BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. 1 Penelitian ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. 46. Tempat penelitian ini dilakukan di BMT Nurul Jannah yang berada di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan di analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Provinsi Banten dan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten dan memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

DAFTAR PUSTAKA. Algaoud, M. Latifa dan Mervyn K.Lewis, Perbankan Syariah; Prinsip, Praktik, dan Prospek Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta, 2004.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF).

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

terikat. 21 R 2 sama dengan 0, maka tidak ada BAB III sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Retribusi Daearah dari tahun 2011 sampai variable (independent variable) tehadap variabel terikat (dependent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kualiitatif yang merujuk pada data deskriptif ( deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kudus. Dipilihnya Koperasi karyawan tersebut sebagai obyek penelitian karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

(applied research) yakni, penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. variabel bebas 1 (Independent Variable), tarif telepon sebagai variabel bebas 2

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menitik beratkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur dan akan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. 1 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena pendekatan kuantitatif lebih mengarahkan masalah menjadi suatu hubungan kausalitas, sehingga hubungan antar variabel dapat dijelaskan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal yang berdasar pada kejadian sebab akibat. 2 Terdapat dua format penelitian kuantitatif yaitu format deskriptif dan format eksplanasi. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan format deskriptif yaitu bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. 3 1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Media Group, 2009), 211. 2 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 93. 3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, 35-36. 45

46 B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BMT Nurul Jannah Gresik, yang berlokasi di Jl. Jend.A. Yani No.07 Gresik. Telepon (031) 031-3973959, Fax. 031-3973955. Waktu penelitian dimulai pada bulan Oktober 2014 Desember 2014. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas atas karakteristik tertentu. 4 Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa jumlah manusia, gejala-gejala, benda-benda, pola sikap, tingkah laku dan sebagainya yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh laporan keuangan bulanan BMT Nurul Jannah Gresik dari tahun 1997 hingga tahun 2014. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 5 Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan BMT Nurul Jannah Gresik mulai dari tahun 2009 hingga 2013, sebanyak 60 bulan (tahun 2009 bulan Januari sampai tahun 2013 bulan Desember). Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Non Probability Random Sampling, dengan teknik purposive sampling, artinya sampel dipilih agar dapat mewakili populasinya. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Cetakan Ke-19 (Bandung: Alfabeta, 2013),80. 5 Ibid., 81.

47 Sampel dipilih menurut aturan umum bahwa pengambilan sampel disyaratkan minimal 5 periode untuk tiap independen. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu: 1. Variabel Independen (Variabel bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya variabel dependen atau variabel terikat. 6 Variabel independen disimbolkan dengan X Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah : X 1 X 2 : Dana Pihak Ketiga (DPK) : Non Performing Financing (NPF) 2. Variabel dependen (Variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel terikat. Variabel dependen disimbolkan dengan Y. Variabel dependen yaitu : Y : Pembiayaan Mud}a>rabah Secara rinci variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 6 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta : Erlangga, 2009),79.

48 Tabel 3.1. Variabel Penelitian Variabel Indikator X 1 : Dana Pihak Ketiga (DPK) X 2 : Non Performing Financing (NPF) Total simpanan yang dihimpun oleh BMT Nurul Jannah yang meliputi, tabungan mud}a>rabah, tabungan pendidikan, tabungan haji, dan tabungan qurban. Pembiayaan mud}a>rabah bermasalah dengan kategori Kurang lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Untuk mengetahui rasio NPF dengan rumus perbandingan pembiayaan mud}a>rabah bermasalah terhadap pembiayaan mud}a>rabah yang disalurkan. Y: Pembiayaan Mud}a>rabah Total pembiayaan mud}a>rabah yang disalurkan oleh BMT Nurul Jannah Gresik. E. Definisi Operasional Berdasarkan judul penelitian Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Tingkat Rasio Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan Mud}a>rabah di BMT Nurul Jannah Gresik, maka istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah: 1. Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam mata uang rupiah. Dalam penelitian ini Dana Pihak Ketiga (DPK) yang digunakan adalah seluruh simpanan atau tabungan yang berhasil dihimpun oleh BMT Nurul Jannah Gresik yang meliputi simpanan mud}a>rabah, simpanan pendidikan, simpanan haji, dan simpanan qurban. DPK dinyatakan dalam rupiah. 2. Non Performing Financing (NPF) pembiayaan mud}a>rabah disebut juga pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dengan klasifikasi kurang lancar (KL), diragukan (D) dan macet (M). NPF dapat

49 diukur dengan menghitung rasio pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan. Secara matematis dinyatakan sebagai berikut NPF = Pembiayaan Mudharabah bermasalah (KL, D, M) x 100 % Pembiayaan Mudharabah yang disalurkan NPF dinyatakan dalam bentuk persen (%). 3. Pembiayaan mud}a>rabah adalah akad kerjasama permodalan usaha di mana koperasi atau BMT Nurul Jannah sebagai pemilik modal (s}a>hibul ma>l) menyetorkan modalnya kepada anggota, sebagai pengusaha (mud}arib) untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan ketentuan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai kesepakatan (nisbah) dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal sepanjang bukan merupakan kelalaian mud}arib. 4. BMT Nurul Jannah Gresik, adalah salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang berlokasi di Jl. Jend. A. Yani 07 Gresik, yang dijadikan penulis sebagai tempat penelitian untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan. F. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data Data merupakan jamak dari kata datum yang berarti fakta-fakta serangkaian informasi yang ada di sekitar kita. 7 Jenis data menurut 7 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2005), 118.

50 sifatnya terbagi menjadi 2 yaitu data kualitatif (data bukan angka) dan data kuantitatif (data berbentuk angka). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif yang kemudian diolah atau dianalisis menggunakan perhitungan statistik. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari a. Sumber data primer, adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti. 8 Dalam penelitian ini data primer bersumber dari 1) Manajer BMT Nurul Jannah. 2) Karyawan atau pegawai yang bertugas dalam penyusunan laporan keuangan BMT Nurul Jannah. b. Sumber data sekunder, adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Dalam penelitian ini data sekunder adalah data laporan keuangan BMT Nurul Jannah meliputi: 1) Data total DPK (tabungan mud}a>rabah, qurban, haji, pendidikan) dengan perhitungan bulanan, tahun 2009-2013. 2) Data perkembangan NPF (pembiayaan kategori lancar, diragukan, macet) dengan perhitungan bulanan, tahun 2009-2013. 8 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kaulitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta. Salemba Humanika, 2010), 17.

51 3) Data pembiayaan mud}a>rabah dengan perhitungan bulanan, tahun 2009-2013. 4) Data-data kepustakaan yang berkaitan dengan pembahasan. G. Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga cara: 1. Survey lapangan, yaitu mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan BMT Nurul Jannah, juga sumber-sumber yang relevan sebagai bahan masukan terutama untuk analisis dan pembahasan. 2. Studi kepustakaan, yaitu dilakukan dengan cara mencari refrensi dari buku, jurnal ekonomi, artikel, penelitian terdahulu, serta bahan lain yang berkaitan dengan permasalahan, termasuk data dari internet service yang telah diolah kembali. 3. Wawancara / interview, yaitu teknik pengumpuulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung. Dalam hal ini peneliti bertanya secara langsung kepada manajer utama dan marketing pembiayaan BMT Nurul Jannah. H. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan analisis statistik yang dibantu oleh program komputer yaitu

52 SPSS 16.0. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, dalam melakukan analisis regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik agar mendapatkan hasil regresi yang baik. Tahapan analisis data dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Asumsi Klasik Model regresi berganda harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Apabila suatu model telah memenuhi asumsi klasik, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model ideal atau menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (yang sering disebut Best Linier Unbias Estimator/ BLUE). 9 Untuk menguji apakah model yang digunakan diterima, dan apakah estimator yang diperoleh dengan metode kuadrat terkecil (model regresi linier) sudah memenuhi syarat BLUE, maka dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Adalah uji yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Regresi yang baik adalah regresi yang memiliki data yang berdistribusi normal. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan analisis statistik yaitu dilakukan dengan melakukan uji 9 Algifari, Analisis Teori Regresi (Yogyakarta, BPFE, 2000), 83.

53 statistik non-parametrik kolmogorov-smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 5% atau 0,05. 10 b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Gejala multikolinearitas pada suatu model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. 11 Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka disimpulkan tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam regresi. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan pngujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai dari variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya, atau nilai periode sesudahnya. 12 Gejala Autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Waston (D-W). Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan 10 Singgih Santoso, SPSS 10.5 (Statistical Product and Service Solution) (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,2000), 314. 11 Purbayu Dwi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS (Yogyakarta: ANDI, 2005),238. 12 Ibid., 240.

54 nilai Dw tabel (d L & d U ). Nilai d U dan d L diperoleh dari tabel statistik. DW bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjalaskan. Aturan pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Jika d lebih kecil dari d L (d < d L ), maka terjadi masalah autokorelasi positif. 2) Jika d terletak antara d L dan d U (d L < d < d U ), maka terjadi masalah autokorelasi positif tetapi lemah. 3) Jika d terletak antara d U dan 4-d U (d U < d< 4- d U ), maka tidak terdapat masalah autokorelasi. 4) Jika d terletak antara 4-d U dan 4-d L (4-d U < d< 4-d L ), maka terdapat masalah autokorelasi lemah. 5) Jika d lebih besar dari 4-d L (4-d L < d), maka terdapat autokorelasi serius. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 13 Model regresi yang baik adalah varian residualnya bersifat homoskedastisitas (jika varians variabel pada model regresi memiliki nilai yang konstan) atau tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan 13 Suliyanto, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta: CV. ANDI Offset, 2006 ), 95.

55 menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan nilai signifikan variabel independen dengan nilai tingkat kepercayaan (α =0,05). Apabila nilai sig. lebih besar dari nilai α (sig.>α), maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala heteroskedastistitas. 2. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana. Jika regresi linier sederhana mempersoalkan tentang hubungan variabel terikat dengan variabel bebas, maka pada regresi linier berganda mempersoalkan hubungan linier antara satu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. 14 Garis regresi linier berganda dinyatakan dengan persamaan: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Keterangan : Y : Pembiayaan Mud}a>rabah X 1 X 2 a b : DPK (Dana Pihak Ketiga) : NPF (Non Performing Financing / pembiayaan bermasalah) : konstanta : koefisien regresi 14 Richard Lungan, Aplikasi Statistika Dan Hitung Peluang (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006),332.

56 3. Uji Koefisien Determinasi Berganda (R 2 ) Uji koefisien determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X 1, X 2.X n ) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). 15 Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen (X) yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen (Y). Nilai R 2 adalah antara 0-1, R 2 = 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R 2 = 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen. 16 4. Uji Hipotesis a. Uji F Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X 1, X 2 X n ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi 15 Muhammad Firdaus, Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 130. 16 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS Untuk Analisis Data dan Uji Statistik (Yogyakarta: MediaKom,2008), 79.

57 variabel atau tidak. Pengujian dengan menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat: 17 1) Bila F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Bila F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikan F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5% / 0,05). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai probability F-statistik dengan nilai signifikansi atau taraf nyata 0,05, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Jika probability F-statistic < taraf nyata (α=0,05), maka H 0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika probability F-statistic > taraf nyata (α=0,05), maka H 0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 17 Sofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), 409.

58 b. Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2 Xn) secara parsial atau sendiri berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai berikut: 1) Bila t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Bila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara sendiri variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Selain itu pengujian juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probability t-statistic dengan taraf nyata (α=0,05), dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jika probability t-statistic < taraf nyata (α), maka tolak H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2) Jika probability t-statistic > taraf nyata (α), maka terima H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.