BAB 1 PENDAHULUAN. Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saja akan tetapi sudah menjadi permasalahan bagi kalangan anak - anak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan populasi yang besar. Menurut World Health Organization,2007 sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. setelah diketahui bahwa kegemukan merupakan salah satu faktor risiko. koroner, hipertensi dan hiperlipidemia (Anita, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. 20 tahun sampai 30 tahun, dan mulai mengalami penurunan pada usia lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. aktif pada tingkat yang tepat untuk mempertahankan atau meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kejadian yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pola kehidupan sehari-hari mahasiswi memiliki kegiatan yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. dunia, lebih dari 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300

BAB I PENDAHULUAN. manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas dapat di definisikan sebagai kelebihan berat badan, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan (pertanian primer) serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MUHAMMAD DZIKRY ABDULLAH AL GHAZALY, 2015 DAMPAK LATIHAN PADA DAERAH TUBUH TERTENTU TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENGANTAR. menjadi faktor resiko ketiga terbesar penyebab kematian dini (Kartikasari A.N.,

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat

2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat di negara maju maupun negara berkembang telah

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perhitungan pengukuran langsung dari 30 responden saat pre-test.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

AKTIVITAS FISIK BAGI KEBUGARAN DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB I

BAB I PENDAHULUAN. kanan/left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan target organ di otak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tiga tahun yang lalu, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik dan mental serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

BAB 1 PENDAHULUAN. global. 1 Aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai faktor risiko keempat untuk

HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI MENGIKUTI SENAM PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SENAM 97 SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang memiliki bentuk tubuh yang ideal memang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

BAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi modern dewasa ini telah membuat manusia lebih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. bidang lainnya yang telah memberikan kemudahan dan perubahan pada pola

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi/left ventricle

BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dizaman yang orientasi manusianya lebih mengutamakan uang, bekerja lebih utama dibanding olahraga, dalam sehari atau 24 jam posisi pekerjaan di perkotaan bisa mencapai 12 15 jam, sedangkan untuk berolahraga mereka hampir tidak punya waktu. Berolahraga tidak hanya untuk kebugaran atau kesehatan jasmani, olahraga ternyata mampu merubah seseorang yang memiliki kepercayaan diri rendah menjadi seseorang yang mempunyai kepercayaan tinggi. Ini terkait dengan perbaikan kualitas kesehatan dan keterampilan tubuh serta kekuatan. Orang yang merasa tubuhnya lebih kuat dan akan lebih bisa mengembangkan potensi yang ia miliki hingga tak lagi minder dan tidak percaya diri. Olahraga terhindar dari obesitas atau kegemukan. Kegiatan olahraga yang bersifat fisik terbukti mampu membakar tumpukan kalori atau lemak dibawah kulit. Semakin berkualitas dan teratur olahraga yang dilakukan seseorang, maka lemak akan semakin banyak terbakardan obesitas atau kegemukan pun makin jauh. Menurut Renstrom dan Roux 2000, dalam A.S.Waston olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok pedesaan. Orang yang mempunyai gaya hidup tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan melakukan kerja fisik, ternyata berpeluang lima kali lebih tinggi terhindar dari penyakit jantung dan stroke daripada yang bergaya hidup 1

2 sebaliknya. Faktor kegemukan, riwayat keluarga terkena penyakit kardiovaskular, serta penyakit diabetes mempunyai risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding yang tidak menderita diabetes. Olahraga adalah serangkaian gerak olahraga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, arrtinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan(fricker P.A. and Fitch,K.D.2002). Remaja yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa dan mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (Monks, dkk 2004) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Rumini dan Sundari (2004) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Darajat (2002) adalah masa peraliahn antara kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami pertumbuhan

3 dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Kegemukan meningkatkan berbagai resiko gangguan fisik dan mental, gaya hidup yang kurang bergerak mempunyai peran yang penting dalam terjadinya kegemukan. Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan, berbeda dengan overweight (kelebihan berat badan). Obesitas dan kelebihan berat badan dalam dekade terakhir menjadi masalah global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia 2005, sekitar 1,6 miliar orang dewasa di atas usia 15 + kelebihan berat badan dan setidaknya 400 juta orang dewasa menderita obesitas (fitch,k.d 2000). Kegemukan merupakan hasil perpaduan antara faktor genetik dan faktor lingkungan, polimorfisme pada berbagai genyang mengontrol nafsu makan dan metabolisme merupakan predisposisi terjadi kegemukan apabila terdapat energi makanan yang cukup, kegemukan pada orang dewasa berbagai faktor ikut peran dalan men ingkatkan angka kegemukan anak. Perubahan diet dan penurunan aktifitas fisik diyakini sebagai dua faktor yang terpenting dalam menyebabkan peningkatan angka kegemukan akhir akhir ini, karena kegemukan anak sering berlanjut hingga dewasa dan berhubungan dengan berbagai penyakit kronis, anak yang kegemukan sering diperiksa untuk hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan perlemekan hati (Kresna 2001). Kegemukan sering terjadi pada perempuan, dan akan terjadi bagi orang dewasa yang setelah menikah baru terasa badannya membesar atau setelah

4 melahirkan, persepsi yang menyatakan penyebab penyebab gemuk bagi wanita akan merasa tidak cantik. Jarang sekali jika seseorang sering berolahraga maka badannya gemuk, sebab jika sering melakukan olahraga yang rutin, maka lemak yang ada di dalam tubuh akan terbakar oleh keluarnya keringat dari berolahraga, memang hal ini sangat sulit dan jarang sekali dilakukan, apalagi dengan banyaknya aktifitas kantor. Tapi perlu diingat, demi kesehatan dan masa depan anda, lakukanlah hal ini dengan semaksimal mungkin seperti treadmil dan sepeda statik, untuk menjaga kesehatan tubuh, idealnya kita perlu berolah raga secara teratur, atau paling tidak 3 kali dalam satu minggu (Kresna 2001). Treadmil alat olah raga yang sering digunakan di pusat-pusat kebugaran seperti fitnes. Namun banyak orang yang akhirnya membeli peralatan oleh raga sendiri di dalam rumahnya termasuk treadmil. Treadmil alat yang digunakan untuk berjalan atau berlari di tempat yang sama. Alat fitnes treadmil bisa digunakan untuk berjalan dan juga jogging. Biasanya alat ini memiliki banyak jenis, mulai dari yang hanya memiliki satu fungsi hingga yang memiliki banyak fungsi. Penggunaannya juga bermaca-macam, mulai dari cara manual, magnetik, sampai elektrik (Andi 2002) Menurut Putra (2001) berbeda dengan olahraga lari yang dilakukan di jalanan, treadmil lebih memiliki kenyamanan yang ekstra. Jika Anda sering menemukan kesulitan medan saat berlari seperti di trotoar atau jalan, maka Anda tidak akan menemukan kesulitan itu saat menggunakan treadmil. Jadi Anda tidak perlu

5 mempertimbangkan tempat Anda berlari dan pastinya tidak perlu melihat kondisi cuaca. Treadmil merupakan suatu peralatan latihan olahraga yang dapat dilakukan dirumah tapi juga digunakan oleh para ahli jantung dalam pengobatan. Alat tersebut juga dikenal di kalangan medis. Tapi sebelum kita melihat lebih kedalam lagi relevansi medis dari peralatan olahraga tersebut, mari kita perhatikan apa dan bagaimana manfaat treadmil tersebut dalam kehidupan sehari hari. Banyak hal yang menjadi alasan mengapa olahraga yang dilakukan di dalam rumah seperti olahraga dengan menggunakan treadmil sangat diperlukan. Pertama yaitu sulitnya mengatur waktu berolaharaga diluar rumah karena banyaknya kegiatan dan kesibukan sehari-hari, kedua adalah tuntutan demi menjaga kesehatan dan kebugaran salah satunya dengan mengurangi berat badan, dan banyak alasan lainnya yang tidak dapat kita lakukan diluar rumah. Dengan alasan tersebut dapat kita lihat bahwa treadmil hadir sebagai alternatif penyelematan untuk kesehatan. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Produsen Alat Olah Raga mengatakan bahwa orang menghabiskan lebih banyak olahraga treadmil daripada olahraga lain/peralatan kebugaran. Realitas dasar yang tak terbantahkan yang mendukung olahraga treadmil seperti latihan pada otot jantung dan tingkat tinggi pembakaran kalori. Dalam sebuah studi bersama (Wisconsin 2012) menyatakan bahwa kalori yang terbakar dengan olahraga treadmil adalah di atas rata rata yang dibakar oleh mesin latihan lainnya. Setelah latihan treadmil 60 menit kalori yang

6 dibakar rata-rata 865-705 kalori. Treadmil tidak hanya untuk menurunkan berat badan akan tetapi bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sepeda statik olahraga yang terbukti baik untuk kesehatan (Gyuton 2002). Olahraga dengan sepeda statik untuk keseimbangan dilakukan juga olahraga yang membutuhkan kekuatan anda, misalnya latihan peregangan dan latihan beban secara teratur, latihan beban 2 kali seminggu akan membuat otot menjadi lebih kencang dan kuat, disamping akan meningkatkan energi, peregangan sebelum dan sesudah bersepeda membuat tubuh akan berkembang, baik kelenturan, meminimalkan rasa sakit serta memperkecil resiko cedera. Bersepeda berguna untuk memperkuat tubuh bagian bawah, mengurunkan berat badan dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung. Karena alasan itulah olahraga sepeda terbukti sangat populer di kalangan penggemar olahraga. Salah satu hal terbaik mengenai sepeda statik bahwa latihan ini sangat cocok untuk berbagai tingkat kebugaran mulai dari yang sangat suka berolahraga hingga mereka yang sangat malas untuk pergi keluar. Kegiatan yang monoton terjadi pada sebagian besar latihan olahraga berbeda bila menggunakan sepeda untuk latihan olahraga, seseorang tidak akan mudah merasa bosan karena mereka bisa melakukan latihan di sepeda statik sambil melakukan kegiatan lain seperti membaca atau merajut baju hangat. Ketika suatu kegiatan tidak membosankan maka akan lebih mudah untuk menyelesaikannya. Sepeda statik alat olahraga fitnes dirumah untuk bersepeda, dengan menggunakan sepeda statik anda tetap bisa melakukan olahraga dirumah dengan

7 ditemani keluarga, sepeda statik juga bisa ditempatkan dikantor anda, selain bentuknya yang kecil dan tidak membutuhkan banyak ruangan membuat sepeda statik ini mudah dalam penempatan, sepeda statik terus mengalami perkembangan baik dalam bentuk maupun dalam segi fungsi. Dengan tidak menghilangkan fungsi utamanya sebagai sepeda, namun dengan gerakan latihan berbeda yang lebih banyak, sehingga memudahkan untuk melakukan gerakan latihan berbeda dengan menggunakan satu alat. Sepeda statik merupakan sepeda yang biasa digunakan sebagai olahraga indoor atau dalam ruangan, sepeda statik sangat mudah di operasikan dan bisa digunakan oleh usia muda maupun tua, berbeda dengan sepeda pada umumnya, sepeda statik tidak membutuhkan keseimbangan, jika dibandingkan dengan sepeda pada umumnya, karena sepeda statik hanya memfokuskan pada kayuhan sepeda. Sepeda statik ini dibuat untuk anda yang menginginkan kemudahan dalam berolahraga sepeda, jika anda terbentrok dengan waktu anda yang sangat padat atau ingin mempermudah dalam olahraga, maka sepeda statik bisa menjadi solusi, agar tubuh tetap bugar dan tidak terjadi obesitas atau kegemukan. B. Identitas Masalah Berolahraga tidak hanya untuk kebugaran atau kesehatan jasmani, olahraga ternyata mampu merubah seseorang yang memiliki kepercayaan diri rendah menjadi seseorang yang mempunyai kepercayaan tinggi. Ini terkait dengan perbaikan kualitas kesehatan dan keterampilan tubuh serta kekuatan. Orang yang merasa tubuhnya lebih kuat dan akan lebih bisa mengembangkan potensi yang ia

8 miliki hingga tak lagi minder dan tidak percaya diri. Olahraga terhindar dari obesitas atau kegemukan. Olahraga yang bersifat fisik terbukti mampu membakar tumpukan kalori atau lemak dibawah kulit. Semakin berkualitas dan teratur olahraga yang dilakukan seseorang, maka lemak akan semakin banyak terbakardan obesitas atau kegemukan pun makin jauh. Kegemukan sering terjadi pada perempuan, dan akan terjadi bagi orang dewasa yang setelah menikah baru terasa badannya membesar atau setelah melahirkan, persepsi yang menyatakan penyebab penyebab gemuk bagi wanita akan merasa tidak cantik. Jarang sekali jika seseorang sering berolahraga maka badannya gemuk, sebab jika sering melakukan olahraga yang rutin, maka lemak yang ada di dalam tubuh akan terbakar oleh keluarnya keringat dari berolahraga, memang hal ini sangat sulit dan jarang sekali dilakukan, apalagi dengan banyaknya aktifitas kantor. Tapi perlu diingat, demi kesehatan dan masa depan anda, lakukanlah hal ini dengan semaksimal mungkin seperti treadmil dan sepeda statik, untuk menjaga kesehatan tubuh, idealnya kita perlu berolah raga secara teratur, atau paling tidak 3 kali dalam satu minggu. Treadmil alat olah raga yang sering digunakan di pusat-pusat kebugaran. Namun banyak orang yang akhirnya membeli peralatan olehraga sendiri di dalam rumahnya termasuk treadmil. Treadmil alat yang digunakan untuk berjalan atau berlari di tempat yang sama. Alat fitnes treadmil bisa digunakan untuk berjalan dan juga jogging. Sedangkan Sepeda statik alat olahraga fitnes dirumah sebagai alat

9 olahraga sepeda, dengan menggunakan sepeda statik anda tetap bisa melakukan olahraga dirumah dengan ditemani keluarga. C. Perumusan Masalah 1. Apakan Latihan Treadmil dapatmenurunkan berat badan pada remaja? 2. Apakah Latihan Sepeda Statik dapatmenurunkan berat badan pada remaja? 3. Apakah ada persamaan penurunan berat badan remaja yang melakukan Latihan Treadmil dan Latihan Sepeda Statik? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Utama Mengetahui persamaan penurunanberatbadanantara remaja yang melakukan LatihanTreadmil dengan LatihanSepedaStatik. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui penurunan berat badan remaja pada Latihan Treadmil b. Mengetahui penurunan berat badan remaja pada Latihan sepeda statik. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi kebugaran fitnes Penelitian ini juga bermanfaat untuk kebugaran dan kesehatan dalam hidup, khususnya pada penurunan berat badan, selain untuk kesehatan dan kebugaran Sinersi Fitnes khusunya Latihan Treadmil dan Latihan Sepeda Statis juga mampu menjaga penampilan dengan bentuk tubuh yang ideal, sehingga rasa percaya diri muncul.

10 2. Bagi Fisioterapi Dengan adanya penelitian diharapkan dapat berguna bagi fisioterapi dalam menambah pengetahuan atas hasil penelitian ini. 3. Bagi Peneliti Bagi peneliti dengan adanya skripsi ini akan memberikan wawasan dan manfaat kepada rekan Fisioterapi bertambahnya ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam asuhan Fisioterapi khususnya.