rencana kebutuhan sumber daya operasional termasuk barang, jasa dan tenaga kerja; f. melaksanakan bantuan teknis instalasi Sambungan Pelanggan (SP) pengumpulan air limbah; g. menyusun program pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pengumpulan dan instalasi pengolahan air limbah; h. melaksanakan survey yang berkaitan dengan penambahan dan peningkatan kebutuhan pelayanan air limbah; j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala (2) Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;

d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan air limbah; e. menerima, menindaklanjuti dan melaporkan hasil penanganan keluhan masyarakat; f. menyusun laporan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan; g. melaksanakan sistem pengendalian intern; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala BAB V ESELONERING Pasal 19 Eselonering Jabatan Struktural ditetapkan sebagai berikut: a. Kepala UPT yaitu Jabatan Struktural Eselon IIIa; dan b. Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yaitu Jabatan Struktural Eselon IVa. BAB VI BAGAN ORGANISASI Pasal 20 Bagan Organisasi UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 21 Pembiayaan UPT dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bali.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, peraturan Gubernur Bali Nomor 100 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Rincian Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 100) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali. Ditetapkan di Denpasar pada tanggal 29 Desember 2016 GUBERNUR BALI, Diundangkan di Denpasar pada tanggal 29 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI, MADE MANGKU PASTIKA COKORDA NGURAH PEMAYUN BERITA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2016 NOMOR 128

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 29 DESEMBER 2016 NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI BALI 1. BALAI PERALATAN DAN PENGUJIAN. UPT BALAI PERALATAN DAN PENGUJIAN SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PERALATAN SEKSI PENGUJIAN 2. PENGELOLAAN AIR MINUM. UPT PENGELOLAAN AIR MINUM SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAKSANA TEKNIS SEKSI MONITORING DAN EVALUASI

3. PENGELOLAAN SAMPAH. UPT PENGELOLAAN SAMPAH SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAKSANA TEKNIS SEKSI MONITORING DAN EVALUASI 4. PENGELOLAAN AIR LIMBAH. UPT PENGELOLAAN AIR LIMBAH SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAKSANA TEKNIS SEKSI MONITORING DAN EVALUASI GUBERNUR BALI, MADE MANGKU PASTIKA