DASAR-DASAR MELATIH. Hedi Ardiyanto Hermawan

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

TUGAS DAN PERAN PELATIH (Hak dan Kewajiban Pelatih) OLEH: YUNYUN YUDIANA

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SEKOLAH

106 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya, karakter setiap pemain dan menciptakan kekompakan.

KETAHANAN MENTAL Pengantar Ketahanan Mental Pengertian

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

Sebutan untuk pelatih dari Grassroot adalah "COACH EDUCATOR" akan terlihat perbedaan peran "Coach" dengan "Coach Educator"

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

PEDOMAN PELATIH BOLABASKET Oleh: Budi Aryanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

DRS. HERWIN, M.PD.

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

Oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd. l.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET

DISKUSI PANEL KARATE GOR CITRA, BANDUNG 14 FEBRUARI 2010

Pendetakan tradisional

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) METODOLOGI KEPELATIHAN OLAHRAGA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

PERANAN NILAI SPORTIFITAS PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENGAHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

MEMBENAHI SISTEM PEMBINAAN OLAHRAGA KITA Oleh: Agus Mahendra

Devi Tirttawirya FIK UNY 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir, beberapa sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Wawan Candy, 2013

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

NAPOLEON HILL. THINK and GROW RICH

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pembelajaran yang optimal menuju tujuan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III MAKNA FILOSOFI BUSHIDOU DI DALAM SIKAP AIKIDOUKA. 3.1 Filosofi Gi (Kebenaran) di dalam Sikap Aikidouka

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

Persiapan Tim Hockey Jabar Menuju PON 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membekali siswa

PERTEMUAN 6 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PENDIDIKAN JASMANI

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyajian hasil penelitian ini merupakan penjelasan mengenai data hasil

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan Jumlah Wakatu Aktif Belajar Saat Proses Belajar Mengajar Permainan Bola

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

juga kelebihan yang dimiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. S.E Iso-Ahola, 2006: 18) mendefinisikan sportivitas sebagai perilaku yang

Perubahan Untuk Diri sendiri dan mereka yang dipimpin

PERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas

VALUE & STANDAR KOMPETISI AIS BANDUNG FUTSAL GOES TO SCHOOL CUP III 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

KONTRIBUSI SENAM PRESTASI DALAM PEMBENTUKAN SPORTIVITAS DAN RASA PERCAYA DIRI PADA ATLET Oleh :Ch. Fajar Sriwahyuniati, FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NTB SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MATARAM. Oleh : PENGURUS OSIS

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, hampir setiap hari manusia menemui kesulitankesulitan

Transkripsi:

DASAR-DASAR MELATIH Hedi Ardiyanto Hermawan

PELATIH? Pelatih adalah seseorang yang memberikan latihan keterampilan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pelatih olahraga adalah seseorang yang memberikan latihan keterampilan berolahraga tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pelatih minimal harus dapat membuat perencanaan, pengelolaan dan evaluasi latihan.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PELATIH Pelatih mempunyai peran sebagai guru, bapak dan teman. Sebagai guru ia disegani, sebagai bapak ia dicintai dan sebagai teman ia yang dipercaya menjadi tempat mencurahkan hati (curhat). Tugas dan kewajiban meliputi segi: perilaku, kepemimpinan, sikap sportif, pengetahuan dan keterampilan, keseimbangan emosional, Imajinasi, ketegasan dan keberanian, humoris, kesehatan, administrator, pendewasaan anak, kegembiraan melatih, hargai wasit, hargai tim tamu, perhatian pribadi, berpikir positif, larang judi, berbahasa yang baik dan benar, mengisyukan orang, menggunakan wewenang, siap mental, hubungan dengan para asisten pelatih.

Perilaku Perilaku pelatih haruslah bebas dari cela dan cerca. Anak didik dan masyarakat memandang pelatih sebagai seorang manusia model (role model). Pelatih harus hidup dengan falsafah sebagaimana yang diminta dari peserta didik Pelatih harus mendemonstrasikan nilai nilai yang diajarkannya. Pelatihan olahraga dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh seorang pelatih di sekolah juga harus dapat mentransformasi nilai nilai perilaku yang baik kepada peserta didiknya, sehingga peserta didik akan bersifat sportif, hormat dan menghargai lawannya.

Kepemimpinan Pelatih harus dapat bersikap tegas, tidak meragukan, apalagi mencurigakan. Seorang coach yang baik akan selalu memperlihatkan wibawanya sebagai seorang pemimpin dan sifatnya sebagai orang yang sportif, meskipun timnya dalam kondisi kritis, meskipun peserta didiknya banyak melakukan kesalahan, meskipun keputusan wasit dirasakan berat sebelah. Keteguhan sebagai seorang pemimpin harus tetap dipegang, baik setelah kemenangan maupun kekalahan. Pelatih harus dapat mengambil peran yang tepat pada saat latihan maupun pertandingan dalam kondisi sesulit apapun, sebab peserta didik (di sekolah) akan turut komando pelatihnya. Pertandingan olahraga antar sekolah yang rawan tawuran memerlukan kepemimpinan pelatih sangat penting dalam mencegah hal hal buruk yang akan terjadi.

Sikap Sportif Pelatih harus mencerminkan contoh dari sportivitas yang baik. Sportif tidaknya seorang pelatih (demikian juga atlit) antara lain akan tampak pada sikapnya selama pertandingan berlangsung dan setelah suatu kemenangan atau kekalahan. Jujur, disiplin, bermain keras tetapi bersih, dan tidak mengadakan perbedaan antara para atlitnya adalah beberapa sifat sportivitas yang baik.

Pengetahuan dan Keterampilan Tinggi rendahnya prestasi peserta didik banyak tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelatihnya. Pengetahuan pelatih tentang bentuk bentuk formasi permainan, strategi pertahanan dan penyerangan haruslah sedemikian rupa sehingga hampir tidak mungkin regu lawan akan dapat mengacaukan regunya dengan suatu penyerangan atau pertahanan yang tidak dikenalnya. Dalam pertandingan pertandingan antar sekolah, kelebihan pengetahuan dan keterampilan pelatih akan sangat membantu kesuksesan tim olahraga sekolah tersebut.

Keseimbangan Emosional Kesanggupan untuk bersikap wajar, lugas, dan layak dalam keadaan tertekan atau terpaksa merupakan suatu ukuran keseimbangan emosional dan maturitas seseorang. Pelatih berfungsi sebagai pembimbing dan pengasuh peserta didik (Siswa di sekolah) yang merupakan anak anak muda yang dalam keseimbangan emosional yang belum matang, sehingga penting bagi pelatih untuk tetap berkepala dingin, bukan hanya pada waktu latihan dan pertandingan, akan tetapi di luar itu.

Imajinasi Imajinasi adalah kemampuan daya ingatan untuk membentuk khayalan-khayalan mental tentang obyek-obyek yang tidak nampak. Pelatih sering menghabiskan banyak waktu untuk memimpikan, membayangkan, berimajinasi, tentang pola-pola permainan baru, sistem-sistem pertahanan dan penyerangan baru, taktik-taktik, teknik-teknik, metode-metode latihan yang lebih efektif dan efisien. Pelatih yang lebih kuat daya imajinasi dan daya kreasinya akan lebih berhasil dalam membentuk tim tangguh.

Ketegasan dan Keberanian Pelatih harus berani mengambil keputusan yang tegas akan tetapi wajar terhadap atlitatlitnya. Pelatih harus sanggup dan berani untuk melindungi atlit-atlitnya yang masih immature (belum dewasa dan matang) dan emosional, dan yang belum cukup kuat untuk menangkis kritik-kritik kejam dan impuls-impuls negatif dari masyarakat.

Humoris Kemampuan untuk membuat orang lain merasa rileks dengan jalan memberikan humor atau lelucon yang sehat dan menyegarkan merupakan faktor penting guna mengurangi ketegangan dan membangkitkan optimisme baru, baik dalam latihan maupun sebelum dan sesudah pertandingan. Perlu diingat bahwa kita melatih peserta didik yang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikis, dengan memberikan kegembiraan dalam latihan dengan humor yang sehat akan membawa hasil yang positif bagi perkembangannya. Penyajian humor harus pula mengenal batas.

Kesehatan Kesehatan dan vitalitas yang besar adalah penting untuk dimiliki setiap pelatih agar selalu bisa dinamis dan penuh energi di lapangan.

Administrator Pelatih harus mampu untuk mengorganisir program latihan dan pertandingan, menginventarisasi data-data pribadi atlit, data-data kondisi fisiknya, kemajuan dan kemunduran prestasinya, dan sebagainya.

Pendewasaan anak Pelatih harus memperhatikan perkembangan dan pendewasaan anak, termasuk mengajar sifat-sifat kepemimpinan, kekompakan tim, mengambil inisiatif, ambisi, disiplin, dan sebagainya.

Kegembiraan Berlatih Kegembiraan berlatih dan kegembiraan bertanding (the joy of training and competing) harus diselipkan di dalam latihan-latihan, akan tetapi dengan tetap tidak melupakan disiplin.

Hargai wasit Pelatih harus dapat menghargai (dan ramah terhadap) keputusan-keputusan wasit dan ofisial pertandingan lainnya.

Hargai Tim Tamu Tamu harus dihargai sebagai teman bermain dan bertanding yang sama-sama ingin menyuguhkan permainan yang seru, akan tetapi sportif dan bermutu, dan untuk menguji siapa yang terbaik di antara kedua tim tersebut melalui perjuangan yang gigih namun fair.

Perhatian pribadi Setiap atlit harus merasa bahwa dia mendapat perhatian pribadi dari pelatih. Atlit ingin agar dia diakui (recognized) sebagai orang dan bukan sebagai sesuatu yang hanya dipergunakan untuk pertandingan, sebab kalau demikian maka akan ada keengganan (resentment) pada atlit untuk berlatih. Pelatih yang sukses biasanya adalah pelatih yang sangat memperhatikan atlit-atlitnya dan mempunya ambisi untuk menang.

Berpikir Positif Pelatih harus melatih atlit-atlitnya agar mereka selalu berpikir positif, optimistik. Pelatih harus memusatkan perhatian kita pada kekuatan-kekuatan kita, bukan pada kelemahan-kelemahan kita (concentrate on what we have, not on what we have not).

Larang Judi Pelatih harus berani untuk melarang judi kepada atlit-atlitnya dan harus berani memberi hukuman yang berat kepada setiap atlitnya yang main judi, yang mau disogok, dan mau dibeli.