-2- Pelaksanaan Pemeriksaan Setempat Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengin

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No penyelesaian sengketa di luar pengadilan, perlu mengatur mengenai mekanisme pemblokiran dan pembukaan pemblokiran akses sistem admini

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang A

2017, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 183, Tambahan Lemba

2017, No Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undan

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemb

2016, No Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Ind

-2- memberikan pertimbangan atas Rancangan Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah 06 tentang Akuntansi Investasi (Revisi 2016); e. bahwa berda

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasi

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2016, No Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2015, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PENYUSUNAN KESEPAKATAN BERSAMA DAN PERJANJIAN KERJA SAMA DI LINGKUNGAN

2017, No Cara Pemblokiran dan Pembukaan Pemblokiran Akses Sistem Administrasi Badan Hukum Perseroan Terbatas; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

2016, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

2016, No Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- Undangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

2017, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KO

2018, No Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

bahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak As

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 73, Tamb

2016, No Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Neg

2017, No kementerian/lembaga tanpa pernyataan dirampas, serta relevansi harga wajar benda sitaan Rp300,00 (tiga ratus rupiah) yang dapat dijual

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PENGAMBILALIHAN AKTIVITAS BISNIS TENTARA NASIONAL INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

2017, No Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104); 3. Per

PERATURAN MENTERl KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Aku

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tenta

2018, No Pengadilan Tinggi diberi kewenangan untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara tindak pidana pemilu; c. bahwa dengan berlakunya ke

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PENGAMBILALIHAN AKTIVITAS BISNIS TENTARA NASIONAL INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No /PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 72 Tahun 2013 tentang K

2017, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksana

2016, No Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN SAKSI AHLI

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

, No.1993 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

2018, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ten

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asas

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 ten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2015, No Antara Pemerintah Dengan Badan Usaha Pelabuhan di Bidang Kepelabuhanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pela

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

-2- Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nom

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127); 3. Pera

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tenta

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7 Tah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tah

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

, No dan/atau Wilayah Perbatasan, perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1648, 2016 KEMHAN. Perkara Perdata. Perkara TUN. Pemeriksaan Setempat. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SETEMPAT PERKARA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengamanan hukum terhadap aset Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Angkatan khususnya yang menjadi objek sengketa perdata dan tata usaha negara merupakan kewajiban hukum pengguna barang dan kuasa pengguna barang; b. bahwa kesiapan satuan di lingkungan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Angkatan dalam pelaksanaan Pemeriksaan Setempat oleh pengadilan guna kepastian hukum mengenai lokasi, batas, luas dan kondisi fisik objek sengketa tanah dan/atau bangunan Barang Milik Negara belum optimal dan harus ditingkatkan guna mendukung pemenangan perkara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pedoman www.peraturan.go.id

-2- Pelaksanaan Pemeriksaan Setempat Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1591); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SETEMPAT PERKARA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemeriksaan Setempat adalah sidang pengadilan yang dilaksanakan di tempat objek sengketa untuk melihat keadaan atau memeriksa secara langsung objek sengketa, dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim dibantu oleh seorang Panitera, dihadiri oleh Para Pihak yang berperkara, hasilnya dibuat dalam Berita Acara Sidang. 2. Pra-Pemeriksaan Setempat adalah peninjauan obyek sengketa oleh Kuasa Hukum sebelum pendaftaran gugatan atau sebelum jawaban atau paling lambat sebelum pelaksanaan pemeriksaan setempat untuk melihat keadaan atau memeriksa secara langsung terkait Objek Sengketa, oleh Kuasa Hukum Kementerian

-3- Pertahanan, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan, dihadiri oleh satuan kerja/sub satuan kerja pembina fungsi dan satuan kerja/sub satuan kerja yang menggunakan tanah dan/atau bangunan dan pihak-pihak yang mengetahui data fisik dan data yuridis obyek sengketa, hasilnya dibuat dalam Berita Acara, dilakukan dalam rangka penanganan perkara. 3. Objek Sengketa adalah objek sengketa dalam perkara Perdata dan objek sengketa dalam perkara Tata Usaha Negara. 4. Lokasi adalah wilayah desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi tempat dimana tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa berada. 5. Batas adalah identitas atau nama pemilik tanah yang berbatasan dengan tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa yaitu sebelah timur, sebelah barat, sebelah utara, dan sebelah selatan. 6. Luas adalah ukuran fisik tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa. 7. Kondisi Fisik adalah keadaan nyata tanah dan/atau bangunan Barang Milik Negara pada Kementerian Pertahanan/Tentara Nasional Indonesia terkait Objek Sengketa. 8. Kuasa Hukum adalah Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Badan Pembinaan Hukum Tentara Nasional Indonesia dan/atau Direktorat/Dinas Hukum Angkatan. 9. Pengamanan adalah segala usaha, pekerjaan, dan kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja/sub satuan kerja yang menggunakan tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa guna mengamankan pelaksanaan Pra- Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat. 10. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah unsur pelaksana fungsi pemerintah di bidang Pertahanan.

-4-11. Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat TNI adalah komponen utama yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara. 12. Angkatan adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan. Pasal 2 Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Kemhan/TNI dalam pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat perkara perdata dan tata usaha negara terkait Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan yang menjadi Objek Sengketa. Pasal 3 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk menciptakan kesamaan tindakan dalam pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat perkara perdata dan tata usaha negara terkait Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan yang menjadi Objek Sengketa. Pasal 4 Ruang lingkup Pemeriksaan Setempat dalam Peraturan Menteri ini meliputi gugatan perdata dan gugatan tata usaha negara terkait Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan di lingkungan Kemhan/TNI yang menjadi Objek Sengketa. Pasal 5 Objek Pemeriksaan Setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi: a. Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan di lingkungan Kemhan/TNI yang tercatat dalam Sistem Informasi Manajemen dan Akutansi Barang Milik Negara Kemhan, Markas Besar TNI, dan Angkatan yang menjadi Objek Sengketa;

-5- b. Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan di lingkungan Kemhan/TNI yang tercatat dalam Inventaris Kekayaan Kemhan, Markas Besar TNI, dan Angkatan yang menjadi Objek Sengketa; dan c. Keputusan Tata Usaha Negara terkait Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b. BAB II PRA-PEMERIKSAAN SETEMPAT DAN PEMERIKSAAN SETEMPAT Bagian Kesatu Umum Pasal 6 Guna kepastian hukum mengenai Lokasi, Batas, Luas dan Kondisi Fisik Objek Sengketa terkait Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan di lingkungan Kemhan/TNI dalam gugatan perdata dan gugatan tata usaha negara, Kuasa Hukum dapat melaksanakan Pra-Pemeriksaan Setempat dan mengajukan permohonan Pemeriksaan Setempat kepada Pengadilan. Bagian Kedua Pra-Pemeriksaan Setempat Pasal 7 (1) Pra-Pemeriksaan Setempat dilaksanakan sebelum pendaftaran gugatan dan/atau sebelum jawaban atau paling lambat sebelum pelaksanaan pemeriksaan setempat oleh pengadilan. (2) Pra-Pemeriksaan Setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Kuasa Hukum dengan melibatkan unsur Kemhan, Markas Besar TNI dan/atau Angkatan sesuai pencatatan aset tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa.

-6- (3) Dalam hal diperlukan, Pra-Pemeriksaan Setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melibatkan pihak yang mengetahui data fisik dan data yuridis Objek Sengketa. Pasal 8 (1) Pra-Pemeriksaan Setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilaksanakan melalui tahap: a. rapat koordinasi; b. pencocokan data administrasi dan data yuridis; c. peninjauan Lokasi; d. pengecekan dan/atau pembuatan tanda Batas; dan e. pengumpulan alat bukti surat dan/atau saksi. (2) Pelaksanaan setiap kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dibuat berita acara. Pasal 9 (1) Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a dilaksanakan Kuasa Hukum dengan satuan kerja/sub satuan kerja pembina fungsi dan satuan kerja/sub satuan kerja pengguna tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa. (2) Pencocokan data administrasi dan data yuridis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b antara lain: alas hak kepemilikan, Letak, Luas dan Batas Obyek Sengketa. (3) Peninjauan Lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c antara lain Lokasi, Luas, Batas dan Kondisi Fisik Objek Sengketa. (4) Pengecekan dan/atau pembuatan tanda Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf d dilakukan dengan membuat patok pada Batas tanah milik atau yang dikuasai Kemhan, Markas Besar TNI dan/atau Angkatan yang menjadi Objek Sengketa. (5) Pengumpulan alat bukti surat dan/atau saksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf e dilakukan Kuasa Hukum dengan cara mengajukan

-7- permohonan peminjaman alat bukti dan penyiapan saksi kepada satuan kerja/sub satuan kerja pembina fungsi terkait tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa. Pasal 10 Hasil Pra-Pemeriksaan Setempat wajib dimasukkan oleh Kuasa Hukum menjadi bagian dari materi gugatan atau jawaban perkara. Pasal 11 (1) Dalam hal terdapat perbedaan Lokasi Objek Sengketa antara gugatan dan hasil Pra-Pemeriksaan Setempat, Kuasa Hukum wajib mengajukan eksepsi kewenangan mengadili. (2) Dalam hal terdapat perbedaan Luas dan Batas Objek Sengketa antara gugatan dan hasil Pra-Pemeriksaan Setempat, Kuasa Hukum wajib mengajukan eksepsi gugatan kabur. Pasal 12 Dalam hal terdapat penguasaan fisik oleh pihak lain atas tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa yang tidak dijadikan pihak dalam gugatan, Kuasa Hukum wajib mengajukan eksepsi kurang pihak. Bagian Ketiga Pemeriksaan Setempat Pasal 13 (1) Kuasa Hukum wajib mengajukan permohonan Pemeriksaan Setempat apabila terdapat perbedaan Lokasi, Luas, Batas, dan Kondisi Fisik tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa antara gugatan dengan data fisik dan data yuridis kepemilikan Kemhan/TNI. (2) Kuasa Hukum wajib menolak permohonan Pemeriksaan Setempat yang diajukan pihak lawan apabila tidak terdapat perbedaan Lokasi, Luas, Batas, dan Kondisi

-8- Fisik tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa antara gugatan dengan data fisik dan data yuridis kepemilikan Kemhan/TNI. (3) Pemeriksaan setempat atas perintah Majelis Hakim karena jabatannya wajib dilaksanakan oleh Kuasa Hukum. Pasal 14 (1) Permohonan pemeriksaan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) diajukan di persidangan berdasarkan hasil Pra-Pemeriksaan Setempat. (2) Penolakan pemeriksaan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) diajukan di persidangan berdasarkan hasil Pra-Pemeriksaan Setempat. Pasal 15 Hasil Pemeriksaan Setempat wajib dimasukkan menjadi bagian dari kesimpulan perkara yang diajukan oleh Kuasa Hukum. BAB III PENYIAPAN SAKSI Pasal 16 (1) Kemhan/TNI/Angkatan wajib menyiapkan saksi yang dapat memberikan keterangan tentang Lokasi, Luas, dan Batas tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa pada saat pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat. (2) Dalam hal tanah dan/atau bangunan terkait Objek Sengketa digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian, penyiapan saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Kemhan/TNI/ Angkatan kepada pengguna Objek Sengketa.

-9- BAB IV PENGAMANAN Pasal 17 (1) Pengamanan terhadap pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat dilakukan oleh Kemhan/ Markas Besar TNI/Angkatan yang mencatat tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa pada Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara. (2) Pengamanan terhadap pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat dilakukan oleh Kemhan/Markas Besar TNI/Angkatan yang mencatat tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa pada Inventaris Kekayaan Kemhan. (3) Pengamanan terhadap pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dilakukan oleh satuan kerja/sub satuan kerja pengguna atau yang menguasai tanah dan/atau bangunan yang menjadi Obyek Sengketa. Pasal 18 (1) Pengamanan terhadap pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa yang dimanfaatkan oleh Lembaga Pemerintah/Swasta, dilakukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17. (2) Pengamanan terhadap pelaksanaan Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa yang digunakan berdasarkan perjanjian oleh Badan Hukum atau perorangan berdasarkan perjanjian dilakukan oleh satuan kerja/sub satuan kerja yang membuat perjanjian.

-10- BAB V PEMBIAYAAN Pasal 19 (1) Biaya Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaa Setempat dibebankan pada anggaran Kemhan/TNI sesuai dengan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara atau tercatat dalam Inventaris Kekayaan Kemhan, Markas Besar TNI, dan/atau Angkatan tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa. (2) Dalam hal tanah dan/atau bangunan Objek Sengketa digunakan oleh Badan Hukum atau perorangan, biaya Pra-Pemeriksaan Setempat dan Pemeriksaan Setempat dibebankan pada satuan kerja/sub satuan kerja yang membuat perjanjian. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-11- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2016 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd RYAMIZARD RYACUDU Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 November 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA