BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut Indeks harga saham. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba. Laba tersebut merupakan salah satu sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya antara demand dan supply

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Adanya aktiva produktif

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

REAKSI HARGA SAHAM DENGAN ADANYA PERISTIWA PEMILIHAN PRESIDEN TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang saat ini sedang kembangkan di pasar modal indonesia. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi suatu perusahaan pendanaan merupakan fungsi penting dalam menentukan keberhasilan usaha perusahaan. Fungsi pendanaan menjadi penting karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah perusahaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal) berupa laba, dan dana dari luar perusahaan (eksternal) berupa pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada para investor melalui pasar modal. Dalam fungsi keuangan pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan ( return) bagi investor, sesuai dengan investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat, karena Pasar modal merupakan salah satu alternatif pendanaan jangka panjang bagi perusahaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan solusi yang banyak dipilih perusahaan untuk mencari dana. Perkembangan bursa efek disamping dilihat dengan semakin banyaknya anggota bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga-harga saham yang diperdagangkan. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham.

Menurut Fakhruddin ( 2011 : 1) Pasar modal ( capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham), instrument derivatif, dan instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makro ekonomi secara umum serta kondisi ekonomi global dan pasar modal dunia. Perubahan faktor makro ekonomi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan secara seketika melainkan secara perlahan dan dalam jangka waktu panjang. Sebaliknya harga saham akan terpengaruh dengan seketika oleh perubahan faktor makro ekonomi tersebut karena para investor lebih cepat bereaksi. Ketika perubahan makro ekonomi itu terjadi, para investor akan mengkalkulasi dampaknya baik yang positif maupun yang negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun ke depan, kemudian mengambil keputusan membeli atau menjual saham yang bersangkutan ( Samsul, 2006 : 200). Oleh karena itu harga saham lebih cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan variabel makro ekonomi daripada kinerja perusahaan yang bersangkutan. Bicara tentang pasar modal saat ini tidak terlepas dari apa yang di sebut sebagai indeks harga saham. Setiap hari, baik di media elektronik atau di media massa selalu memberitakan tentang jumlah indeks harga saham gabungan (IHSG)

terakhir yang terjadi. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pergerakan IHSG menjadi perhatian bagi para investor, karena pergerakan IHSG akan mempengaruhi sikap para investor untuk membeli, menjual atau menahan beberapa saham (Martalena dan Maya, 2011 : 99). Berbagai informasi yang masuk di pasar modal maupun kejadian yang tidak berhubungan dengan pasar modal dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Pergerakan IHSG di bursa tidak selamanya tetap, adakalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Di pasar modal, pergerakan IHSG menjadikan informasi menarik bagi para investor. Terdapat beberapa faktor makro yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, di antaranya adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan nilai kurs valuta asing, dan lainnya. Tingginya tingkat inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga meningkatnya harga faktor produksi. Hal itu biasanya akan berdampak pada anggapan pesimis mengenai prospek perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang terkena dampak inflasi sehingga dapat mempengaruhi penawaran harga saham perusahaan tersebut dan pada akhirnya berakibat pada pergerakan indeks harga saham di BEI. Tingkat suku bunga SBI juga merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi harga saham. Secara umum, mekanismenya adalah bahwa suku bunga SBI bisa mempengaruhi suku bunga deposito yang merupakan salah satu

alternatif bagi investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya. Jika suku bunga SBI yang ditetapkan meningkat, investor akan mendapat hasil yang lebih besar atas suku bunga deposito yang ditanamkan sehingga investor akan cenderung untuk mendepositokan modalnya dibandingkan menginvestasikan dalam saham. Hal ini mengakibatkan investasi di pasar modal akan semakin turun dan pada akhirnya berakibat pada melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan. Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut mempengaruhi pergerakan harga saham. Perubahan kurs yang tidak terkendali akan mempengaruhi kinerja badan usaha di pasar modal, melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar akan memberikan keuntungan bagi perusahaan yang melakukan ekspor. Bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan cash flow perusahaan domestik, yang kemudian meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika emiten membeli produk dalam negeri, dan memiliki hutang dalam bentuk dollar maka harga sahamnya akan turun. Kondisi tersebut pada akhirnya akan berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. Perubahan inflasi, suku bunga SBI, nilai tukar (US$/Rp), serta pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dari tahun 2004 sampai 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Pergerakan Tingkat Inflasi, Nilai Tukar (US$/Rp), Suku Bunga SBI, dan IHSG (Januari 2009-Desember 2013) Bulan / Tahun Tingkat Inflasi Kurs Tengah (US$/Rp) Suku Bunga SBI IHSG Januari 2009 9,17% 11167,21 8,75% 1332,667 Februari 2009 8,60% 11852,75 8,25% 1285,476 Maret 2009 7,92% 11849,55 7,75% 1434,074 April 2009 7,31% 11025,10 7,50% 1722,766 Mei 2009 6,04% 10392,65 7,25% 1916,831 Juni 2009 3,65% 10206,64 7,00% 2026,780 Juli 2009 2,71% 10111,33 6,75% 2323,236 Agustus 2009 2,75% 9977,60 6,50% 2341,537 September 2009 2,83% 9900,72 6,50% 2467,591 Oktober 2009 2,57% 9482,73 6,50% 2367,701 November 2009 2,41% 9469,95 6,50% 2415,837 Desember 2009 2,78% 9457,75 6,50% 2534,356 Januari 2010 3,72% 9275,45 6,50% 2610,796 Februari 2010 3,81% 9348,21 6,50% 2549,033 Maret 2010 3,43% 9173,73 6,50% 2777,301 April 2010 3,91% 9027,33 6,50% 2971,252 Mei 2010 4,16% 9183,21 6,50% 2796,957 Juni 2010 5,05% 9148,36 6,50% 2913,684 Juli 2010 6,22% 9049,45 6,50% 3069,280 Agustus 2010 6,44% 8971,76 6,50% 3081,884 September 2010 5,80% 8975,84 6,50% 3501,296 Oktober 2010 5,67% 8927,90 6,50% 3635,324 November 2010 6,33% 8938,38 6,50% 3531,211 Desember 2010 6,96% 9022,62 6,50% 3703,512 Januari 2011 7,02% 9037,38 6,50% 3409,167 Februari 2011 6,84% 8912,56 6,75% 3470,348 Maret 2011 6,65% 8761,48 6,75% 3678,674 April 2011 6,16% 8651,30 6,75% 3819,618 Mei 2011 5,98% 8555,80 6,75% 3836,967 Juni 2011 5,54% 8564,00 6,75% 3888,569 Juli 2011 4,61% 8533,24 6,75% 4130,800 Agustus 2011 4,79% 8532,00 6,75% 3841,731 September 2011 4,61% 8765,50 6,75% 3549,032 Oktober 2011 4,42% 8895,24 6,50% 3790,847 November 2011 4,15% 9015,18 6,00% 3715,080 Desember 2011 3,79% 9088,48 6,00% 3821,992

Bulan/ Tahun Tingkat Inflasi Kurs Tengah ( US$/Rp) Suku Bunga SBI IHSG Januari 2012 3,65% 9109,14 6,00% 3941,693 Februari 2012 3,56% 9025,76 5,75% 3985,210 Maret 2012 3,97% 9165,33 5,75% 4121,551 April 2012 4,50% 9175,50 5,75% 4180,732 Mei 2012 4,45% 9290,24 5,75% 3832,824 Juni 2012 4,53% 9451,14 5,75% 3955,577 Juli 2012 4,56% 9456,59 5,75% 4142,337 Agustus 2012 4,58% 9499,84 5,75% 4060,331 September 2012 4,31% 9566,35 5,75% 4262,561 Oktober 2012 4,61% 9597,14 5,75% 4350,291 November 2012 4,32% 9627,95 5,75% 4276,141 Desember 2012 4,30% 9645,89 5,75% 4316,687 Januari 2013 4,57% 9687,33 5,75% 4453,703 Februari 2013 5,31% 9686,65 5,75% 4795,789 Maret 2013 5,90% 9709,42 5,75% 4940,986 April 2013 5,57% 9724,05 5,75% 5034,071 Mei 2013 5,47% 9760,91 5,75% 5068,628 Juni 2013 5,90% 9881,53 6,00% 4818,895 Juli 2013 8,61% 10073,39 6,65% 4610,377 Agustus 2013 8,79% 10572,50 7,00% 4195,089 September 2013 8,40% 11346,24 7,25% 4316,176 Oktober 2013 8,32% 11366,90 7,25% 4510,631 November 2013 8,37% 11613,10 7,50% 4256,436 Desember 2013 8,38% 12087,10 7,50% 4274,177 Sumber : www.bi.go.id dan www.idx.co.id Tabel diatas menunjukkan bahwa inflasi, nilai tukar, suku bunga SBI dan IHSG begitu berfluktuasi dari Januari 2009 Desember 2013. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa dari januari 2009-november 2009 tingkat inflasi, nilai tukar (US$/Rp), dan suku bunga SBI mengalami penurunan, sedangkan IHSG mengalami kenaikan dari bulan-bulan sebelumnya.

Pada bulan desember 2009-desember 2010 tingkat inflasi dan IHSG rata-rata mengalami kenaikan, sedangkan nilai tukar (US$/Rp) rata -rata mengalami penurunan, dan suku bunga SBI dari bulan ke bulan tetap.sedangkan bulan januari 2011-november 2011 tingkat inflasi, nilai tukar (US$/Rp), dan suku bunga SBI rata-rata mengalami penurunan sedangkan IHSG mengalami kenaikan dari bulanbulan sebelumnya. Dan dari Desember 2011- desember 2013 tingkat inflasi dan nilai tukar (US$/Rp) rata-rata mengalami peningkatan dari bulan ke bulan, sedangkan suku bunga SBI desember 2011 dan januari 2012 tetap dari bulan sebelumnya, di bulan februari 2012-mei 2013 suku bunga SBI tetap yaitu berada di 5,75% dan dari bulan juni 2013-desember 2014 suku bunga SBI rata-rata mengalami kenaikan. Dan IHSG dari bulan desember 2011- mei 2013 rata-rata mengalami kenaikan dan pada bulan juni-desember 2013 IHSG rata-rata mengalami penurunan. Pergerakan IHSG yang cenderung mengikuti pergerakan tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, dan suku bunga SBI menjadi ketertarikan bagi penelitian untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara IHSG dan variabel-variabel tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar (US$/Rp) dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di BEI

1.2 Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang penelitian di atas maka dapat dirumuskan pokok - pokok permasalahan yang akan pembahasan pada penelitian ini, yaitu: 1. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap pergeraka IHSG di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah inflasi, nilai tukar, dan suku bunga SBI berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Batasan Penelitian Batasan masalah penelitian yang diterapkan oleh penulis adalah meliputi pengaruh tingkat inflasi, nilai tukar (US$/Rp), dan suku bunga SBI terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan selama periode Januari 2009 - Desember 2013 di Bursa Efek Indonesia 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan inflasi terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efak Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan nilai tukar terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efak Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh signifikan suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efak Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan inflasi, nilai tukar, dan suku bunga SBI secara bersama-sama terhadap pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia? 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti, Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dan pola pikir tentang pengaruh inflasi, nilai tukar (US$/Rp), dan suku bunga SBI terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi Investor, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar tambahan informasi sebelum mengambil keputusan investasi, khususnya informasi tentang pengaruh inflasi, nilai tukar (US$/Rp) dan suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, karena informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dalam pengambilan keputusan di pasar modal sebagai akibat dari adanya mekanisme ekonomi dan ekspektasi pasar. 3. Bagi peneliti selanjutnya, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dan informasi bagi yang ingin melakukan pengembangan penelitian mengenai pengaruh inflasi, nilai tukar (US$/Rp) dan suku bunga SBI terhadap pergerakan IHSG.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi dalam 5 (lima) bab, dimana dalam pembahasan tiap bab tersebut mempunyai kaitan antara satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemiliran dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab metode penelitian berisi mengenai lokasi dan waktu penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan definisi operasianal variabel penelitian, dan metode analisis. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, yaitu mengenai sejarah singkat pasar modal dan Indeks Harga Saham Gabungan.

BAB V : HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan pengaruh inflasi, nilai tukar (US$/Rp) dan suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI. BAB VI : PENUTUPAN Pada bagian ini memuat kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan penelitian tersebut serta saran untuk memberi solusi mengenai permasalahan.